Tugas persentasi kelompok 5 Manusia Dan Pandangan HIdup

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OLEH: Drs. H. Syamsul bahri, m.pdi kabag tu kanwil kemenag prov. bali
Advertisements

BAB I Tinjauan Umum Etika
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
PANCASILA 4 HAKIKAT PANCASILA
Pancasila sebagai Sistem Etika
Hakikat Manusia dan Perkembangannya
Pendahuluan Wawasan Budi Luhur
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Filsafat Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
FILSAFAT PANCASILA Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philein = cinta dan sophos atau Sophya = bijaksana (wisdom). Jadi filsafat mengandung makna.
ETIKA & ETIKET.
Beda Etika dan Moral Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos,” artinya adat kebiasaan, (jamaknya “ta etha”),. Moral berasal dari bahasa Latin “mos,” artinya.
Manusia dan pandangan hidup
ETIKA PROFESI PURWATI.
Konsep Dasar Nilai, Norma, dan Moral
PENGERTIAN ETIKA ETIKA, berasal dari kata ethos, salahsatu cabang ilmu filsafat oksiologi yang membahas tentang: nilai keutamaan dan bidang estetika nilai-nilai.
PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI
Oleh: RUSDIANTO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
FILSAFAT PANCASILA Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philein = cinta dan sophos atau Sophya = bijaksana (wisdom). Jadi filsafat mengandung makna.
Hasim As’ari TEORI ETIKA 1.
Mengenal Diri Sendiri:
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
MORALITAS A. KESADARAN MORAL
MANUSIA DAN HUKUM.
BAB I Tinjauan Umum Etika
Oleh: Devie Rosa Anamisa, S.Kom
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
ETIKA PROFESI.
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA BISNIS
KEBUDAYAAN Antarin Prasanthi.
Bab III MORALITAS.
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
Oleh : Purnamasari Nazara Am.Keb SST
PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI
IBD MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP Disusun oleh: syarifah alawiyah
MASYARAKAT DAN PANDANGAN HIDUP
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
MENUMBUHKAN KESADARAN DAN KETERIKATAN TERHADAP NORMA
Etika, Moral, dan Akhlak Oleh : Kelompok 5
Etika Pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
Masyarakat, Norma dan Hukum
Mengenal Diri Sendiri:
ETIKET, ETIKA, PROTOKOL.
PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA DAN MORAL
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt. M.M.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
Aspek Etik dan Hukum Kesehatan
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
ETIKA KEILMUAN – S2 Komunikasi (Dedi S)
BEBERAPA PENGERTIAN DALAM ETIKA PROFESI
Pengenalan Mata Kuliah
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
ETIKA DAN MORAL. MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
KONSEP DASAR ETIKA
Transcript presentasi:

Tugas persentasi kelompok 5 Manusia Dan Pandangan HIdup Anggota Kelompok : MUTIARA YUDINI (152050157) FAIRUS QIBTIYA YULIAWATI (152050171) MOCH RIFQI VIRGIAWAN (152050172) RIZQI DESTYA BUDIMAN (152050179) VICATRINA SYAHRATANNISA (152050194) LEXCY FUTRA SUHAEDY (152050203)

Pengertian Pandangan Hidup Yang dimaksud dengan pandangan hidup adalah bagaimana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akibat dari pandangan hidup yang berbeda- beda, maka timbullah secara umum pandangan hidup yang dapat dikelompok-kelompokkan disebut aliran atau paham. Misalnya, manusia yang mengutamakan diri sendiri yang menimbulkan paham individualisme dan manusia yang mengutamakan kepentingan umum  atau masyarakat yang menimbulkan paham sosialisme.

Cita-cita Dalam masalah manusia dengan waktu, wujud pandangan manusia yang berkaitan dengan waktu adalah cita-cita. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, cita- cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita mempunyai pandangan masa depan dan merupakan pandangan hidup yang akan datang. Sehingga, cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan kata lain cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Dapat atau tidaknya seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya, hal itu tergantung atas tiga faktor, yaitu manusia, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dita-citakannya, dan seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

Kebajikan Kebajikan mengandung arti perbuatan baik, sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Dengan demikian, maka kebajikan merupakan suatu tindakan (action) yang bersumber pada kebijakan, yaitu kepandaian atau kemahiran. Kata kebajikan dan kebijakan erat hubungannya dengan kebijaksanaan, yaitu kepandaian mempergunakan akal budi dalam mencapai suatu tujuan atau memecahkan suatu persoalan. Dikatakan bahwa kebajikan, kebijakan, maupun kebijaksanaan selalu bersumber pada suara hati yang sangat mendasar dan dalam. Sumber tersebut ada tiga, yaitu suara Tuhan, suara hati nurani manusia, dan suara masyarakat.

Etika Istilah etika dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan dan adat. Jadi, hampir sama dengan pengertian moral yang berarti cara hidup atau adat. Etika dipergunakan dalam mengkaji suatu system nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai atau tidak dengan norma yang berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, misalnya beramal merupakan perbuatan yang bermoral, sedangkan mencuri merupakan perbuatan yang tidak bermoral. Jadi, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sebaiknya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan apa yang buruk segala ucapan harus senantiasa berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan tentang peri keadaan hidup dalam arti kata seluas- luasnya. Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Karena, norma merupakan aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu, benar atau salah, baik atau buruk

Manusia dan Pandangan Hidup Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks. Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya. Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.

Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya rnernpunyai langkah- langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan rnernpunyai langkah- langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mcncapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut

Mengenal Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan  tahap pertarna dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan  hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia. Adam dan hawa dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka mempunyai  pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka.

Mengerti Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan   mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan  pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa  Pancasila  dan  bagaimana  mengatur  kehidupan bernegara.  Begitu  juga  bagai yang  berpandangan hidup pada agama Islam.  Hendaknya  kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana  ketiganya  itu mengatur kehidupan  baik di dunia maupun di akherat Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al Qur’an, hadist, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian  mempunyai  suatu konsep pengertian tentang pandangan  hidup dalam  Agama  Islam.

Menghayati Langkah  selanjutnya  setelah mengerti pandangan  hidup adalah menghayati  pandangan hidup  itu. Dengan  menghayati  pandangan  hidup kita memperoleh  gambaran  yang  tepat dan benar  mengenai  kebenaran pandangan  hidup  itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalanmya, yaitu  dengan  memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai  pandangan  hidup itu sendiri. Langkah-langkah   yang  dapat  ditempuh  dalam  rangka  menghayati  ini, menganalisa hal- hal  yang  berhubungan  dengan  pandangan  hidup,  bertanya  kepada  orang  yang  dianggap lebih tabu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu  sendiri. Jadi dengan menghayati  pandangan hidup kita akan memperoleh  mengenai kebenaran  tentang  pandangan  hidup  itu sendiri.

Meyakini Setelah mengetahui  kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan,  maupun  ditinjau dan  segi  kemasyarakatan  maupun  negara  dan dari  kehidupan  di akhirat,  maka  hendaknya kita meyakini  pandangan  hidup  yang telah kita hayati itu. Meyakini  ini merupakan  suatu hal untuk cenderung  memperoleh  suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya

Mengabdi Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.

Mengamankan Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu  dan atau mayalahkannya  tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan  merasakan  bahwa  dalam berpandangan hidup  itu dia  telah  mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah- langkah  yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya

KESIMPULAN Pandangan hidup merupakan bagaimana manusia memandang kehidupan. Setiap orang memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dan melahirkan suatu paham. Wujud pandangan hidup manusia berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan etika. Cita-cita merupakan pandangan hidup di masa yang akan datang. Kebajikan manusia secara nyata dan dapat dirasakan melalui tingkah lakunya. Dan, dalam hal ini, tingkah laku manusia sebagai perwujudan kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri yang berbeda dari orang lain dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga kehidupan dalam mermasyarakat menjadi tenang dan tenteram.