Pendahuluan  Mari berdoa sebelum mulai perkuliahan!!!

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sukamdi Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta2013.
Advertisements

Sukamdi Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta2013.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Indikator Pembangunan Berkelanjutan (sumber: Hackett, Ch. 13)
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
TEORI CSR.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Perencanaan Tata Guna Lahan
Prinsip Dasar SED (Tiga Pilar UPJ, Urban dan SED dalam Keseharian)
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Prinsip-prinsip pengelolaan hutan
Pemanfaatan dan pengolahan limbah (Pilihan) Kuliah – 1 8 Februari 2008.
PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production)
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA PADA STRATEGI IS/IT
SUSTAINABLE TOURISM Our society will be defined not only by what we create, but what we refuse to destroy (John C. Sawhill)
Pembangunan yang Berkelanjutan
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Disampaikan pada Kajian Mingguan LISENSI (Lingkar Studi Ekonomi Syariah) Rabu, 20 Maret 2013 BLUE ECONOMY DAN IMPLEMENTASINYA DI SEKTOR PEREKONOMIAN INDONESIA.
Pembangunan Berkelanjutan
Sumberdaya Alam (Natural resources)
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
Deputi Bidang Pengembangan Regional
TEKNOLOGI HIJAU.
INDIKATOR PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN
Mata Kuliah TPB (Mata Kuliah Wajib)
PERTEMUAN – 3 M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
ADAPTASI.
EKONOMI SUMBERDAYA AIR Topik 1: Permasalahan SDA
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Kota yang berkelanjutan
EKONOMI PERTANIAN ESL211 Ujang Sehabudin
Perencanaan Lingkungan Hidup
TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PENDEKATAN PEMBANGUNAN PERIKANAN GREEN ECONOMY DAN BLUE ECONOMY
Konsep Green Economy.
SISTIM EKONOMI INDONESIA
MK. Perencanaan Pembangunan
Pengertian Pertanian terpadu
Advanced Learning Geography 1
LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
MINGGU KE 2 DASAR-DASAR PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DAN LINGKUNGAN MENURUT ASAS EKOLOGI DAN PENDEKATAN EKOSISTEM Nieke Karnaningroem.
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
BARANG SWASTA DAN BARANG PUBLIK
Pembangunan yang Berkelanjutan
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
SOSIAL BUDAYA PESISIR Social Change Green & Blue Economy PIK 4411
Pengantar Pembangunan Pertanian
Pengantar Pembangunan Pertanian
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
BLUE ECONOMY Bambang Semedi.
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Pembangunan yang Berkelanjutan
Ekonomi Hijau.
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
TEORI CSR.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN
Transcript presentasi:

Isu-isu dalam Perencanaan Pembangunan: Sustainable development, Green dan Blue Economy

Pendahuluan  Mari berdoa sebelum mulai perkuliahan!!! Pokok Bahasan : Isu-isu penting dalam perencanaan pembangunan Sub Pokok Bahasan : Sustainable development (Pembangunan berkelanjutan) Green Economy (Ekonomi Hijau) Blue Economy (Ekonomi Biru) Capaian Pembelajaran Pertemuan II: Mahasiswa mampu menjelaskan isu-isu penting yang harus menjadi dasar, diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana pembangunan, meliputi pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau dan biru

BAHAN DISKUSI HARI INI Latar Belakang SD, GE, dan BE (Mengapa butuh ketiga konsep tsb)? Apa definisi, ciri-ciri, cakupan dari 3 konsep tersebut Bagaimana implementasi ketiga konsep dalam kehidupan sehari-hari  Silakan kelompok yg bertugas memulai presentasi kelompok. Moderator? Notulis?

