BAB 13 ANALISIS KINERJA BANK 4/15/2018
ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas. 4/15/2018
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai kinerja suatu bank antara lain: a. Cash Ratio ( CR ) b. Reserve Requirement ( RR ) c. Loan to deposit ratio ( LDR ) d. Loan to asset ratio ( LAR ) e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM ) 4/15/2018
CASH RATIO Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya. RUMUS CR = Alat likuid x 100% Pinjaman yang harus segera dibayar Alat Likuid : Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia. 4/15/2018
RESERVE REQUIREMENT (LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM) Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3% dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%. Komponen dana pihak ketiga terdiri dari : Giro, Deposito berjangka Sertifikat deposito Tabungan Kewajiban Jangka Pendek Lainnya 4/15/2018
LOAN TO DEPOSIT RATIO Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml. Kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas bank tsb. RUMUS LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100% Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti 4/15/2018
LOAN TO ASSET RATIO Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. RUMUS LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100% Jumlah Assets Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar. 4/15/2018
RASIO KEWAJIBAN BERSIH CALL MONEY Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank. RUMUS NCM = NET Call Money x 100% Aktiva Lancar Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank dengan alat likuid yang dimilikinya. 4/15/2018
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain : a. Return On Asset ( ROA ) b. Return On Equity ( ROE ) c. Rasio Biaya Operasional ( OCR ) d. Net Profit Margin ( NPM ) 4/15/2018
RETURN ON ASSET Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. RUMUS ROA = Laba Bersih x 100% Total Assets Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan assets. 4/15/2018
RETURN ON EQUITY Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen. RUMUS ROE = Laba Bersih x 100% Modal Sendiri Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima investor. 4/15/2018
RASIO BIAYA OPERASIONAL Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. RUMUS OCR = Biaya Operasional x 100% Pendapatan Operasional Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable fund) Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision fee, commitment fee, sindication fee, dll). 4/15/2018
NET PROFIT MARGIN RATIO Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. RUMUS NPM = Laba Bersih x 100% Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit dalam valas dll. 4/15/2018
ANALISIS RASIO SOLVABILITAS Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas adalah : a. Capital adequacy ratio (CAR) b. Debt to Equity ratio c. Long Term debt to assets ratio 4/15/2018
CAPITAL ADEQUACY RATIO Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. RUMUS CAR = Modal Bank x 100% Aktiva tertimbang menurut resiko Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT (selisih penilaian kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara membebani lap. R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat yang memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI). 4/15/2018
DEBT TO EQUITY RATIO Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. RUMUS DTE = Jumlah Hutang x 100% Jumlah Modal Sendiri Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan membayar hutangnya dari modal sendiri. 4/15/2018
LONG TERM DEBT TO ASSETS RATIO Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang jangka panjang RUMUS LTDTA = Hutang Jangka Panjang x 100% Total Assets Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun, Pinjaman LN, investasi dari investor. Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan untuk membayar hutang dari aktiva. 4/15/2018
LAPORAN KEUANGAN BANK Sesuai dengan Sk. Direksi Bank Indonesia No. 27 / 119/ kep/DIR tgl. 275 Januari 1995 Laporan keuangan bank terdiri dari : Neraca Lap. Komitmen dan kontinjensi Lap. Laba/ rugi Lap. Arus kas Catatan. Atas lap. keuangan 4/15/2018
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S URAIAN C A M E L S Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas Yg. Dinilai Kecukupan, komposisi & proyeksi trend kedpn permodalan serta kemampuan dlm mengcov. Asset bermsl Kualitas A.P, Konsentrasi eksposur resiko kredit, perkembangan A.P bermasalah dan Keckp. PPAP. Kualitas Man. Umum dan penerapan manajemen resiko. Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yg berlaku dan komitmen kpd BI atau pihak lain Pencapaian ROA, ROE, NIM dan tingkat efisiensi bank. Perkemb. Laba operasional, diversifikasi pendpt, penerapan prinsip Ak.. Kemampuan bank dlm menjaga likuiditas Kemampuan modal bank dlm mengcov. Potensi kerugian sbg akibat suku bunga dan nilai tukar 4/15/2018 Eka Setiajatnika
