Mekanisme dan Bentuk Erosi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
Pengertian Konservasi Tanah dan Air
Proses Alam Eksogen Merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi yang membentuk relief permukaan bumi Dapat berupa proses penghancuran yang dapat menyebabkan.
BATUAN TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN TANAH
Stabilitas Lereng (slope stability)
TANAH LONGSOR.
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
KEBENCANAAN OLEH: SUGIHARYANTO JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS-UNY.
BIOSKOP PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI KEPADA PARA PEMIRSA
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
EROSI TANAH Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan,M.Sc. Mangapul/Erosi_Tanah.
Soil and Water Conservation
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER
PROSES EROSI. PROSES EROSI Mengapa Erosi terjadi? Ini sangat tergantung pada daya kesetimbangan antara air hujan (atau limpasan) dengan tanah. Air.
KEMANTAPAN LERENG.
RETENSI AIR TANAH.
Rehabilitasi Lahan Pesisir.
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
BAB 2 PEDOSFER.
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
KETERSEDIAAN AIR TANAH
DASAR ILMU TANAH UNTUK AGROEKOTEK Ir. Ajidirman,MP DASAR ILMU TANAH UNTUK AGROEKOTEK Ir. Ajidirman,MP PENDAHULUAN Tanah secara umum dipahami sebagai bagian.
AIR TANAH DAN AIR BAWAH TANAH
TANAH LONGSOR.
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
KONSERVASI TANAH.
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
SIFAT FISIK SIFAT KIMIA SIFAT BIOLOGI
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI KONSERVASI TANAH
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
MK. AGROSTOLOGI (Staf pengajar Nyimas Popi Indriani)
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
`KONSERVASI TANAH & AIR` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
Resume.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
5.
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
Kuliah ke-3 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
DASAR-DASAR ILMU TANAH UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
PENGARUH IKLIM DALAM PERTANIAN
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Kuliah ke-2 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
SIFAT FISIKA TANAH Muhammad Rozadi
Erosi Tebing dan Dasar Saluran
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
PEDOSFER.
INFILTRASI.
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
Dr. Ir. Kasifah, M.P., Unismuh Makassar
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
Pertemuan 22 Aliran Air Tanah
Erosi peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Media alami yang umumnya.
KESTABILAN LERENG Pada umumnya tanah atau batuan di alam berada dalam keadaan seimbang dalam artian lain keadaan dimana distribusi tegangan pada tanah.
Transcript presentasi:

Mekanisme dan Bentuk Erosi Pengendalian Sedimen dan Erosi Mekanisme dan Bentuk Erosi

Pemukaan kulit bumi akan selalu mengalami proses erosi, di suatu tempat akan terjadi pengikisan sementara di tempat lain akan terjadi penimbunan, sehingga bentuknya akan selalu berubah. Proses pengikisan kulit bumi secara alamiah disebut erosi alam atau erosi geologi. Pada erosi geologi, alam akan mampu membentuk keseimbangan dinamis, sehingga ketebalan tanah tetap stabil. Aktivitas manusia akan mempercepat laju erosi.

Nilai batas erosi yang dapat diterima adalah nilai laju erosi yang tidak melebihi laju pelapukan batuan. Untuk membentuk lapisan tanah setebal 25 mm pada lahan alami dibutuhkan waktu kurang lebih 300 tahun. Waktu yang diperlukan untuk membentuk lapisan tanah setebal 25 mm dengan adanya campur tangan manusia hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 tahun.

Batas Maksimum Laju Erosi yang Dapat Diterima unuk Berbagai Macam Kondisi Tanah

Mekanisme Terjadinya Erosi Tahapan terjadinya erosi Pelepasan partikel tunggal dari massa tanah Pengangkutan media yang erosif seperti aliran air dan angin Pengendapan

Bentuk Erosi Erosi percikan (splash erosion) Erosi aliran permukaan (overland flow erosion) Erosi alur (rill erosion) Erosi parit/selokan (gully erosion) Erosi tebing (stream bank erosion) Erosi internal (internal or subsurface erosion) Tanah longsor (land slide)

