OLEH : MAYANG GELIS MIADINAR 17060484089 IKOR 2017 C SEJARAH FILSAFAT CINA OLEH : MAYANG GELIS MIADINAR 17060484089 IKOR 2017 C
Filsafat Cina adalah salah satu dari filsafat tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu filsafat dasar dari tiga filsafat dasar yang mempengaruhi sejarah perkembangan filsafat dunia. Cina Kuno itu sudah ada sebelum periode Neolitik (5000 SM) baik di sebelah timur laut dan barat laut. Pada periode tersebut, kehidupan komunitas suku berpusat pada penyembahan dewa-dewa leluhur dan dewa-dewa alam. Yang dikenal pada periode ini adalah budaya Yangshao, Dawenko, Liangche, Hungsan, benda-benda yang dikeramatkan dan tempat penyembahan.
tiga tepokok sepanjang sejarah filsafat cina, Harmoni Toleransi perikemanusiaan Ciri-ciri Filsafat Cina : 1. Mengutamakan pemikiran praktis berkenaan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau cenderung mengarah ke masalah dunia. 2. Bertolak dari semacam ‘humanisme’ ,perikemanusian. 3. Etika kesalehan ,kearifan, dan spiritual masalah kerohanian menyatu padu. 4. Menjunjung tinggi persamaan, kesetaraan dan kesederajatan 5. Mengajarkan sikap optimistis dan demokratis 6. Menganjurkan masyarakat mengurangi pemborosan dalam penyelenggaraan upacara keagamaan atau penghormatan pada leluhur. 7. Berpedoman pada relativisme nilai-nilai 8. Membangun etos masyarakat Cina seperti mencintai belajar dan mendorong orang gemar melakukan penelitian.
Filsafat Cina dibagi dalam empat periode besar : 1 Filsafat Cina dibagi dalam empat periode besar : 1. Jaman Klasik (600 SM-200 SM) 2. Jaman Neo-Taoisme dan Budhisme (200 SM - 1000 M) 3. Jaman Neo-Confucianisme (1000 - 1900) 4. Jaman Modern (1900- ....)
Jaman Klasik (600 SM- 200 SM) Pada jaman ini terdapat tidak kurang dari seratus sekolah atau aliran filsafat dengan ajaran yang berbeda. Mereka itu terutama adalah Confucianisme, Taoisme, Yin-Yang, dan Maoisme. Sekalipun berbeda namun secara umum membicarakan sejumlah konsep mendasar, yaitu: tao (jalan),te (keutamaan atau seni hidup),yen (perikemanusiaan),i (keadilan). Aliran filsafat yang penting pada jaman ini adalah :
A Confusianisme Pendirinya lazim disebut Kong-Fu-Tse (Guru dari etnis Kung) atau Confucius dalam bahasa Latin, yang hidup antara 551 sampai 497 SM. Bagi Confucius Tao adalah ‘jalan manusia’. Confusius menganjurkan agar orang belajar dan mempraktekan apa yang dipelajari sehingga menjadi seorang intelektual yang lengkap, orang seperti ini beliau sebut sebagai Qun Zi atau seorang intelektual-bijaksana,selain itu dia harus tetap tenang dalam segala situasi agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan penghidupan dengan rasional. Ajaran Confusianisme mengajarkan bahwa kita harus bisa mengatur harta yang baik terutama pendidikan anak-anak. karena para cendikiawan dihormati jauh lebih tinggi dibandingkan kekayaan.
B. Taoisme Tokohnya Lao Tse (Guru Tua) yang hidup sekitar tahun 550 SM. Ia berbeda pandangan dengan Confucius. Menurutnya Tao adalah ‘jalan’ alam, bukan ‘jalan’ manusia. Tao adalah prinsip kenyataan objektif, substansi abadi yang tunggal dan tidak bernania atu teridentifikasi. Ajaran Confucius cenderung mengarah etika, sedangkan Taoisrne metafisika.
C. Yin- Yang Ajaran Yin-yang disimbolkan dengan gambar lingkaran hitam-putih, yang maksudnya dunia terdiri dari dua hal yang berbeda atau bertentangan. Setiap hal positif, kebaikan (putih), di dalanmya tetap terdapat sifat negatif atau keburukan (titik hitam). Yin adalah prinsip pasif, ketenangan, surga, bulan, air, perempuan, kematian, sesuatu yang dingin. Yang adalah prinsip aktif, gerak, bumi, api, laki-laki, hidup, dan panas.
D. Moisme Didirikan oleh Mo Tse, antara 500 - 400 SM. Mo The mengajarkan yang terpenting adalah ‘cinta universal’, kemakmuran untuk semua orang, dan perjuangan bersama memusnahkan kejahatan. Moisme sangat pragmatis, langsung terarah pada yang berguna. Segala hal yang tidak berguna dianggap sesuatu yang tidak hanya jelek atau buruk tapi jahat. Perang tidak berguna (positif) karena itu jahat. Orang bodoh adalah jahat, karena tidak banyak gunanya.
