Gambal olang lagi sipip…… Ini gambar apa yaa…..? Gambal olang lagi sipip…… PSIKOM/FHS/03
VARIABEL² YANG MENGHAMBAT KOMUNIKASI SECARA EFEKTIF Komunikasi sbg simbol realitas. Hambatan muncul krn kata & bhs yg digunakan dlm kom merupakan simbol². Simbol² itu sebenarnya tdk memiliki arti, akan berarti, ter-gantung interpretasi mns. Shg hambatan akan terjadi bila ada mispersepsi & mis-interpretasi thd simbol² itu. 2. Komunikasi dan Persepsi. Persepsi yg dimiliki seseorg akan dibawa dlm proses kom. Krn mns tdk sama, maka mereka memiliki persepsi yg ber-macam² pula. Adanya perbedaan persepsi, akan mempengaruhi proses kom. PSIKOM/FHS/03
3. Komunikasi dan Selektivitas. Kom adl proses yg bersifat selektif & selektivitas sangat mempengaruhi proses kom. Macam² selektivitas: a. Selektif Eksposur. Dlm berkom seseorg cenderung memilih pesan yg sejalan dgn gambaran dirinya (self image). b. Selektif Attention. Dlm berkom seseorg hanya dpt memberi perhatian thd stimulus yg terbatas jumlahnya. c. Selektif Persepsi. Dlm berkom seseorg tdk persis sama persepsinya thd sesuatu. PSIKOM/FHS/03
Ketidaksamaan dlm mempersepsikan sesuatu ini dpt menghambat proses kom. d. Selektif Retensi. Dlm berkom seseorg lebih dpt mengingat pesan² yg menyenangkan dibanding dgn yg tdk menyenang- kan. 4. Orientasi Intensional. Adl situasi dimana seseorg lebih memperhatikan pada perasaan, emosi, sikap, evaluasi, & persepsinya daripada objek/org. Ada berbagai macam bentuk orientasi: PSIKOM/FHS/03
Pointing. Kata² yg kita gunakan utk menjelaskan sesuatu objek dpt mempengaruhi reaksi kita thd objek itu. Mis: kata “sporty” dlm dunia otomotif diartikan mobil dgn ke-cepatan tinggi (mobil balap). Padahal kata sporty sebenarnya mrpkan salah satu jenis mobil keluaran dari merek Ford. b. Blinderring. Kata² yg kita gunakan utk menjelaskan situasi/masalah dpt menghambat pendekatan kita thd situasi/masalah tsb. Mis: kata “sulit” utk soal ujian mata kuliah ttt, membuat siswa menganggap bhw soal itu butuh usaha yg keras utk me-ngerjakannya. PSIKOM/FHS/03
5. Allness. Org sering memiliki anggapan bhw dirinya tahu ttg segala sesuatu, walaupun dlm kenyataannya hanya sedikit yg diketahui. 6. Frozen evaluation. Suatu penilaian/anggapan thd sesuatu yg dianggap tdk pernah berubah (membeku). Mis: wanita sering dianggap sbg makhluk yg lemah, emo-sional, pasif, dlsb. 7. Polarisasi. Terjadi bila seseorg gagal membedakan antara dikotomi yg sebenarnya (true dichotomy) & dikotomi artifisial (artificial dikhotomy). PSIKOM/FHS/03
Mis: selain ada siang dan malam ada sore hari. 8. Bypassing. Dikotomi yg sebenarnya, adl: cara berpikir yg hanya me-ngenal adanya dua alternatif. Mis: dalam peperangan kalau tdk membunuh ya dibunuh, kalau tdk baik pasti jelek, dlsb. Dikotomi artifisial, adl: cara berpikir selain mengenal ada-nya dua alternatif, juga mengenal alternatif yg ketiga/yg lain. Mis: selain ada siang dan malam ada sore hari. 8. Bypassing. Adl hambatan dlm komunikasi yg terjadi krn sender & re-siver berbeda tk pemahamannya thd sesuatu. Keadaan org lain dianggap sama dgn keadaan dirinya sendiri. PSIKOM/FHS/03
Komunikasi mengalami hambatan krn pengertian suatu kata di bypass oleh org yg satu dgn yg lain. Mis: kata “atos” memiliki pengertian yang berbeda antara org Sunda & Jawa. PSIKOM/FHS/03
PSIKOM/FHS/03