Mengapa SD, GE dan BE Penting Dampak Aktivitas Pembangunan ‘Konvensional’: Mengapa SD, GE dan BE Penting

Kecenderungan Model Pembangunan Pembangunan yang hanya mengutamakan aspek ekonomi; Pemakaian sumber daya bahan dan energi yang berlebihan dampak negatif : kerusakan lingkungan (perubahan iklim, pemanasan global, biodiversity dan SDA menurun.), proses produksi inefisien Tragedy of the commons

Tragedy of the commons Situasi di mana sekelompok individu, bertindak independen dan rasional dalam memenuhi ‘kepentingan dirinya’, akan menurunkan kontribusi (produktifitas) SUMBERDAYA yang terbatas, walaupun sudah jelas bahwa hal ini tidak diinginkan oleh siapa dan kapan pun The world population was just 3.3 billion Based on Garrett Hardin’s work (1968)

Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan Competing Conventional Wisdoms Anthropogenic interplay Ekonomi

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ ~80% Permukaan lahan dunia secara signifikan berubah oleh ‘Aktifitas Manusia’ ~40% ‘fotosintesis’ diambil alih oleh manusia

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Konsentrasi CO2 meningkat antar waktu

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Suhu permukaan rata-rata global meningkat This causes the temperature to rise Slide courtesy James Hansen

Perubahan buruk pada ekosistem air Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Perubahan buruk pada ekosistem air Jumlah air di reservoirs (waduk, dll) untuk kepentingan manusia 4x lipat sejak1960 Pengambilan air dari sungai dan danau dua kali lipat sejak1960 most water use (70% worldwide) is for agriculture. Intercepted Continental Runoff: 3-6 times as much water in reservoirs as in natural rivers (Data from a subset of large reservoirs totaling ~65% of the global total storage)

Perubahan buruk pada siklus Biogeochemical Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Perubahan buruk pada siklus Biogeochemical Sejak 1960: Aliran Nitrogen di ekosistem meningkat 2x lipat Aliran fosfor meningkat 3x lipat > 50% pupuk nitrogen sintesis telah digunakan sejak1985 Synthetic N was first manufactured in 1913. Since 1750, the atmospheric concentration of carbon dioxide has increased by about 32% (from about 280 to 376 parts per million in 2003), primarily due to the combustion of fossil fuels and land use changes. Human-produced Reactive Nitrogen Humans produce as much biologically available N as all natural pathways and this may grow a further 65% by 2050

Polusi udara  pengaruhi pertumbuhan tanaman Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Polusi udara  pengaruhi pertumbuhan tanaman Climate change and sea-level rise are new “glamorous” problems, but the old pollution problems are getting worse. There have already been riots in China over air pollution. Look at the hotspots.

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’: kelangkaan air

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Bencana alam semakin sering terjadi

Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Bencana besar berhubungan dengan perubahan iklim: banjir, kekeringan, badai

Penipisan sumber energi dari fosil (BBM) Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Penipisan sumber energi dari fosil (BBM) Kelangkaan sumber energi  energi mahal  perekonomian, pekerjaan dan produktifitas menurun

Jika kondisi terus berlanjut, Apa yang terjadi dengan generasi mendatang?? Bisakah “pembangunan” tetap berlanjut? Dibutuhkan “Keseimbangan”

Kesadaran internasional: pembangunan berkelanjutan

Pertanyaan untuk Solusi Keseimbangan Q1. Bagaimana menyeimbangkan Lingkungan dan ekonomi? Q 2. Bagaimana menyeimbangkan pemanfaatan sumberdaya lingkungan untuk kebutuhan masyarakat/sosial? Q 3. Bagaimana menyeimbangkan upaya pengentasan kemiskinan namun tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi?

Solusi : Pembangunan Berkelanjutan Menurut Komisi Dunia Lingkungan dan Pembangunan: “Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs".

Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan Pendekatan baru: Pembangunan Berkelanjutan Environment Competing Conventional Wisdoms Anthropogenic interplay Economy

Interseksi 3 tujuan pembangunan berkelanjutan Sosial Lumayan, tapi?? Berkelanjutan Lingkungan Ekonomi Wajar, tapi?? Wajar, tapi??