E. Ming Chia / Dialektisi Aliran yang berarti ‘sekolah nama-nama’ ini menekankan pada analisa istilah dan konsep. Ming Chia juga disebut sekolah dialektik, yang mirip dengan sofisme dalam filsafat Yunani. Ajaran mereka penting sebagai analisa dan kritik yang mempertajam perhatian untuk pemakaian bahasa yang tepat, dan mengembangkan logika dan tata bahasa. Ming Chia sudah membicarakan konsepeksistensi,relativitas,kausalitas, dan ruang-waktu. Meng Tze (372-280) adalah seorang murid Kong Fu Tze yang melanjutkan ajaran gurunya
F. Fa Chia (Mazhab Hukum) Fa Chia atau aliran hukurn berbeda dengan aliran klasik yang lain. Aliran ini tidak mengajarkan masalah manusia, dunia, dan surga. Melainkan soal-soal praktis dan politik. Fa Chia mengajarkan bahwa kekuasaan politik tidak harus mulai dari contoh baik yang diberikan oleh kaisar atau pembesar-pembesar lain, melainkan dari suatu sistem undang-undang yang keras sekali. Tokoh yang terkenal adalah Han Fei Tzu dan Li Sse. Buku-buku yang terkenal adalah Chang Tze dan Han Fei Tze (kira-kira 395 SM)
Ada sebagian pendapat bahwa enam filsafat di atas berasal atau diikuti oleh golongan masyarakat tertentu. - Confucianisme berasal dari para ilmuwan. - Taoisme diikuti oleh para rahib (agamawan). - Yin-yang dari golongan okultisme (ahli magi). - Moisme berasal dari para kstaria. - Ming Chia dari para ahli debat, orator. - Fa Chia dari ahli-ahli politik.
Jaman Neo-Taoisme dan Budhisme (200 - 1000 M) Bermula dari India, Budhisme yang lahir sebagai reaksi atas Hinduisme dan kemudian mendapat perlawanan balik, melebarkan perkembangannya ke negara lain, termasuk Cina. Di Cina, Budhisme diterima dengan baik dan mengalami pembauran dengan tradisi filsafat Cina, yang pada waktu itu didominasi oleh aliran Tao yang dihidupkan kembali sebagai Taoism Baru (Neo-Taoisme). Pada jaman ini konsep Tao, misalnya, oleh Neo-Taoisme yang sudah terwarnai Budhisme diartikan sebagai nirvana sebagaimana dalam ajaran Budhis.
Jaman Neo-Confucianisme (1000 - 1900 M) Pada jaman ini Confucianisme klasik kembali menjadi ajaran fisafat terpenting. Ia bangkit kembali sebagai reaksi atas Budhisme yang dianggap mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan kebudayaan dari filsafat Cina. Jaman Modern (1900 - …) Sejarah modern filsafat Cina dimulai sekitar tahun 1900, dengan kecenderungan berikut. Pada permulaan abad 20 pengaruh filsafat Barat cukup besar. Banyak tulisan pemikir Barat yang diterjemahkan dalam bahasa Cina. Aliran filsafat Barat yang populer di Cina adalah pragmatisme, suatu jenis filsafat yang lahir di AS. Setelah pengaruh Barat ini mulailah suatu reaksi berupa kecenderungan untuk kembali ke tradisi lama. Akhirnya, terutama sejak 1950, filsafat Cina dikuasi pemikiran Marx., Lenin dan Mae Tse Tung.
Filsafat Timur (Tiongkok) 1. Etika merupakan pusatnya. Filsafat Barat 1. Etika merupakan pusatnya. 1. Rasio merupakan pusatnya 2. Tingkah laku dan sikap manusia terhadap dunia sekitar merupakan kesatuan yang selaras dan seimbang, sebagai mikro kosmos dan makro kosmos. Manusia harus menyesuaikan diri dengan kodrat alam 2. Ontologi, yaitu ilmu tentang sebab sebab yang pertama menduduki tempat sentral. 3. Manusia menempatkan diri berhadapan dengan objek yang dipelajari, sehinga manusia berpikir dengan pertanyaan, seperti apa sebab terjadi peristiwa itu? Bagaimana peristiwa itu? Dari mana datangnya? dll. Filsafat Barat menanyakan hubungan sebab- akibat, mencari mengapa dan bagaimana objek yang diselidiki secara objektif.
Kepercayaan Masyarakat Cina/ Tionghoa Dahulu Kepercayaan Masyarakat Cina/ Tionghoa Dahulu. Mengakui adanya Tuhan Surga (Tien), Allah (Ti), dan Shang Ti, Tuhan Yang Mahatinggi yang mengatasi segala roh-roh (Shen). Magi (shu-shu) dan astrologi. Arwah-arwah prang mati akan hidup terus asal diberikan korban-korban. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tinggi adalah: o Feng-pa (dewa angin) o Lei-Shih (dewa angin taufan dan digambarkan sebagai naga besar), o T’ai-Shah atau dewa yang menguasai bukit suci, o Ho-Po, tiap-tiap tahun diberi sesajen yang dijalankan oleh pendeta-pendeta perempuan dengan mempersembahkan gadis jelita sebagai istrinya
KESIMPULAN Filsafat Cina merupakan filsafat yang berpengaruh dalam perkembangan dunia. Perjalananya sendiri mengalami peningkatan di berbagai aspek bagi kehidupan. Oleh karena sebab itu, saat ini Cina bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang patut dipertimbangkan keberadaanya oleh dunia. Memiliki ciri khas tersendiri dalam setiap masa periodenya hal – hal positif yang terdapat pada Filsafah Cina dapat diambil dan diterapkan berkehidupan, mengembangkan tiga tema yang sepanjang sejarah dipentingkan dalam filsafat Cina, yaitu harmoni, toleransi, dan perikemanusiaan. Lahirnya ahli Filsafat Cina yang menimbulkan berbagai aliran yang penting di era nya.
Daftar Pustaka http://sejarahmnm.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-filsafat- cina.html https://arifinhakam.wordpress.com/perkembangan-filsafat- cina-kuno/ https://elqorni.wordpress.com/2014/05/29/filsafat-cina- the-origins-of-chinese-philosophy-by-chung-ying-cheng/