Ada apa ya???
Apasajakah yang kamu lihat tentang gambar diatas? Bermanfaat atau tidak bagi kesehatan? Mengapa?
Menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, definisi psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikoaktif artinya bekerja melalui mekanisme pengaktifan dimensi kejiwaan yang berupa perasaan, pikiran, dan perilaku.
ZAT PSIKOTROPIKA STIMULAN DEPRESAN HALUSINOGEN Stimulan obat perangsang Depresan obat penekan susunan saraf pusat Halusinogen obat halusinasi
1. Obat perangsang atau stimulan Obat perangsang atau stimulan adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan rangsang tertentu pada pemakainya. Obat ini bekerja dengan memberikan rangsangan terhadap otak dan saraf. Obat rangsang dapat berupa amphetamine atau turunannya. Stimulan yang sering beredar di pasaran adalah ekstasi dan shabu-shabu.
1. Obat perangsang atau stimulan Ekstasi atau methylenedioxy amphetamine (MDMA) Merupakan zat kimia turunan amphetamine yang memiliki reaksi yang lebih kuat dibandingkan dengan amphetamine. Ekstasi mempunyai rumus kimia C11H15NO2. Yang banyak diperdagangkan biasanya berupa kapsul berwarna kuning dan merah muda atau berupa tablet berwarna coklat dan putih.
a. Ekstasi Efek Merusak sistem saraf pusat dan sel-sel otak. Menyebabkan ketergantungan.
Gejala…. Perasaan menjadi sangat gembira dan menjadi lebih terbuka kepada orang lain. Tubuh gemetar, gigi gemeletuk, keluar keringat dingin, dan detak jantung tidak normal. Nafsu makan hilang, pandangan kabur, dan keluar air mata terus menerus. Hipertermia dan hipnotermia.
1. Obat perangsang atau stimulan Shabu-shabu Merupakan turunan amphetamine, yaitu metamphetamine yang memiliki rumus kimia C10H15N. Bentuknya yang berupa kristal tidak berwarna dan tak berbau sangat mudah larut dalam air.
GEJALA…….. Timbulnya perasaan sehat, percaya diri, bersemangat, dan rasa gembira yang berlebihan. Muncul perasaan berkuasa disertai peningkatan konsentrasi semu. Nafsu makan menurun, sulit tidur, dan biasanya muncul halusinasi.
Efek …. Dalam jangka lama dapat mengalami penurunan berat badan terus-menerus, kerusakan organ dalam, stroke, bahkan kematian. Jika sudah kecanduan, ia akan terus-menerus gelisah, ketakutan, sensitif, bingung, dan putus asa.
2. Obat Penekan Saraf Pusat (Depresan) Obat jenis depresan adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja sistem saraf pusat. Obat jenis ini biasanya berupa obat tidur dan obat penenang. Obat ini biasanya diminum untuk mengurangi rasa cemas atau dipakai untuk mengatasi insomnia (penyakit kesulitan tidur).
2. Obat Penekan Saraf Pusat (Depresan) Contoh: Diazepam (valium) Nitrazepam (mogadon) Luminal Pil KB Penyalahgunaan obat penekan saraf adalah dalam bentuk pil koplo. Pil koplo yang dapat menimbulkan berbagai macam efek, antara lain perasaan menjadi labil, bicara tak karuan dan tidak jelas, mudah tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik terganggu sehingga jalannya menjadi limbung.
3. Obat Halusinasi (Halusinogen) Obat jenis halusinogen : obat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya halusinasi. Contoh : Lysergic Acid Diethylamide (LSD) Psilocybin yang dihasilkan dari spesies jamur tertentu Mescaline yang dihasilkan dari sejenis kaktus yang bernama peyote.
3. Obat Halusinasi (Halusinogen) EFEK Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak teratur, timbul perasaan cemas. Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur. Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.
Menurut UU RI No.22/1997 tentang narkotika, yang dimaksud dengan narkotika ialah zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik sintetik maupun semi sintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan dan kecanduan.
