INTEGRASI ILMU DAN AGAMA MENURUT AL-FARUQI DAN KUNTOWIJOYO (Studi Perbandingan) Oleh: Mohamad Solikin
Latar Belakang Terjadi pemikiran yang dikotomistik antara agama dan ilmu yang menimbulkan banyak masalah: kemanusiaan, lingkungan hingga struktur keilmuan Umat Islam kontemporer terputus dengan khazanah Islam klasik Umat Islam berada dalam kondisi yang terpuruk Al-Faruqi dan Kuntowijoyo berusaha untuk mengintegrasikan ilmu dan agama Pemikiran Kuntowijoyo merupakan tanggapan terhadap pemikiran al-Faruqi
Rumusan Masalah Bagaimana konsep integrasi ilmu dan agama menurut al-Faruqi dan Kuntowijoyo? Apa perbedaan dan persamaan antara konsep integrasi ilmu dan agama menurut al-Faruqi dan Kuntowijoyo?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui konsep integrasi ilmu dan agama menurut al-Faruqi dan Kuntowijoyo Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara konsep integrasi ilmu dan agama menurut al-Faruqi dan Kuntowijoyo?
Metode Penelitian Jenis Penelitian: Studi Pustaka (literatur) Pendekatan: Historis-filosofis Metode Analisa: komparatif-deskriptif Sumber Penelitian: Primer dan Sekuder
Hubungan Ilmu dan Agama dalam Islam Islam selalu mendukung perkembangan ilmu Tidak mengenal dikotomisasi ilmu Mengalami dikotomisasi karena pengaruh sistem pengetahuan Barat Hubungan Ilmu dan Kristen: konflik, indepedensi, dialog dan integrasi
Konsep Ilmu dalam Islam Kata ilmu beserta turunannya paling banyak disebutkan dalam al-Qur`an setelah kata Allah Quraish Shihab: Faktor kejelasan merupakan bagian penting dari ilmu Ilmu: pengetahuan, aktivitas dan metode Ibn Khaldun: Ilmu ‘Aqliyah dan Naqliyah
Landasan Filosofis Ilmu dalam Islam Ontologis: Objek material dan non-material Epistemologis: bayanni, burhani, dan ‘irfani Aksiologis: nilai material dan immaterial/spiritual (dunia dan akhirat)
Sejarah Perkembangan keilmuan Islam Fase Kejayaan: peradaban Islam menjadi center of civilization, mampu menghasilkan IPTEK yang baru Fase Kemunduran: sepinya kegiatan keilmuan Fase kebangkitan: geliat kebangkitan kembali umat Islam
Pembaharuan Pemikiran Kontemporer I’jazul Qur`an: Maurice Bucaille, Bibel, Qur`an dan Sains Modern Islamisasi ilmu: Isma’il Raji Al-Faruqi, islamization of knowledge Epistemologi Islam: Ziauddin Sardar, Masa Depan Islam
Konsep Agama Islam merupakan sistem totalitas yang juga meliputi bidang keilmuan Tidak mengenal dikotomisasi ilmu dan agama Memberikan perintah yang tegas terhadap pencarian ilmu Ilmu dimanfaatkan untuk mempertebal rasa keagamaan
Konsep Integrasi Ilmu Konstruktif: menghasilkan sesuatu yang tidak didapatkan jika ilmu dan agama dipisahkan Bukan integrasi naif yaitu mencocokkan ajaran agama dengan temuan ilmiah secara dangkal Landasan Filosofis: ontologi, epistemologi, aksiologi
Model Integrasi Ilmu 1. Model Diadik Komplementer Agama dan ilmu saling melengkapi, agama dan ilmu sama-sama dibutuhkan untuk mencari kebenaran oleh manusia
Model Integrasi Ilmu 2. Model Diadik Dialogis Terdapat titik kesamaan diantara ilmu dan agama yang menjadi bahan dialog diantara keduanya AGAMA ILMU
Model Integrasi Ilmu 3. Model Tetradik Individual Objektivitas Subjektivitas Interior eksterior Intersubjektivitas Interobjektivitas sosial
