PETA TOPOGRAFI Peta yang memperlihatkan gambaran dari roman muka bumi yang diperkecil menurut suatu ukuran tertentu
Gambaran roman muka bumi dapat berupa : Gambaran Alamiah Gambaran yang bersifat kultural
Bentuk lain yang diakibatkan oleh alam Gambaran Alamiah Bentuk yang terjadi akibat peristiwa alam : Bukit Sungai Laut Gunung Bentuk lain yang diakibatkan oleh alam
Contoh Gamabaran Alamiah
Gambaran Kultural Bentuk yang terjadi akibat hasil budaya manusia seperti : Bangunan gedung Kota Jalan Rel kereta api dll
Contoh Gambaran Kultural
Gambaran alamiah dan kultaral pada peta topografi
Unsur-unsur pada peta topografi Tipe dan judul peta Indek peta Orientasi peta Legenda Garis jala peta Indek administrasi Arah dan jarak Letak Luas Sumber dan tahun pembuatan
TIPE DAN JUDUL PETA
ORIENTASI PETA PENUNJUK ARAH PADA PETA : Utara Meredian(Grid North/GN) : arah utah yang sejajar dengan meridian sentral dan tegak lurus dengan standard setempat. Utara Magnetis(Magnetic North/MN) : arah utara yang ditunjukkan dan melalui kutub magnit bumi. Utara Geografis(Geographic North/True North): arah utara yang melalui kutub utara dan selatan bumi.
Legenda
Indeks Administratif
Indeks Peta
SISTIM KOORDINAT Suatu set parameter yang dirancang untuk menginterpretasikan suatu lokasi, dimana salah satu parameternya proyeksi Proyeksi : suatu cara untuk mendisplaykan obyek yang terletak pada permukaan bumi yang bulat kedalam permukaa yang datar ( lembar peta )
SISTIM GRID GEOGRAFI Sifat-sifat Grid Geografi : Poryeksi : Longitude/Latitude WGS 84 Bujur Nol : Berimpit dengan bujur waktu Greenwich Lintang Nol : Berimpit garis equator. positif kearah utara dan negatif kea- rah selatan Satuan : Meter Untuk Indonesia, dimulai dari 90 BT sampai dengan 144 BT dengan batas garis paralel ( Lintang/Latitude 10 LU dan 15 LS )
SISTIM GRID UTM Sifat-sifat khusus Grid UTM : Proyeksi : Transverse Mercartor ( WGS 84 ) dengan lebar zone 6 derajat Sumbu Pertama : Meredian Tengah dari setiap zone ( 3 derajat ) Satuan : Meter Absis Semu : 500.000 Pada meridian Tengah Ordinat Sem : 0,0 meter di equator untuk belahan bumi bagian utara. 10.000.000 meter di equator untuk belahan bumi bagian selatan.
PEMBAGIAN ZONA UTM ( DGN 95 )
Penomoran zone:Zone 1 dimulai dari 180 BB s/d 174 BB dan seterusnya hingga zone 60 dari 174 BT s/d 180 BT. Indonesia dari zone 46 hingga zone 54. Batas Lintang : 84 LU dan 80 LS untuk Indonesia dari 15 LS hingga 10 LU
SISTIM PENOMORAN PETA DGN 95 Pemberian nomor grid peta DGN 95 dimulai dari ujung kiri bawah yaitu perpotongan meridian 90 BT dan paralel 15 LS Untuk peta skala 1:250.000 mempunyai grid berukuran 1,5 x1 dimulai dengan nomor 0101 dengan pojok kiri bawah peta terletak pada perpotongan 90 BT dengan 15 LS dan pojok kanan atas terletak pada perpotongan 91,5 BT dengan 14 LS
Peta skala 1:250.000 mempunyai ukuran grid lebar 1,5 dan tinggi 1,0 derajat. Untuk grid pada posisi kolom ke 12 dan posisi baris ke 9 akan didapat dengan nomor lembar peta 1209 yang mempunyai batas pojok kiri bawah peta terletak pada perpotongan 106,50 BT dengan -7 LS dan pojok kanan atas terletak pada perpotongan 108 BT dengan -6 LS
Peta skala 1:100.000,ukuran grid 30’x30’ berupa pembagian grid peta skala 1:250.000 menjadi 6 bagian. Penomoran mengikuti peta skala 1:250.000 ditambah urutan pembagiannya dari kiri ke kanan, misalnya 1209-6 dengan pojok kiri bawah terletak pada perpotongan 107,50 BT dengan 7 LS dan pojok kanan atas terletak pada perpotongan 108,00 BT dengan 6,50 LS. Peta skala 1:50.000, ukuran grid 15’x15’ berupa pembagian grid peta skala 1:100.000 menjadi 4 bagian.Penomoran mengikuti penomoran skala peta 1:100.000 ditambah urutan pembagiannya dari kiri ke kanan, misalnya 1209-14 dengan pojok kiri bawah terletak pada perpotongan 106,75 BT dengan 7 LS dan pojok kanan atas terletak pada perpotongan 107,00 BT dengan 6,5 LS. Peta skala 1:25.000,ukuran grid 7,5’x7,5’ berupa pembagian peta skala 1:50.000 menjadi empat bagian. Penomoran mengikuti penomoran peta skala 1:50.000 ditambah urutan pembagiannya dari kiri ke kanan, misalnya 1209-324 dengan pojok kiri bawah terletak pada perpotongan 107,875 BT dengan 6,875 LS dan pojok kanan atas terletak pada perpotongan 108,00 BT dengan 6,75 LS