Fitri Rofiqoh Nurul Fauziah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO
Advertisements

PERANAN AIR SUSU IBU (ASI) DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
Penggunaan informasi Capacity Building Penanggulangan Kurang Vitamin A (17 Provinsi, 63 Kabupaten ) Direktorat Bina Gizi Masyarakat Rita Kemalawati,MCN.
Pengaruh Fortifikasi Makanan Terhadap Asupan Asam Folat
INDIKATOR SURVEILAN GIZI
Materi Inti. 5 Makanan bagi Bayi yang Lahir dari Ibu HIV
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
Pertemuan 6 Kurva Pertumbuhan.
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
Materi-6 KELOMPOK RENTAN MASALAH GIZI DI MASYARAKAT
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
DHA Dalam Makanan Formula Khusus Bayi
Ayum Dianingsih Presentasi Paper Seminar Gizi dan Kesehatan Dosen Pengampu : Idrus Jus’at, PhD.
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Pola Stunting dan Wasting: Faktor Potensi Penjelasan ¹−³
TATALAKSANA GIZI PADA KEHAMILAN*
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
AJENG WIDHIA EKA NUGRAHA
Eka Nurcahyani European Journal of Clinical Nutrition (2004)
Wanda Lestari, STP, M.Gizi
GIZI BURUK.
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
ANEMIA MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT TERBESAR DI DUNIA
Implications of Malaria On Iron Deficiency Control Strategies
Makro Mineral Kalsium.
Pencegahan Penularan HIV pada Perempuan, Bayi dan Anak
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
Pertemuan 6 Kurva Pertumbuhan.
Afriyuni Yelsa Putri
MORTALITAS.
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
Masalah gizi di Indonesia.
Aviola Tiara Perdani Sesi 01
Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM
MASALAH DAN PROGRAM KEP
SEMINAR GIZI KESEHATAN
Fishbone Masalah dan Intervensi Gizi
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
PROGRAM GIZI MASYARAKAT
Gizi anak usia dini KHAIRUSSALEH, SE.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
Epidemiologi KVA (Besaran Masalah, Penyebab dan Dampak KVA) FITRI NIA
PERAN NUTRISIONIS DALAM MENANGANI STUNTING ANAK
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
Gizi Seimbang untuk Remaja.
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
PERAN ZINC DAN ASAM AMINO SISTEIN PADA PERTUMBUHAN BALITA STUNTING
Kebutuhan Nutrisi Dasar bagi Anak Usia Dini & Penilaian Status Gizi
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
KESEHATAN ANAK di indonesia
DISAMPAIKAN DI KEGIATAN SOSIALISASI PMBA PADA KADER OLEH : PUSKESMAS GABUS II PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK.
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
Transcript presentasi:

Fitri Rofiqoh Nurul Fauziah 2012-32-135 UTS SEMINAR KESEHATAN & GIZI Presentasi Jurnal Internasional

JohnWiley & Sons Ltd Maternal and Child Nutrition (2013) Gizi Ibu dan Anak JohnWiley & Sons Ltd Maternal and Child Nutrition (2013) Review Journal

ABSTRAK Tahun 2012  WHO menargetkan untuk mengurangi stunting pada balita sebesar 40 % pada tahun 2015 , berdasarkan analisis data dari 148 negara dan tingkat keberhasilan dalam menanggulangi masalah gizi Target global  mengalami penurunan 3,9 % per tahun (171 juta anak stunting pada tahun 2010 akan mengami penurunan sekitar 100 juta pada tahun 2025). Tetapi pada tingkat kemajuan saat ini, akan ada 127 juta anak stunting pada tahun 2025, yaitu 27 juta lebih dari target.

ABSTRAK Perencanaan target global ini mempertimbangkan : profil gizi, tren faktor risiko, perubahan demografis, penerapan kebijakan gizi dan sistem kesehatan. Metode yang diterapkan akan dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk setiap negara. Intervensi gizi?  tidak cukup. Pertimbangan : rencana multisektoral, sistem kesehatan, KB, air, sanitasi, faktor faktor lainnya.

PENDAHULUAN WHO (2012)  WHO mengadopsi resolusi tentang gizi ibu, bayi dan remaja untuk mengurangi masalah gizi khususnya selama periode kritis yaitu dari periode konsepsi sampai usia 24 bulan. Target pertama risiko faktor stunting bertujuan untuk mengurangi 40 % jumlah balita stunting pada tahun 2025.

Mempengaruhi jumlah anak secara global (World Bank 2012) Dikaitkan dengan menurunnya tingkat kognitif dan kinerja pendidikan, kehilangan produktivitas, peningkatan risiko penyakit gizi kronis ( Victoria,dkk 2008) Nilai sd dibawah -2 dari standar pertumbuhan anak WHO ( WHO 2006.,de Onis et al.2012) Faktor yang berpengaruh (masa kritis, konsepsi sampai 2 tahun kehidupan) ( Victoria et al. 2010; Black et al.2013) Pemilihan makanan, kemananan pangan, pendidikan, air, sanitasi, status sosial ( Stewart et al. 2013).

Latar Belakang WHO mengenai target global Stunting merupakan 1 dari 6 target global WHO ( stunting, anemia, BBLR, Obesitas, ibu menyusui dan kelaparan) untuk mencapai pengurangan 40 % balita stunting pada tahun 2025. Kriteria yang digunakan dalam memilih indikator : Relevansi kesehatan epidemiologi dan masyarakat Layak berdasarkan bukti intervensi kesehatan masyarakat Target dapat tercapai di semua negara

Stunting merupakan kunci indikator utama untuk mengurangi permasalahan gizi secara global ( WHO 2010&2011)

Bagaimana cara untuk mencapai target global untuk mengurangi masalah stunting…???

Menggunakan acuan 2010, tingkat penurunan relatif rata-rata tahunan (AARR) sebesar 3,9 % akan digunakan untuk memenuhi target global tahun 2025 (dari 171 juta menjadi 127 juta anak stunting) dari 110 negara. Menunjukkan bahwa ada penurunan sebesar 1,8 % per tahun.

Sumber : John Wiley & Sons Ltd Maternal and Child Nutrition (2013)

Sumber : John Wiley & Sons Ltd Maternal and Child Nutrition (2013)

Sumber : John Wiley & Sons Ltd Maternal and Child Nutrition (2013)

Sumber : John Wiley & Sons Ltd Maternal and Child Nutrition (2013)

Meningkatnya daya beli pada keluarga yang berpenghasilan rendah 4 alasan utama terjadi penurunan yang signifikan terhadap kejadian stunting ( Lima et al. 2010) : Meningkatnya daya beli pada keluarga yang berpenghasilan rendah Meningkatnya tingkat pendidikan ibu Diperluasnya pasokan air bersih dan sistem pembuangan Perawatan kesehatan dasar terutama saat prenatal

Pengaturan setiap negara-spesifik target stunting Target global untuk stunting  target spefisik setiap negara. Faktor risiko, perubahan demografis, pengembangan dan pelaksanaan kebijakan gizi,tingkat pengembangan sistem kesehatan dan pengalaman intervensi gizi . Menetapkan target nasional akan membantu dalam mencapai target global

Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi stunting…? Secara luas diakui bahwa “jendela kesempatan” untuk mengurangi stunting adalah 1000 hari pertama kehidupan (mulai dari konsepsi sampai usia 2 tahun) (Victora et al. 2010) Menjamin terpenuhinya gizi ibu sebelum konsepsi menjadi salah satu hal penting untuk mencegah stunting ( Prentice et al. 2013)

Intervensi gizi sebelum kelahiran (prenatal) ASI eksklusif 0-6 bulan Pendidikan tentang MP-ASI Fortifikasi makanan Peran Prenatal dan infeksi subklinis terhadap stunting Pengembangan dan evaluasi intervensi

Intervensi gizi sebelum kelahiran (prenatal) Penelitian mengenai efek kelahiran dari suplementasi mikronutrien selama kehamilan telah diringkas dalam dua meta analisis baru-baru ini (Fall et al. 2009) Dalam metanalisis itu, efek positif dari suplementasi mikronutrient saat prenatal hanya pada ibu dengan IMT lebih tinggi, tidak kurus. Adanya penurunan BBLR sebesar 11-17 %.

(Burkina Faso, 2012) , menemukan 27 % stunting pasca persalinan setelah diberikan suplementasi MMN (multiple micronutrient) selama masa bayi tetapi tidak signifikan pada saat umur 30 bulan (3 thn). Di Cina, Wang et al. 2012 menyatakan bahwa tidak ada efek terhentinya pertumbuhan saat umur 30 bulan (yang diberikan MMN) dibandingkan dengan asupan besi dan asam folat. Di Nepal bagian pedesaan (Stewart et al. 2009) tidak ada dampak jangka panjang dari pemberian MMN saat prenatal.

Di Indonesia ( Schmidt et al Di Indonesia ( Schmidt et al. 2002), panjang bayi lahir adalah penentu yang sangat berpengaruh terhadap tinggi badan pada usia 1 tahun dibandingkan faktor lainnya. Suplementasi protein-energi seimbang pada wanita hamil adalah strategi intervensi lain yang dievaluasi dalam beberapa populasi (Kramer & Kakuma 2003) menyatakan ada pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata berat lahir (38 gr) tetapi tidak pada panjang lahir (0,1 cm).

(Imdad & Bhutta 2012) menyatakan peningkatan rata-rata berat lahir agak lebih besar (73 gr), ada pengurangan 32 % dalam BBLR. Intinya efek suplementasi protein-energi seimbang lebih besar dibandingkan dengan suplementasi MMN pada wanita yang kurang gizi. ASI eksklusif 0-6 bulan ASI esklusif berdampak pada penurunan morbiditas bayi, sedikit berdampak pada kejadian stunting (Bhutta et al.2008). Peran ASI pada penurunan stunting memiliki pengaruh yang besar, mengingat tingginya konsentrasi zat gizi yang terkandung dalam ASI untuk pertumbuhan.

Pendidikan tentang MP-ASI Intervensi pendidikan tentang MP-ASI dalam meningkatkan praktik pemberian makan yang efektif untuk merubah perilaku, namun dampak terhadap stunting kurang berpengaruh (Dewey & Adu-Afarwuah,2008). Pemberian makan dengan pendidikan gizi dampaknya lebih besar terhadap penurunan stunting bila dibandingka dengan pemberian makan tanpa pendidikan gizi ( Bhandari et al.2001).

Peran Prenatal dan infeksi subklinis terhadap stunting (Dewey& Mayers 2011) Strategi untuk mencegah dan mengurangi paparan agen yang menggangu pertumbuhan, perlu menjadi bagian untuk mengurangi stunting, serta gizi yang cukup dapat mengurangi dampak negatif dari infeksi pada pertumbuhan anak melalui mekanisme : Memperkuat sistem imunitas Suplementasi zat mikro (kalium,magnesium,fosfor,Na) Tercukupi gizi yang seimbang Menjaga nafsu makan yang baik dan medukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

Pengembangan dan evaluasi intervensi Intervensi terpadu menggabungkan gizi, pengendalian infeksi, perawatan ibu dan anak cenderung berpengaruh terhadap stunting

Diskusi dan Kesimpulan Pencapaian tertinggi adalah terpenuhinya gizi pada anak-anak dengan baik dan keberhasilan intervensi/program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu,bayi dan remaja ( Stewart et al. 2013), pengurangan stunting memerlukan tindakan multisektroal ( Casanovas et al. 2013). Pencegahan stunting mulai dari masa prenatal sampai periode pasca prenatal , dengan intervensi ditargetkan pada perempuan, bayi dan anak kecil.

Target global penurunan 40 % dari jumlah balita stunting pada tahun 2025 dari baseline 171 juta pada tahun 2010, maka diperkirakan bahwa akan ada 127 juta anak stunting pada tahun 2025 atau pengurangan 26 %. Asia secara keseluruhan kemungkinan dapat tercapai atau melampaui 40 % target pengurangan , sementara di Afrika jumlah anak stunting kemungkinan akan meningkat meskipun sedikit penurunan prevalensi stunting.

TERIMA KASIH DAN SELAMAT BELAJAR my weblog esa unggul account : http://fitrirnf.weblog.esaunggul.ac.id/ Follow my twitter account : @fitrirnfauziah