Bab 14 Pembelanjaan Jangka Panjang Saham biasa (Common stock) Saham istimewa (Prefered stock) Obligasi (Bond) Pembelanjaan sewa guna (Leasing) Laba ditahan ( Retained earning ) Modal ventura ( Venture capital)
Saham Biasa (Common stock) Saham biasa merupakan surat bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas dan sekaligus sebagai bukti kepemilikan perusahaan tersebut. Saham biasa memiliki ciri-ciri yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: Hak umum pemegang saham biasa, yang tunduk pada hukum dan peraturan di negara tempat perusahaan tersebut terdaftar serta anggaran dasar perusahaan.
Hak kolektif, merupakan hak yang dapat dimanfaatkan bersama-sama pemegang saham lainnya, yang meliputi: - Mengubah anggaran dasar perusahaan dengan pengesahan pejabat yang berwenang di negara yang bersangkutan - Membuat dan merubah anggaran rumah tangga perusahaan. - Memilih direksi perusahaan - Menyetujui dan mengsahkan penjualan aktiva tetap perusahaan - Mengubah jumlah saham biasa - Menemisikan saham istimewa, obligasi dan lain sebaginya.
Hak khusus atau pribadi, merupakan hak yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing pemegang saham: Hak suara sesuai dengan anggaran dasar perusahaan. Hak untuk menjual saham yang dimilikinya. Hak untuk memeriksa pembukuan perusahaan. Hak untuk memperoleh pembagian hasil penjualan aktiva perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi. Hak atas laba perusahaan. Hak pengendalian perusahaan. Hak pembagian risiko
Evaluasi saham biasa: Keunggulan : Saham biasa tidak memberikan dividen yang tetap. Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas perusahaan, karena meningkatkan jaminan bagi kreditur Saham biasa pada saat tertentu dapat dijual lebih mudah, karena dapat memberikan pendapatan yang lebih tinggi daripada utang dan ikut serta sebagai pemilik perusahan.
Kelemahan: Penjualan saham biasa dapat meningkatkan hak suara atau hak pengendalian yang dimiliki pemegang saham Saham biasa lebih banyak memberi hak untuk memperoleh laba kepada pemilik perusahaan Biaya penanggungan (underwriting) dan pendistribusian lebih mahal daripada utang Perusahaan yang lebih banyak menggunakan saham biasa dibandingkan dengan utang mempunyai biaya modal yang lebih mahal Dividen saham biasa tidak bisa digolongkan sebagai biaya untuk mengurangi pajak.
Saham Istimewa ( Preferred stock) Saham istimewa mempunyai hak atau kalim di atas saham biasa tetapi di bawah obligasi. Keistimewaan saham ini berkaitan dengan hak atas laba perusahaan dan hak atas hasil penjualan aktiva perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi. Terdapat beberapa persyaratan dalam emisi saham istimewa:
Persyaratan Umum Emisi Saham Istimewa: - Prioritas terhadap laba dan aktiva, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko bagi pihak pembeli. - Nilai nominal merupakan jumlah uang yang akan diterima pemegang saham istimewa jika perusahaan dilikuidasi dan dividen saham istimewa dinyatakan sebagai persentase tertentu dari nilai nominal. - Dividen saham istimewa bersifat komulatif, artinya seluruh dividen saham istimewa yang belum dilunasi karena perusahaan mengalami kerugian harus dibayar terlebih dahulu sebelum perusahaan membayar dividen saham biasa. - Konversi saham istimewa, artinya saham istimewa pada umumnya dapat dikonversikan menjadi saham biasa
Persyaratan khusus, merupakan persyaratan yang tidak harus ada pada setiap saham istimewa: Hak suara Hak berpartisipasi Dana cadangan untuk pelunasan saham istimewa Tanggal jatuh tempo Opsi untuk menarik kembali saham istimewa ( call option) Tingkat dividen yang fleksibel
Evaluasi Saham Istimewa : Keunggulan: Perusahaan yang ingin melakukan ekspanasi karena labanya cukup tinggi, dapat memberikan laba yang lebih besar kepada pemegang saham biasa dengan menjual saham istimewa yang pendapatannya terbatas. Manajer keuangan dapat menghindari pembagian laba yang merata. Dapat menghindari beralihnya pengendalian atas perusahaan. Perusahaan tidak perlu menyediakan dana cadangan untuk pelunasan.
