SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DISUSUN OLEH : SURAHMAT ( A510150094 ) MUSTAQIIM ( A510150108 ) MULYADI ( A510150111 ) RAHMAT WAHYU NUGROHO ( A510150129 ) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2016
PENGERTIAN SEJARAH Menurut Muhammad Yamin Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan. Ibnu Khaldun Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu. Dari beberapa uraian diatas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik dan penting.
PENGERTIAN PENDIDIKAN Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN YANG ADA DI INDONESIA 1. Masa klasik Masuknya kebudayaan hindu di beberapa daerah di pulau jawa menjadi titik awal zaman sejarah tulis menulis di indonesia. Pada abad ke 13 islam masuk ke indonesia. Kerajaan islam pertama di jawa ialah demak, di aceh samudra pasai, di sulawesi kerajaan goa dengan raja goa Allaudin dan di daerah maluku kasultanan ternate. Tujuan pendidikan islam pada saat itu adalah mengabdi sepenuhnya kepada Allah S.W.T sesuai dengan tuntunan Rosulluloh Muhammad S.A.W (Al – Qur’an dan As – Sunnah) dikutip dari (Mudyaharjo, 2001:223). Sistem belajar ini dengan waktu yang tidak ditentukan atau lama belajar tidak ditentukan, sangat tergantung pada kemampuan, kerajinan dan kemauan anak. Karena itu belajar tidak dipungut biaya. Hal ini berlangsung sampai masuknya kebudayaan barat.
2. Masa kolonial belanda Masa kolonial belanda, pada tahun 1596 belanda datang pertama kali ke indonesia dengan menginjakkan kakinya di banten dengan pimpinan Cornelis De Houtman. Misi pertama kedatangan belanda adalah berdagang.dengan menyusur pantai jawa akhirnya sampai didaerah timur (Ambon dan sekitarnya). Mereka kembali dengan membawa rempah rempah yang cukup banyak.Untuk lebih memperkuat kedudukan belanda mendirikan sekolah sekolah untuk anak anak indonesia secara umum kecenderungan penyelenggaraan pendidikan kolonial adalah : membiarkan terselenggaranya pendidikan islam tradisional serta membantu mendirikan beberapa madrasah islamiah di nusantara. mendirikan sekolah zending ( mizionariz ) yang bertujuan menyebarkan agama kristen untuk orang – orang belanda dan bumi putera.
3. Masa Kolonial Jepang Indonesia sebagai daerah kolonial Jepang Tahun 1942 s/d 1945. Penyelenggaraan pendidikan zaman Jepang ditujukan untuk menghasilkan tentara yang siap memenangkan perang bagi jepang. Selain itu, Sekolah yang didirikan Belanda dirombak misalnya sekolah rendah (lagere Onderwijs) diganti sekolah rakyat (kokumin Gakho) terbuka untuk semua penduduk dengan lama pendidikan enam tahun. Perhatian Jepang terhadap pendidikan sangat besar, dibuktikan dengan pendidikan sekolah Guru 2 Tahun (Sato Sikan Gakho), Sekolah Guru 4 Tahun (Guto Sikan Gakho). Sekolah Guru 6 tahun (Koto Sikan Gakho). Pembinaan guru dilakukan dengan indoktrinasi mental ideologis Hakko Ichi-u, untuk kemakmuran bersama Asia Raya, latihan kemiliteran, Olahraga dengan lagu-lagu Jepang (Taiso).
PENDIDIKAN PADA ZAMAN KEMERDEKAAN PENYELENGGARAAN PADA AWAL KEMERDEKAAN TAHUN 1945 – 1950 1. Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) Mengusulkan perlunya pembaharuan di bidang pendidikan. 2. Atas usulan S. Mangunsarkoro akhirnya dibentuk pendidikan masyarakat yang bertujuan membangun masyarakat adil, makmur berdasarkan pancasila. Untuk mencapai tujuan ini sekolah harus menggunakan metode belajar. 3. Menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan membentuk panitia penyelidik pengajaran yang dipimpin oleh KI Hajar Dewantara dengan tugas: A. Merencanakan struktur pengajaran model baru B. Menetapkan bahan pengajaaran dengan menimbang keperluan praktis. C. Menyiapkan rencana pelajaran setiap sekolah dan setiap kelas. 4. Pemerintah harus menambah gedung sekolah, karena gedung sekolah hancur akibat perang. 5. Menetapkan kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran nasional.
