KESEHATAN KERJA OLEH : DRS. SARDI, MM. WIDYAISWARA MADYA (IV/B) BADAN DIKLAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
OBYEK PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA SUMBER BAHAYA KESEHATAN (FAKTOR LINGKUNGAN KERJA, SUMBER BAHAYA DI TEMPAT KERJA, BAHAN BAKU BAHAN ANTARA, HASIL SAMPINGAN, PERALATAN DAN PROSES PRODOKSI, CARA KERJA, LIMBAH, PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN : KAITANYA DENGAN PERATURAN PERUNDANG –UNDANGAN : PKK, SARANA DAN ORGANISASI PEMERIKSAAN KESEHATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA, NAB. P3K, PETUGAS, DAN PERLENGKAPAN. PENGGUNAAN APD. GIZI KERJA, KANTIN. KATERING. TATA RUANG, KEBERSIHAN DAN KESEHATAN TEMPAT KERJA PENGENDALIAN TEHNIS LINGKUNGAN PETUGAS, DOKTER, PARA MEDIS, AHLI, PETUGAS K3 KIMIA
PELAYANAN KESEHATAN PKK DENGAN TUJUAN : MEMBERIKAN BANTUAN KPD TK DALAM PENYESUAIAN DIRI MELINDUNG TENAGA KERJA THP GANGUAN KESEHATAN YANG TIMBUL DARI PEKERJAAN ATAU LINGKUNGAN KERJA. MENINGKATKAN KESEHATAN BADAN, KONDISI MENTAL (ROHANI) DARI KEMAMPUAN FISIK TENAGA KERJA MEMBERIKAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN SERTA REHABILITASI
PENGERTIAN KESEHATAN KERJA MENURUT JOINT ILO/WHO COMMITTEE TH 1995 : PROMOSI DAN PEMELIHARAAN DERAJAT YANG SETINGGI-TINGGINYA DARI KESEHATAN FISIK, MENTAL DAN SOSIAL DARI PEKERJA PADA SEMUA PAKERJAAN, PECEGAHAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PEKERJA YANG DISEBABKAN OLEH KODISI KERJANYA, PERLINDUNGAN PEKERJA DARI RESIKO AKIBAT FAKTOR-FAKTOR YANG MENGGANGGU KESEHATAN, PENEMPATAN DAN PEMELIHARAAN PEKERJA DALAM SUATU LINGKUNGAN KERJA YANG SESUAI DENGAN KEMAMPUAN FISIK DAN PSIKOLOGISNYA, DAN SEBAGAI KESIMPULAN, PENYESUAIAN PEKERJAAN KEPADA MANUSIA DAN SETIAP MANUSIA KEPADA PEKERJAANNYA
OBYEK PENGAWSAN KESEHATAN KERJA PKK, SARANA TENAGA DAN ORGANISASI PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA P3K, PERSONIL, KOTAK P3K, ISI KOTAK P3K. GISI KERJA KANTI/KATERING
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970. PERMENAKERTRANS NO.PER. 03/MEN/1982. JUKLAK PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982.
TUGAS POKOK PENGAWAS KESEHATAN KERJA MELAKUKAN RIKES KEPADA TENAGA KERJA. MELAKUKAN BINWAS ATAU PENYESUAIAN PEKERJAAN THD TK. MELAKUKAN BINWAS THD LINGKUNGAN KERJA. MELAKUKAN BINWAS KESEHATAN DAN SANITAIR. MELAKUKAN BINWAS PERLENGKAPAN KESEHATAN KERJA. MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN THD. PENYAKIT UMUM DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK). MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K). MELAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TK DAN LATIHAN P3K. MEMBERIKAN NASEHAT MENGENAI PERENCANAAN DAN PEMBUATAN TEMPAT KERJA , PEMILIKAN APD. YANG DIPERLUKAN DAN GIZI SERTA PENYELENGGARAAN MAKAN DI TEMPAT KERJA. MEMBANTU USAHA REHABILITASI AKIBAT KECELAKAAN/PAK. MELAKUKAN BINWAS THD TK DG KELAINAN TERTENTU DALAM KESEHATANNYA MEMBERIKAN LAPORAN BERKALA TTG. PKK. KPD. PENGURUS.
PEMBENTUKAN DAN CARA PENYELENGGARAAN PKK. MENDAPAT PENGESAHAN. DIPIMPIN DAN DIJALANKNAN OLEH DOKTER PEMERIKSA. DAPAT DIBANTU OLEH PARAMEDIS. MEMPUNYAI SARANA DAN PRASARANA.
