BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi Merupakan suatu sistem magna yang dianut oleh anggota-anggota organisasi. Asumsi yang merupakan kebiasaan dan diterima apa adanya tentang bagaimana segala sesuatu dilaksanakan pada suatu organisasi. Menjawab pertanyaan tentang “bagaimana?” (HYMOWITZ, 1996)
BUDAYA, adalah Suatu pola tentang pembelajaran perilaku dan interaksi kelompok yang diyakini seluruh masyarakat. BUDAYA ORGANISASI, adalah Suatu asumsi mendasar dari anggota organisasi kaitannya dengan nilai organisasi, kepercayaan, norma, simbol, bahasa, yang mencerminkan hubungan keanggotaan dalam organisasi yang mengarah pada perilaku, dalam rangka mencapai tujuan. (COOK & HUNSAKER,2001)
Kotter & Heskett (1992), mengemukakan bahwa budaya perusahaan memiliki dua tingkat 1. Tingkat yang lebih dalam dan kurang dapat diamati, sebagai nilai-nilai yang dimiliki bersama dalam suatu kelompok dan cenderung menetap. 2. Tingkat yang lebih dapat diamati, menggambarkan pola perilaku yang secara otomatis dianjurkan oleh karyawan lama untuk diikuti rekan kerja mereka yang baru.
Pola Budaya Organisasi berasumsi pada pertanyaan : Bagaimana organisasi menghubungkan dengan perkembangan? Bagaimana belajar dan berkomunikasi? Apa yang dapat diperbuat dengan manusia/SDM dan kebersamaan? Bagaimana konstitusi hasil yang sukses? Berbuat yang terbaik seperti apa?
Alur Terbentuknya Budaya Organisasi Manajemen Puncak Manajemen Puncak Budaya Organisasi Filsafat dari Pendiri Organisasi Filsafat dariPendiri Organisasi Kriteria seleksi Kriteria selekssi Budaya Organisasi Sosialisasi Sosialisasi
7 Karakteristik Primer Budaya Organisasi (Hymowitz): 1. Inovasi dan pengambilan resiko. 2. Perhatian pada kecermatan, analisis, dan perhatian pada setiap uraian hasil pekerjaan. 3. Orientasi hasil (bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil. 4. Orientasi sumber daya manusia (mempertimbangkan efek hasil pada karyawan. 5. Orientasi Tim (kegiatan kerja berorientasi pada kerja kelompok).
BUDAYA KOMUNAL, ciri-cirinya: Sering Mempertahankan tim yang kompleks yang secara geografis terpisah, berbeda secara kewarganegaraan, berlainan fungsi, tetapi menyatu dalam suatu tujuan bersama, ikatan yang kuat antara nilai dan terapan. 2. Mempertahankan perilaku, mengembangkan rasa, sulit untuk merubah budaya yang sudah ditetapkan 3. Taat pada nilai dan prinsip yang telah ditetapkan.
Perilaku Budaya Komunal 1. Inovasi dalam bentuk kerjasama yang ekstensif dan kompleks, dengan lintas fungsi serta lokasi. 2. Ada sinergi dan peluang yang dapat diukur untuk kerjasama lintas sub unit organisasi. 3. Strategi bersifat jangka panjang dan terus berkembang. 4. Lingkungan bisnis bersifat dinamis dan kompleks.
KEDUDUKAN BUDAYA ORGANISASI Leadership Visi & Misi Rentra Renop Manajemen Proses Manajemen Output Manajemen Audit Strategi Budaya Organisasi
Macam Budaya Organisasi 1.Budaya dominan : adanya nilai-nilai inti yang dianut bersama oleh suatu mayoritas anggota organisasi. 2.Anak budaya merupakan budaya mini dalam suatu organisasi, yang lazim ditentukan oleh rambu departemen dan pemisahan geografis. 3. Nilai primer atau dominan yang diterima baik di seluruh organisasi.