Konsep Pembangunan Berkelanjutan Implementasi Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Bagaimana Pelaksanaan Konsep Ketiga tujuan sama pentingnya (segitiga sama sisi) Ekonomi Ekosistem Sosial Amdal Penilaian sumberdaya Internalisasi dampak/eksternalitas Distribusi pendapatan Employment Targeted assistance Partisipasi Konsultasi Pluralisme

Tujuan Ekonomi dan Sosial Upaya pencapaian Tujuan Ekonomi dan Sosial: Peningkatan kesempatan kerja Pemerataan hasil-hasil pembangunan (prioritisasi kepada kelompok/wilayah termajinalkan). Contoh konkrit: pemberian kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha bagi masyarakat kecil melalui pinjaman modal dan/atau kemitraan, penyediaan fasilitas yang mampu meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan, pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam pembangunan.

Tujuan Ekonomi dan Lingkungan Contoh konkrit upaya pencapaian kedua tujuan ini: Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) untuk setiap aktifitas pembangunan, digalakkannya keikutsertaan perusahaan dalam membangun masyarakat melalui implementasi corporate social responsibility (CSR)yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar/lokal.

Tujuan Sosial dan Lingkungan Contoh Konkrit pencapaian kedua tujuan ini: Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan – khususnya masyarakat sekitar sebagai pemanfaat sumberdaya alam dan lingkungan. Adanya konsultasi dengan stakeholders pembangunan pun harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan diterima pihak-pihak berkepentingan tersebut. Pengakuan dan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai atau kearifan lokal juga perlu dilakukan sehingga terjadi harmonisasi sosial dan terhindarnya konflik. www.themegallery.com Company Logo

Komposisi Modal Pembangunan Komposisi 4 tipe kapital dalam pembangunan berkelanjutan: SDA SD Buatan SDM SDSos SDA SD Buatan SDM SDSos Antar waktu

Indikator Pembangunan Pengertian indikator: Ukuran yang mengindikasikan bahwa objek/subjek yang diamati tergolong dalam kategori yang telah ditentukan. Indikator pembangunan: ukuran yang mengindikasikan apakah pembangunan berhasil/gagal, dst.  Paradigma pembangunan tradisional: indikator ekonomi saja: PDB/kapita Indikator pembangunan berkelanjutan: Sesuai dengan tujuan, akan ada indikator ekonomi, sosial, dan lingkungan

Indikator Pembangunan Berkelanjutan Indikator Sosial – Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Pengangguran: terkait dengan produktifitas tenaga kerja Distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan) Tingkat/Kondisi Kemiskinan: (1) individu/rumahtangga: % pengeluaran untuk kebutuhan pokok ; rasio konsumsi barang/jasa ; berdasarkan garis kemiskinan (contoh BPS dan World Bank); kondisi rumah ; kondisi kesehatan dan pendidikan anggota rumahtangga , dst. (2) regional/wilayah: akses transportasi, komunikasi, air bersih; tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya; kepadatan penduduk rendah dan tersebar; kelembagaan adat setempat belum berkembang; dst.

Indikator Pembangunan Berkelanjutan Indikator Ekosistem / Lingkungan: Kualitas lingkungan hidup dan Produktifitas sumberdaya alam Variabel untuk mengukur indikator lingkungan tingkat erosi relatif rata-rata. Erosi relatif=erosi aktual – erosi yang masih ditoleran oleh alam. Makin tinggi erosi, makin rendah kualitas lingkungan hidup Kesimbangan alam mengatur air (hidro orologis) Efesiensi pemanfaatan air Produksi biomas (hutan) dalam jangka waktu tertentu

Indikator Pembangunan Berkelanjutan Institusi Dunia: UNDP, World Bank  Human Development Index (HDI), Phisical Life Quality Index, Diamond development, poverty indicators Millenium Developmeny goals (MDGs)  Berbagai indikator yang merupakan gabungan 3 tujuan di atas  berakhir tahun 2015 22 Indikator untuk memantau pencapaian MDGs  dikeluarkan oleh BPS. Sustainable development goals (Lanjutan MDGs, dirumuskan mulai akhir tahun 2015)  