PELAPORAN PENYELENGGARA PKK. PENYENGGARAAN PKK HARUS DILAPORKAN OLEH DR. PENANGGUNG JAWAB DIKETAHUI OLEH PENGUSAHA KEPADA DISNAKERTRANS SETEMPAT. LAPORAN PENYELENGGARA PKK TIAP TRIWULAN. DARI PERUSAHAAN KE KAB./KOTA. DISNAKERTRANS KAB/KOTA KE PROPINSI. DISNAKERTRANS PROVINSI KE DEPNAKER PUSAT (DIRJEN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN)
TATA CARA PENYELENGGARAAN PKK PENYELENGGARAAN PKK DAPAT ; DISELENGGARAKAN SENDIRI OLEH PENGURUS DISELENGGARAKAN PENGURUS DENGAN MENGADAKAN IKATAN DENGAN DOKTER ATAU PKK LAIN. PENGURUS DARI BEBERAPA PERUSAHAAN SECARA BERSAMA-SAMA MENYELENGGARAKAN PKK. PKK DAPAT BERUPA POLIKLINIK (PUSAT KESEHATAN KERJA) DI PERUSAHAAN RS PERUSAHAAN, POLIKLINIK/PUSAT KESEHATAN KERJA /RS PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA DILUAR PERUSAHAAN BAIK MILIK PEMERINTAH ATAU SWASTA YANG MENDAPAT TUGAS DARI PERUSAHAAN UNTUK MELAKUKAN PKK.
SARANA DAN PRASARANA : RUANG TUNGGU. RUANG PERIKSA. KAMAR OBAT. RUANG PENGOBATAN /OPERASI/SUNTIK WC. KAMAR MANDI. KAMAR PERIKSA. LABORATORIUM, KLINIK, LABORATORIUM HIPERKES. PERALATAN BANTU DIAGNOSA YANG LAIN. UNIT PELAYANAN KB. UNIT KEBIDANAN. UNUIT GAWAT DARURAT. RAWAT INAP BILA MEMUNGKINKAN.
PEMERIKSAAN KESEHATAN TK. PEMERIKSAAN KESEHATA AWAL (SEBELUM KERJA) ADALAH RIKES YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER SEBELUM SEORANG TENAGA KERJA DITERIMA UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN. PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA (PERIODIK) ADALAH RIKES PADA WAKTU TERTENTU TERHADAP TENAGA KERJA YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER. PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA KHUSUS ADALAH RIKES YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER SECARA KHUSUS TERHADAP TENAGA KERJA TERTENTU. PEMERIKSAAN TENAGA KERJA PURNA BAKTI ADALAH RIKES YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER PADA 3 (TIGA) BULAN SEBELUM TK MEMASUKI PENSIUN.
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN RIKES TENAGA KERJAAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970 PERMENAKERTRANS NO.PER.02/MEN/1980. PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982.
TUJUAN RIKES TENAGA KERJA RIKES AWAL (SEBELUM KERJA) TENAGAKERJA YANG DITERIMA SEHAT. TIDAK MEMPUNYAI PENYAKIT MENULAR. COCOK UNTUK PEKERJAAN YANG AKAN DILAKUKAN. RIKES BERKALA (PERIODIK). MEMPERTAHANKAN DERAJAT KESEHATAN TENAGA KERJA. MENILAI KEMUNGKINAN PENGARUH DARI PEKERJAAN UNTUK PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA RIKES KHUSUS. MENILAI ADANYA PENGARUH DARI PEKERJAAN TERTENTU MENILAI TERHADAP TENGAA KERJA ATAU GOLONGAN TENAGA KERJA TERTENTU.
MEKANISME RIKES TENAGA KERJA RIKES TENAGA KERJA MELIPUTI PEMERIKSAAN FISIK, LABORATORIUM (DARAH DAN URIN) RUTIN DAN PEMERIKSAAN KHUSUS LAINNYA JIKA DIANGGAP PERLU. SETELAH DITEMUKAN DIAGNOSIS PAK HARUS SEGERA DILAPORKAN (2X24 JAM) DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA HARUS SEGERA MEMBUAT LAPORAN KEPADA PERUSAHAAN DAN TEMBUSANNYA KEPADA DISNAKER SETEMPAT. DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA HARUS MEMBUAT LAPORAN KEGIATANNYA KEPADA DISNAKER SETEMPAT SETIAP SETAHUN SEKALI.
TUJUAN RIKES TENAGA KERJA MENILAI KEMAMPUAN TENAGA KERJA MELAKSANAKAN PEKERJAAN TERRTENTU, DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN; MENDETEKSI GANGGUAN KESEHATAN YANG MUNGKIN BERKAIT DENGAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA; INDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK).
