SELAMAT DATANG WELCOME.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perilaku dan Transportasi Polutan di Lingkungan Laut
Advertisements

PELAKSANAAN PEMANTAUAN ……(1)  Waktu pemantauan : Telah dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2010 s.d 17 November 2010 dan akan terus dilakukan pemantauan.
RAHMAH WATI MUBAROKAH, Pengaruh Cara Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa dan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Siswa.
PUTRI ANGGI RIANI, KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN BANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN.
oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
Studi Transportasi.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SIKAP KRITIS TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN VERAWATI WIKUNA
SRI WULAN ANJARSARI, STUDI EKSPERIMEN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PERISTIWA AKTUAL DAN PERMASALAHAN KONTEMPORER SEBAGAI STRATEGI.
HIDAYAH HIDZYAM DINIY, Pengaruh Penggunaan Media Sirkuit Cerdik Berbasis Chemo- Edutainment Dalam Pembelajaran Kimia Materi Larutan Asam Basa.
RIZA SEPTIANA, Pengaruh Pembelajaran Kolaborasi Model Problem Posing-Think Pair Share Berbantuan LKS terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Kelarutan.
MAURIA MALIK, Evaluasi Komposisi dan Struktur Vegetasi Mangrove di Kawasan Pesisir Kecamatan Tugu Kota Semarang.
PENDUGA REGRESI (REGRESSION ESTIMATOR)
ANALISIS REGRESI Pertemuan ke 12.
BERBAGAI KERAGAAN PRODUKTIVITAS PRIMER
ERMA DWI ASTUTY, HISTORICAL COMIC SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS MATERI SEJARAH PADA POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASA PRA AKSARA PADA.
Bab 8B Estimasi Bab 8B
AYU NUGRAHANTI, Pengaruh Model Pembelajaran Aktif dengan Permainan Bola Guling terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis.
ARIYADI, EFEKTIVITAS PEMBELAJRAN GUIDE DISCOVERY INQUIRY LABORATORY LESSON DENGAN MEDIA PREPARAT PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
Program Studi Statistika Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin 2016.
Dkk. 2 mengidentifikasi parameter kualitas air. Kd Mengukur Parameter Kualiatas Air.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
Kesehatan Masyarakat dalam Dokumen AMDAL
PENAKSIRAN PARAMETER.
Skripsi Judul Oleh : Dosen Pembimbing : Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu.
STATISTIK II Pertemuan 4: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
Nama : Ratni Tuharea NMP :
Rekayasa Teknologi Transplantasi Lamun pada Jenis Enhalus acoroides dan Thallassia hemprichii di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Oleh : Ir. Mujizat Kawaroe,
Latihan Biostatistik Deskriptif “Konsep Sampling”
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis Korelasi dan Regresi
PERKAWINAN PADA BEKICOT
DINY APRILIANI, PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNING BERBASIS MOODLE DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL.
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
MUZAIRIN, EFEKTIVITAS CD INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN MATERI GENETIKA DI SMAN 1 MIJEN DEMAK.
Teknik Sampling.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SEPTIA PRISTI RAHMAH, SKM UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
IMA FITROTUL AZIZAH, Kontribusi Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berorientasi Learning Community Dilengkapi Media.
Model Peluang Linier.
DICKY ALAMSYAH PULUNGAN / ILMU TANAH Oleh:
FATIMATUZZAHRO, IMPLEMENTASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN PADA.
STATISTIK Pertemuan 6: Teori Estimasi (Interval Konfidensi)
BRIEFING PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN 2013
STATISTIKA M.Sidiq Rumakabis, S.Stat SKS: 4(3-1)
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
DOMINANSI TUMBUHAN JURUSAN BIOLOGI
BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
STATISTIK II Pertemuan 12: Analisis Regresi dan Korelasi
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Eksplorasi Primata di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi
Disusun Oleh: Yogi Afroza ( )
Studi Transportasi.
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
Keanekaragaman Hayati
Studi Transportasi.
Analisis Variansi.
Perencanaan Pengambilan Sampel Lingkungan
STATISTIKA Pertemuan 11: Uji Koefisien Korelasi dan Regresi
Metode analisis pencemaran air PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN
Pendahuluan Pengolahan air limbah domestik terpadu adalah sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara bersama-sama (kolektif) sebelum dibuang ke.
STATISTIK II Pertemuan 4: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
Analisis Miskonsepsi Buku Pelajaran Biologi Kelas XII Pada Materi Genetika di SMA Negeri Se- Kecamatan Medan Kota Nama: Hajizah NIM: Prodi:
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil.
Transcript presentasi:

SELAMAT DATANG WELCOME

POLA DISTRIBUSI DAN DENSITAS SUSUH KURA (Brotia testudinaria) DI SUNGAI WINONGO YOGYAKARTA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA KELAS X PADA MATERI PEMBELAJARAN KOMPONEN EKOSISTEM AIR TAWAR Dedi Haryanto 05008054 Ketua : Dra. Trikinasih Handayani, M.Si. Sekretaris : Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si. Dosen penguji 1 : Dra. Zuchrotus Salamah, M.Si. Dosen penguji 2 : Trianik Widyaningrum, S.Si., M.Si. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2010

Faktor lingkungan yang mempengaruhi Brotia testudinaria Pemantauan Atau Penelitian Faktor lingkungan yang mempengaruhi Sungai Salak dan Sungai Doso. Titik penyatuan tersebut di daerah Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Bermuara di Sungai Opak daerah Kelurahan Donoharjo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. CD Pembelajaran Pola Distribusi dan Densitas Sungai Winongo (21,42 km)

TUJUAN Mengetahui Pola Distribusi dan Densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) di Daerah Aliran Sungai Winongo Yogyakarta. Mengetahuai hubungan antara Pola Distribusi dan Densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan kondisi lingkungan abiotik yang terukur, meliputi : suhu air, suhu udara, kuat arus, kadar pH, DO, CO2, TSS, TDS, dan kelembaban.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada : Bulan Mei 2009

ALAT DAN BAHAN PENELITIAN METODE PENELITIAN ALAT DAN BAHAN PENELITIAN PARAMETER KIMIA PARAMETER BIOLOGI Kimia -> kadar pH, DO, CO2, TSS, TDS Fisika -> suhu air, suhu udara, kuat arus, kelembaban PARAMETER FISIKA

AREA KAJIAN PENGAMATAN Panjang area penelitian total =12.000 m yang diambil 50% dari keseluruhan panjang area kajian area kajian dengan panjang 4.000 m. panjang masing-masing stasiun 250 m dan jarak antar stasiun 16 m. ii B iii

SKEMA LETAK TITIK SAMPLING TIAP STASIUN PENELITIAN Keterangan: A = Garis transek utama B = Garis sub transek C = Titik sampling D = (Brotia testudinaria) x = Jarak titik sampling terhadap Brotia testudinaria terdekat r = Jarak terdekat antar Brotia testudinaria yang sejenis

ANALISIS DATA 1. Pola Distribusi Menggunakan rumus Hopskins dalam Krebs (1989) : Keterangan: h = Tes Hopskins terhadap pola distribusi xi = Jarak titik sampling terhadap spesies terdekat. ri = Jarak spesies terhadap sepesies lain terdekat. Untuk mengetahui indeks pola distribusi dapat ditentukan berdasarkan indeks Hopskins : Ih = 0-0,39 berpola seragam Ih = 0,4-0,69 berpola acak Ih = 0,7-1 berpola mengelompok.

