Pertemuan 10 Reorientasi Koperasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Advertisements

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
JATI DIRI KOPERASI.
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Bagian III BANGUN USAHA DI NDONESIA
KOPERASI Pengertian koperasi Karakteristik koperasi
Pengertian, Asas dan Prinsip Koperasi
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
BUDAYA DEMOKRASI PENGERTIAN
KOPERASI BERDASARKAN UU NO. 25 TAHUN 1992
PERAN MANAJER PUBLIK Dra. Ambar Teguh Sulistiyani Mata Kuliah Manajemen Publik Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIPOL UGM Yogyakarta 2009.
Harapan dan Dampak dari Usaha Koperasi
Bab 1 Karakteristik Koperasi
KOPERASI.
Ertemuan 10 Komunikasi Lisan.
Soepri Tjahjono, S.Pd, M.Pd
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI
BUDAYA DEMOKRASI STANDAR KOMPETENSI :
Matakuliah : J0072 – Ekonomi Koperasi Tahun : 2006 Versi : R1
Perkembangan Koperasi di Era Reformasi
Pertemuan 06 Manajemen Koperasi
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI
KOPERASI INDONESIA.
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
Hukum Koperasi Istilah Koperasi Kata koperasi berasal dari Bahasa Inggris: co-operation yang artinya usaha bersama. Usaha Bersama Vs Usaha Sendiri Dalam.
Bab 1 Pengertian Dasar: Manajemen dan Koperasi
Pertemuan 06 Mekanisme Pendirian Koperasi
PEMILIHAN UMUM Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya
PEREKONOMIAN INDONESIA
KOPERASI INDONESIA.
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI
KOPERASI INDONESIA.
MENGENAL KOPERASI Oleh Livson Zulkah.
PENGERTIAN, ASAS, DAN PRINSIP KOPERASI
PELAKU KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA
Ertemuan 10 Komunikasi Lisan.
KOPERASI & kewirausahaan
PENGERTIAN, ASAS, DAN PRINSIP KOPERASI
KEPEMIMPINAN.
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
KOPERASI Oleh: Rhido Jusmadi.
ASSALAMU’ALAIKUM.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PENGANTAR PERKOPERASIAN
Pengertian, Asas dan Prinsip Koperasi
Jati Diri Koperasi Definisi Nilai-Nilai koperasi
Ertemuan 10 Komunikasi Lisan.
Fungsi dan peranan koperasi
Pertemuan 4 Sistem Perekonomian Indonesia dan PerkembangannyaJudul
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Konsep Koperasi dan Pengelolaan Koperasi
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
JATI DIRI KOPERASI PENGERTIAN? LANDASAN,ASAS,TUJUAN KOPERASI?
Landasan, Fungsi, Landasan, dan Sendi Dasar Koperasi
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Choirudin, M.Pd.
KOPERASI Sejarah R Aria Wiriaatmadja & E Sieburg
Tia Febrina UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA BARAT
Badan Usaha Berdasarkan Lapangan Usaha Ekstraktif Agraris Manufaktur
Bab 1 Karakteristik Koperasi
Bab 1 Karakteristik Koperasi
HAKEKAT USAHA KOPERASI
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) By : Agus Gunawan.
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) By : Muhammad, SE.
PENGERTIAN, ASAS, DAN PRINSIP KOPERASI
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Konsep Koperasi OLEH :Deni Adriani,M.Pd
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. KONTRAK BELAJAR Perkuliahan / Kehadiran : 30% Tugas / Quiz : 35% UTS : 15% UAS : 20% 2.
Transcript presentasi:

Pertemuan 10 Reorientasi Koperasi Matakuliah : J0072 – Ekonomi Koperasi Tahun : 2006 Versi : R1 Pertemuan 10 Reorientasi Koperasi

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menghubungkan tujuan reorientasi koperasi dengan kondisi koperasi saat ini

Outline Materi Materi 1: Perguruan tinggi pasif dalam membangkitkan gerakan koperasi. Materi 2: Membangun ekonomi rakyat Materi 3: Kemampuan koperasi menghadapi globalisasi Materi 4: Kekeluargaan VS Kekerabatan Materi 5: Kepemimpinan kooperatif Materi 6: Pengambilan keputusan pada koperasi

Perguruan Tinggi Pasif dalam Membangkitkan Gerakan Koperasi Koperasi Indonesia menjadi tidak maju akibat dari orientasi dan kebijakan ekonomi oleh kaum teknokrat ekonomi yang lebih mengutamakan pada pertumbuhan ekonomi belaka. Adanya disorientasi terhadap peran koperasi, telah menyebabkan koperasi berjalan merambat seperti keong.