Erosi Percikan (Splash Erosion) Erosi percikan adalah terlepas dan terlemparnya partikel-partikel tanah dari massa tanah akibat pukulan butiran air hujan secara langsung. Tahapan: Penggemburan yang cepat pada permukaan tanah sehingga kohesinya menurun, akibatnya laju erosi percikan meningkat. Terjadi pemadatan permukaan akibat pukulan butir air hujan sehingga terbentuk lapisan kerak (crust) tipis yang akan menurunkan jumlah partikel tanah yang terlempar ke udara dan meningkatkan akumulasi air permukaan. Terjadinya turbulensi aliran permukaan yang mampu mengangkut sebagian lapisan kerak pada permukaan tanah

Erosi percikan maksimum akan terjadi segera setelah tanah menjadi basah dan akan menurun akibat makin meningkatnya ketebalan air dipermukaan tanah Erosi percikan maksimum terjadi 2 – 3 menit setelah hujan mulai turun Batas ketebalan air yang masih dapat ditembus oleh pukulan air hujan adalah sama dengan diameter butir hujan itu sendiri. Pada lahan datar, butir hujan dengan diameter 5,9 mm mampu memercikkan partikel tanah setinggi 0,38 m sejauh 1,5 m.

a

Erosi Aliran Permukaan Erosi aliran permukaan akan terjadi jika intensitas dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi atau kapasitas simpan air tanah Faktor yang berpengaruh terhadap laju erosi pemukaan adalah kecepatan dan turbulensi aliran. Kecepatan aliran permukaan pada saat mulai mampu mengikis permukaan tanah disebut kecepatan ambang (treshold velocity), dimana besarnya sangat tergantung pada ukuran partikel tanah.

Hubungan antara kecepatan aliran kritis untuk terjadinya erosi, pengangkutan, dan pengendapan sebagai fungsi ukuran partikel

Partikel yang berukuran lebih besar dari 0,5 mm, nilai kecepatan ambangnya ,meningkat sejalan dengan meningkatnya diameter partikel. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 0,5 mm kecepatan ambangnya meningkat sejalan dengan menurunnya ukuran diameter.

Erosi Alur (Rill Erosion) Erosi alur terbentuk pada jarak tertentu ke arah bawah lereng sebagai akibat terkonsentrasinya aliran permukaan sehingga membentuk alur-alur kecil. Kadang-kadang induk alur berkembang menjadi saluran permanen dan menyambung ke sungai.

Alur terjadi pada lahan yang ditanami dengan pola berbaris menurut arah kemiringan lereng, atau akibat pengolahan tanah menurut lereng atau tempat menarik balok-balok kayu. Alur juga bisa terjadi akibat adanya aliran deras secara tiba-tiba. Alur yang masih dangkal dapat disembuhkan dengan pengolahan tanah biasa

Erosi Parit (Gully Erosion) Proses terjadinya erosi parit sama dengan erosi alur, sehingga erosi parit dianggap sebagai perkembangan lanjut dari erosi alur. Dibanding dengan sungai-sungai yang stabil, profilnya relatif halus. Parit ditandai dengan adanya potongan depan (headcut), tangga atau titik-titik penyempitan sepanjang alurnya. Parit mempunyai kedalaman yang relatif besar dengan lebar yang sempit, mengangkut beban sedimen yang tinggi dan sangat tidak teratur, sehingga korelasi antara debit sedimen dan aliran biasanya jelek. Parit hampir selalu berkaitan erat dengan percepatan erosi disertai dengan ketidakstabilan penampakan muka tanah (landscape)

Proses pembentukan parit: Pembentukan depresi pada lereng akibat adanya bagian lahan yang gundul atau tanaman penutupnya jarang, akibat pembakaran atau perumputan. Air permukaan terkonsentrasi pada bagian depresi sehingga bagian depresi makin besar dan beberapa depresi menyatu dan membentuk saluran baru. Erosi terkonsentrasi pada kepala depresi dimana dinding yang hampir tegak yang melewati aliran kritis terbentuk Partikel tanah mulai tererosi dan terjadi penggerusan di bagian dasarnya. Kedalaman depresi bertambah dan dinding (headwall) mulai runtuh akibatnya dinding makin bergeser ke hulu.