ANALISIS DATA 2. Densitas Diggle’s dalam Krebs (1989) Keterangan: Ni = Perkiraan densitas populasi berdasarkan titik sampling N2 = Perkiraan densitas populasi berdasarkan jarak antar spesies yang terdekat N3 = Perkiraan densitas populasi berdasarkan metode Diggle’s n = Ukuran sampel xi = Jarak titik sampling terhadap Susuh kura (Brotia testudinaria) terdekat. ri = Jarak antar sesama Susuh kura (Brotia testudinaria) SE = Standar eror

ANALISIS DATA 3. Untuk mengetahui hubungan antara pola distribusi dan densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) terhadap parameter lingkungan menggunakan analisis korelasi dengan program SPSS 16.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Distribusi Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun Area kajian Stasiun IH (Indeks Hopkins) Pola Distribusi I 1 0,820 mengelompok 2 0,867 3 0,948 4 0,913 5 0,984 6 0,985 7 8 0,937 9 0,710 10 0,709 11 0,978 12 0,972 13 0,946 14 0,968 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Distribusi Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun Area kajian Stasiun IH (Indeks Hopkins) Pola Distribusi II 16 - 17 0,905 mengelompok 18 0,802 19 0,942 20 0,816 21 0,697 22 0,908 23 0,897 24 0,854 25 0,777 26 0,962 27 0,736 28 0,978 29 0,953 30

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Distribusi Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun Area kajian Stasiun IH (Indeks Hopkins) Pola Distribusi III 31 - 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun Area Kajian Stasiun Densitas (N3) SE (Standar Error) I 1 2,372 0,010541064 2 2,370 0,010549487 3 3,022 0,008271941 4 4,733 0,005282290 5 6,283 0,003978980 6 8,576 0,002915059 7 7,307 0,003421191 8 2,527 0,009891825 9 3,739 0,006686529 10 4,089 0,006114597 11 6,177 0,004047069 12 3,530 0,007081544 13 4,276 0,005846405 14 5,17 0,004834468 15 5,876 0,004254367

HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun Area Kajian Stasiun Densitas (N3) SE (Standar Error) II 16 - 17 3,103 0,008056631 18 2,454 0,010188376 19 3,512 0,007119372 20 2,883 0,008671498 21 4,343 0,005756608 22 6,548 0,003817899 23 3,067 0,008150789 24 23,242 0,001075642 25 4,452 0,005615384 26 5,628 0,004442045 27 4,038 0,006191736 28 6,672 0,003747273 29 9,578 0,002610113 30 3,955 0,006320934

HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun Area Kajian Stasiun Densitas (N3) SE (Standar Error) III 31 - 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Persamaan garis regresi HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara pola distribusi terhadap parameter lingkungan yang terukur Faktor Lingkungan Persamaan garis regresi Signifikasi (p) R2 Koefisien korelasi Keterangan Suhu Air Suhu Udara Kelembaban Kuat Arus pH DO CO2 TDS TSS Y= 0,500 + 0,014 X1 Y= 0,192 + 0,023 X1 Y= 1,318 + (-0,006) X1 Y= 0,872 + 0,042 X1 Y= 0,793 + 0,015 X1 Y= 0,724 + 0,025 X1 Y= 1,106 + (-0,005) X1 Y= 1,089 + (-0,001) X1 Y= 0,961 + (-0,047) X1 0,301 0,029 0,003 0,668 0,673 0,180 0,044 0,205 0,178 0,040 0,164 0,291 0,007 0,066 0,142 0,059 0,199 0,405* -0,539** 0,083 0,082 0,256 -0,377* -0,242 -0,257 Sangat rendah Sedang Rendah

Persamaan garis regresi HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara densitas terhadap parameter lingkungan yang terukur Faktor Lingkungan Persamaan garis regresi Signifikasi (p) R2 Koefisien korelasi Keterangan Suhu Air Suhu Udara Kelembaban Kuat Arus pH DO CO2 TDS TSS Y = 6,587 + (-0,047) X1 Y = 17,184 + (-0,395) X1 Y = 3,646 + 0,024 X1 Y = 5,242 + 0,113 X1 Y = (-3,988) + 1,455 X1 Y = 6,830 + (-0,229) X1 Y = 2,515 + 0,070 X1 Y = (-1,546) + 0,041 X1 Y = 3,379 + 1,291 X1 0,936 0,399 0,800 0,978 0,342 0,774 0,552 0,303 0,385 0,000 0,027 0,002 0,034 0,003 0,013 0,039 0,028 -0,016 -0,163 0,049 0,005 0,183 -0,056 0,115 0,198 0,167 Sangat rendah

