Mata pelajaran : kewitrausahaan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Advertisements

SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
LEMBAGA KEMASYARAKATAN (Lembaga sosial)
Sosiologi Pedesaan Pertemuan V
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
Pert. 10 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
(JUVENILE DELIQUENCY)
URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU
Struktur sosial masyarakat
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS :
Diferensiasi Sosial Artinya klasifikasi masyarakat secara mendatar/horizontal/tidak menimbulkan kelas-kelas sosial. Misalnya perbedaan agama, suku, klan,
MANAJEMEN KONFLIK DAN NEGOSIASI
TEORI KONFLIK ORGANISASI
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan : 1.Mampu menjelaskan pengertian konflik 2.Mampu mengidentifikasi faktor.
L/O/G/O KONSENSUS DAN KONFLIK.
KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
BATASAN TEORI SOSIOLOGI PERDESAAN
“Kelompok-Kelompok Sosial Kehidupan Masyarakat”
TIPOLOGI PERDESAAN NUR ENDAH JANUARTI.
PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA
DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
SISTEM SOSIAL INDONESIA
ANCAMAN LINGKUNGAN SOSIAL
IBD, IAD, ISD (MASALAH INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT)
Komunikasi dan Manajemen Konflik
Peta konsep Pengertian konflik sosial secara umum dan menurut para tokoh Faktor penyebab konflik secara umum KONFLIK SOSIAL Faktor penebab konflik di.
PENGERTIAN DAN PENYEBAB KONFLIK
Pengertian dan Faktor Penyebab Konflik Sosial Oleh Kelompok 1
HUBUNGAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
IDENTITAS NASIONAL DAN INTEGRITAS BANGSA
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Yusuf Enril Fathurrohman FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Struktur sosial masyarakat
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
MASYARAKAT AYU SAFITRI ( ).
Konflik Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara dua orang atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi. Manajemen Konflik penggunaan teknik –
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
APA YG DIMAKSUD DENGAN DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN?
GERAKAN MILLENARIAN DI ASIA TENGGARA ( THAILAND )
Kelompok Sosial.
Social Change.
SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
KDRT (KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA)
Struktur sosial masyarakat
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
KONFLIK SOSIAL By: Supriaini, S.Pd.
KONFLIK SOSIAL Tondi Hasan, S.Sos.
Konflik Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara dua orang atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi. Manajemen Konflik penggunaan teknik –
PERSONAL SKILL Kelompok 4 -angga wahyudi -dewa komang -dimas lintang
FAKTOR YANG MENGHAMBAT KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Ilmu sosial dasar Individu, keluarga dan masyarakat
KAIDAH SOSIAL.
KELOMPOK SOSIAL Oleh. Amida Yusriana.
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi Pertemuan #2
Pendalaman Materi Sosiologi
 Pengertian Konflik ♥ Secara Etimologis : Berasal dari bahasa Latin configere, berarti saling memukul. ♥ Secara sosiologis : Konflik adalah suatu proses.
Kelompok Sosial.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial.
Masyarakat Multikultural dan Partikularisme Masyarakat.
Karina Jayanti Universitas Gunadarma
URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU
Transcript presentasi:

Mata pelajaran : kewitrausahaan Pertemuan kesebelas Mengelola Konflik Mata pelajaran : kewitrausahaan SMK kelas X

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Faktor penyebab konflik Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang.

Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam : Jenis-jenis konflik Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam : Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role)) Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank). Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa). Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara) Konflik antar atau tidak antar agama Konflik antar politik.

Manfaat konflik Motivasi meningkat Identifikasi masalah meningkat Ikatan kelompok lebih erat Penyesuaian diri pada kenyataan Pengetahuan atau keterampilan meningkat Kreatifitas meningkat Membangun upaya mencapai tujuan Mendorong pertumbuhan

Sekian Terima kasih