Kelemahan : - Harga saham istimewa lebih tinggi daripada obligasi - Dividen saham istimewa tidak bisa dikurangkan atas laba kena pajak. Utang jangka panjang Ada beberapa jenis utang jangka panjang yang bisa dipakai sebagai alternatif sumber dana bagi perusahaan: Obligasi ( Bond ) Hipotik ( Mottage ) Debinture Identure
Obligasi, adalah suatu promes ( surat janji) untuk membayar sejumlah uang pada saat jatuh tempo yang sifatnya jangka panjang. Hipotik, merupakan surat utang jangka panjang yang pembayarannya dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti: tanah, gedung. Debenture, merupakan obligasi yang pembayarannya tidak dijamin dengan harta tidak bergerak tertentu. Identure, merupakan dokumen yang memuat perjanjian jangka panjang antara debitur dengan kreditur, berkaitan dengan utang jangka panjang, seperti saldo kompensasi, pembatasan dividen saham biasa dan sebagainya.
Evaluasi Utang Jangka Panjang: Keunggulan: Biaya utang terbatas Kreditur tidak ikut dalam pengendalian perusahaan. Bunga dapat dikurangkan atas laba kena pajak Fleksibilitas dalam struktur modal dapat dicapai dengan mencantumkan syarat call option. Kelemahan: Utang memiliki biaya tetap. Leverage keuangan dapat mendorong turunnya harga saham. Utang memilki masa jatuh tempo. Utang jangka panjag risikonya relatif tinggi. Ada batasan tertentu perusahaan menggunakan utang jangka panjang.
Pembelanjaan Sewa Guna (Leasing) Leasing adalah suatu kontrak yang mengatur tentang, pemilik suatu aktiva (lessor) memberikan kepada pihak lain (lessee) hak istimewa untuk menggunakan aktiva tersebut selama suatu periode tertentu dengan membayar sewa sesuai kesepakatan. Terdapat beberapa jenis leassing: - Sale and leaseback - Direct lease atau financial lease - Leveraged lease - Operating lease
Sale and leaseback Dalam sale and leaseback, suatu perusahaan menjual aktivanya kepada lembaga keuangan tertentu, lalu mengikat perjanjian untuk me-lease kembali aktiva tersebut selama periode tertentu dengan persyaratan yang disepakati. Direct lease atau financial lease Pada direct lease, perusahaan yang membutuhkan aktiva tertentu, memilih aktiva tersebut dan melakukan negosiasi harga langsung dengan produsen atau distributor aktiva tersebut. Perusahaan kemudian menghubungi lembaga keuangan tertentu untuk membeli aktiva tersebut dari produsen atau distributor dan sekaligus membuat perjanjian untuk me-lease aktiva tersebut.
Leveraged lease Pada leveraged lease ada tiga pihak yang terlibat, yaitu perusahaan yang membutuhkan aktiva, (lessee),perusahaan yang memiliki aktiva (lessor) dan pemberi pinjaman (lender). Dalam leveraged lease pihak lessor hanya membelanjai sebagian saja aktiva yang di-lease-kan, sedangkan sisanya dibelanjai dengan pinjaman. Operating lease Pada operating lease, pihak perusahaan lessee diberikan hak untuk menggunakan aktiva yang dibutuhkan selama jangka waktu tertentu, tetapi tidak semua manfaat dan risko yang terkait dengan aktiva tersebut diberikan kepada perusahaan lessee.
Evaluasi Alternatif Pembelanjaan Dengan Leasing Versus Utang Untuk menentukan alternatif pembelanjaan mana yang lebih efisien antara leasing dengan utang, didasarkan pada nilai sekarang arus kas keluar masing-masing alternati pembelanjaan. Contoh, sebuah perusahaan membutuhkan mesin baru dengan harga Rp 200.000 dan mempunyai umur 10 tahun. Terdapat dua alternatif untuk pembelanjaan, yaitu leasing atau utang. Pihak lessor menghendaki seluruh nilai mesin disusut selama 10 tahun dam keuntungan sebesar 8%. Biaya leasing dibayar dimuka. Jika mesin dibeli dengan utang, mesin disusut habis dengan metode garis lurus, dan perusahaan memperoleh investment tax credit Rp 20.000 pada saat investasi. Bunga utang 10% per tahun dan pajak pendapatan perusahaan 50%. Biaya operasi baik dibelanjai dengan leasing maupun utang dianggap sama. Alternatif mana yang lebih baik ?
Alternatif leasing: Besarnya pembayaran biaya leasing tiap tahun (X): Rp 200.000 = Σ ------------------ t=0 ( 1 + 0,08 )t Rp 200.000 = X + 6,2469 X Rp 200.000 = 1,2469 X X = Rp 27.598 Dengan demikian biaya leasing tiap tahun adalah sebesar Rp 27.589
Nilai sekarang (PV) arus kas keluar alternatif leasing adalah: (2) (3) (4) (5) End of Lease Tax Cash outflow PV of cash year payment shiled after tax (2-3) outflow (5%) ----------------------------------------------------------------------------- 0 Rp 27.598 Rp 0 Rp 27.598 Rp 27.598 1-9 Rp 27.598 Rp 13.799 Rp 13.799 Rp 98.081 Rp 0 Rp 13.799 (Rp 13.799) (Rp 8.471) ------------------- Rp 117.208 =========== NB: - discount rate = 5% berasal dari suku bunga pinjaman setelah pajak - Tax shield Rp 13.799 berasal dari 50% (Rp 27.598) - Tingkat diskonto 5%, sama dengan suku bunga setelah pajak = (1 - 0,50)10%
Perhitungan present value cash outflow : Tahun Cash outflow PVIF(5%) PV -------------------------------------------------------------------------- 0 Rp 27.598 1,000 Rp 27.598 1-9 Rp 13.799 7,1078 Rp 98.081 10 (Rp 13.799) 0,6139 (Rp 8.471) NB: PVIFA (5%;9th) = 7,1078 PVIF (5%;10th) = 0,6139
Alternatif Utang Besarnya jumlah investasi : - Harga mesin Rp 200.000 - Investment tax credit (Rp 20.000) ---------------- Rp 180.000 Jumlah angsuran dan bunga setiap tahun (X) : 9 X Rp 180.000 = Σ ----------------- t=0 ( 1 + 0,10 )t Rp 180.000 = X + 5,7590 X Rp 180.000 = 6,7590 X X = Rp 26.631 Jumlah angsuran dan bunga setiap tahun adalah Rp26.631
Jadwal Pembayaran Utang Akhir Pembayaran Sisa pokok Bunga tahun pokok + bunga pinjaman tiap tahun ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 0 Rp 26.631 Rp 153.369 Rp 0 1 Rp 26.631 Rp 142.075 Rp 15,337 2 Rp 26.631 Rp 129,652 Rp 14.208 3 Rp 26.631 Rp 115.652 Rp 12.965 4 Rp 26.631 Rp 100.954 Rp 11.599 5 Rp 26.631 Rp 84.418 Rp 10.095 6 Rp 26.631 Rp 66.229 Rp 8.442 7 Rp 26.631 Rp 46.221 Rp 6.623 8 Rp 26.631 Rp 24.212 Rp 4.622 9 Rp 26.631 Rp 0 Rp 2.421 ------------------------------------------------------------------------------------ - Sisa pinjaman pada akhir tahun = Pinjaman awal tahun – Angsuran pokok pinjaman - Angsuran pokok pinjaman = Total angsuran tiap tahun - Bunga
Nilai sekarang arus kas alternatif utang : (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) End Angsuran Bunga Penyustan Tax Arus kas PV arus Year utang utang shield stl. pjk kas (5%) (3+4)0,5 (2-5) -------------------------------------------------------------------------------------------- 0 26.631 0 0 0 26.631 26.631 1 26.631 15.337 20.000 17.669 8.962 8.535 2 26.631 14.208 20.000 17.104 9.527 8.641 3 26.631 12.965 20.000 16.483 10.148 8.766 4 26.631 11.599 20.000 15.800 10.831 8.911 5 26.631 10.095 20.000 15.048 11.583 9.076 6 26.631 8.442 20.000 14.221 12.410 9.261 7 26.631 6.623 20.000 13.312 13.319 9.466 8 26.631 4.622 20.000 12.311 14.320 9.692 9 26.531 2.241 20.000 11.211 15.422 9.941 10 0 0 20.000 10.000 (10.000) (6.139) ------------- 102.781 =======