Scouring pada dasar headcut Tanah gundul atau tanaman renggang Pembentukan depresi Pembentukan headwall Scouring pada dasar headcut

Pada awal terbentuknya parit mempuyai kedalaman 25 cm denga lebar 40 cm. Namun parit yang sudah matang mempunyai kedalaman hingga 30 m.

Erosi Tebing Sungai (Stream Bank Erosion) Erosi tebing sungai adalah erosi yang terjadi akibat pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing atau oleh terjangan arus air sungai yang kuat terutama pada tikungan-tikungan. Erosi tebing akan lebih hebat jika tumbuhan penutup tebing telah rusak atau pengolahan lahan terlalu dekat dengan tebing.

Erosi Internal (internal or subsurface erosion) Erosi internal adalah proses terangkutnya partikel-partikel tanah ke bawah masuk ke celah-celah atau pori-pori akibat adanya aliran bawah permukaan. Akibat erosi ini tanah menjadi kedap air dan udara, sehingga menurunkan kapasitas infiltrasi dan meningkatkan aliran permukaan atau erosi alur.

Erosi bawah permukaan hanya menghasilkan 1% dari material yang tererosi dari lereng bukit. Pengaruh tidak langsung lebih besar, yaitu meningkatnya erosi permukaan akibat meningkatnya aliran permukaan, dan pembentukan selokan-selokan kecil akibat runtuhnya terowongan-terowongan erosi.

hyd.uod.ac/?p=149

Tanah Longsor (Land Slide) Tanah longsor merupakan bentuk erosi dimana pengangkutan atau gerakan massa tanah terjadi pada suatu saat dalam volume yang relatif besar. Longsor terjadi akibat meluncurnya suatu volume tanah di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air.

Longsoran terjadi jika: Adanya lereng yang cukup curam sehingga massa tanah dapat bergerak atau meluncur ke bawah Adanya lapisan di bawah permukaan massa tanah yang agak kedap air dan lunak, yang akan menjadi bidang luncur Adanya cukup air dalam tanah sehingga lapisan massa tanah yang tepat di atas lapisan kedap air tersebut menjadi jenuh

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi Faktor utama: Iklim Geologi Faktor pendukung: Kegiatan manusia

IKLIM Faktor iklim yang paling besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan, temperatur, dan suhu. Hujan mengerosi tanah melalui tenaga pelepasan dari pukulan butir-butir hujan pada permukaan tanah dan sebagian melalui kontribusinya terhadap aliran. Karakteristik hujan yang berpengaruh terhadap erosi adalah: kedalaman hujan, intensitas, dan lamanya hujan

Energi hujan: energi potensial (Ep) dan energi kinetik (Ek) Pada erosi tanah, energi potensial dikonversi menjadi energi kinetik, sehingga kekuatan erosif hujan hanya dinyatakan dalam energi kinetik saja.

TANAH Tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran, dan memiliki pori-pori kurang lebih 50%, yang sebagian terisi air, dan sebagian lagi terisi udara. Sifat fisik tanah yang berpengaruh terhadap erosi: tekstur, struktur, infiltrasi, dan kandungan bahan organik

Tanah: tekstur tanah Tanah adalah material yang memiliki diameter lebih kecil dari 2 mm, atau lebih kecil dari kerikil. Partikel tanah meliputi: pasir, lempung atau geluh, dan liat.

Klasifikasi Butir-butir primer tanah

Segitiga tekstur tanah

Tekstur tanah menentukan kecepatan infiltrasi, penetrasi, dan kemampuan pengikatan air oleh tanah. Terjadi atau tidaknya aliran permukaan, tergantung dari: Kapasitas infiltrasi: kemampuan tanah untuk meresapkan air, Permeabilitas lapisan tanah yang berlainan.

Kepekaan tanah terhadap erosi ditentukan oleh mudah tidaknya butir-butir tanah didispersikan dan disuspensikan oleh air, daya infiltrasi dan ukuran butiran. Tanah dengan agregat yang mudah didispersikan oleh air dan daya infiltrasinya kecil serta dengan ukuran butir-butir tanah halus, peka terhadap erosi.

