Detailed Scheduling Lecture 11.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
System Application and Product in data processing
Advertisements

Coordinating in a Supply Chain (Kerjasama dalam Rantai Pasok)
MANUFACTURING PLANNING & CONTROL (MPC)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
Manajemen rantai pasokan
Pengantar SCM ( Supply Chain Management )
SI527 - ERP (Enterprise Resources Planning)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
Produktivitas dan Mutu
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (E-SUPPLY)
Modul-Modul Paket ERP Presented by: Purdianta.
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN
Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik – Univ. Esa Unggul.
PERTEMUAN 10 Inventory Models Mata kuliah: D Analisa Bisnis Kuantitatif Tahun: 2010.
PRODUCTION PLANNING PROCESSES
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN
MultiMedia by Stephen M. Peters© 2001 South-Western College Publishing Chapter 9 Production Management Introduction to.
Produktivitas dan Mutu
Produktivitas dan Mutu
Manajemen rantai pasokan. Materi Supply Chain Supply Chain Management.
SIKLUS PRODUKSI BAB 6 PERTEMUAN 11.
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
SIKLUS PRODUKSI.
9 Chapter Production Management Introduction to
MANAJEMEN OPERASI KELOMPOK IV Ferdian Ardianto ( )
Definisi Fungsi Aplikasi Contoh Jadwal Induk Produksi
Meningkatkan Produktivitas dan Mutu
Enterprise Resource Planning
MODUL 11 – 1/ 20 MODUL 11 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (1/2)
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Production Planning and Inventory Control
Material Requirement Process
9 Chapter Production Management Introduction to
Material Requirement Process
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 11 PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG
ERP (Modul Produksi) Yusuf Nurrachman.
Detailed Scheduling.
PERGUDANGAN & FASILITAS PENDUKUNG
Material Requirement Planning
INFORMATION TECHNOLOGIES AND MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) AS A BASIS FOR A NEW MODEL Bulgarian Journal of Science.
9 Chapter Production Management Introduction to
Coordinating in a Supply Chain (Kerjasama dalam Rantai Pasok)
Pengantar SCM ( Supply Chain Management )
Pengantar Bisnis 7 Sessi.
Manajemen rantai pasokan
Manajemen Produksi.
Supply Chain Management
7 SISTEM ELECTRONIC BUSINESS CHAPTER
Integrasi Rantai Pasok
Pengelolaan produksi dan operasi
Konsep Manajemen Kualitas Total
Production Planning and Inventory Control
Pengantar SCM ( Supply Chain Management )
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
Manajemen rantai pasokan
PROSES PRODUKSI.
PENGENDALIAN LANTAI PABRIK (SHOP FLOOR CONTROL-SFC)
Manajemen rantai pasokan
Production Planning and Inventory Control
PRODUCTION AND MATERIAL MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM )
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
Enterprise Resource Planning (ERP) Perencanaan Sumberdaya Perusahaan
Interorganisasional dan Integrasi Sistem Informasi Enterprise Application Management #01 RR. Dewi Nilamsari S.Si., M.Kom.
Integrasi Rantai Pasok
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
9 Chapter Production Management Introduction to
Transcript presentasi:

Detailed Scheduling Lecture 11

Detailed Scheduling Detailed Scheduling digunakan untuk menentukan sumber daya dan tanggal/waktu untuk melakukan operasi, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan produk. Detailed scheduling adalah proses yang rumit, detail schedule untuk semua order dihitung berdasarkan routing file, lot sizes, dan work center files. Scheduling sering terkait dengan balance antara: Long production run, dimana mengurangi kehilangan kapasitas akibat setup peralatan dan mesin. Short production run, dimana menghasilkan tingkat persediaan yang rendah

Aktifitas Scheduling, dimana melepas (dipactching) operasi kepada sumber daya pada suatu tanggal/waktu tertentu. Rescheduling, dimana mengirim operasi yang sudah terjadwal kepada tanggal/waktu atau sumber daya yang berbeda. Deallocating, adalah mengeluarkan operasi terjadwal dari jadwal sumber daya.

Pada Fitter Snacker Karena kapasitas mixing pada Fitter Snacker adalah lebih besar daripada lini kapasitas baking, penjadwalan pada Fitter Snacker adalah berfokus pada lini baking. Repetitive manufacturing dapat digunakan untuk menjadwalkan produksi pada Fitter Snacker. Repetitieve manufacturing menjadwalkan waktu produksi dari pada kuantitas tertentu.

Discreet vs Repetitive Discreet Manufacturing Repetitive Manufacturing Order-based production (production in individual production order) Period-based production (production with certain quantities per period) Product change frequently Product produced unchanged over a longer period of time Varying sequence of work centers Steady flow through production (simplified routings) Semifinished products often put into interim storage Semifinished products often directly processed without interim storage Components staged with reference to order Component are staged at lines periodically and anonymously Status processing Reduced control effort (no status procedure) Completion confirmation (backflush) for individual operations or orders Period-based backflush Order-based cost controlling Period-based cost controlling

Discreet vs Repetitive

MRP-Based Detailed Scheduling

Production Activity Control PAC merupakan teknik dan manajemen kapasitas yang digunakan untuk mengendalikan operasi produksi. PAC memiliki dua konsentrasi utama. 1. Priority Control, memastikan aktivitas produksi mengikuti rencana prioritas (Material Requirement Plan) 2. Capacity Control, memantau work center untuk memastikan jumlah tenaga kerja, waktu peralatan adalah tersedia untuk pekerjaan yang dijadwalkan.

Planning Files

Hubungan Produksi dan Accounting Data yang dimasukan pada sistem SAP/R3 melalui suatu PC, barcode scan, wireless PDA atau teknologi RFID. Karena SAP R/3 adalah terintegrasi, informasi yang dimasukan untuk pergerakan material akan digunakan secara otomatis mengupdate catatan akuntansi. Sebagai contoh, layar Goods Receipt menyederhanakan koneksi antara penerimaan material dari supplier dan PO yang menghasilkalkannya. Data yang akurat membutuhkan karyawan perusahaan untuk secara konsisten dan akurat memasukan informasi kedalam sistem.

ERP dan Pemasok Mengurangi persediaan dan biaya Fitter Snacker adalah bagian dari supply chain yang dimulai dari petani menanam oats dan wheat germ dan berakhir dengan customer membeli NRG bar dari toko pengecer. Berdasarkan sejarah, peserta didalam rantai suplai menggunakan penawaran kompetitif untuk mendapatkan harga murah. Hal ini umumnya memulai suatu hubungan bermusuhan. Supply chain umumnya lebih efisien jika peserta bekerja berkolaborasi untuk: Meningkatkan produk Mengurangi kertas kerja Mengurangi persediaan dan biaya Meningkatkan responsive kepada customer

Tradisional Supply Chains Didalam tradisional supply chain, informasi dikirim melalui rantai suplai secara reaktif. Informasi atau perubahan kepada customer demand mungkin tidak mencapai supplier dalam hari atau minggu. Informasi difilter berdasarkan proses Purchase Order Supplier Raw Materials Manufacturer Wholesaler Retailer Customer Goods $ Information

ERP dan Supply Chains Sistem ERP dapat memfasilitasi efisiensi supply chain Rencana produksi dapat dibagikan sepanjang rantai suplai secara realtime Integrasi akuntasi memperbolehkan manager untuk mengevaluasi pengaruh dari perencanaan terhadap total biaya rantai suplai Mengukur kinerja rantai suplai meliputi: Cash-to-cash cycle time Total SCM costs Initial fill rate Initial order lead time On-time perfomance