MEKANISME RIKES TENAGA KERJA RIKES TK DILAKUKAN OLEH DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA. RIKES TK DAPAT DILAKUKAN DIDALAM MAUPUN DILUAR PERUSAHAAN. RIKES TENAGA KERJA MERUPAKAN SALAH SATU KEGIATAN PELAYANAN KESEHHATAN KERJA (PKK). DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TK MEMBUAT PERENCANAAN.
RIKES TENAGA KERJA AWAL ANAMNESA UMUM : RIWAYAT PEKERJAAN KELUHAN YANG DIDERITA KONDISI KESEHATAN YANG DIRASAKAN RIWAYAT PERAWATAN DI RUMAH SAKIT RIWAYAT OPERASI RIWAYAT KECELAKAAN YANG PERNAH DIDERITA KEBIASAAN YANG PERNAH DILAKUKAN (PEROKOK, PEMINUM, OBAT-OBATAN DAN LAIN-LAIN) UMUR PENDIDIKAN KEADAAN KELUARGA DAN LAIN-LAIN
TEHNIS RIKES TK AWAL ANAMNESA KHUSUS UNTUK PENYAKIT : ALERGI EPILEPSI KELAINAN JANTUNG TEKANAN DARAH TINGGI /RENDAH TBC KENCING MANIS ASMA, BROCHITIS, PNEUMONIA GANGGUAN JIWA PENYAKIT KULIT PENYAKIT PENDENGARAN PENYAKIT PINGGANG PENYAKIT KELAINAN PADA KAKI HEMIA HEPATITIS/PENYAKIT HATI UKURAN PEPTIKUM ANEMIA TUMOR DAN LAIN-LAIN
HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN TK AWAL SEHAT (TIDAK DIDAPAT KELAINAN) BOLEH BEKERJA TANPA SARAT : BOLEH BEKEJA BERAT BOLEH BEKERJA RINGAN BOLEH BEKERJA DIPERBAGAI BAGIAN MENDERITA SAKIT / ADA KELAINAN : BOLEH BEKERJA PADA KONDISI KERJA TERTENTU DITOLAK UNTUK BEKERJA (DITOLAK UNTUK PEMANEN (TETAP) ATAU DITOLAK SEMENTARA MENUNGGU PROSES PENGOBATAN.
ANAMNESA (INTERVIEW) NAMA UMUR JENIS KELAMIN UNIT KERJA LAMA KERJA GAMBARAN TENTANG: YANG DIKERJAKAN, FAKTOR BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA, KELUHAN YANG DIDERITA, KONDISI KESEHATAN YANG DIRAS
TEHNIS RIKES TK AWAL PEMERIKSAAN KLINIS : PEMERIKSAAN MENTAL (KESADARAN, TINGKAH LAKU, KONTAK MENTAL DAN PERHATIAN, INISIATIF, INTELEGENSIA, PROSES BERPIKIR) PEMERIKSAAN FISIK FISIK DIAGNOSTIK (INSPEKSI, PALPASI, PEERKUSI, AUSKULTASI) PENGUKURAN (TD,NADI, PERNAFASAN,TB,BB) PEMERIKSAAN PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PERABAAN, REFLEK, KESEGARAN JASMANI. PEMERIKSAAN LAB. (DARAH URIN, FECES) PEMERIKSAAN KHUSUS (RONGENT, SPIROMETRI,ECG, BUTA WARNA, ALERGI TEST DAN LAIN-LAIN)
TEHNIS RIKES TK BERKALA, KHUSUS DAN PURNA BAKTI RIKES BERKALA DILAKUKAN MINIMAL 1 (SATU) TAHUN SEKALI DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA DAPAT MENENTUKAN LAMANYA DAPAT DIADAKAN RIKES BERKALA SESUAI FAKTOR RESIKO (LEBIH DARI SEKALI SETAHUN) RIKES PURNA BAKTI DILAKUKAN 3 BULAN SEBELUM PENSIUN.