PENYELENGARAAN PENDIDIKAN TAHUN 1950-1959 (DEMOKRASI LIBERAL) 1. Penyelenggaraan Pendidikan Untuk penyelenggaraan pendidikan dikeluarkan PP No. 65 Tn. 1951 tentahg penyerahan sebagian urusan pemerintah pusat ke provinsi termasuk urusan pendidikan pengajaran dan kebudayaan. Dengan PP tersebut provinsi memiliki kewajiban: Mendirikan sekolah rendah kecuali sekolah rakyat latihan. Memberikan subsidi kepada partikulir Mata pelajaran agama diberikan menurut agamanya, dimulainya kelas IV Guru agama diangkat oleh menteri agama atas usulan instansi agama yang berkepentingan 2. Partisipasi pendidikan swasta Sejak 1951 sekolah-sekolah swasta yang bercirikan keagamaan banyak bermunculan. MPPK (majelis pusat pendidikan kristen), Lembaga pendidikan katolik demikian juga sekolah-sekolah muhammadiyah yang semula mengajarkan ilmu agama kemudian diperluas mengajarkan ilmu umum. Di samping sekolah keagamaan seperti Madrasah Ibtidaiyah, Aliyah, Tsanawiyah, Mualimin, Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah umum. Taman siswa, Nahdatul Ulama serta badan-badan yang netral bermunculan untuk mendirikan sekolah-sekolah.
Penyelengaraan pendidikan tahun 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin) Secara singkat penyelenggaraan pendidikan pada masa orde lama adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan Nasional Indonesia Pendidikan nasional indonesia adalah pendidikan yang membina bangsa indonesia yang ber- pancasila dan melaksanakan UUD ’45, sosialisme indonesia, demokrasi terpimpin, kepribadian indonesia, dan merealisir ketiga kerangka tujuan revolusi indonesia sesuai dengan manipol, yaitu membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia berwilayah sabang sampai merauke, menyelenggarakan suatu masyarakat sosialis indonesia yang adil dan makmur lahir batin, melenyapkan kolonialisme, mengusahakan susunan dunia baru tanpa penjajahan, penindasan, menuju kearah perdamaian, persahabatan internasional yang sejati dan abadi. 2. Konsep Stuktur Persekolahan Taman kanak – kanak, terdiri dari TK bagian A ( anak umur 4 tahun ) dan TK bagian B ( anak umur 5 tahun ). Sekolah Dasar, fungsi SD ialah sebagai lembaga pendidikan yang memberikan dasar – dasar pengetahuan dan kecakapan untuk melanjutkan pendidikan ke SMP, juga meletakkan dasar bagi pembinaan warga negara sebagai makhluk sosialis, peletak dasar bagi pembangunan kehidupan bangsa dengan menjadikan SD sebagai lembaga pendidikan yang lengkap, Fungsional, dan Ilmiah.
Penyelengaraan pendidikan masa orde baru Tahun 1966 – 1969 Orde baru diawali setelah penumpasan G.30 S/PKI tahun 1965. Pemerintah berkeinginan melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Langkah selanjutnya, Ketetapan Presiden No. 19/1965 akan ditinjau kembali karena tidak sesuai dengan UUD 1945. UU No. 12/1954 dan UU No. 22/1961 masih diberlakukan dengan diperbaiki melalui tap MPRS No. II/MPRS/1966, terutama tentang tujuan pendidikan, antara lain: Penyelenggaraan Pendidikan Pelaksana Utama Departemen Penyempurnaan Kurikulum SD, SMP, SMA Perkembangan Pendidikan 1970 – 1994 Dasar Tujuan Tap MPR-RI No.IV/MPR/1973. Membenruk manusia pembangun , ber-pancasila , sehat jasmani rohani , berpengetahuan ,trampil , tanggung jawab, sikap demokrasi , kecerdasan tinggi , budi pekerti luhur ,mencintai bangsanya dan semua manusia seperti termaktub dalam UUD 1945. UU No.2/1989 tentang SISDIKNAS berlaku sejak 27 Maret 1989. Pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa,mengembangkan manusia seutuhnya,iman dan taqwa, budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , sehat jasmani dan rohani, kepribadian mantap, mandiri, tanggung jawab, kemasyarakatan & kebangsaan.
Perkembangan Pendidikan 1995 – 1999 1. Tujuan dan dasar pendidikan a Perkembangan Pendidikan 1995 – 1999 1. Tujuan dan dasar pendidikan a. Seperti termuat dalam UU No. 2/1989, bahwa pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Tujuan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman & bertakwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani rohani, kepribadian mantap, mandiri dan tanggung jawab. 2. Penyelenggaraan Pendidikan 3. Pembangunan pendidikan menekankan pada pengembangan SDM yang mampu menjawab tantangan masa depan 4. Perluasaan kesempatan belajar 5. Usaha yang dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan 7. Masa yang dihadapi 8. Upaya mengatasi permasalahan
TERIMA KASIH