Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRUKTUR KALIMAT.
Advertisements

FRASA.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
A. KATEGORI/KELAS KATA Nomina (Kata Benda)
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
JENIS KALIMAT.
kalimat Pengertian kalimat
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
KALIMAT.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
FRASA dan KLAUSA Maulfi Syaiful Rizal FIB UB.
Kelompok 9 Dinar W. Eggi I.P. Elis A.N.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Penerjemahan I Materi I.
KALIMAT.
BENTUK DAN MAKNA.
SINTAKSIS.
KATA, FRASA, KALIMAT.
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
Oleh: Septia Sugiarsih
FRASE (satuan gramatikal)yang tidak melebihi batas fungsi kalimat.
Unsur-unsur Kebahasaan
KAIDAH TEKS LAPORAN OBSERVASI
Kelompok 9 Dinar W. Eggi I.P. Elis A.N.
PROSES MORFOLOGIS 7.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
SINTAKSIS Latifah.
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA (SINTAKSIS)
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Oleh Nori Purwanasari, M.Hum.
Memahami Penggunaan Kata Dalam Bahasa Lisan ataupun Tulisan
KALIMAT Pertemuan Ke-6.
PROSES MORFOLOGIS BAHASA INDONESIA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
KALIMAT Kalimat: rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku/bagian teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
Ragam Kalimat BAHASA INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL PENJELASAN KALIMAT
1. KALIMAT INTI 2. KALIMAT TUNGGAL 3. KALIMAT MAJEMUK 4
Nomina 1. Pengertian Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertia. 2. Ciri-ciri Dalam kalimat.
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
MATERI YANG AKAN DIAJARKAN 1. PENGERTIAN KATA MAJEMUK 2
SINTAKSIS (2) PERTEMUAN KE-10 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
KELAS STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
1. Subjek atau subyek (S) adalah pokok kalimat yang dijelaskan oleh fungsi lain. Pengertian lainnya subjek adalah unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan.
Penggunaan afiks ke-an
KALIMAT EFEKTIF
Kata Penghubung Konjungtor.
SINTAKSIS (1) PERTEMUAN KE-8 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Oleh : Komarudin Fakultas : Pertanian
ASSALAMUALAIKUM WR.WB..
MATERI 6 KALIMAT oleh M.RIYANTON, S.S.,M.Pd
KALIMAT EFEKTIF TUJUAN:
HAKIKAT FRASA, PEMBAGIAN FRASA DAN HAKIKAT KLAUSA
-- KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia Oleh: Ali.
Struktur dan Kaidah Penulisan Teks Berita
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Struktur kalimat Oleh ; laras intan sukma katma. Pelengkap (Pel.) Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
KALIMAT Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subyek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukan bagian ujaran itu sudah lengkap.
BAHASA MELAYU TINGGI (BBM3401)
UNIT 7 Behaviourisme dalam Semantik
UNIT 8 Behaviourisme dalam Semantik
1 Disusun Oleh : Farid Abdullah affandi Karnadi Totok Setiawan Vani Angga P. FRASA FRASA BAHASA INDONESIA 12.
Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni
KALIMAT EFEKTIF.
KELOMPOK 8 TATA KALIMAT BAHASA. TATA KALIMAT / SINTAKSIS Sintaksis adalah Pengaturan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan satuan yang.
Transcript presentasi:

Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Nomina (mengidentifikasi siapa dan apa) Konjungsi temporal Adverbia (keterangan) waktu lampau Verba

Nomina 1. Pengertian Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. 2. Ciri-ciri Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki subj., obj.atau pel. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”. Pengingkarnya adalah “bukan”. (Ayah bukan guru) Umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata “yang”. (Rumah mewah – rumah yang mewah)

Nomina dari Segi Bentuk Nomina Dasar Nomina yang hanya terdiri atas satu morfem (bebas) Contoh : Rumah, gunung, buku, dan lain-lain. 2. Nomina Turunan Nomina yang diturunkan atau dibentuk dengan melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan. Afiksasi : proses penurunan dengan menambahkan imbuhan: pembesaran, persatuan. Perulangan : Proses penurunan kata dengan perulangan: buku-buku, batu-batuan, dll. Pemajemukan : penurunan dengan menjadikannya sebagai kata majemuk: unjuk rasa, ganti rugi, uang muka, dll.