Budaya vs Formalisasi Budaya organisasi yang kuat, bertindak sebagai pengganti formalisasi. 2. Formalisasi tinggi dalam suatu organisasi dapat menciptakan prediksi, ketertiban, dan konsistensi. Makin kuat budaya organisasi, makin berkurang kekuatan sistem manajemen. Budaya organisasi yang kuat akan meningkatkan konsistensi perilaku.
Fungsi Budaya Organisasi Budaya organisasi mempunyai peran menetapkan batasan. Budaya organisasi membawa rasa identitas bagi anggota organisasi. Budaya organisasi mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu hal yang lebih luas dibandingkan dengan kepantingan individu. Budaya organisasi meningkatkan kemantapan sistem sosial (perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi berdasarkan standar). Budaya organisasi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali serta membentuk sikap dan perilaku karyawan.
Contoh2 Budaya Organisasi : Mitsubishi: Shakai (keadilan), Tomoni (persahabatan), Gokyoroku (kerja sama). McDonald: Service, Qualiy, Cleanliness, Value. Singapore Airlines: Pursuit of Excellence, Safety, Customer First, Concern for Staff, Integrity, Teamwork.
BRI: Integritas, Profesionalisme, kepuasan nasabah, keteladanan, Penghargaan pada SDM Indonesia Power: Integritas, Pembelajaran, Harmoni, profesional, Pelayanan Prima, Peduli dan Inovatif.
7 karakteristik Budaya Organisasi (Robbins, 2001): Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Perhatian terhadap detail. Berorientasi pada hasil. Berorientasi pada manusia. Berorientasi tim Agresif Stabil
In Search of Excellence (Peters dan Waterman) Apabila organisasi dapat mengembangkan karakteristik budaya tertentu, maka akan sukses. Tidak ada budaya yang benar, yang ada adalah budaya yang cocok dengan organisasi tersebut.
Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Hofstede (1991), membuktikan bahwa Organizations are Equality Culture Bond. Harvard Bussiness School (Kotter & Heskett, 1992), kesimpulan penelitiannya : Budaya korporat mempunyai dampak signifikan pada prestasi kerja ekonomi perusahaan dalam jangka panjang. Budaya korporat mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan di masa yad.
Budaya korporat yang menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam jangka panjang tidak jarang, dan budaya itu berkembang dangan mudah, bahkan dalam perusahaan yang penuh dengan orang yang bijaksana & pandai. Walaupun sulit untuk diubah, budaya korporat dapat dibuat untuk lebih meningkatkan prestasi
Hasil simposium Culture Values and Human Progress, American Academy of Arts and Sciences, Cambridge, 1999, berkesimpulan; Budaya menentukan kemajuan setiap masyarakat, negara, dan bangsa di seluruh dunia, baik ditinjau dari sisi politik, sosial, maupun ekonomi, tanpa kecuali.
Pemetaan Budaya Organisasi I Tujuan Perusahaan Organisasi Manajemen GCG GCC GCC
Pemetaan Budaya Organisasi II Profit & Performance Global New Imperative Manajemen GCG GCC GCC Ethics Institution’s Acceptepness Public Imagery Corporate Social Responsibilities
Keterangan Pemetaan BO II GCC menjadi inti dari empat konteks, yaitu GCG, Manajemen, CSR dan Etika bisnis. 1. Manajemen yang unggul menyebabkan kinerja tinggi dengan laba perusahaan optimal. 2. GCG sebagai koridor manajemen, terdiri atas lima aturan pokok, antara lain transparasi, independensi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness.
Korporasi yang melaksanakan GCG. akan memperoleh akseptasi yang lebih Korporasi yang melaksanakan GCG akan memperoleh akseptasi yang lebih tinggi. 3. Korporasi memiliki kualitas CSR yang tinggi (digerakan oleh corporate value, bahwa tanggung jawab sosial bukanlah suatu tugas akan tetapi merupakan bagian dari kehidupan korporasi). 4. Korporasi melandaskan diri pada etika bisnis, baik dalam lingkungan bisnis, sosial maupun politik.