- NARKOTIKA Jenis-jenis narkotika antara lain: Ganja (Mariyuana) Morfin Heroin Kokain
Ganja (Mariyuana) Ganja diperoleh dari daun kering dan pucuk tanaman ganja(Cannabis sativa) yang sedang berbunga. Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam dosis tertentu dipercaya dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
GANJA Manfaat Penyalahgunaan Untuk kemoterapi terhadap para penderita kanker. Menanggulangi rasa sakit, keinginan muntah terus-menerus, dan rasa mual yang hebat. Penyalahgunaan Ganja biasanya disalahgunakan dengan cara dihisap sebagai rokok atau dikunyah untuk mendapatkan efeknya yang memabukkan (intoksikasi).
Gejala.... Rasa pusing dan euphoria (rasa gembira) diikuti rasa damai dan tenang. Proses berpikir menjadi terganggu oleh terpecah-pecahnya ide dan ingatan. Meningkatnya selera makan dan perasaan senang. Perasaan bingung, reaksi panik yang berlebihan, keinginan untuk menyerang, ketakutan, tak berdaya, dan kehilangan kontrol diri.
EFEK… Mengalami sindrom amotivasional, yaitu menjadi sangat pasif dan tidak peduli pada apa pun. Terganggunya pandangan, pendengaran, cara bicara, kemampuan menyelesaikan masalah, ingatan, waktu untuk merespon sesuatu. Kemampuan mengendarai kendaraan bermotor menjadi terganggu.
2. Morfin Morfin berasal dari tanaman opium atau candu. Opium mentah mengandung 4–21 % morfin. Morfin mempunyai sifat penahan nyeri yang kuat, tidak berbau, rasanya pahit, berupa kristal putih yang dapat berubah warna menjadi kecokelatan.
MORFIN Manfaat Di dunia medis, morfin digunakan sebagai bahan sedatif (penenang) dan pembunuh rasa sakit.
MORFIN Penyalahgunaan Penyalahgunaan konsumsi morfin biasanya dilakukan melalui berbagai cara, yaitu ditelan, disuntikkan, dihirup langsung melalui hidung, di rokok, dibakar dan dihirup uapnya. Untuk menambah aroma dan rasa, morfin yang sering disalahgunakan biasanya dikonsumsi setelah dicampur dengan zat lain seperti gula, cokelat, atau mint.
3. Heroin/Putau Heroin atau diamorfin adalah jenis obat analgesik (penahan nyeri) yang kuat dan merupakan turunan sintetis dari morfin. Heroin biasanya berbentuk serbuk putih dan rasanya pahit.
HEROIN Efek: Penyalahgunaan: Heroin dapat menimbulkan rasa kantuk, halusinasi, dan euphoria. Penyalahgunaan: Penyalahgunaan konsumsi heroin biasanya dilakukan melalui berbagai cara, yaitu ditelan, disuntikkan, dihirup langsung melalui hidung, dirokok, dibakar, atau dipanaskan dan dihirup uapnya.
4. Kokain Kokain berasal dari tanaman coca (Erythroxylon coca). Efek narkotik dari kokain dan senyawa lain berada di dalam daun coca. Daun coca (Erythroxylon coca) menghasilkan senyawa kimia alkaloid yang bernama kokain dan senyawa-senyawa turunan yang sejenis.
KOKAIN Manfaat: Senyawa kimia alkaloid pertama kali digunakan untuk obat bius pada suatu bedah kecil. Namun, ternyata dapat menyebabkan kecanduan sehingga digantikan oleh senyawa lain yang lebih aman. Efek: Kokain dapat menyebabkan kematian meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil oleh pemakai pemula. Sementara itu, penggunaan yang terus-menerus menyebabkan ketagihan. MENU
Melalui PernaPasan Psikotropika dan zat adiktif yang masuk ke dalam saluran pernapasan melalui hidung atau mulut, sampai ke tenggorokan, terus ke bronkus, kemudian masuk ke paru-paru melalui bronkiolus, dan berakhir di alveolus. Di dalam alveolus,butiran obat psikoaktif akan diserap oleh pembuluh darah kapiler, kemudian dibawa melalui pembuluh darah vena ke jantung. Dari jantung, obat psikoaktif beredar ke seluruh tubuh dan akan merusak organ tubuh, misalnya hati, ginjal, paru, usus, otak dan lain-lain.
