4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Keuangan Aspek Keuangan (2) 4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI Dari segi keuangan, proyek dikatakan sehat jika dapat memenuhi kewajiban finansial ke dalam dan keluar, serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak bagi perusahaan. Untuk mengkaji kemampuan proyek memenuhi kewajibannya perlu disiapkan tiga jenis proyeksi daftar keuangan yaitu laporan laba/rugi, perkiraan mutasi kas, dan neraca. Laporan rugi/laba memberi informasi tentang penghasilan, biaya, rugi atau laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Dapat dipakai sebagai gambaran keberhasilan atau kegagalan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu, biasanya pada akhir periode pembukuan. Atau merupakan laporan sistematis tentang aktiva, kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu. Sebelum lebih jauh membicarakan penilaian investasi sangat penting memahami uang dan nilai waktunya. Konsep Nilai Waktu Uang Individu menghargai uang secara berbeda, bila waktunya tidak sama. Atau individu mengakui bahwa uang mempunyai nilai waktu. Nilai mata uang mengalami penurunan karena pengaruh inflasi. Makin tinggi inflasi makin cepat penurunan nilai mata uang. Untuk membicarakan konsep nilai waktu perlu membicarakan bunga majemuk dan nilai sekarang. Bunga Majemuk NTn = X0 (1+r)n NTn X0 r n = nilai terminal = nilai awal = tingkat bunga = jumlah periode http://www.mercubuana.ac.id Aifrid 95
e = 2,71828 n t01 r t An m PV (1 An e m PV 0 A1 Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Keuangan Present value bila tingkat bunga digunakan lebih dari sekali setahun An k mn ) m PV (1 A1 mn k = aliran kas pada akhir tahun = berapa kali bunga digandakan dalam setahun = tingkat bunga bila tingkat bunga digandakan terus menerus, present value aliran kas di akhir tahun n: An e m PV e = 2,71828 Internal Rate of Return atau Yield IRR suatu investasi adalah tingkat bunga yang menyamakan present value dari aliran kas keluar dan present value dari aliran kas masuk: n At t01 r t 0 At n r = aliran kas pada periode t = periode terakhir aliran kas diharapkan = jumlah aliran kas yang di “discounted” kan pada akhir tahun 0 sampai tahun n = tingkat bunga Metoda Penilaian Investasi 1. Metoda Average Rate of Return. Mengukur tingkat rerata keuntungan yang diperoleh investasi. Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibanding dengan total atau average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Bila lebih besar daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan maka proyek dikatakan menguntungkan, sebaliknya jika lebih kecil proyek ditolak. http://www.mercubuana.ac.id Aifrid 97
Untuk mengatasi kelemahan pertama, bisa digunakan discounted Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Keuangan Dari contoh sebelumnya dihitung aliran kas proyek. Aliran kas operasional per tahun: Rp260 juta + Rp100 juta = Rp360 juta, jika dianggap bahwa pengakuan terhadap biaya dan penghasilan tidak banyak berbeda dengan terjadinya aliran kas keluar dan masuk. Terminal cash flow proyek ini Rp200 juta dari kembalinya modal kerja pada akhir tahun ke-8. Initial cash flow proyek ini Rp1.000 juta. Maka tiap tahun diperoleh Rp360 juta dari operasinya, maka dalam waktu (Rp1.000/Rp360) x 1 tahun = 2,78 tahun investasi sudah bisa kembali. Permasalahan utama disini adalah sulit menentukan periode payback maksium yang disyaratkan sebagai angka pembanding. Secara normatif, memang tidak ada pedoman yang bisa dipakai untuk menentukan payback maksimum. Dalam prakteknya yang digunakan adalah payback umumnya dari perusahaan yang sejenis. Kelemahan lainnya: - Mengabaikan nilai waktu uang. Mengabaikan aliran kas setelah periode payback. Untuk mengatasi kelemahan pertama, bisa digunakan discounted payback, dimana aliran kas operasional dan terminal cash flow di discounted kan dengan tingkat bunga yang dianggap relevan. Meskipun ada kelemahan, masih banyak organisasi yang menggunakan metoda payback sebagai pelengkap penilaian investasi. Terutama oleh perusahaan yang menghadapi masalah likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek. 3. Metoda Net Present Value Menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa datang. Sebelumnya ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan. Jika PV penerimaan kas bersih di masa datang lebih besar daripada PV investasi, maka proyek menguntungkan. Bila lebih kecil (NPV negatif), proyek ditolak. Dari contoh sebelumnya investasi Rp1.000 juta. Kas masuk tiap tahun (dari operasi) Rp360 juta. Terminal cash flow nya Rp200 juta. NPV nya: http://www.mercubuana.ac.id Aifrid 99