Penulisan Karangan Ilmiah II : Penyusunan Karangan Ilmiah Pertemuan 12 Matakuliah : L0032/Pengantar Metode Penelitian Tahun : 2007 Penulisan Karangan Ilmiah II : Penyusunan Karangan Ilmiah Pertemuan 12
Tujuan Mahasiswa dapat menghasilkan karangan ilmiah berdasarkan sistem APA Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat studi literatur dan menulis karangan ilmiah sesuai standard. Bina Nusantara
Komponen Karangan Ilmiah : Judul Judul adalah nama, titel, dan label untuk suatu karangan Persyaratan Judul : 1. Harus sesuai dengan topik atau isi karangan. 2. Berbentuk Frase. 3. Harus dinyatakan secara jelas dan bukan kata kiasan. 4. Harus mampu mengcover isi. 5. Tidak boleh lebih dari 12 kata, jika panjang dibuat anak judul, contoh : Evaluasi Penerapan Pembelajaran e-Learning di Perguruan Tinggi : Suatu Studi Kasus di Universitas Bina Nusantara 6. Sebaiknya tidak mengandung singkatan atau akronim. Bina Nusantara
Bagian I : Pendahuluan Pendahuluan adalah penuntun atau pembimbing untuk memahami isi karya tulis. Cakupan Pendahuluan adalah latar belakang, pernyataan masalah ( statement of problem), ruang lingkup (Scope and limitation), tujuan ( Goals), dan metodologi penelitian (research methods). Bina Nusantara
Latar Belakang Latar belakang berisi : Gambaran permasalahan secara umum. Alasan pemilihan permasalahan, mengapa tertarik pada topik ini ? Pengertian istilah teknis (jika ada). Bina Nusantara
Pernyataan Masalah Pernyataan masalah (statement of problem) berisi gambaran masalah utama yang akan dianalisis di dalam penelitian. Masalah utama bisa juga berwujud hipotesis yang akan dibuktikan di dalam penelitian. Pernyataan masalah sebaiknya dibuat dalam satu kalimat dan memakai awalan bagaimana ... (How ....). ” Contoh : Masalah dalam studi ini adalah bagaimana orang tua tega untuk menyiksa anaknya sendiri. Bina Nusantara
Lingkup bahasan Lingkup Bahasan (Scope and limitation) berisi Cakupan dan batasan isi karya tulis,misalnya: Cakupan (scope) studi berupa : kasus, topik, daerah, kejadian, buku, novel, drama, karya sastra, dll. yang mengandung masalah yang akan dibahas. Batasan (limitation) adalah unsur masalah di dalam cakupan yang akan dibahas, bisa pelaku peristiwa, masalah, penyakit, tindakan kriminal, tokoh, hubungan tokoh dan biografi pengarang, setting, dll. Bina Nusantara
Tujuan Tujuan merupakan penegasan dari Statement of problem, yang dibagi dalam beberapa hal sebagai dasar analisis masalah. - Tujuan adalah hal yang akan dicapai dalam penelitian. - Tujuan penelitian harus dinyatakan secara jelas dan selaras dengan permasalahan penelitian. - Tujuan menggambarkan ”harapan” dari penelitian yang harus dicari buktinya. - Manfaat adalah hal yang terjadi bila tujuan tercapai Bina Nusantara
Research Methods Research Methods adalah cara melakukan penelitian tersebut, yang berisi metode untuk menganalisis data atau permasalahan (yang akan dikembangkan di Chapter 3). Research Methods dilakukan dengan cara berikut. 1. Studi Pustaka : mencari literatur di library, internet, pusat informasi untuk diseleksi informasinya guna menyusun teori pendukung dan analisis data/informasi. 2. Studi Lapangan : bisa dengan cara wawancara, praktik kerja, praktik di laboratorium, mengajar, dll. Alatnya adalah kuesioner. Bina Nusantara
Bagian II : Landasan Teori Landasan teori merupakan kerangka teori yang disusun meliputi : 1. Istilah, definisi, dan pengertian tentang sesuatu hal; 2. Teori, konsep 3. Ringkasan dari penelitian terdahulu dengan topik yang sama. Landasan teori dipakai untuk landasan analisis masalah. Yang harus diketahui dengan benar adalah cara pengutipan dan parafrase untuk menghindari plagiarisme. Bina Nusantara
Bagian III : Analisis Masalah Analisis masalah/ topik dibuat berdasarkan landasan teori. Analisis disertai evidence/pembuktian. Pembuktian diambil dari data di dalam kalimat kasus, topik, daerah, kejadian, buku, novel, drama, karya sastra, dll. yang mengandung masalah untuk dibahas. Penulis memberikan komentar/simpulan analisis. Bina Nusantara
Bagian IV : Simpulan Simpulan merupakan jawaban tujuan . Simpulan bisa juga berupa perbandingan tentang harapan studi ( tujuan) dengan simpulan (kenyataan). 3. Bahasa simpulan harus jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit. Bina Nusantara
Diksi : Kata baku Diksi adalah ketepatan pemilihan kata di dalam ragam tulis resmi. Kata yang disyaratkan adalah baku, lazim, hemat, dan cermat. Bahasa karangan ilmiah adalah bahasa yang hemat kata dan padat isi, terdiri dari Kata baku Adalah kata yang baik dan resmi serta dianjurkan dipakai pada tulisan resmi ( lihat EYD dan PUPI), misal persen, definisi, praktik, risiko. Bina Nusantara
Diksi : Kata Lazim, Hemat, Cermat 2. Kata yang Lazim Adalah kata yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, seperti kata asing, kecuali yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia, misal media massa, suku cadang, dll. 3. Kata yang Hemat Maksudnya adalah hemat kata tetapi padat isi. Contoh : adalah merupakan menjadi adalah atau merupakan. mempunyai pendirian menjadi berpendirian. 4. Kata yang Cermat Kecermatan dalam pemakaian kata sangat diperlukan pada karangan ilmiah. Misal, kata sinonim yang artinya sama tetapi pemakaiannya lain. Contoh: untuk, bagi, agar. baik….maupun, antara …dan …, terdiri atas, sesuai dengan Bina Nusantara
Paragraf Deduktif Paragraf deduktif didahului oleh kalimat utama yang berisi ide pokok dan diikuti oleh beberapa kalimat penjelas yang berisi ide tambahan. Kalimat penjelas bisa merupakan contoh dari kalimat utama. Contoh: Pada hakikatnya, setiap orang ingin hidup sukses dan bahagia. Orang bersekolah setinggi mungkin, mempunyai cita-cita tinggi, menata kehidupan dengan baik, dan meniti kehidupan spiritual guna mencapai tujuan tersebut. Namun, dalam praktiknya tidak semua orang mampu melakukan atau mendapat kesempatan untuk melakukan usaha baik tersebut karena kesempatan, kemalasan, dan nasib. Bina Nusantara
Paragraf Induktif Paragraf induktif diawali oleh beberapa kalimat penjelas dan diakhiri oleh suatu simpulan yang berupa kalimat utama. Contoh : Pada kegiatan perbaikan jalan , wanita Bali ikut berperan aktif dengan membawa batu di atas kepala, memecahkan, dan menebarkan di badan jalan rusak. Sampai di rumah, mereka memasak sambil menyusui bayi. Memelihara ternak juga menjadi tanggung jawab mereka. Gambaran situasi itu menunjukkan bahwa peran wanita Bali di masyarakat dan keluarga sangat dominan, baik di bidang ekonomi, sosial, dan kesejahteraan keluarga. Bina Nusantara