Persepsi, Sikap, dan Nilai Vina Adila Ratih Kusuma Dewi Fabiana Dwi Devi Herdiana
PERSEPSI Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi.
JENIS-JENIS PERSEPSI 1. Persepsi visual 2. Persepsi auditori 3. Persepsi perabaan 4. Persepsi penciuman 5. Persepsi pengecapan
PROSES PERSEPSI Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut.
FAKTOR-FAKTOR PERSEPSI: 1. Faktor internal, meliputi: Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas. Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi, dan mengingat.
2. Faktor eksternal, meliputi: a. Intensitas dan kekuatan dari stimulus b. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus c. Warna dari obyek-obyek d. Keunikan dan kekontrasan stimulus e. Motion atau gerakan
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah: 1. emosi 2. impresi 3. konteks
SIKAP Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,orang lain, obyek atau isue. (Petty, cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2000 ) Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. (Soekidjo Notoatmojo, 1997 ) Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi. (Heri Purwanto, 1998 )
KOMPONEN KOGNITIF Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu (Mann, 1969). Sesuatu yang telah terpolakan dalam fikiran. Tidak selalu akurat.
KOMPONEN AFEKTIF Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud.
KOMPONEN KONATIF Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku belum tentu akan benar-benar ditampakkan dalam bentuk perilaku yang sesuai.
PEMBENTUKAN SIKAP Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Interaksi sosial meliputi hubungan antara individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekelilingnya.
Pengaruh pengalaman pribadi Pengaruh orang lain yang dianggap penting Pengaruh kebudayaan Pengaruh media massa Pengaruh lembaga pendidikan dan lembaga agama Pengaruh faktor emosional
FUNGSI SIKAP Sikap sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuan (instrumental function). Sikap sebagai pertahanan ego Sikap sebagai fungsi pengetahuan Sikap sebagai ekspresi nilai
Nilai (Values) Pandangan/anggapan/kepercayaan mengenai sesuatu itu baik atau buruk Mengandung kepercayaan: suatu tindakan atau perbuatan dianggap patut ataupun tidak,berdasarkan pertimbangan baik secara individu maupun masyarakat Kepercayaan, mitos, ritual keagamaan dapat jadi sumber data untuk mendiagnosa organisasi
NILAI DALAM PERILAKU ORGANISASI Nilai yang berorientasi pada humanisme menghargai pendapat Konflik harus diangkat ke permukaan
Nilai lintas kultur Dapat dilihat melalui 2 macam kerangka berpikir, yaitu : kerangka hofstede yang mempunyai 5 dimensi penilaian terdiri dari : jarak kekuasaan individualisme vs kolektifisme maskulinitas vs mefinitas pengindraan ketidakpastian orientasi jangka panjang vs orientasi jangka pendek kerangka Globe , yang mempunyai 8 dimensi penilaian terdiri dari : ketegasan orientasi masa depan perbedaan gender penghindaran ketidakpastian individualisme maupun kolektifisme orientasi kinerja orientasi kemanusiaan
Jenis Nilai Jenis – jenis nilai : menurut Rokeach Value survey : nilai-nilai pribadi nilai-nilai politik nilai-nilai organisasi nilai-nilai kebijaksanaan menurut Rokeach Value survey : nilai terminal nilai instrumental
Fungsi Nilai Nilai berfungsi sebagai standart, yaitu standart yang menunjukkan tingkah laku dari berbagai cara. Nilai berfungsi sebagai rencana umum (general plan) dalam menyelesaikan konflik dan pengambilan keputusan. Nilai berfungsi motivasional. Nilai memiliki komponen motivasional yang kuat seperti halnya komponen kognitif, afektif, dan behavioral. Nilai berfungsi penyesuaian, isi nilai tertentu di arahkan secara langsung kepada cara bertingkah laku serta tujuan akhir yang berorientasi pada penyesuaian. Nilai berfungsi sebagai pengetahuan dan aktualisasi diri. Nilai sebagai modal. Nilai berfungsi sebagai ego defensive.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH