Pertemuan 9 : “ MELAKSANAKAN KEWAJIBAN“ Matakuliah : CB 142 / CHARACTER BUILDING IV Tahun : 2005 Versi : 01/01 Pertemuan 9 : “ MELAKSANAKAN KEWAJIBAN“
Learning Outcomes Mahasiswa mampu melaksanakan kewajiban utamanya, baik sebagai karyawan maupun sebagai pemimpin perusahaan
Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan Outline Materi Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan
Kewajiban Karyawan Terhadap Perusahaan Tiga kewajiban karyawan yang penting Kewajiban ketaatan Karyawan yang tidak mau taat kepada atasannya pada hakekatnya sudah bukan bagian dari perusahaan itu lagi. Karyawan tidak perlu malah tidak boleh mematuhi perintah dari atasan yang menyuruh dia melakukan sesuatu yang tidak bermoral Karyawan tidak wajib juga mematuhi perintah tak wajar dari atasannya, walau dari segi etika tidak ada keberatan. Karyawan juga tidak perlu mematuhi perintah yang memang demi kepentingan perusahaan, tetapi tidak sesuai dengan job description yang ada
Kewajiban konfidensialitas Karryawan wajib menyimpan informasi perusahaan yang bersifat konfidensial, yang telah dia peroleh Kewajiban konfidensial tidak saja berlaku selama karyawan bekerja di perusahaan, tetapi juga setelah ia pindah kerja Di antara yang termasuk rahasia perusahaan dapat disebutkan seperti: tekhnik memproduksi suatu produk, formula suatu produk, hasil-hasil penelitian, program komputer, keadaan finansial perusahaan, data pelanggan, mailing list perusahaan, data sales atau volume sales dan tingkat pertumbuhannya, data pangsa pasar dan tingkat pertumbuhannya, informasi waktu dan jenis peluncuran produk baru, rencana ekspansi perusahaan, kebijakan top manajemen, masalah intern perusahaan, dan lain-lain.
Kewajiban loyalitas Loyal atau setia pada perusahaan berarti menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, dan harus menghindari segala sesuatu yang bertentangan dengan itu Dengan kata lain, dia harus menghindari apa saja yang bisa merugikan kepentingan perusahaan. Karyawan tidak boleh menjalankan kegiatan pribadi, yang bersaing dengan kepentingan perusahaan.
Perihal melaporkan kesalahan perusahaan Agar mendapatkan pembenaran moral, maka perlu syarat berikut dipenuhi: Kesalahan perusahaan harus besar Pelaporan harus didukung oleh fakta yang jelas dan benar. Pelaporan dilakukan semata-mata demi mencegah terjadinya kerugian pada pihak ketiga, HAM dan tujuan perusahaan, dan bukan karena motif lain. Pemecahan masalah secara intern harus ditempuh terlebih dahulu Harus ada kemungkinan riil bahwa pelaporan kesalahan akan mencatat sukses, dalam arti akan mendapat tanggapan positif, ditindaklanjuti serta diambil tindakan yang tepat.
Kewajiban Perusahaan Terhadap Karyawan Tidak boleh mempraktekkan diskriminasi Dalam konteks perusahan, diskriminasi terjadi bila beberapa karyawan diperlakukan dengan cara berbeda, karena alasan yang tidak relevan (misalnya: perbedaan agama, ras atau jenis kelamin) Argumentasi etis tentang mengapa perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi : Argumen utilitarisme: Diskriminasi merugikan perusahaan itu sendiri. Argumen deontologis: Diskriminasi menghina martabat dari orang yang didiskriminasi Argumen keadilan: Diskriminasi bertentangan dengan keadilan.
Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja Tempat kerja disebut aman kalau bebas dari resiko terjadinya kecelakaan Dan tempat kerja dapat dianggap sehat kalau bebas dari resiko terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit sebagai akibat kondisi di tempat kerja. Ancaman keselamatan kerja biasanya terjadi secara mendadak dan langsung mengakibatkan kerugian nyata Sedangkan faktor ancaman kesehatan kerja umumnya membutuhkan periode lama untuk menampakkan pengaruhnya
Alasanya penting perusahaan harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah : Hak si pekerja (terutama hak untuk hidup): Setiap pekerja berhak atas kondisi kerja yang aman Alasan deontologis : Manusia harus diperlakukan sebagai tujuan pada dirinya, dan tidak pernah sebagai sarana belaka Alasan utilitaristis : Tempat kerja yang aman dan sehat paling menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri, bagi masyarakat, dan khususnya bagi ekonomi negara
Alasan yang sering dikemukakan untuk menolak bertanggung jawab atas kejadian kecelakaan adalah: Kematian atau kerugian si pekerja tidak secara langsung disebabkan oleh tindakan pimpinan perusahaan. Si pekerja menerima resiko kerja dengan suka rela Sebagai pembenaran etis menerima orang untuk suatu kerja penuh resiko : Harus tersedia pekerjaan alternatif Calon pekerja diberi informasi mengenai resiko apa saja yang berkaitan dengan pekerjaan itu Mengupayakan dengan baik agar resiko-resiko kesehatan dan keselamatan kerja bisa ditekan seminimal mungkin
Memberi gaji yang adil Hal penting seputar gaji adalah perihal keadilan, yakni upah atau gaji yang adil Pertanyaan penting adalah: apa yang bisa dianggap sebagai gaji yang adil? Pandangan liberalistis: Upah atau gaji merupakan imbalan bagi prestasi. Pandangan Sosialis: Gaji yang adil harus sesuai dengan kebutuhan si pekerja
Namun sebagai pedoman untuk menetapkan upah atau gaji yang fair atau adil, enam faktor berikut pantas dipertimbangkan, yakni: Peraturan hukum: Pertimbangan pertama adalah kesesuaiannya dengan hukum yang berlaku (UMR) Upah yang lazim dalam sektor industri atau daerah tertentu Kemampuan perusahaan Sifat khusus pekerjaan tertentu Perbandingan dengan upah / gaji lain dalam perusahaan Perundingan upah yang fair
Tidak boleh memberhentikan karyawan dengan sewenang-wenang Hal yang bisa dijadikan alasan bagi pemberhentian karyawan ada bermacam-macam, bisa penyebabnya internal (restrukturisasi, otomatisasi, merger dengan perusahaan lain) atau alasan ekternal (konyungtur, resesi ekonomi) dan kesalahan karyawan. Cara menangani masalah ini bisa menunjukkan mutu etis seorang majikan Majikan hanya boleh memberhentikan karyawan karena alasan yang tepat Majikan harus berpegang pada prosedur yang semestinya Majikan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan sampai seminimal mungkin
Kesimpulan Kewajiban karyawan terhadap perusahan berkaitan dengan statusnya sebagai anggota dari perusahaan itu Kewajiban perusahaan terhadap karyawan lebih berkaitan dengan hak-hak yang dimiliki oleh karyawan. Kewajiban-kewajiban pokok yang disebutkan disini berlaku mengikat. Pelanggaran atas salah satu kewajiban pokok tersebut sama dengan pelanggaran etis yang serius.