Nomina Pemajemukan Nomina Majemuk Setara / Nomina Koordinatif: unsur atau komponennya memiliki kedudukan yang sama. Contoh: suami istri, anak cucu, suka duka , dan lain-lain. Kesetaraan tersebut dapat dibuktikan dengan memungkinkannya disisipi konjungsi ‘dan’ atau ‘atau’ di antara kedua unsur tersebut: suami dan istri, suka dan duka. Nomina Majemuk Bertingkat / Nomina modifikasi (mewatasi): salah satu unsurnya sebagai induk, satu unsur yang lain menjadi pewatas. Contoh: unjuk rasa, uang muka, dsb. Nomina apositif : perluasan unsur inti, memberikan tambahan keterangan. Contoh: Joko Widodo,Presiden RI, meresmikan Tol Cipali.

Konjungsi Temporal / waktu Menyatakan hubungan waktu batas permulaan : sejak, sedari. Menunjukkan waktu bersamaan, bahwa peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam klausa induk dan klausa anak terjadi pada waktu yang bersamaan :ketika, seraya, sambil, sementara, selagi, tatkala, selama, dsb. (Peristiwa itu terjadi ketika aku masih kecil) Waktu berurutan : sebelum, sesudah, setelah, seusai, begitu, sehabis. Waktu batas akhir: sampai, hingga.

Verba Pengertian Verba (kata Kerja) Kata-kata yang menyatakan perbuatan, tindakan, proses, gerak, keadaan atau terjadinya sesuatu. 2. Ciri-Ciri Verba a. memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagaiinti predikat dalam kalimat. Pencuri itu lari b. mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas. - Perbuatan (menjawab pertanyaan apa yang dilakukan subjek) - Proses (menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada subjek) Bom itu meledak - Keadaan (acuan verba berada dalam situasi tertentu) Orang asing itu tidak akan suka makanan Indonesia c. Verba yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi ter- yang berarti paling. Verba mati , suka tidak dapat diubah menjadi termati, tersuka. d. Pada umumnya tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan. Agak belajar, sangat pergi

Verba dari Segi Bentuk Verba Asal : verba yang dapat berdiri sendiri tanpa imbuhan. Contoh : ada, bangun, cinta, gugur, hancur, hidup, jatuh, kalah, lahir, mandi, mati, menang, datang, duduk, naik, paham, pecah, lari, makan, minum, muak, sadar, terbit, tidur, mati, dan lain-lain. 2. Verba Turunan : verba yang dibentuk melalui transposisi, pengafiksan, reduplikasi, pemajemukan (pemaduan) Transposisi : proses penurunan dengan peralihan dari satu kategori kata ke kategori kata lain. Nomina jalan diturunkan menjadi verba jalan. Pemerintah membangun jalan. Dia jalan kemari. Pengafiksan / afiksasi : penambahan afiks (imbuhan). Darat – mendarat. Reduplikasi : pengulangan kata dasar. Lari lari-lari. Pemajemukan : penggabungan atau pemaduan dua dasar atau lebih sehingga menjadi satu satuan makna. hancur, lebur hancur lebur

Frasa Verba 1. Frasa Verba Endosentris Atributif (Verba Modifikatif) : salah satu unsurnya sebagai induk, satu unsur yang lain menjadi pewatas: harus dapat, harus mau, akan bisa. 2. Frasa Endosentrik Koordinatif (verba koordinatif), unsur atau komponennya memiliki kedudukan yang sama: makan minum, pulang pergi. 3. Verba Apositif : Keterangan yang ditambahkan atau diselipkan. a. Pekerjaannya, mengajar, sudah ditinggalkan. b. Usaha Pak Sastro, berdagang, kurang berhasil. c. Sumber pencarian penduduk desa itu, bertani, sudah lumayan. d. Presiden RI mampir, berkunjung sebentar, ke rumah teman lamanya sesudah meresmikan jembatan di kampung itu.

Nilai Kearifan Arif atau bijaksana artinya selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya). Kearifan atau kebijaksanaan berarti kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya) / kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan, sehingga menghasilkan perilaku atau sikap yang tepat . Nilai : Hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai kearifan berarti hal-hal yang sangat berguna bagi manusia berkaitan dengan tindakan atau sikap yang diambil dalam menghadapi suatu keadaan tertentu.