HASIL DAN PEMBAHASAN suhu air 27,75 0C Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Suhu Air suhu air 27,75 0C

HASIL DAN PEMBAHASAN suhu udara 29,7 0C Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Suhu Udara suhu udara 29,7 0C

HASIL DAN PEMBAHASAN Kelembaban Udara 73% Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Kelembaban Udara Kelembaban Udara 73%

HASIL DAN PEMBAHASAN Kecepatan Arus 0.57 m/dtk Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Kecepatan Arus Kecepatan Arus 0.57 m/dtk

HASIL DAN PEMBAHASAN pH 6,30 Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Derajat Keasaman (pH) pH 6,30

HASIL DAN PEMBAHASAN DO 6,75 mg/l Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Oksigen Terlarut (DO) DO 6,75 mg/l

HASIL DAN PEMBAHASAN CO2 terlarut 40,5 mg/l Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Karbondioksida (CO2 terlarut) CO2 terlarut 40,5 mg/l

HASIL DAN PEMBAHASAN TDS 164 mg/l Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Total Disolved Solid (TDS) TDS 164 mg/l

HASIL DAN PEMBAHASAN TSS 1,5 mg/l Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) Total Suspended Solid (TSS) TSS 1,5 mg/l

PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI SMA Hasil penelitian mengenai Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) di Sungai Winongo Yogyakarta diharapkan dapat diterapkan sebagai sumber belajar biologi siswa SMA kelas X dan dapat menambah pengetahuan siswa serta meningkatkan keinginan belajar siswa pada materi pembelajaran komponen ekosistem air tawar. Implementasi dari hasil penelitian berupa CD pembelajaran yang berisi gambar-gambar keadaan sungai dan hewan Susuh Kura (Brotia testudinaria) yang ada di sepanjang Sungai WinongoYogyakarta sebagai media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang komponen ekosistem air tawar.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN   Pola distribusi susuh kura (Brotia testudinaria) di aliran sungai Winongo Yogyakarta, terdistribusi secara mengelompok. Nilai Indeks Hopkins paling tinggi terletak pada stasiun 15 dengan nilai indeks hopkins 0,985. Sedangkan stasiun 21 memiliki nilai indeks hopkins terendah sebesar 0,697. Densitas susuh kura (Brotia testudinaria) di aliran sungai Winongo Yogyakarta berdasarkan rumus menurut Diggle’s (1989), didapatkan nilai densitas paling tinggi terdapat pada stasiun 24 dengan nilai 23,242 individu/m2. Densitas paling rendah terdapat pada stasiun 2 dengan nilai 2,370 individu/m2.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis korelasi dan regresi pola distribusi Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan faktor lingkungan abiotik yang meliputi suhu air, kuat arus, dan pH memiliki tingkat hubungan sangat rendah, DO, CO2, TDS, dan TDS memiliki tingkat hubungan rendah, sedangkan suhu udara dan kelembaban memiliki tingkat hubungan sedang. Hasil analisis korelasi dan regresi densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan faktor lingkungan abiotik yang meliputi suhu air, suhu udara, kelembaban, kuat arus, pH, DO, CO2, TDS, dan TSS memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengkajian bahwa penelitian tentang pola distribusi dan densitas susuh kura (Brotia testudinaria) di Sungai Winongo dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran komponen ekosistem air tawar melalui kegiatan pemutaran CD pembelajaran

KESIMPULAN DAN SARAN SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pola distribusi dan densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan menambahkan parameter lingkungan seperti kadar pospat, kandungan kalium (K) dan khlorida (Cr) dalam air. Kepada guru dan calon guru biologi, hendaknya dapat menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar mengingat pemanfaatan lingkungan sangat diperlukan dalam rangka pengenalan obyek langsung sehingga lebih akrab dan peduli terhadap keberadaan lingkungan.

