KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN
Advertisements

KONSEP-KONSEP DASAR TEORI KEPRIBADIAN
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
BERPIKIR OLEH NUR ADDIANSYAH.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
SELF CONCEPT (KONSEP DIRI)
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
Burrhus Frederic Skinner
Social Learning Theory
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
PREPARED BY Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU OPERAN
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
Perilau dan Pengembangan Organisasi
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
KEPRIBADIAN.
Materi Motivasi.
Model perilaku organisasi
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
KONSEP-KONSEP PERILAKU
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
BUDAYA ORGANISASI NAMA KELOMPOK : M. Handoko Dian Amalia Fitriyah
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
MOTIVASI KERJA.
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
DASAR-DASAR PRILAKU INDIVIDUAL
PERILAKU ORGANISASI Bab v.
WINNY PUSPASARI THAMRIN
MOTIVASI.
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
PERILAKU DASAR SIKAP Perilaku adalah tindakan-tindakan manusia
DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
BUDAYA INDIVIDU DALAM ORGANISASI
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
MOTIVASI DAYA ATAU KEKUATAN YANG ADA DALAM DIRI MANUSIA YANG MENDORONG ATAU MENGGERAKKAN UNTUK BERTINGKAH LAKU TERTENTU YANG DIARAHKAN PADA SUATU TUJUAN.
Clasical Conditioning Ivan Pavlov
Proses Perilaku Manusia Dasar; Kepribadian & Kemampuan
Kepribadian Dan Pembelajaran
Perilaku Individu Pertemuan 2.
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Paradigma Behaviourisme B.F Skinner
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
SELF THEORY Neka Erlyani.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Kepuasan Kerja, dan Stress
PERILAKU ORGANISASI ( Kepribadian dan Nilai) Oleh Kelompok III Sonny Sudarsono( ) Winny Novyanti( ) Rara Kurnia Fitri(
Kepribadian Agus Riyanto,M.T Bandung, 2009
Perilaku Organisasional (Organizational Behaviour)
Oleh : Faik Agiwahyuanto
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Model perilaku organisasi
Organizational Behavior
KEPRIBADIAN.
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Transcript presentasi:

KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN

KEPRIBADIAN (Personality) Robbins (2008:127) kepribadian (perso-nality) merupakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian sering di-deskripsikan dalam istilah sifat yg bisa diukur yg ditunjukkan oleh seseorang. sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan

FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN Keturunan (genetik), ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik fisik maupun mental yang mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran. Lingkungan, berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial, masyarakat. Situasi, kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat perubahan situasi/konteks tertentu. Artinya kepribadian bisa direkayasa atau dirubah dan berubah (misalnya dengan proses pendidikan, belajar)

SIFAT KEPRIBADIAN Sifat kepribadian (personality traits) adalah karakteristik yang sering muncul dan mendiskripsikan perilaku seorang individu. Kakteristik yg melekat dalam diri individu adalah malu, agesif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Sifat-sifat kepribadian perlu diperhatikan, karena: Dapat membantu proses seleksi karyawan Menyesuaiksan bidang pekerjaan dengan individu Memandu keputusan pengembangan karir.

CIRI KEPRIBADIAN John Bearden dalam Robbins (2008:132) mengemukan lima model Ciri Kepribadian “The Big Five Model” Ekstraversi (Extraversion), dimensi kepribadian yg mendiskripsi-kan seseorang yang suka bergaul, suka berteman, dan tegas. Mudah bersepakat (Agreeableness), dimensi kepribadian yg mendiskripsikan seseorang yang bersifat baik budi, kooperatif, dan penuh kepercayaan. Sifat berhati-hati (Conscientiousness), dimensi kepribadian yg mendiskripsikan seseorang yang bertanggung jawab, gigih, dan teratur. Stabilitas emosi (Emotional Stability), dimensi kepribadian yg mendiskripsikan seseorang yang tenang, percaya diri, teguh pendirian, tidak khawatir Terbuka pada pengalaman (Openness to Experience ), dimensi kepribadian yg menggolongkan seseorang berdasatkan tingkat minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru.

