BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air
Advertisements

Manajemen Kualitas Air
Perilaku dan Transportasi Polutan di Lingkungan Laut
Oksigen Terlarut Kelompok 2 : Aisyah Ayu N Antania Hanjani
Teknologi pengolahan limbah
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
Anhar Ihwan1,2) dan Abdul Hadi2) 1)Laboratorium Kesehatan Kalimantan Selatan; 2)Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Lambung.
Siklus Air/Daur Air IPA
LIMBAH IPA Created by : Franki Nova H, ST.
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
KONSEP MATERI DAN PERUBAHANNYA
Pengertian SIKLUS hidrologi
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
Nama : Wa Ode Harnanti Nim : Prodi : kimia Fak : Kip
Proses Daur Atau Siklus Air
PERAIRAN LAUT.
UNSUR ,SENYAWA & CAMPURAN
By: FARIDA RATNAWATI 13/5B
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
C. Perairan Laut dan Potensinya
Fisika Kimia Air Laut MK. Oseanografi Saifullah, S.Pi., M.Si
Bahan Pencemar Air Senyawa organik dan senyawa anorganik yang terdapat dalam air dapat menyebabkan pencemaran air minum, meskipun untuk keperluan industri.
Siklus Hidrologi Pendek
KUALITAS AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI INDRAMAYU
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
Serapan Hara Daun.
ELEKTROKIMIA.
Konservasi Sumber Daya Air Konservasi Sumber Daya Tanah
KELEMBABAN UDARA.
Sifat Fisik dan Kimia Air Tawar (faktor pembatas)
KUALITAS DAN KUANTITAS SUMBER AIR
TEMBAGA (Cu) Tembaga dengan nama kimia Cupprum dilambangkan dengan Cu, unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-unsur.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT
SIFAT FISIK DAN KIMIA AIR LAUT(1)
PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN
ANALISIS BAHAN PENGAWET ALAMI PADA MINUMAN
Merkuria Karyantina,SP.,MP.
SUMBERDAYA ALAM AIR.
KUALITAS AIR LAUT.
KELAS F/ KELOMPOK 3 Achmad Bisri Mustofa Asri Suko Mayangsari
Parameter Umum Limbah Cair
MARI KITA BAHAS BERSAMA
SUMBERDAYA ALAM AIR.
SIFAT FISIK DAN KIMIAWI AIR LAUT
OCEANOGRAFI.
Parameter kualitas air
PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRI
Begum Fauziyah, S. Si., M. Farm
SUMBERDAYA ALAM AIR.
OSEANOGRAFI PERIKANAN
SUMBER-SUMBER AIR MINUM
Pemeriksaan Kualitas kimia Air PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri
PERAIRAN LAUT Oleh : Ulfah Fachrita [ ]
OSEANOGRAFI SALINITAS
Imtihana Rosidatul Ummah
ASHABUL KAHFI HARTATI HAIDAHANDAYANI FAUZIA NUR
SUMBERDAYA ALAM AIR.
FATMA MAHARANI, S.Si.  Air adalah senyawa kimia dengan rumus molekul H 2 O dimana 1 atom O mengikat 2 atom H  Manfaat bagi Manusia memerlukan air berkualitas.
SUMBERDAYA ALAM AIR.
ZAMAN AIR BATU.
Kimia Dasar (Eva/Zulfah/Yasser)
BAKU MUTU LINGKUNGAN BAKU MUTU LINGKUNGAN.
Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi gas CO2, CH4, dan N2O maka pengambilan gas untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada pukul –
SUMBERDAYA ALAM AIR.
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Disusun Oleh: Aang Febrizal, Hendrawan Teguh dan Mustofa Kamal.
Transcript presentasi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Pengambilan Sampel Perairan teluk ambon termasuk dalam wilayah administratif, kota ambon dan geomorfologi terbagi atas dua yaitu Teluk Ambon Bagian Dalam dan Teluk Ambon Bagian Luar. Lokasi dimana penelitian ini berlansung berada pada perairan teluk ambon bagian dalam. Sampel di ambil pada beberapa titik yaitu titik pertama pada Galala (pelabuhan feri), titik dua pada Tantui (PPN), dan titik tiga pada Batu Merah (Ongkoliong).