Mathur Teng Kyu terima kasih

Brotia testudinaria Keterangan : Klasifikasi Brotia testudinaria Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Subclassis : Prosobranchia Ordo : Mesogastropoda Familia : Thiaridae Genus : Brotia Species : Brotia testudinaria (Von Dem Busch, 1842) Aperture Spire Whorl Badan Operculum Apex Suture Whorl Bibir parental Bibir luar

Gambar Lokasi Penelitian Area Kajian II Area Kajian I Area Kajian III titik penyatuan 2 sungai Muara

LAMPIRAN

Area Kajian I Area Kajian III Area Kajian II Data hasil penelitian pengukuran jarak terdekat Brotia testudinaria dari titik sampling dan jarak terdekat Brotia testudinaria dengan sesamanya Area Kajian I Area Kajian III Area Kajian II

Spectrophotometer (BBTKL PPM) ALAT Faktor lingkungan Parameter yang diukur Satuan Alat Kimia - pH - DO - CO2 - TSS TDS - mg/l pH meter HI 3810 DO Test Kit (lab. UAD) HI 3818 CO2 Test Kit (lab. UAD) Spectrophotometer (BBTKL PPM) Fisika - suhu air - suhu udara kuat arus kelembaban °C m/dtk % Thermometer Gabus, stop watch Hygrometer

HASIL PENGUKURAN PARAMETER Parameter Lingkungan Pada Tiap Stasiun Area Kajian Stasiun Parameter Lingkungan Suhu Air Suhu udara Kelem- bapan Kec. Arus pH DO CO2 TDS TSS ( 0C) (%) (m/dtk) (mg/l) I 1 26 32 80 0,65 6 6,4 36 148 2 28 70 0,36 3 65 0,41 4 30 0,37 5 31 0,83 27 75 0,47 8 35 7 0,43 25 0,42 9 29 0,30 10 0,44 11 59 0,39 7,9 12 58 13 57 0,51 14 54 0,50 15 0,18 Rerata 27,67 31,13 66,47 0,46 6,20 7,43 34,33 148,00 1,00

HASIL PENGUKURAN PARAMETER Parameter Lingkungan Pada Tiap Stasiun Area Kajian Stasiun Parameter Lingkungan Suhu Air Suhu udara Kelem- bapan Kec. Arus pH DO CO2 TDS TSS ( 0C) (%) (m/dtk) (mg/l) II 16 26 28 79 0,43 7 5,7 49 182 2 17 27 29 75 0,81 18 81 0,40 6 19 66 0,47 20 77 0,19 21 0,38 5,8 48 22 72 0,28 23 76 0,36 187 24 78 25 84 0,29 30 32 62 6,2 40 68 0,89 31 65 0,37 64 0,33 Rerata 26,93 29,00 72,47 0,46 6,60 5,90 45,67 184,67 2,00

HASIL PENGUKURAN PARAMETER Parameter Lingkungan Pada Tiap Stasiun Area Kajian Stasiun Parameter Lingkungan Suhu Air Suhu udara Kelem- bapan Kec. Arus pH DO CO2 TDS TSS ( 0C) (%) (m/dtk) (mg/l) III 31 28 32 62 0,25 6 5,7 42 218 3 0,48 33 60 0,40 34 29 63 0,35 35 64 0,31 36 61 0,36 43 37 68 0,29 38 74 209 2 39 27 73 0,17 7 40 26 30 72 0,15 41 25 76 0,13 7,3 46 77 0,20 80 44 78 45 82 0,32 Rerata 27,47 31,53 70,13 6,20 6,33 43,67 213,20 2,47

CD PEMBELAJARAN KOMPONEN EKOSISTEM AIR TAWAR