KEEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK

Presentasi berjudul: "KEEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK"— Transcript presentasi:

1 KEEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK
Disusun oleh : Atikah Hayyu Mulia ( ) Auziyah Novina Cahya W ( ) Lucky Nafi’ Agtiannisa ( ) Yayi Fateka DP ( )

2 KEEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK
1. Kalimat 2. Media cetak 3. Keefektifan Bahasa Indonesia Dalam Media Cetak

3 KALIMAT → Satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh Kalimat Efektif Kalimat Tidak Efektif

4 Ciri-ciri kalimat efektif :
Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku Menggunakan kata yang tepat (diksi). Penggunaan kata baku Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai Mengacu pada kehematan penggunaan kata

5 Ciri-ciri kalimat tidak efektif :
Kontaminasi Pleonasme Ambiguitas Tidak jelasnya unsur subjek Kemubaziran preposisi Kesalahan logika Ketidaktpatan bentuk kata Ketidaktpatan makna kata Pengaruh bahasa daerah Pengaruh bahasa asing

6 Media Cetak → media penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis KORAN/ SURAT KABAR MAJALAH

7 Karakteristik Bahasa di Media Cetak
- Sederhana - Populis Singkat - Logis Padat - Gramatikal - Lugas - Menghindari kata tutur - Jelas - Pilihan kata yang tepat - Jernih - Kalimat aktif - Menarik - Tunduk kaidah etika - Demokratis

8 Latihanlah dengan soal yang telah dibagikan!
PENGGUNAAN KALIMAT PADA MEDIA CETAK Latihanlah dengan soal yang telah dibagikan!

9 JAWABAN Banyak kata yang mubazir.
Masih banyak yang salah kaprah mengenai webometric, banyak yang menganggap data yang diunggah itu menurut banyaknya, tapi tidak dicek apakah itu ilmiah atau tidak, dimana tidak semua bisa dicek satu persatu. “walaupun begitu hal ini penting sebagai bentuk penciteraan sebuah universitas,” ungkapnya. 2. Tidak hemat karena mengulang kata dan sebanyak 3 kali yang kami anggap berlebihan. Jika kata dan kedua dihilangkan, maka tidak akan mengubah makna dari kalimat tersebut. Kalimat tersebut tidak efektif karena menggunakan sinonim dalam kalimat. Wakil Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Nur Acmad Affandi menyambut baik langkah gubernur untuk mengembalikan fungsi Mandala Krida. Kata “maka” pada kalimat tersebut tidak sepadan. Persoalan penggunaan Stadion Mandala Krida untuk konser musik menjadi dilematis bagi saya.

10