Pengertian dan Faktor Penyebab Konflik Sosial Oleh Kelompok 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Advertisements

SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
Sosiologi Pedesaan Pertemuan V
PROSES SOSIAL & INTERAKSI SOSIAL
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL Siti Azizah
KONSEP DIRI.
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
INTERAKSI SOSIAL PULUNG SISWANTARA.
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
Struktur sosial masyarakat
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Apakah fenomena sosial?
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
INTERAKSI SOSIAL.
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya
INTERAKSI SOSIAL PERTEMUAN 04
KONFLIK SOSIAL Tondi Hasan, S.Sos.
TEORI KONFLIK ORGANISASI
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIAL Muhammad Noor Hidayat Ilmu Komunikasi
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KONFLIK DAN NEGOSIASI.
Interkasi sosial Siti Rohmah B.
PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Komunikasi dan Manajemen Konflik
Penyesuaian Diri PTIK.
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL Bab.2 Panjilmo Putro SPd MSi
Peta konsep Pengertian konflik sosial secara umum dan menurut para tokoh Faktor penyebab konflik secara umum KONFLIK SOSIAL Faktor penebab konflik di.
PENGERTIAN DAN PENYEBAB KONFLIK
BAHAN TAYANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Mata pelajaran : kewitrausahaan
Muhammad noor hidayat Interkaisi sosial.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]
PROSES - INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT PEDESAAN ATAU PERTANIAN
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
PROSES SOSIAL DAN Interaksi Sosial
Struktur sosial masyarakat
Interaksi Sosial Disusun oleh : Chevia Yuliana (k )
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIAL
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Yusuf Enril Fathurrohman FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
Tindakan Sosial Interaksi Sosial
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
KONFLIK SOSIAL oleh Lalu Lumbit Satria Putra
Proses Sosial dan Interaksi Sosial
PENGERTIAN PROSES SOSIAL MENURUT TEORI UMUM
Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Oleh : Elvri T Simbolon
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
KONFLIK SOSIAL By: Supriaini, S.Pd.
KONFLIK SOSIAL Tondi Hasan, S.Sos.
PERSONAL SKILL Kelompok 4 -angga wahyudi -dewa komang -dimas lintang
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
 Pengertian Konflik ♥ Secara Etimologis : Berasal dari bahasa Latin configere, berarti saling memukul. ♥ Secara sosiologis : Konflik adalah suatu proses.
Proses Sosial dan Interaksi Sosial
Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial.
 Tindakan Sosial  Interaksi Sosial 1. Tindakan Sosial Sebagai anggota masyarakat tindakan manusia dapat mempengaruhi atau dipengaruhi kondisi masyarakat.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Transcript presentasi:

Pengertian dan Faktor Penyebab Konflik Sosial Oleh Kelompok 1 SOSIOLOGI Pengertian dan Faktor Penyebab Konflik Sosial Oleh Kelompok 1

Nama Anggota : Ade Kurnia S. Danang Arianto Mamik Sulistyo R. Nikmatul Mufida Nureta Arya F. Roselina O. Wawan Andrianto Wiji Wahyu L Yuli Agustin

Pengertian Konflik A. Pengertian konflik Konflik berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul, yang dimaksud dengan konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas. Dengan demikian, terjadilah persaingan hingga menimbulkan suatu benturan-benturan fisik baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.

B.Pengertian Menurut para Ahli 1. Berstein Menyebutkan bahwa konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang belum pernah dicegah, konflik mempunnyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negative didalam interaksi manusia.

2. Robert M. Z Lawang Mengemukakan bahwa konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasan dimana tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hany memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.

3. Soerjono Soekanto Konflik merupakan proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.  

4. Schmidt dan Kockhan Konflik adalah suatu perselisihan diantara dua pihak yang ditandai dengan perilaku yang menunjukkan permusuhan terbuka dan atau gangguan dengan sengaja terhadap pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya.

5.Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebab sebab terjadinya konflik antara lain sebagai berikut :

1. Perbedaan Antar perorangan Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Perbedaan- perbedaan inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain. Misalnya dalam suatu diskusi kelas, terjadi perbedaan pendapat antara satu individu dengan individu lainnya yang masing-masing menganggap pendapatnya paling benar. Perbedaan pandangan dan pendirian tersebut akan menimbulkan perasaan amarah dan benci yang apabila tidak ada kontrol terhadap emosional kelompok akan terjadi konflik.

