BAHASA INDONESIA YANG BERMARTABAT DALAM MEDIA MASSA
KELOMPOK 11 LATIFAH MAULIDA RAHMA 115090601111004 HAMMURABI WISADONO 115090607111000 GUSNIA SYUKRIYAWATI 115090607111036 AISYAH AMI WARDHANI 115090613111002 YUSUF AJI WIBOWO 115090613111004
Media massa sebagai alat komunikasi Era globalisasi pada saat ini membuat segala hal tampak sangat mudah, termasuk dalam berkomunikasi. Segala informasi dan kebudayaan dapat diakses melalui media dengan mudah, murah dan sangat cepat, sehingga informasi dan kebudayaan dari negara berbeda akan berpotensi mempengaruhi kebudayaan yang menerima informasi tersebut dengan proses yang relative singkat, semua ini tidak terlepas dari pengaruh media massa sebagai alat komunikasi.
Bahasa Indonesia yang Bermartabat Kebiasaan media mengaibaikan tata bahasa yang benar, akan berdampak buruk ada kelesarian bahasa. Untuk itu diperlukan penyuluhan bahasa bagi berbagai kalangan masyarakat , termasuk unsur media massa.Bahasa indonesia yang benar dalah bahasa indonesia yang sesuai dengan tata bahasa, yang diatur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) serta Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Semenara berbahasa Indonesia yang baik , yakni penggunaan bahasa sesuai dengan situasi dan kondisi penggunanya.
Pentingnya Bahasa Indonesia yang bermartabat dalam Media Massa Pasal 39 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 41 ayat (2) UU No. 24 Tahun 2009
Dampaknya adalah Bahasa yang disampaikan bisa mudah ditangkap dengan baik oleh pembaca. Membantu anak-anak untuk memahami bahasa Indonesia dengan baik. Menumbuhkan dan membina sikap bahasa yang positif Meningkatkan semangat masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia.
Penyebab Terjadinya Penyimpangan pada Bahasa Jurnalistik Penyebab terjadinya penyimpangan bahasa jurnalistik terhadap kaidah penulisan tata bahasa baku adalah minimnya penguasaan kosa kata, pengetahuan kebahasaan yang terbatas, keterbatasan waktu untuk menulis, banyaknya naskah yang dikoreksi, dan tidak tersedianya redaktur bahasa dalam surat kabar (Dad Murniah, 2007).
Penyimpangan Bahasa Jurnalistik Peyimpangan morfologis Kesalahan sintaksis Kesalahan kosakata Kesalahan ejaan. Kesalahan pemenggalan
Peyimpangan morfologis Peyimpangan ini sering terjadi dijumpai pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tidak baku dengan penghilangan afiks yang berupa prefiks “Afiks adalah bentuk atau morfem terikat yang dipakai untuk menurunkan kata, prefiks adalah afiks yang diletakkan didepan kata dasar” (Hasan Alwi, 2003: 31). Polisi Tembak Mati Lima Perampok Nasabah Bank. Israil Tembak Pesawat Mata-mata.
Kesalahan sintaksis Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian. Contoh : Kerajinan Kasongan Banyak Diekspor Hasilnya Ke Amerika Serikat. Hasil Kerajinan Desa Kasongan Banyak Diekspor Ke Amerika.
Kesalahan kosakata Contoh: Penculikan Mahasiswa Oleh Oknum Kopasus itu Merupakan Pil Pahit bagi ABRI. Seharusnya kata Pil Pahit diganti kejahatan.
Kesalahan ejaan Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat Jum’at Hawatir Khawatir
Kesalahan pemenggalan Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja. Kesalahan ini disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program komputer berbahasa Inggris.
Contoh
Contoh
Bagaimana tata Bahasa Indonesia yang seharusnya digunakan dalam media massa? Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang panjang dan bertele-tele. Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap. Sederhana, artinya bahasa pers sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga . Menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang. Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak umum (pembaca).