DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan pada kehamilan trimester I,II,III OLEH NOVITA AFRI YESI NIM 140066 TINGKAT IB DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB
Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi
Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung, dan ini merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester I.
Sebagai berikut; Sebagian wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Hampir 80%, wanita kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung terutama terjadi pada wanita yang belum menikah atau yang tidak merencanakan kehamilan. Kebingungan secara normal akan berakhir setelah wanita mampu menerima kehamilannya. Perasaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester I. Perasaan yang tidak nyaman disebabkan oleh adanya rasa mual dan muntah, rasa lelah, perubahan selera makan, emosional mungkin mencerminkan konflik dan depresi dan pada waktu yang bersamaan akan teringat akan kehamilannya.
Next… Penambahan berat badan merupakan bagian dari masalah psikologis dimana seorang wanita ingin menyembunyikan layaknya seperti remaja yang belum menikah Perubahan keinginan hubungan seksual menurun (libido menurun), hal ini dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi, dan kekhawatiran Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Kecemasan, ketakutan, kepanikan, dan kegusaran terhadap kehamilannya. Butuh dicintai. timbul fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester II Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal yang dialami pada trimester I. Trimester kedua juga merupakan fase dimana ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
meningkatnya hubungan sosial dengan wanita hamil lainnya. Dan keterkaitan serta ketertarikannya terhadap peran baru. Kebanyakan wanita akan merasa lebih erotis selama trimester II. kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester I. Hilangnya rasa kebingungan dan keraguan yang terjadi pada trimester I. Ibu menganggap kehamilan sesuatu yang abstrak. Kini mulai menyadari bahwa kehamilan merupakan identifikasi nyata. Sudah merasakan gerakan janin. Merasa nyaman. Mulai mempersiapkan kebutuhan seperti popok, baju, tempat tidur bayi, kereta bayi, dan sebagainya. Sering bermimpi mengenai jenis kelamin anak, yang merupakan refleksi dari keinginannya untuk punya anak berjenis kelamin tertentu.
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III Triemeter III sering disebut sebagai periode penantian, yang mana pada trimester ketiga ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya, dan ada perasaan yang tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.
Sebagai berikut; Waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, dan ini dapat menimbulkan perasaan khawatir. Dapat timbul perasaan kekhawatiran terhadap bayinya, khawatir bayinya mengalami ketidak normalan (kecacatan). Kesibukan dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi kekhawatirannya. Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap bayinya. Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan.
NEXT…. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan dari pasangannya yang sangat besar. Berkaitan dengan bayangan resiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi. Periode menunggu dan waspada. Merasa khawatir dan takut karena Ibu yang mempunyai riwayat / pengalaman buruk pada persalinan yang lalu. Multipara agak berumur, merasa takut terhadap janin dan anak-anak apabila terjadi apa-apa pada dirinya, takut anaknya diasuh ibu tiri. Primigravida yang mendengar pengalaman persalinan yang ngeri dan menakutkan dari teman-teman lain.
NEXT… Kerjasama ibu dengan penolong, pendekatan dan perhatian, rasa simpsti, bila perlu pendekatan psikologik akan membantu semuanya itu dengan baik. Meningkat kewaspadaan akan timbulnya tanda-tanda dan terjadinya persalinan. Melindungi janin agar terhindar dari bahaya. Merasa aneh dan jelek. Merasa sedih karena akan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil ketika bayi lahir. Butuh dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi ortu. Ibu sering terlihat melamun dan berimajinasi.
TERIMAKASIH