2. Perbedaan Kebudayaan Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya tidak sama. Dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Apabila tidak terdapat rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan tersebut, tidak menutup kemungkinan faktor ini akan menimbulkan terjadinya konflik sosial.

3. Bentrokan Kepentingan Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain.

4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di dalam Masyarakat Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan- perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-prosessosial di dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. Namun jika terjadinya secara cepat akan menyebabkan gejolak sosial, karena adanya ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya konflik sosial. Contohnya kenaikan BBM, termasuk perubahan yang begitu cepat. Masyarakat banyak yang kurang siap dan kemudian menimbulkan aksi penolakan terhadap perubahan tersebut.

5. Persaingan (Competition) Dalam persaingan individu atau kelompok berusaha mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum. Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu adalah dengan menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Jika dikelompokkan, ada dua macam persaingan, yaitu persaingan yang bersifat pribadi dan tidak pribadi atau kelompok. Persaingan pribadi merupakan persaingan yang dilakukan orang per orang atau individu untuk memperoleh kedudukan dalam organisasi. Persaingan kelompok, misalnya terjadi antara dua macam perusahaan dengan produk yang sama untuk memperebutkan pasar di suatu wilayah.

Persaingan pribadi dan kelompok menghasilkan beberapa bentuk persaingan, antara lain persaingan di bidang ekonomi, kebudayaan, kedudukan dan peranan, dan persaingan ras. A. Persaingan di Bidang Kebudayaan B. Persaingan Kedudukan dan Peranan C. Persaingan Ras

Hal-hal positif yang dihasilkan dengan adanya persaingan a. Makin Kuatnya Solidaritas Kelompok Persaingan yang dilakukan dengan jujur akan menyebabkan individu saling menyesuaikan diri dalam hubungan sosialnya. Dengan demikian, keserasian dalam kelompok akan tercapai. Hal itu bisa tercapai apabila persaingan dilakukan dengan jujur.

b. Dicapainya Kemajuan Persaingan akan lebih banyak dijumpai pada masyarakat yang maju dan berkembang pesat. Untuk itu, individu yang berada dalam masyarakat tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. Persaingan akan menyebabkan seseorang terdorong untuk bekerja keras supaya dapat berperan dalam masyarakat. c. Terbentuknya Kepribadian Seseorang Persaingan yang dilakukan dengan jujur dapat menimbulkan tumbuhnya rasa sosial dalam diri seseorang. Namun sebaliknya, persaingan juga bisa menimbulkan hal yang negatif, yaitu terciptanya disorganisasi. Adanya disorganisasi karena masyarakat hampir tidak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dan melakukan reorganisasi saat terjadi perubahan. Hal itu disebabkan karena perubahan yang terjadi bersifat cepat atau revolusi.

6.Kontravensi Kontravensi berasal dari bahasa Latin, contra dan venire yang berarti menghalangi atau menantang. Kontravensi merupakan usaha untuk menghalang-halangi pihak lain dalam mencapai tujuan. Tujuan utama tindakan dalam kontravensi adalah menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Hal itu dilakukan karena rasa tidak senang atas keberhasilan pihak lain yang dirasa merugikan. Namun demikian, dalam kontravensi tidak ada maksud untuk menghancurkan pihak lain.

Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker ada lima macam bentuk kontravensi. 1. Kontravensi umum, antara lain dilakukan dengan penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalanghalangi, protes, gangguan-gangguan, dan kekerasan. 2. Kontravensi sederhana, antara lain dilakukan dengan menyangkal pernyataan pihak lain di depan umum, memakimaki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan memfitnah. 3. Kontravensi intensif, antara lain dilakukan dengan menghasut, menyebarkan desas-desus, dan mengecewakan pihak lain. 4. Kontravensi rahasia, antara lain dilakukan dengan pengkhianatan dan mengumumkan rahasia pihak lain. 5. Kontravensi taktis, antara lain dilakukan dengan mengejutkan lawan dan mengganggu pihak lain.