Green Economy dan Pembangunan Berkelanjutan

Environment atau Ekosistem  suatu ‘makluk’ yang telah mencapai kestabilannya, tidak mungkin bertambah besar atau bertambah kecil. Di dalam environment/ ekosistem terdapat society (manusia) dan sumber daya alam (flora, fauna, tambang, jasad renik, dan lain sebagainya).  Diasumsikan environment atau ekosistem merupakan variabel tetap Society  makluk hidup yang memiliki daya nalar dan merupakan isi dari ekosistem yang akan terus berkembang dan akan terus mendayagunakan ekosistem.  Society merupakan variabel tidak tetap Ekonomi  suatu kegiatan ekstraksi dan pengolahan ekosistem yang dilakukan oleh society untuk memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mencapai tingkat kesejahteraan.  Ekonomi merupakan variabel tidak tetap

Definisi Green Economy (GE)

Review Konsep Pembangunan berkelanjutan, termasuk Green Economy diperkenalkan sejak akhir tahun 1980an untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan. Krisis keuangan 2008 meningkatkan status green economy menjadi isu global utama  Negara industri (maju) harus mengikuti kebijakan baru yang telah disepakati, yaitu fokus pada penciptaan lapangan kerja dan stimulus ekonomi untuk investasi skala besar dalam energi terbarukan dan industri hijau lainnya. Institute for Global Environmental Strategies

BEBERAPA DEFINISI GREEN ECONOMY

APA GREEN ECONOMY ? Development that considers NOT ONLY a narrow-formal economy, but also see a wider perspective of development Social Resource Economy Natural Resources Economy TOWARD sustainable development Meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs. Must be economically viable, socially just, and environmentally sound KEY Poverty Eradication Enviromental Sustainability Inclusiveness of the Society

Green Economy Green Corporate Green Business Green Jobs Konsep ekonomi, perusahaan, bisnis, lapangan kerja yang mendasarkan pada pilar keberlanjutan  aspek ekonomi dengan memadukan aspek lingkungan dan sosial

Green Economy A green economy as one that results in improved human well-being and social equity, while significantly reducing envrironmental risks and ecological scarcities A green economy as one which is low carbon, resource efficient and socially inclusive [UNEP]

Green Jobs Green jobs represent new demand for labor that results from investments in transitioning the economy away from carbon intensive energy, minimizing the natural resources, maximizing the efficient use of natural capital, and protecting humans and the planet from pollution and waste. [Center for American Progress]

Green Investment Bentuk investasi yang mengadopsi prinsip pembangunan berkeberlanjutan. Corporate sustainability merupakan bentuk perusahaan yang menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dengan mengelola risiko ekonomi, lingkungan dan sosial

Green Jobs Green Investment Minimisasi pemakaian sumber daya alam Efisiensi pemakaian energi Pencegahan dan pengendalian pencemaran Sosial dan keselamatan

Ruang Lingkup Green Jobs Kreasi lapangan kerja baru dari Green Business Transformasi lapangan kerja tradisional dengan skill baru Aplikasi skill yang sudah ada Pertumbuhan ekonomi terkait dengan emisi gas rumah kaca Lapangan kerja yang terkait dengan aspek pencegahan dan pengendalian pencemaran

Peluang dan Penerapan Green Economy Green Business Green Jobs

Contoh Peluang Green Jobs Peluang kerja hijau (green job) yang dapat diciptakan melalui investasi berbagai bidang : Efisiensi Energi Energi Baru Terbarukan Dematerialisasi Pencegahan Pencemaran, Produksi Bersih, Eko-efisiensi Pengolahan Limbah Simbiosis Industri Contoh program yang telah dilakukan Industrial Efficiency and Pollution Control (IEPC)

DREAM OF THE GREEN ECONOMY DREAM OF THE BLUE ECONOMY GREEN VS BLUE COMPONENT DREAM OF THE GREEN ECONOMY DREAM OF THE BLUE ECONOMY What is it Expensive Innovative Subsidised Competitive Supported by taxes Creates Jobs Attitudes Protect Regenerate Comply Change rule For and against Choose the best Actions Do less bad Do more good Who Global Local Corporations Entrepreneurs Sumber : Gunter Pauli, (2012)

MENGAPA BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY merupakan pengkayaan Green Economy dengan semboyan: BLUE SKY – BLUE OCEAN: EKONOMI TUMBUH, RAKYAT SEJAHTERA, NAMUN LANGIT DAN LAUT TETAP BIRU. Gunter Pauli menyebut Blue Economy sebagai Green 2.0 atau Green Economy yang disempurnakan. Sementara itu UNEP (United Nation Environmental Programme) tidak mengenal Blue Economy. UNEP pernah menerbitkan Laporan Khusus berjudul “GREEN ECONOMY IN A BLUE WORLD” yaitu prinsip-prinsip Green Economy yang diterapkan pada sektor kelautan. 49

ESENSI BLUE ECONOMY LEARNING FROM NATURE Konsep Blue Economy mencontoh alam: bekerja sesuai dengan apa yang disediakan alam dengan efisien: tidak mengurangi tapi justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance). THE LOGIC OF ECOSYSTEMS Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti air mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen ekosistem-- limbah dari sesuatu menjadi makanan bagi yang lain, limbah dari satu proses menjadi bahan baku/sumber energi bagi yang lain. Hanya dengan gravitasi energi didistribusikan secara efisien dan merata tanpa ekstraksi energi eksternal. INSPIRED BY 100 INNOVATIONS: Ada 100 inovasi ekonomi praktis yang mengilhami Blue Economy dengan prinsip mencontoh cara kerja ekosistem: ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi lebih tinggi untuk mengalirkan nutrien dan energi tanpa emisi dan limbah untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor. 50

PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY Nature’s efficiency Zero waste: leave nothing to waste – waste for one is a food for another - waste from one process is resource of energy for the other: Social inclusiveness: self-sufficiency for all – social equity-more job, more opportunities for the poor Cyclic systems of production: endless generation to regeneration, balancing production and consumption Innovation and adaptation: the principles of the law of physics and continuous natural adaptation

Makanan dari Sirip Ikan Ikan Kaleng* BM = 10% Kap: 415.000T POHON INDUSTRI HASIL LAUT IKAN SEGAR UDANG RUMPUT LAUT Daging Ikan Beku BM = 15% Kap: 1.541.729T Tepung Ikan BM = 5% Kap: 176.245T Minyak goreng Hati Minyak Ikan BM = 5% Kap: Sirip Makanan dari Sirip Ikan Pharmasi Ikan Segar BM = 5% Kapasitas 8.028.800 ton Kepala Tepung Ikan BM = 0% Kap: 176.245T Pakan Ternak Silase Pakan Ternak Barang Kulit Kulit Kulit Samak Pharmasi Gelatin Tulang Emulsifier Kerajinan Tulang Bahan Gigi Buatan Rumput Laut BM = 5% Shampoo Farmasi Grade Pasta Gigi Agar-Agar BM = 5% Kap: 23.127T Gracilaria sp Gelidium sp Prod: 28.500T Sabun HASIL LAUT Farmasi Eucheuma sp Prod: 10.500T Eucheuma cott Prod: 93.500T Karaginan BM = 5% Kap: 8.400T Pakan Ternak Pengeboran Industrial Grade Alginat BM = 5% Cat Sargasum sp Turbinaria sp Printing Tekstil Kertas Udang Kaleng BM = 5% Kap: 415.000T Keramik Soft Drink Daging BM = 5% Udang Beku BM = 5% Kap: 1.587.981T Food Grade Ice Cream Fotografi Udang Segar BM = 5% Kap:+/-4700.000T Susu Coklat Kerupuk Udang BM = 5% Pembuatan Kertas Roti Farmasi Khitin Kosmetik Jam Limbah Kulit Pengolahan Air * Kap. Ikan dan udang digabung Khitosan Pengawetan Kayu

INDUSTRIALISASI PATIN MODEL BLUE ECONOMY Limbah Ikan Patin Kepala Tulang Tepung untuk pupuk Gelatin Untuk pangan, kosmetik, medis/farmasi Kolagen Untuk kosmetik, medis/farmasi Daging Tepung untuk pakan Fish Jelly Product Minyak Minyak ikan Kulit Tepung Untuk kosmetik, medis/farmasi Untuk pangan, Kosmetik, medis/farmasi Insang Limbah Cair Fish Protein Concentrate Produk Utama (Segar, Filet dan Olahan lainnya) PATIN