PEMERIKSAAN KLINIS PEMERIKSAAN MENTAL (GANGUAN MENTAL DAN PENYAKIT JIWA) PEMERIKSAAN FISIK FISIK DIAGNOSTIK (INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI) PENGUKURAN (TD, NADI, PERNAFASAN, TB, BB) PEMERIKSAAN PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PERABAAN, REFLEK, KESEGARAN JASMANI) PEMERIKSAAN LAB. (DARAH DAN URIN RUTIN) PEMERIKSAAN KHUSUS YANG BERKAITAN DENGAN KELUHAN/GANGGUAN KESEHATAN (SPIROMETRI TEST, AUDIOGRAM, PEMERIKSAAN FINGSI ORGAN KHUSUS, PEMERIKSAAN LAB. KHUSUS/BIOLOGICEL MONITORING)
HASIL RIKES BERKALA, KHUSUS DAN PPURNA TUGAS SEHAT SAKIT : PENYAKIT UMUM PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) DIDUGA PENYAKIT AKIBAT KERJA JIKA DITEMUKAN PAK PERLU DIBERIKAN SARAN-SARAN PENGENDALIAN
PENGERTIAN PAK. PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) ACCUPATIONAL DISEASES) ADALAH PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN ATAU LINGKUNGAN KERJA (PERMENAKER NO.PER.01/MEN/1981) PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (WORK RELATED DISEASES) YAITU PENYAKIT YANG DI CETUSKAN , DIPERMUDAH, ATAU DIPERBERAT OLEH PEKERJAAN . PENYAKIT INI DISEBBABKAN SECARA TIDAK LANGSUNG OLEH PEKERJAAN DAN BIASANYA PENYEBABNYA ADALAH BERBAGAI JENIS FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PAK. 1. FAKTOR FISIK : SUARA TINGGI/BISING : MENYEBABKAN KETULIAN. TEMPERATUR /SUHU TINGGI : MENYEBABKAN HYPERPIREKSI,MILLIARIA, HEAT CRAMP, HEAT EXHA USTION, HEAT STROKE. RADIASI SINAR ELECTROMAGNETIK : INFRA MERAH MENYEBABKAN KATARAK, ULTRAVIOLET MENYEBABKAN KUNJUNGTIVITIS, RADIOAKTIF/ALPHA/ BHETA/ GAMA/X, MENYEBBABKAN GANGGUAN TERHADAP SELTUBUH MANUSIA. TEKANAN UDARA TINGGI : MENYEBABKAN COLSONDISEASE. GETARAN : MENYEBABKAN REYNAUD’S DISEASE, GANGGUAN PROSES METABOLISME, POLINEURUTIS.
2. FAKTOR KIMIA : ASAL : BAHAN BAKU, BAHAN TAMBAHAN, HASIL ANTARA, HASIL SAMPING, HASIL PRODUK, SISA PRODOKSI ATAU BAHAN BUANGAN. BENTUK : ZAT PADAT, CAIR, GAS, UAP MAUPUN PARTIKEL. CARA MASUK TUBUH DAPAT MELALUI SALURAN PERNAFASAN, SALURAN PENCERNAAN, KULIT. MASUKNYA DAPAT SECARA AKUT DAN SECARA KRONIS. EFEK TERHADAP TUBUH : IRITASAI, ALERGI, KOROSIF, ASPHYXIA, KERACUNAN SISTEMIK, KANKER, KERUSAKAN/KELAINAN JANIN, PNEUMOCONIOSIS, EFEK BIUS (NARKUSE) PENGARUH GENETIC.
FAKTOR BIOLOGIS : VIRAL DISEASES : RABIES, HEPATITIS BAKTERIAL DISEASES : ANTHRAX, LEPTOSPIROSIS, BRUCELLOSIS, TBC, TETANUS FUNGAL DISEASES : DERMATOPHYTOSES, HISTOPLASMOSIS PARASITIC DISEASES : ANCYLOSTOMIASIS FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI : AKIBAT : CARA KEJA, POSISI KERJA, ALAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA YANG SALAH, KUNSTRUKSI SALAH. EFEK TERHAAP TUBUH : KELELAHAN FISIK, NYERI OTOT, DEFORMITAS TULANG, PERUBAHAN BENTUK, DISLOKASI, KECELAKAAN.