SIFAT KEPRIBADIAN UTAMA YANG MEMPENGARUHI PO Robbins & Judge (2008:137) menjelaskan sifat kepribadian spesifik yang menjadi indikator kuat perilaku di tempat kerja. Evaluasi Inti Diri Machiavellianisme Narsisme Pemantauan Diri Tipe A Kepribadian Proaktif

1. EVALUASI INTI DIRI Evaluasi inti diri, tingkat dimana individu ; menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri , menganggap diri mereka cakap atau tidak, dan merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan dua elemen; Harga diri, adalah tingkat menyukai atau tidak menyukai diri sendiri, dan tingkat sampai mana individu menganggap diri nereka berharga atau tidak berharga sebagai manusia. Lokus kendali. Merupakan tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Lokus kendali (locus of control) dibedakan jadi dua yaitu: Internal, individu yang yakin bahwa mereka adalah pemegang kendali atas apapun yang terjadi pada diri mereka. Eksternal, individu yang yakin bahwa apapun yang terhjadi dalam diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti nasib, keberuntungan

2. MACHIAVELLIANISME Kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Machiavellianisme , tingkat dimana seorang individu yang pragmatis mempertahankan jarak emosional dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Individu dengan karakteristik Mach yang tinggi melakukan lebih banyak manipulasi, membujuk , memperoleh kemenangan dibandingkan individu dengan tingkat Mach yang rendah. Individu dengam Mach tinggi berkembang baik bila: Mereka berinteraksi secara langsung dengan individu lain, bukan secara tidak langsung. Situasi mempunyai sediikit peraturan , yang memungkinkan kebebasan improvisasi

4. PEMANTAU DIRI (Self Monitoring) 3. NARSISME Narsisme adalah sifat kepribadian seseorang yang arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yg berlebihan, membu-tuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri . Individu narsis, cenderung memandang rendah individu lain, egois dan eksplosif. 4. PEMANTAU DIRI (Self Monitoring) Pemantau diri merujuk pada kemampuan seseorang indi-vidu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantau diri yang tinggi cenderung lebih memperhatikan perilaku individu lain, menerima penilaian prestasi yang lebih baik, memiliki jenjang karir yang dinamis,

5. KEPRIBADIAN TIPE A dan B Karakteristik Kepribadian Tipe A adalah; Selalu bergerak, berjalan, berbicara dan makan dengan cepat Merasa tidak sabaran, agresif, dan kompetitif Berusaha keras untuk memikirkan atau melakukan dua gal atau lebih pada saat bersamaanm Tidak bisa menikmati waktyu luang Terosesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah. Karakteristik Kepribadian Tipe B adalah; Tidak pernah mengalami keterdesakan waktu atau ketidaksabaran Merasa tidak perlu memperlihatkan atau mendiskusikan pencapaian atau prestasi mereka kecuali tuntutan situasi Bersenang-senang dan bersantai daripada berusaha menunjukkan keunggulan mereka. Bisa santai tanpa merasa bersalah.

6. KEPRIBADIAN PROAKTIF Individu yang berkepribadian proaktif cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Individu proaktif bisa menjadi positif atau negatif. Positif, karena individu proaktif cenderung menentang status quo, berjiwa wirausaha, Negatif, karena komitmen organisasionalnya rendah

PROSES PEMBELAJARAN (Learning Process) Robbins & Judge (2008:69) pembelajaran (learning) adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman PEMBELAJARAN (Learning) Menghasilkan perubahan Perubahan tsb permanen Diperoleh lewat pengalaman

TEORI PEMBELAJARAN (LEARNING THEORY) Bagaimana kita belajar? Tiga teori men-jelaskan proses dimana kita memperoleh pola perilaku. Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) Pengkondisian Operan (Operant Conditioning) Pembelajaran Sosial (Social Learning )