Tanah: Struktur Tanah Digunakan untuk menerangkan susunan partikel tanah. Struktur tanah terdiri dari: Struktur makro: susunan agregat yang satu dengan yang lainnya. Struktur mikro: penyusunan butir-butir primer tanah (pasir, lempung, dan liat) menjadi partikel sekunder yang disebut agregat

Berdasarkan tipe dan kedudukan agregat, struktur mikro dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu: Remah – lepas: keadaan tanah tampak lepas, mudah dipindahkan atau di dorong ke tempat lain. Remah – sedang: tanah cenderung agak bergumpalan Lekat – lengket: tanahnya biasanya sangat kompak jika dalam kondisi gumpalan, bila dilakukan penggalian sangat berat, dan susah pula untuk diolah.

Tanah: Infiltrasi Infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah secara vertikal. Laju infitrasi: banyaknya air yang masuk melalui permukaan tanah per satuan waktu. Kapasitas infiltrasi: kemampuan tanah untuk melewatkan air dari permukaan tanah secara vertikal.

Hubungan antara kapasitas infiltrasi dan waktu dinyatakan dalam persamaan Horton Dimana: f = kapasitas infiltrasi pada sembarang waktu fo = kapasitas infiltrasi awal pada t = 0 fc = kapasitas infiltrasi setelah mencapai konstan k = konstanta positif yang bergantung pada tanah dan tumbuhan penutup tanah t = waktu

Kapasitas infiltrasi bervariasi terhadap: porositas, kelembaban awal, dan kemiringan tanah. Makin tinggi nilai kelembaban awal pada profil tanah, makin kecil laju infiltrasinya. Makin banyak pori-pori besar pada tanah, maka kapasitas infiltrasi makin besar.

Ukuran pori tanah Kapasitas Infiltrasi

Tanah yang berstruktur kasar membentuk tanah yang ringan. Tanah yang berstruktur halus membentuk tanah yang berstruktur berat. Kemungkinan terjadinya aliran permukaan pada tanah-tanah yang berat lebih besar dibanding pada tanah yang berstruktur ringan

Cara mengukur erodibilitas tanah Metode Bouyoucos Clay Ratio Metode Kuron dan Jong Dimana: B = transfortabilitas, dan St = stabilitas Dimana: k = parameter kandungan batu, U = % debu, Fs = % pasir, T = % tanah liat, H = % humus, Gs = % pasir kasar, dan As = stabilitas agregat

Tanah: Bahan Organik Bahan organik dapat memperbaiki aerasi tanah dan mempertinggi kapasitas air tanah serta memperbaiki perakaran. Bahan organik dalam pengendalian air tanah: Memperbaiki peresapan air ke dalam tanah Mengurangi aliran permukaan Mengurangi perbedaan kandungan air dalam tanah dan sungai antara musim hujan dan musim kemarau

Tanah: Relief Lahan Relief lahan yang mempengaruhi erosi: kemiringan dan panjang lereng Makin curam dan makin panjang lereng akan memperbesar kecepatan aliran permukaan dan bahaya erosi.

Topografi Erosi meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan panjang lereng. Makin panjang lereng, makin banyak air permukaan yang terakumulasi, sehingga kecepatan dan kedalamannya makin besar.

Vegetasi Vegetasi mampu menangkap (intersepsi) butir air hujan sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak langsung menghantam tanah. Tanaman penutup mengurangi energi aliran, meningkatkan kekasaran, sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan, dan selanjutnya memotong kemampuan aliran permukaan untuk melepas dan mengangkut partikel sedimen. Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas tanah dengan meningkatkan kekuatan tanah, granularitas, dan porositas. Tanaman mendorong transpirasi air, sehingga lapisan atas menjadi kering dan memadatkan lapisan dibawahnya.

Besarnya intersepsi sangat tergantung pada jenis tanaman, dan kerapatan tanaman. Tanaman penutup meningkatkan kekasaran permukaan dan memperpanjang lintasan aliran permukaan sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan.

Tindakan Campur Tangan Manusia Kegiatan yang berkaitan dengan perubahan penggundulan hutan untuk pemukiman, lahan pertanian, dan gembalaan merupakan faktor penting terhadap terjadinya erosi tanah yang cepat dan intensif. Kegiatan manusia di muka bumi sering mengganggu keseimbangan antara regenarasi (pembentukan) tanah dan laju erosi tanah. Terbuka kemungkinan bagi manusia untuk melindungi tanah dari bahaya erosi melalui kegiatan konservasi.