FAKTOR GEOLOGI DALAM PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN
FAKTOR GEOLOGI Litologi (sifat fisik batuan, jenis batuan) Morfologi (bentuk lahan, kelerengan, ketinggian,) Hidrologi (debit airtanah, akuiver) Potensi Hazard (bencana)
Litologi Jenis litologi mempengaruhi penggunaan lahan nya Contoh kondisi litologi karst tidak cocok untuk sawah Litologi apa yang cocok untuk Pemukiman Hutan Sawah Tegal
Morfologi Bentuk lahan Bentuk lahan pantai, cocok untuk ? Bentuk lahan vulkanik, cocok untuk? Bentuk lahan fluvial, cocok untuk? Kelerengan Semakin tinggi nilai kelerengan, semakin tidak cocok untuk pemukiman Ketinggian Lokasi ketinggian suatu daerah sering kali mempengaruhi budaya masyarakat Daerah tinggi ( Jarang pabrik, transportasi dari produsen jauh, akses lebih sulit, budaya “stugle”, gotong royong kuat)
- Daerah rendah (banyak produsen, akses transportasi lebih mudah, kondisi masyarakat beragam, persaingan individual kuat)
Hidrologi Setiap makhluk hidup membutuhkan air. Setiap tata guna lahan, membutuhkan air, dengan kebutuhan yang beragam. Apa tata guna lahan untuk daerah dengan akuifer besar – sedang? Apa tata guna lahan untuk daerah dengan akuifer kecil?
Potensi Hazard Bencana sebagai bagian dari resiko setiap bentuk lahan Gunung potensi bencana longsor, meletus. Lembah potensi bencana banjir. Pantai potensi bencana abrasi. DAS potensi bencana banjir, dll. Bencana tidak bisa di hindari, tapi di mitigasi Fungsi geologi dalam kebencanaan untuk membuat perencanaan mitigasi. “ Anda punya seratus alasan untuk bersedih, menangis. Kami akan mencari seribu cara untuk membuat tersenyum”