PENGKONDISIAN KLASIK (Classical Conditioning) Suatu tipe pengkodisian dimana individu merespon beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respon baru. STIMULUS (S) RESPON (R) Konsep kunci; daging merupakan rangsangan tidak berkondisi. Menghasilkan respon tidak berkondisi (peningkatan air liur) Bel , rangsangan buatan/berkondisi Suatu proses yang semula adalah stimulus netral (bel), ketika muncul bersamaan dg stimulus yg tidak dikondisikan (daging), akan menjadi stumulus terkondisi (buatan) yg menimbulkan respon refleks yang menjadi kebiasaan.

Pengkondisian Operan (Operant Conditioning) Robbins (2008:72) Pengkondisian operan menyatakan bhw perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Individu belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yg diinginkan (imbalan) atau menghindari konsekuensi yang tidak inginkan (hukuman) Stimuli terkondisi (S1) Respon Operaan terkondisi (R1) Stimuli Penguat (S2) Respon tdk terkondisi (R2) S1 memo: siapkanlah anggaran bulanan, R1 menyiapkan anggaran bulanan, S2 menerima pujian R2 puas Perilaku operan yaitu perilaku secara sukarela atau dipelajari. Perilaku refleksi yaitu perilaku yang tidak dipejari.

Pengkondisian klasik Pengkondisian operan Perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi Respon mungkin tidak terdapat pada subyek. Penghargaan hanya di tampilkan jika oada respon yg benar Bersifat aktif, berperila ku ttt. untuk mendapat penghargaan Menghasilkan perilaku sukarela yang disadari Perilaku merupakan respon dari stimulus Respon sdh ada dan muncul dibantu oleh stimulus yang tak terkondisi Penghargaan dapat ditampilkan setiap saat Bersifat pasif, sesuatu terjadi, individu mere-aksi dengan cara ttt Menghasilkan perilaku refleksi yg tdk disadari OT 5-1 Advantages and Disadvantages of Sole Proprietorships 1. This acetate compliments information contained in the chapter. The acetate should reinforce the importance of the material to students. 2. It’s best to use the acetate to reinforce information students should have already read. You may want to specifically focus on particular advantages and disadvantages such as unlimited liability. If students have questions or comments this is a good time to discuss them.

PEMBELAJARAN SOSIAL (Social Learning ) Orang dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain atau dari pengalaman langsung Pengaruh model (orang tua, guru, teman, idola, atasan, dsb.) adalah sentral dalam pembelajaran sosial. Robbins (2008:74) Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah model pada seorang individu. Proses perhatian. Individu cenderung sangat terpengaruh oleh model yang menarik, tersedia scr berulang, penting baginya. Proses penyimpanan. Pengaruh model tergantung pada seberapa baik individu mengingat tindakan model setelah model tidak lagi tersedia. Proses reproduksi. Hasil pengamatan, harus segera dirubah menjadi tindakan. Proses penegasan. Individu lbh termotivasi utk menampilkan perilaku model jika tersedia insentif positif atau penghargaan. Perilaku yang ditegaskan secara positif akan lebih diperhatikan, dipelajari dgn baik, dan dilakukan lebih sering.

METODE PEMBENTUKAN PERILAKU Pembelajaran terjadi pada saat sebelum dan selama bekerja. Pembentukan perilaku berarti mengajarkan karyawan untuk berperilaku dengan cara-cara yg menguntungkan organisasi Terdapat empat metode yaitu; Penegasan positif, menindak lanjuti respon dengan sesuatu yang menyenangkan Penegasan negatif, menindak lanjuti respon dengan menghentikan atau menarik sesuatu yang tidak menyenangkan Hukuman, memberikan kondisi yg tidak menyenangkan untuk menghilangkan perilaku yang tidah diharapkan. Peniadaan, menghapuskan semua penegasan yang mempertahankan sebuah perilaku.