Penilaian Surat Berharga
Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut. Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas di masa mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai tetap sama, yaitu present value aliran kas di masa mendatang.
PENILAIAN OBLIGASI Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara. Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek seperti satu tahun, dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun. Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tidak terbatas. Obligasi tersebut dinamakan consol. Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.
PENILAIAN OBLIGASI Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari obligasi tersebut. Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini. nBunga Nominal Harga = -------------- + ---------------- ……… t=1 (1+kd)t (1+kd)n
Jika pembayaran bunga obligasi dilakukan tiap semester, maka nilai obligasi dapat dihitung dengan rumus sbb:
PENILAIAN OBLIGASI Perhitungan penilaian obligasi umumnya menggunakan YTM (yield to maturity), yaitu tingkat return yang disyaratkan dengan asumsi bahwa obligasi akan dipertahankan sampai waktu jatuh tempo.
PENILAIAN OBLIGASI Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat bunga disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara: 1. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun, 2. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh tempo, 3. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).
PENILAIAN OBLIGASI: CONTOH Sebagai contoh, obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut mempunyai nilai par sebesar Rp. 1.000 dan memberikan kupon sebesar 16% per tahun (pembayarannya dilakukan 2 kali dalam setahun). Jika diasumsikan bahwa tingkat bunga pasar juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut adalah: = Rp 954 + Rp 46 = Rp 1.000
PENILAIAN OBLIGASI Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih kecil dari tingkat kupon yang dibayarkan obligasi, maka obligasi dijual pada harga premi (lebih tinggi dari nilai par-nya). Jika terjadi sebaliknya, yaitu tingkat bunga yang disyaratkan lebih besar dari tingkat kupon obligasi, maka obligasi akan ditawarkan pada harga diskon (lebih rendah dari nilai par).
Penilaian Saham 1. Penilaian Saham yang dipegang Satu Periode Harga yang pantas tersebut bisa dihitung dengan formula sebagai berikut ini. D1 P1 Po = PV = -------------- + -------------- (1 + ks)1 (1 + ks)1 dimana Po = PV = harga saham yang pantas D1 = dividen yang akan dibayarkan satu tahun mendatang P1 = harga saham satu tahun mendatang ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham tersebut
Penilaian saham yang dipegang selamanya 1. Model Dividen Konstan Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan saham dipegang selamanya. D D D Po = PV = -------------- + … + ------------- + ------------- (1 + ks)1 (1 + ks)2 (1 + ks)~ dimana PV = Harga saham D = Dividen perperiode yang besarnya konstan ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham Perhitungan di atas bisa disederhanakan menjadi sebagai berikut ini. Po = D / ks
2. Model Dividen Tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan yang Konstan Po = D1 / (ks – g) dimana D1 = Dividen pada tahun ke satu
Penilaian Saham Preferen Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen tersebut dibayar tetap berdasarkan persentase tertentu dari nilai nominal saham preferen. Tetapi ada perbedaan lain. Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak mempunayi kewajiban untuk membayarkan dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka perusahaan tidak bisa dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan tidak bisa membayar bunga, maka perusahaan dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham preferen biasanya harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan dividen untuk pemegang saham biasa.
Formula untuk menghitung harga saham preferen adalah PV = ( D / kp) ……… (9) dimana PV = Harga saham preferen D = Dividen saham preferen kp = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham preferen