DIATHERMY FISIOTERAPI
Sejarah penggunaan diathermy 1892 d’ Arsonal HFC 200-300 kHz. 1907 Nagelschmid Wien : 1 MHz (LWD), 1954 LWD dilarang digunakan. 1925-30 Schliephake; Esau & Patzold SWD, 1959 di Geneve ditetapkan freq 27,12 MHz. 1932 Patzold DWD dan 1959 69 cm. 1936 Denier 1937 Brunner dkk mengembangkan magnetron utk MWD >1 m. 1940 Randall MWD 2450 MHz. 1937 Liebesny menemukan efek athermis 1940 Grensberg mengembangkan SWD intermittent
BEBERAPA FAKTA TENTANG MODALITAS PANAS 70% Tindakan Fisioterapi menggunakan modalitas panas 45% modalitas itu adalah SWD/MWD 25% modalitas UST 30 % Modalitas lainnya termasuk di dalamnya adalah Massage, Excercise
REAKSI BIOFISIS Panas jaringan dalam tubuh terjadi akibat é Fibrasi ion Pd jar. mengandung elektrolit Rotasi dipoles Pd jar. konduktor Displacement electron Pd jar. isolator _ + + _ é
BESARNYA PANAS DLM JAR. Tergantung jenis diathermy, elektroda dan penerapan. SWD CONDENSED KONTRA PLANAR : Kulit,lemak dan otot SWD CONDENSED LONG APLICATION: panas pada otot. SWD coil : panas pd kulit, lemak dan otot SWD circuplode: panas pd otot tanpa panas kulit. DWD dgn aplikator: panas kulit, jar lemak dan otot. MWD panas superfisial
ELEKTROMAGNETIK DALAM JARINGAN Panjang gelombang berubah saat melewati jaringan FREQ Dlm otot dlm lemak dlm udara 27,12 MHz 0,66 m 2,05 m 11,1 m 434 MHz 0,084 m 0,26 m 0,69 m 2450 MHz 0,017 m 0,050 m 0,12 m
Glb elektromagnetik melewati jaringan di absorbsi kehilangan energi memiliki penetrasi tertentu (pd kedalaman ttt energi tinggal 35%) Freq Penetrasi dlm otot Penetrasi dlm lemak 27,12 MHz 0,13 m 0,58 m 434 MHz 0,031 m 0,12 m 2450 MHz 0,017 m 0,064 m
P HIDROSTATIK KAPILER NAIK PANAS SEDASI TEMPERATUR NAIK ANALGETIK VASODILATASI REF METABOLISME NAIK DILATASI ARTERIOLE AXON REFLEX P HIDROSTATIK KAPILER NAIK DARAH KAPILER NAIK PEMBUANGAN SISA METABOLISME PANAS. ODEMA SUPLAY O2, NUTRISI ANTI BODI
EFEK TERAPEUTIK SWD TERHADAP DARAH Leukosit →leukopenia kemudian meningkat setelah 6 jam→normal 24 jam Efek fagositosis meningkat pada pemberian dosis mitis, pada fortis memeberi efek sebaliknya. Pada eritrosit dan trombosit tidakada perubahan TERHADAP ALIRAN DARAH DAN LIMPHE Aliran darah meningkat pada dosis mitis sedang pada dosis tinggi (fortik) vasokonstriksi. Pada penelitian Barth Kern, aliran darah meningkat pada 10 menit pertama dan pada dosis mitis sub mitis
EFEK TERHADAP SARAF Kecepatan hantar saraf (KHS) akan meningkat sesuai formula 1,7-2 kali tiap kenaikan suhu 10 drajat C. Relaksasi otot yang hipertonus diperoleh melalui reflek gamma motor neuron ( efek perbaikan sirkulasi darah)
EFEK TERHADAP KEASAMAN (Ph) JARINGAN Efek lokal panas dapat meningkatkan ph jaringan , sementara pada kondisi patologis ph jaringan menurun. Dari kondisi ini diyakini pemakain SWD membantu menormalisir keasaman jaringan. EFEK TERHADAP BAKTERI Efekterhadap bakteri sampe hari ini tidak bisa dibuktikan jika perbaikan ifeksi maka itu diyakini sebgai akibat dari perbaikan sirkulasi.
EFEK SWD PULSASI EFEK TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA Penelittian menunjukan bahwa pemberian swd pulsasi memberikan efek posistif 50-100 % di banding control group ( cameron) Perbedaan Obsorbsi hematoma pada kelinci percobaan setelah 6 kali tindakan (FEN).
EFEK TERHADAP RESORBSI CALSIUM hasil penelitian X-ray pada 40 pasien yg diberikan SWD pulsasi menunjukkan 25 org terjadi reabsorbsi total thdp calsium, 5 org reabsorbsi partial. EFEK TERHADAP PEMBENTUKAN CALLUS pada pasien fraktur terjadi proses peningkatan osteogenetik
Perbedaan Pulse & Continues PSWD (Pulsed Short Wave Diathermy) Pengaruh panas minimal, pulse 15 – 200 Hz Intensitas Output maks 1000 Watt dgn energi rata-rata 0,6 – 80 W. Efek biologis dng subthermalmoderate heating, mild -, minimal - dan imperceptible heating. Total time 5-10 dan 10-15 menit. CSWD (Continues Short Wave Diathermy) Energi diserap lebih banyak pd lemak dp otot Thermo sensor hanya pd kulit. Suhu > 370C mengaktifkan enzym hyalluronidase merusak rawan sendi.
DOSIS 2. Aktualitas 3. Stadium Dosis continues/pulse Dosis tindakan diathermy ditentukan oleh 3 hal: 1. Target area 2. Aktualitas 3. Stadium
Intensitas Sering kali di tetapkan dengan bahasa toleransi penderita, namun demikian menurut SCHLIEPHAKE dibagi menjadi 4 tingkat - Submitis - Mitis - Normal - Fortis
Waktu /Time pemberian waktu diberikan 3-30 menit, namun penelitian menunjukkan pemberian diatas 15 menit sudah tdk memberikan efek therapeutik
Efek samping Rasa capai dan kantuk Efek pd darah Pd terapi berulang-ulang; rasa capai dan kantuk, kadang susah tidur, pusing, gelisah. Hilang ssd bbrp hari Efek pd darah Bl terapi pd pancreas kadar gula darah naik Efek pd aliran darah dan lymphe Wkt terapi 10-30 menit dilatasi maksimal Aplikasi abdomen: dilatasi ekstremitas bawah, suhu naik 30C