4.2. Suhu Air Laut Dari data hasil penelitian yang diperoleh suhu air laut pada tiga titik lokasi penelitian Galala, Tantui (PPN), Batu merah (Ongkoliong), dapat di lihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1. Suhu air laut di ketiga titik sampling Lokasi Pengambilan Sampel Suhu Galala Tantui (PPN) Batu Merah (Ongkoliong) 330C 310C 300C

Hasil penelitian terlihat bahwa suhu air laut pada tiga titik sampel sangat bervariasi yaitu 330C, 310C, 300C. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gerakan-gerakan air seperti arus dan turbulansi yang terjadi secara normal pada tiga titik sampel. Semakin tinggi suhu air laut maka gerakan airnya sangat kuat, hal ini di sebabkan karena peningkatan suhu pada daerah perairan tersebut. pengukuran suhu pada tiga titik sampel dilakukan pada pukul 13.00-13.20 WIT ketika kondisi air laut dalam keadaan surut. Suhu air laut merupakan salah satu parameter yang sering diukur karena kegunaannya dalam mempelajari proses-proses fisika,kimia,dam biologi laut.

4.3. Salinitas Salinitas menunjukan kandungan garam yang ada dalam air laut dan perbandingan total dengan jumlah padatan yang terlarut dalam air laut dengan perbandingan yang berat. Rentang nilai salinitas pada tiga titik sampel juga dipengaruhi oleh evaporasi dan presipitasi yang terjadi. Hal ini terlihat pada data hasil penelitian yang menunjukan rentang nilai salinitas pada tiga titik sampel pada Tabel 4.2. Dari hasil penelitian di ketiga tempat titik sampel yaitu: Galala, Tantui (PPN), Batu merah diperoleh salinitas sebagai berikut :

Tabel 4.2. Salinitas pada tiga titik sampel

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas salinitas pada tiga lokasi pengambilan sampel berkisar dari 29,2 ppm – 33,0 ppm. Besar dan kecil nilai salinitas pada suatu perairan tergantung pada proses perubahan molekul zat cair menjadi gas atau uap air (evaporasi) (Basri,2003). Hal ini mengakibatkan salinitas suatu perairan dapat sama atau berbeda dengan perairan lainnya, misalnya air darat, laut dan payau (Nybakken, 1992).

Hasil penelitian menunjukan bahwa salinitas pada tiga titik yaitu Galala, Tantui (PPN), dan Batu merah (Ongkoliong) berada pada kisaran 33,0 ppm – 31,5 ppm dengan kadar maksimum alami. Hal ini disebabkan karena proses perubahan molekul zat cair menjadi gas atau uap air (evaporasi). Nilai salinitas perairan laut juga dapat mempengaruhi faktor konsentrasi logam berat yang mencemari lingkungan laut. Menurut Hutagalong (1991).

4.4. Kadar Logam Tembaga (Cu) dan Seng (Zn) Nilai salinitas tertinggi yaitu pada lokasi dua (Tantui) 33,0 ppm diikuti dengan peningkatan kadar Cu dan Zn yaitu 0,0057 ppm dan 0,0081 ppm, sedangkan nilai salinitas terendah yaitu pada lokasi ketiga (Batu merah) 31,5 ppm dengan kadar Cu dan Zn terendah <0,003 ppm dan 0,0051 ppm. Dari hasil penelitian dilihat di ketiga lokasi pengambilan sampel yaitu: Galala, Tantui (PPN), Batu merah (Ongkoliong) diperoleh kandungan Tembaga (Cu) dan Seng (Zn) seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Kadar Tembaga (Cu) dan Seng (Zn) pada tiga titik sampel

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kadar logam tembaga (Cu) dan Seng (Zn) pada tiga (Cu) pada tiga titik sampel dipengaruhi oleh rentang nilai salinitas yang berbeda pada tiga titik sampel. Selain itu perbedaan kadar ini disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang berada pada tiga titik sampel, dimana kadar tembaga (Cu) dan Seng (Zn) yang tertinggi pada lokasi kedua (Tantui) dipengaruhi oleh pembuangan limbah, bangkai-bangkai kapal dan aktivitas perhubungan laut pada lokasi tersebut.