Perguruan Tinggi Pasif dalam Membangkitkan Gerakan Koperasi Guna membangkitkan pemikiran mengenai ekonomi rakyat melalui gerakan koperasi di dunia pendidikan tinggi, perlu suatu re-orientasi sosio-politik dan sosio-kultural (merubah mind set) dalam pemikiran ekonomi. Mind set pemikiran ekonomi selama banyak disebabkan, antara lain, karena pengajaran ilmu ekonomi, khususnya di fakultas ekonomi telah didominasi oleh dan terjerumus ke dalam pandangan neo-klasikal dalam membedakan antara sejarah ekonomi dengan pemikiran ekonomi. Demikian pula pengajaran mata kuliah koperasi lebih banyak diajarkan mengenai sejarah koperasi daripada pemikiran koperasi sebagai countervailin power dalam politik ekonomi.

Membangun Ekonomi Rakyat Membangun ekonomi rakyat, dengan koperasi sebagai wadahnya,disamping merupakan tuntutan pemihakan untuk rakyat juga suatu startegi pembangunan. Platform nasional yang harus dipegang teguh sebagai pakem (pegangan),dimana yang dibangun adalah rakyat, jadi bukan semata-mata ekonominya.

Kemampuan Koperasi Menghadapi Globalisasi Menjawab pertanyaan apakah ekonomi rakyat dan koperasi mampu menghadapi globalisasi, seorang pakar ekonomi Sri Ediswasono menilainya sebagai pertanyaan yang absurd, irrelevant dan ketinggalan jaman.Hal ini sudah dijawab pada Kongres ICA, yang menyebutkan bahwa koperasi telah seiring dengan perkembangan dan tantangan yang ada dalam diri globalisasi ekonomi. Bahkan, PBB juga telah mengeluarkan resolusi nomor 54/123 tahun 1999 dan nomor 56/114 tahun 2001, mengenai sosial development. Pada intinya dua moment tersebut baik Kongres ICA maupun resolusi PBB memberi kepercayaan pada koperasi untuk melakukan tiga hal, yakni memberantas kemiskinan, memberantas pengangguran atau penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan integrasi sosial.

Kekeluargaan VS Kekerabatan Menyangkut amandemen terhadap UUD 1945 pasal 33, pakar koperasi Prof Dr. Sri Edi Swasono dan Prof Dr. Mubyarto merasa geram terhadap pihak-pihak yang akan mengganti ataupun menyelewengkan asas kerkeluargaan dengan asas kekerabatan. Asas kekeluargaan adalah asas ekonomi kerakyatan, dimana setiap persoalan ekonomi pada akhirnya haruslah keberpihakan pada kepentingan rakyat.

Kepemimpinan Kooperatif Adalah: tipe kepemimpinan yang khas Indonesia yaitu kepemimpinan pancasila yang bercirikan : Apabila didepan dapat memberi contoh yang baik kepada bawahannya. Apabila berada ditengah dapat memberikan dorongan dan semangat serta motivasi kepada bawahannya. Apabila berada dibelakang, dapat memeberikan pengawasan yang baik, mengingatkan bagi yang lemah dan memberikan nasehat kepada bawahannya.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KOPERASI Pengambilan keputusan dalam rapat anggota harus berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat Bila keputusan yang diambil tidak dgn musyawarah, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. dalam hal dilakukan pemungutan suara, tiap anggota mempunyai hak satu suara. Dalam setiap rapat anggota, akan selalu terdapat keputusan keputusan Dalam kegiatan operasi sehari hari yang mengambil keputusan adalah manajer sampai dengan jumlah tertentu

KEPEMIMPINAN DALAM KOPERASI George P Terry merumuskan bahwa “ kepemimpinan adalah aktifitas untuk mempengaruhi orang orang yang akan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi atau suatu koperasi terletak pada pemimpin dan manajemen organisasi itu. Kepemimpinan merupakan suatu kelompok aktifitas tertentu yang mempunyai tujuan serta peralatan khusus dan memimpin dengan gaya dan ciri tersendiri. Dari tipe-tipe kepemimpinan yang jelas diuraikan maka pemimpin tipe demokratis biasanya lebih berhasil, karena senang memimbing secara efisien kepada anak buahnya dan menginginkan partisipasi aktif dari bawahannya, sehingga

Dia sangat menghargai potensi setiap pengikutnya Dia sangat menghargai potensi setiap pengikutnya. Ia selalu mendengarkan ajaran serta nasehat dari para pengikutnya, sehingga koordinasi pekerjaan (bawahan) sangat menonjol dan kerjasama diantara mereka dapat berlangsung dengan baik. Selain tiu kepada para bawahanya selalu diberikan kesempatan yang besar untuk ambil bagian dalam kepemimpinan Oleh karena itu kepemimpinan koperasi harus benar benar bertipe demokratis yang kooperatif serta bergaya partisipatifdalam mengendalikan koperasi. Sedangkan dalam proses pengambilan keputusan tergantung pada pendekatan institutif maupun analisis melalui tahap tahap cara pengambilan keputusan, melalui 6 langkah proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan pada koperasi didasarkan pada ketentuan pasal 22 ayat (1), pasal 23, pasal 24 ayat (1), (2) dan ayat (3) UU no 25 tahun 1992 yang menitik beratkan bahwa kekuasaan tertini dalam koperasi terletak pada rapat angota, dan pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mafakat mapun pengambilan suara terbanyak.