Model Integrasi Ilmu 4. Model Pohon Ilmu Akar: Bahasa Arab dan Inggris, Filsafat, ilmu ke-Alaman, Ilmu Sosial dan Pancasila & Kewarganegaraan Batang: al-Qur‘an dan as-Sunnah, Siroh Nabawiyah, Pemikiran Islam, Pemahaman terhadap masyarakat Islam. Dahan dan Ranting: Tarbiyah, Syari’ah, Humaniora dan Budaya, Psikologi, Ekonomi (Manajemen), Sains dan Teknologi yang terdiri atas: Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Teknik Informatika, dan Teknik Asitektur
Model Integrasi Ilmu 5. Model IFIAS tauhid khilafah Paradigma Dasar ibadah ilmu Sarana halal haram ‘adl zhulm Pembatas Penuntun dhiya istishlah
Biografi al-Faruqi Lahir di Palestina kemudian pindah ke Amerika untuk menuntut Ilmu Pendidikan formal: The Frence Dominical College des Freres, The American University, Indiana University’s Graduate School of Arts and Science, al-Azhar Mendirikan dan mengelola berbagai organisasi: IIIT, MSA, AMSS Setting Pemikiran: Kondisi Rakyat Palestina yang terjajah; Sistem pemikirannya bayani, burhani, irfani; umat Islam berada dalam kemunduran; pemisahan aksi dari pemikiran Telah menghasilkan berbagai karya ilmiah
Pemikiran al-Faruqi Konsep: Islamisasi Pengetahuan (memformulasikan kembali ilmu dengan berprinsip pada nilai-nilai tauhid) Model: IFIAS Langkah Kerja: Konteks ke Teks Integrasi Bidang ilmu: ilmu sosial Ontologi: Objek fisik dan non-fisik Epistemologi: Metode indrawi, rasio dan intuisi (bayani, burhani, irfani) Aksiologi: Transformasi sosial, politik dan ekonomi Implementasi: teori dan praktik (IIIT, text-book)
Biografi Kuntowijoyo Lahir di Bantul pada 18 September 1943, meninggal karena sakit pada tahun 2005 Pendidikan formal: SD-SMP di Klaten, SMA di Surakarta, Jurusan Sejarah UGM, The University Columbia Aktif di berbagai organisasi: Muhammadiyah, Leksi, PII Setting Pemikiran: tidak sepakat dengan islamisasi pengetahuan, latar belakang pemikiran: ilmu sejarah. Telah menghasilkan berbagai karya ilmiah
Pemikiran Kuntowijoyo Konsep: Pengilmuan Islam (menjadikan islam sebagai ilmu) Model: tetradik Langkah Kerja: Teks ke Konteks Integrasi Bidang ilmu: ilmu sosial Ontologi: Islam sebagai sebuah struktur Epistemologi:Objektivikasi dan integralisasi Aksiologi: Humanisasi, liberasi, transendensi. Implementasi: teori
Perbandingan Pemikiran al-Faruqi dan Kuntowijoyo Persamaan Konsep Integrasi Ilmu dan Agama al-Faruqi dan Kuntowijoyo Kriteria Persamaan Integrasi bidang ilmu Ilmu Sosial: Islamisasi ilmu sosial dan ilmu sosial profetik Landasan Integrasi Ontologi, epistemologi dan aksiologi
Perbandingan Pemikiran al-Faruqi dan Kuntowijoyo Perbedaan Konsep Integrasi Ilmu dan Agama al-Faruqi dan Kuntowijoyo Kriteria Pemikiran al-Faruqi Pemikiran Kuntowijoyo Konsep Islamisasi pengetahuan: merubah dan menyusun kembali ilmu yang berprinsip tauhid Pengilmuan Islam: menjadikan Islam sebagai ilmu Langkah Kerja Konteks ke teks (kedalam) Teks ke konteks (keluar) Model Integrasi keilmuan IFIAS Model Tetradik Ontologi Objek fisik dan non-fisik; sumber ilmu adalah Allah; objek islamisasi pengetahuan: perpaduan khazanah keilmuan slam dan ilmu modern Barat Islam sebagai struktur yang bercirikan keseluruhan; perubahan bentuk dan mengatur diri sendiri Epistemologi Metode indrawi, rasio dan intuisi Objektivikasi dan integralisasi Aksiologi Transformasi sosial, politik dan ekonomi Humanisasi, liberasi, transendensi Implementasi Teori dan praktek Teori
Wallahu a’lamu bish shawab