Psikologi Perkembangan 2 Masa Dewasa Awal Psikologi Perkembangan 2
Transisi dari Remaja ke Dewasa Emerging Adulthood Pembagian Masa Dewasa Hurlock Papalia Santrock Dewasa Awal 18 – 40 tahun 20 – 40 tahun 20 – 30 tahun Dewasa Pertengahan 40 – 60 tahun 40 – 65 tahun 30an – 65 tahun Dewasa Akhir 60 keatas 65 keatas 65 – 70 keatas Transisi dari Remaja ke Dewasa Emerging Adulthood
Emerging Adulthood Eksplorasi identitas, esc : cinta & karir Self-focus Instability Feeling in between (boy or man; girl or woman) The age of possibilities (optimisme adanya kesempatan merubah hidup) https://www.homeworkmarket.com/sites/default/files/qx/15/04/18/11/arnett_2000_article_on_emerging_adulthood_1.pdf
Kriteria Adulthood Schulenberg, O’Malley, Bachman & Johnston (2005, dalam Papalia, O. Feldman, 2009) : Entering college Working Moving away from home Getting married Having children
TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL Terpusat pada kehidupan keluarga, karir dan sosial Memantapkan peran sosial maskulin dan feminin Memilih pasangan Menikah Membesarkan anak Menata rumah tangga Membangun karir Mengambil tanggung jawab sosial Menemukan congenial social group
Kondisi Fisik Masa Dewasa Awal Fase Peak Performance : kesehatan, ketahanan, energi, kesehatan, sensorimotor (20-25 tahun) berhubungan dengan study atlet Kondisi otot dan kekuatan akan mulai menurun di awal 30an Kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, misal : konsumsi junk food, olahraga, merokok, dan konsumsi obat terlarang Kondisi fisik akan saling mempengaruhi relasi sosial, misalnya : keluarga
Perilaku Seksual Pengaruh siklus dan hormon menstruasi pada wanita. Hormon wanita mencapai puncak di hari 22-24 siklus menstruasi, mengakibatkan mood swing. PMS (sejak masa puber s/d dewasa pertengahan) Kebanyakan sudah aktif dalam aktivitas seksual. Rata-rata pasangan pasutri berhubungan seksual 3-4 kali seminggu (survey Amerika) Masalah infertilitas pasutri yang sudah mencoba lebih dari 12 bulan. Bisa pada faktor suami atau faktor istri
Intelektual Dewasa Awal Tiga komponen intelegensi menurut Stenberg : Componential / analytical compoinent (kemampuan menyelesaikan tugas-tugas akademis) Experiential / creative component (kemampuan memanfaatkan pengetahuan menghadapi situasi baru) Contextual / practical component (kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi sehari-hari) Di masa dewasa, komponen 2 dan 3 terus menerus berkembang. Komponen 1 mengalami penurunan perlahan
Model Perkembangan Kognitif Piaget Labouvie-Vief (1) Perry (2)/ Simmot (3) Schaie (4) Remaja Formal Operational Dualistic thinking Formal operational & acquisitive stage Dewasa Awal Pragmatic Stage Multiple thinking, subordinate thinking, full relativism Achieveing stage Dewasa Pertengahan Co-constructional reality (Sinnot) Responsibility & Executive stage Dewasa Akhir Reintegrative Stage Gisela Labouvie-Vief (2) William Perry (3) Jan Sinnot (4) K. Warner Schaie
Model Kognitif Lavouvie-Vief dan Perry Model Lavouvie-Vief Pragmatic Stage : Cara berpikir praktis yang merujuk pada komitmen, spesialisasi, pengarahan energi pada suatu bidang. Berkurangnya cara berpikir yang idealis Model Perry Dualistic thinking : polaritas berpikir tentang baik buruk, benar salah Multiple thinking : kesadaran tentang keanekaragaman opini dan perspektif yang diyakini oleh seseorang Relative subordinate thinking : menganalisis secara aktif dan sadar opini orang lain Full relativism : kebenaran bersifat relatif, tergantung dari konteks. Pengetahuan dapat dibangun
Model Kognitif Shcaie Achieving Stage : aplikasi intelektual untuk mencapai keberhasilan dan prestasi jangka panjang dalam karir dan pengetahuan Responsibility Stage : aplikasi intelektual untuk masalah praktis yang berhubungan dengan tanggung jawabnya pada orang laian Executive Stage : aplikasi intelektual untuk masalah praktis yang berhubungan dengan pemahaman sistem sosial yang lebih kompleks Reintegrative Stage : memusatkan energi kepada tugas dan aktivitas yang bermakna bagi mereka
KREATIVITAS Produk kreatif dari orang dewasa hendaknya bermanfaat secara sosial Kreativitas tidak semata pada problem solving tapi juga problem finding Kreativitas banyak berkembang pada usia dewasa awal Kreativitas ditentukan oleh multiple factors dan didukung oleh faktor situasional personal (misalnya pendidikan, kesempatan, tuntutan profesi)
Expertise Keahlian pencapaian pengetahuan yang luas dalam suatu bidang Karakteristik seorang ahli : Ahli mampu mengingat dan memberi alasan lebih cepat dan efektif daripada novice Ahli mengetahui konsep suatu domain secara spesifik, mendalam, dalam level abstrak Ketika menghadapi suatu masalah, ahli cenderung melakukan perencanaan, analisa sistematik, memilih kemungkinan terbaik. Novice melakukan trial and error Untuk menjadi ahli di suatu bidang, seseorang harus melakukan spesification yang diawali dengan pemilihan major atau profesi