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan. Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor. Ada 5 peringkat bank Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit. Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya. PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya. 4/15/2018 Eka Setiajatnika
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN BAB 14 AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN ALK Bank 4/15/2018
Bahasan Akuntansi dan Laporan Keuangan Pihak-Pihak yang berkepentingan terhadap LK Bank Laporan Keuangan bank di Indonesia Persiapan Analisa Laporan Keuangan 4/15/2018
Akuntansi & Laporan Keuangan Akuntansi sebagai suatu seni untuk mencatat, mengklasifikasikan, melaporkan dalam bentuk laporan keuangan atas semua transaksi-transaksi yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya mengiterpretasikan laporan tersebut. (Maurice & Moonitz, 1961,23). Laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi, begitu juga interpretasi LK juga merupakan salah satu fngsi pokok dari akuntansi 4/15/2018
Konsep Dasar Akuntansi (menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia) Kesatuan akuntansi Kesinambungan Periode Akuntansi Pengukuran dalam nilai uang Harga pertukaranpenetapan beban dan pendapatan 4/15/2018
Basic concept Akuntansi (Hartanto) : Unit Entity Going Concern Stable Monetary Unit Assumption Consistence Obyektivity Materiality Conservatisme Full Disclosure Realization Accounting Period 4/15/2018
Kritik terhadap Akuntansi Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis sehingga mengakibatkan terjadinya overstated dalam penetapan laba perusahaan yg akan mengakibatkan terjadinya kanibalisme modal pada masa inflasi Akuntansi yg berorientasi pada biaya historis kurang memperhatikan opportunity cost/alternative cost Akuntansi hanya memberikan diskripsi kepada hal-hal yg sudah terjadi saja. Akuntansi tidak memperhatikan faktor-faktor non-financial yg mempengaruhi perusahaan Akuntansi lebih merupakan seni (art) dan kurang ilmiah (scientific) 4/15/2018
Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah tehnis yang mempunyai arti berbeda apabila dibandingkan dengan pengertian umum yg ada. Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak dapat menggambarkan/mewakili kepentingan-kepentingan masin-masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb. Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan itu besifat konservatif dalam sikapnya mengahadapi ketidakpastian. Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja dan hanya menunjukkan nilai buku dan bukannya nilai likuidasi maupun nilai ekonomis dari aktiva/pasiva yang disajikan. 4/15/2018
Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil Interpretasi LK Bank Kepentingan masyarakat Kepentingan pemegang Saham/ Pemilik Kepentingan Perpajakan Kepentingan Pemerintah Karyawan Management Bank 4/15/2018
Laporan Keuangan Bank di Indonesia Nature of the business Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia dan Pedoman Akuntansi perbankan 4/15/2018
Fungsi bank 1 Menerima penyimpanan dana dari masyarakat dari berbagai bentuk. 2 Menyalurkan dana tsb dalam bentuk kredit kepada masyarakat yg memerlukan baik dalam rangka mengembangakan usaha maupun untuk kepentingan pribadi. 3 Melaksanakan berbagai jasa yg diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan Ln/DN, serta berbagai jasa lainnya dibidang keuangan. 4/15/2018
Standar Khusus LK Bank Pengukuran dalam Nilai Uang LaporanKeuangan Bank Neraca Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi Perhitungan Laba-Rugi Laporan Perubahan Posisi Keuangan Catatan atau Laporan Keuangan Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi Laporan Keuangan Interim 4/15/2018
Persiapan Analisa Laporan Keuangan Agar hasil yg akan dicapai dari analisa laporan keuangan dapat memberikan hasil yg memuaskan dan diperoleh prosedur kerja yg efisien dan terarah, maka sebelu melakukan analisa/interpretasi LK perlu diperhatikan hal-hal berikut : Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut. Perlu dipilih alat analisa (rumus) yg paling sesuai untuk pemecahan problem. Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan analisa. 4/15/2018
Laporan Keuangan Bank di Indonesia Kuliah : ALK Bank 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Nature of Business Kegiatan pokok bank : Menerima penyimpanan dana dari masyarakat (Funding) Menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat (Lending) Melaksanakan berbagai jasa-jasa keuangan (Service). 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Standar Khusus Laporan Keuangan Bank Pengukuran dalam Nilai Uang LaporanKeuangan Bank Neraca Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi Perhitungan Laba-Rugi Laporan Perubahan Posisi Keuangan Catatan atau Laporan Keuangan Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi Laporan Keuangan Interim 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Pengertian Pos-pos dari Laporan Keuagan Bank Bank Indonesia telah menetapkan bentuk standard dari neraca bank yang diumumkan dalam media cetak sesuai dengan Surat edaran Bank Indonesia No. 23/19/BPPP tanggal 2 Februari 1991. 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Neraca Neraca Aktiva Pasiva Bank 4/15/2018 Eka Setiajatnka Kas Bank Indonesia Tagihan pada bank lain Surat berharga dan tagihan lain Kredit yang diberikan Penyertaan Cadangan aktiva yang diklasifikasikan Aktiva tetap dan inventaris Rupa-rupa aktiva Pasiva Giro Call Money Tabungan Deposito berjangka Kewajiban lainnya Surat Berharga Pinjaman diterima Rupa-rupa Pasiva Modal Laba/Rugi 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Rekening Administratif No Pos-pos Rp Valas Total 1. 2. 3. 4. 5. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Posisi pembelian berjanka valas yang masih berjalan Posisi penjualan berjangka valas yan masih berjalan Margin trading : Maksimum transaksi Keuntungan yang belum direalisasikan Kerugian yang belum direalisasikan Jaminan yang diberikan Garansi bank Aval/Endosemen L/C yang masih berjalan Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka Lainnya Lain-lain yang bersifat administrasi Jumlah 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Laba Rugi Bank No Pos-Pos Rp Valas Total I. Jumlah II. III. IV. V. Pendapatan 1. Pendapatan operasional 1.1. Hasil Bunga 1.2. Provisi dan Komisi 1.3. Pendapatan Valas lainnya 1.4. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan Non Operasional Jumlah II. Biaya Biaya Operasional 1.1. Biaya Bunga 1.2. Biaya Valuta asing lainnya 1.3. Biaya tenaga kerja 1.4. Penyusutan 1.5. Biaya lainnya Biaya Non Operasional III. Laba/Rugi sebelum pajak IV. Sisa laba/rugi tahun-tahun lalu V. Transfer ke Kantor Pusat 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Penjelasan Pos-Pos Aktiva 1. Kas : Bank Indonesia : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua uang kas Rupiah dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantor nya yang ada di luar negeri, baik uang kartal yang ada dalam kas seperti uang kertas, uang logam dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh BI yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang kertas dan logam serta mata uang emas atau mata uang asing lainnya yang masih berlaku di negara lain. Bank Indonesia : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah giro dalm Rupiah dan Valas milik bank pada BI. 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Penjelasan Pos-Pos 3. Tagihan pada bank lain : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua tagihan bank pelapor kepada bank lain, baik bank dalam negeri maupun luar negeri, dalam rupiah dan valas. Pos ini antara lain : a. Giro b. Call Money c. Deposito berjangka d. Kredit yang diberikan 4. Surat berharga dan tagihan lainnya Yang dimasukkan dalam pos ini adalah surat berharga dalam rupiah dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya di LN. (mis: wesel, saham, obligasi,promes, sertifikat, bukti keuntungan dan surat jaminan/opsi/hak-ak lainnya yang dimiliki bank untuk diperjual belikan dan tidak dimaukkan sebagai penyertaan). 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Penjelasan Pos-Pos 5. Kredit yang diberikan : 6. Penyertaan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua semua realisasi kredit dalam rupiah dan valas yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di LN, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di DN maupun di LN. 6. Penyertaan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah penyertaan bank termasuk kantornya di LN, pada bank, LK atau perusahaan lain, baik dalam rupiah maupun valas. 4/15/2018 Eka Setiajatnka
Penjelasan Pos-Pos 7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah cadangan dalam rupiah dan valas yang dibentuk untuk menampung resiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya. 8. Aktiva tetap dan inventaris : Yang dimasukkan dalam pos ini adalahnilai buku dari tanah, gedung, kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya di LN, dalam rupiah dan valas 9. Rupa-rupa Aktiva : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah saldo rekening-rekening aktiva lainnya dalam rupiah dan valas yang tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu dari pos 1 sampai dengan pos 8 di atas. 4/15/2018 Eka Setiajatnka