FAKTOR PENYEBAB PAK FAKTOR MENTAL PSIKOLOGI : AKIBAT ; ORGANISASI KERJA (TYPE KEPEMIMPINAN, HUBUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, KEAMANAN) TYPE KERJA (MONOTON, BERULANG-ULANG, KERJABELEBIHAN, KERJA KURANG, KERJA SHIF, TERPENCIL) MANIFESTASINYA BERUPA STRESS
CARA DITEKSI PAK 1. MONETORING KESEHATAN TENAGA KERJA RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PEKERJAAN PEMERIKSAAN KLINIK PEMERIKSAAN LABORATORIS PEMERIKSAAN RONTGEN HUBUNGAN ANTARA BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DENGAN GEJALA PENYAKIT 2. MONITORING LINGKUNGAN KERJA PEMANTAUAN PERSONIL (DIUKUR DEKAT MASUKNYA KONTAMINAN) PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA PEMANTAUAN BIOLOGIC
PENYELENGGARAAN MAKAN DITEMPAT KERJA MASALAH GIZI KERJA : KURANG PERHATIANNYA PENGUSAHA DAN PEKERJA DIBERIKAN UANG MAKAN TANPA MENYEDIAKAN MAKANAN BAGAIMANA CARA MENYEDIAKAN MAKANAN BERAPA YANG HARUS DIBERIKAN APA DAN KAPAN MAKANAN DIBERIKAN KERACUNAN MAKANAN
KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN KEMAMPUAN KERJA MENINGKATKAN PRODUKTIPITAS MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MENURUNKAN ABSENSI TERCIPTANYA HUBUNGAN TIMBAL BALIK PENGUSAHA DAN PEKERJA MAUPUN ANTAR PEKERJA SUASANA KERJA MENYENANGKAN DAN MENINGKATKAN MOTIVASI DAN GAIRAH KERJA MENGATASI KELELAHAN DAN PERSIAPAN TENAGA UNTUK KERJA KEMBALI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU UU NO. 1 TH. 1970. TENGTANG KESELAMATAN KERJA PMP NO. 7 TH 1964. TENTANG SYARAT KERSEHATAN, KEBERSIHAN, SERTA PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982. TENTANG PELAYANAN KESEHATAN KERJA KEPMENDAGRI NO. 130-67 TH 2002. TENTANG PENGAKUAN KEWENANGAN KABUPATEN DAN KOTA INSTRUKSI MENNAKER NO. INS.03/M/BW/1999. TENTANG PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA SE. MENNAKERTRANS NO. SE. 01/MEN/1979. TENTANG PENGADAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN SE. DIRJEN BINAWAS NO. SE. 86/BW/1989. TETANG PERUSAHAAN CATERING YAANG MENGELOLA MAKANAN BAGI TENAGA KERJA
PENGERTIAN KERJA ADALAH GERAK DARI PADA BADAN dengan menggunakan tenaga/power/daya DAN PIKIRAN SEORANG UNTUK MENGHASILKAN BARANG ATAU JASA GUNA MEMELIHARA KELANGSUNGAN HIDUP DAN MEMUASKAN KEBUTUHAN. GIZI KERJA ADALAH PENYEDIAAN DAN PEMBERIAN MASUKAN ZAT GIZI KEPADA TENAGA KERJA SESUAI DENGAN JENIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SELAMA BERADA DI TEMPAT KERJA GUNA MENDAPATKAN TINGKAT KEBUTUHAN DAN PRODOKTIVITAS KERJA SETINGGI-TINGGINYA.
PENYELENGGARAAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA ADALAH RANGKAIAN KEGIATAN YANG MELIPUTI PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN, PERENCANAAN MENU, PENGADAAN ATAU PEMBUATAN BAHAN MAKANAN , PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN , PERSIAPAN DAN PEMASAKAN MAKANAN, PENILAIAN, PENGEMASAN, DISTRIBUSI ATAU PENYAJIAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA. KEBUTUHAN ZAT GIZI UKURAN TUBUH (TGINGGI, BERAT) USIA JENIS KELAMIN KONDISI TUBUH IKLIM DAN KONDISI LINGKUNGAN TINGKAT AKTIVITAS
Berdiri dengan perhatian Jenis Kegiatan Kebutuhan Kalori (Per Kg BB/Jam) Tidur Duduk istirahat Membaca keras Berdiri Berdiri dengan perhatian Menyulam Menyanyi Jahit dengan mesin Mengetik cepat Menyetrika Cuci piring Menyapu Menjilid buku Latihan ringan Membuat sepatu Menggergaji kayu Jalan cepat Jalan naik tangga 0,9 1,10 1,50 1,63 1,66 1,74 1,94 2,00 2,05 2,06 2,41 2,43 2,57 6,86 9,25 15,80
Penyelenggaraan Makanan di Tempat Kerja KEBUTUHAN KALORI UNTUK TINGKAT AKTIVITAS YANG DILAKUKAN : usia 25 tahun BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 Kg Suhu Lingkungan Kerja 25° C Tingkat aktivitas Laki-laki Wanita (55 Kg) (47 Kg) Kerja ringan 2.400 Cal 1.900 Cal Kerja sedang 3.800 Cal 2.200 Cal Kerja berat 3.900 Cal 3.100 Cal
Penyelenggaraan Makanan di Tempat Kerja Petugas penyelenggaraan Sistem pelayanan Susunan menu Dapur dan R. makan Higiene sanitasi
SEKIAN