MELALUI PENCERNAAN Psikotropika dan zat adiktif masuk melalui saluran pencernaan dimulai dari mulut, diteruskan ke kerongkongan, kemudian masuk ke lambung, dan diteruskan ke usus halus halus. Di dalam usus halus, obat psikoaktif akan diserap oleh jonjot usus, kemudian diteruskan ke dalam pembuluh darah kapiler hati, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah balik, selanjutnya masuk ke jantung, diteruskan ke kapiler paru, kemudian masuk ke jantung. Dari jantung kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Setelah sampai di otak maka akan merusak sel-sel otak
Melalui aliran darah Berbeda dengan dua jalan sebelumnya, jalan ini adalah jalan tercepat. Psikotropika dan zat adiktif langsung masuk ke pembuluh darah vena, terus ke jantung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Sistem saraf pada manusia terdiri atas susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak (ensefalon) dan medula spinalis. Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan embatan fargi.
Obat psikoaktif adalah zat yang bekerja terutama pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran orang yang mengkonsumsinya. Zat sikoaktif ada yang bersifat adiktif (obat penenang, obat tidur, ekstasi, shabu-shabu,alkohol, nikotin, ganja, LSD); dan ada yang bersifat tidak adiktif (obat antipsikosis dan obat antidepresi). Obat psikoaktif merupakan obat yang larut dalam lemak sehingga memiliki kosentrasi tinggi di otak.
Untuk menghantar impuls (rangsangan) di dalam sinaps terdapat zat-zat kimia yang berfungsi sebagai pengantar dan disebut sebagai neurotransmitter. Jika ada rangsangan/hantaran listrik (nerve impulse) dari sel saraf (presynaptic neuron), hantaran listrik tersebut akan menjalar melalui batang sel saraf (akson) menuju ujung sinaps. Di ujung dari sel saraf terdapat banyak kantung-kantung (synaptic vesicles) yang berisi neurotransmitter
Neurotransmiter yang penting untuk diketahui dalam kaitannya dengan penggunaan obat psikoaktif antara lain : 1. Dopamin, akan menimbulkan rasa nyaman, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung 2. Serotonin, menimbulkan rasa lapar, rasa kantuk. Kekurangan serotonin akan berakibat depresi 3. Norepinefrin, membantu pengaturan seluruh aktivitas dan suara hati dari pikiran/kehendak 4. Epinefrin bekerja hampir sama dengan norepinefrin 5. Gama Amino Butyric Acid (GABA), akan menimbulkan rasa tenang dan kantuk 6. Asetikolin akan menimbulkan rasa kantuk atau tidur
Overdosis (disingkat OD) atau kelebihan dosis adalah gejala terjadinya keracunan akibat obat yang melebihi dosis yang bisa di terima oleh tubuh. OD sering disangkutan dengan terjadinya bila heroin digunakan bersama alkohol, obat tidur misalnya golongan barbiturat (luminal) atau penenang (valium, xanax, mogadon/BK dan lain-lain).
OVERDOSIS Pemakaian yang berlebihan sampai dosis lethal ( berbahaya menyebakan kematian ). Pemakaian napza dicampur dengan jenis napza yang lain.
KLINIS Penurunan kesadaran. Frekuensi pernapasan kurang dari 12 kali/menit. Pupil miosis Adanya riwayat pemakaian obat-obat terlarang
OVERDOSIS Circulation Airway Breathing support
EKONOMI 1. Bagi pemakai Menghambur-hamburkan uang 2. Bagi pengedar dan produsen Mendapat uang yang tidak halal
SOSIAL Keluarga Sekolah Lingkungan Masyarakat
CARA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA Upaya pencegahan dapat dilakukan meliputi 3 hal: Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier
Pencegahan primer : pencegahan yang dilakukan dengan mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi Pencegahan sekunder: pencegahan yang dilakukan dengan mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA Pencegahan tersier : pencegahan yang dilakukan dengan merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA
Pencegahan dapat dilakukan pada: Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah Lingkungan Masyarakat
Keluarga Mengasuh anak dengan baik. Menciptakan suasana dan rasa penuh kasih saying antaranggota keluarga. Menanaman disiplin yang baik. Mengajarkan dalam membedakan yang baik dan buruk. Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab. Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
Sekolah Upaya terhadap siswa Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah Upaya untuk membina lingkungan sekolah
Upaya terhadap siswa Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA. Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah. Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah Melakukan razia. Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah. Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru. Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
Upaya membina lingkungan sekolah Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik. Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah. Sikap keteladanan guru amat penting. Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.
Masyarakat Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hukum dan penyalahguanaan NAPZA Melibatkan masyarakat untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH