Kelompok 2 1. Agung Tri Wibowo (0806346911) 2. Andaya Putra R (0806346930) 3. Arfiandri Prihartanto (0806346943) 4. Berwel Juanda A Lubis (0806346994) 5. Firmanda Aritonang (0806000000) 6. Ganjar Satrio N (0806347076)
Kekuasaan dan Politik studi kasus: Lapindo Brantas Inc Kekuasaan dan Politik studi kasus: Lapindo Brantas Inc. terkait Peristiwa Luapan Lumpur
Latar Belakang Organisasi memiliki sifat untuk selalu melakukan penyesuaian agar dapat bertahan dan mencapai tujuannya. Hal ini berarti suatu organisasi harus mampu mengajak anggotanya untuk selalu bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat bagi organisasi misalnya bersikap adaptif terhadap masalah di sekitar organisasi
Latar Belakang 2. Garis kekuasaan kadang-kadang sangat tidak kentara dalam organisasi, sehingga bawahan tidak sadar bahwa mereka sesungguhnya sedang digunakan untuk mengejar keinginan dan maksud orang lain. Apa yang menarik orang mencari kekuasaan? Kadang-kadang hal ini disebabkan orang ingin memanipulasi atau mengendalikan orang lain dalam organisasi.
Latar Belakang 3. Lapindo Brantas merupakan salah satu organisasi privat yang mendapat masalah akibat kebocoran gas di Sidoharjo, Jawa Timur. Akibatnya Lapindo mendapat berbagai masalah baru misalnya penggantian dana ganti rugi dan tanggung jawab atas hal tersebut termasuk desakan dan demonstrasi dari masyarakat
Rumusan Masalah Bagaimana penggunaan kekuasaan dan politik untuk mengelola suatu organisasi? Bagaimana kaitan antara organisasi, politik, dan kekuasaan dalam kasus Lapindo?
Tujuan Penulisan Untuk mengetahui penggunaan kekuasaan dan politik untuk mengelola suatu organisasi. Untuk mengetahui kaitan antara organisasi, politik, dan kekuasaan dalam kasus Lapindo.
LANDASAN TEORI Kekuasaan (power) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi individu lain ataupun kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya
Kekuasaan yang Bersumber pada Kedudukan Kekuasaan formal atau legal Kendali atas sumber dan ganjaran Kendali atas hukuman Kendali atas informasi Kendali ekologik
Kekuasaan yang Bersumber pada Kepribadian Keahlian atau keterampilan Persahabatan atau kesetiaan Karisma
Kekuasaan yang Bersumber pada Politik Kendali atas proses pembuatan keputusan Koalisi Partisipasi Institusionalisasi
Dalam mempengaruhi perilaku seseorang terdapat berbagai macam unsur-unsur diantaranya: Unsur Wewenang Unsur yang menggunakan paksaan dan ancaman Unsur manipulatif Kerja sama
Pengertian Politik Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional
Pembahasan Lapindo Brantas Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan ini memperoleh izin dari negara untuk melakukan penambangan minyak dan gas di daratan (onshore) di Desa Porong Kabupaten Sidoharjo Pada saat melakukan pengeboran yang dikoordinasikan oleh pemenang tender yaitu PT TMMJ (Tiga Musim Masa Jaya) di tempat tersebut terjadi keadaan yang tidak diinginkan berupa semburan lumpur cair yang menyembur ke permukaan daratan(loss).
Berdasarkan berita dari Harian Surya edisi 30/06/2006, sehari sebelum semburan gas terjadi, salah satu pekerja pengeboran telah melaporkan bahwa terdapat kemungkinan kebocoran lumpur apabila pengeboran tetap dipaksakan kepada Lapindo brantas tapi hal tersebut diabaikan.
Kerugian yang diakibatkan oleh lumpur lapindo sebagaimana yang dilansir dari website Antara News yaitu: Direktur Regional II Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suprayoga Hadi, menyebutkan bahwa kajian kerugian total yang ditimbulkan akibat lumpur Lapindo mencapai Rp27,4 triliun selama sembilan bulan terakhir (29 Mei 2006 - 8 Maret 2007), yang terdiri atas kerugian langsung sebesar Rp11,0 triliun dan kerugian tidak langsung Rp16,4 triliun.
Laporan awal penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana semburan lumpur panas di Sidoarjo menyebutkan angka kerugian itu berpotensi meningkat menjadi Rp44,7 triliun, akibat potensi kenaikan kerugian dampak tid\ak langsung menjadi Rp33,7 triliun, jika terus berlangsung dalam jangka panjang. Sedangkan, angka kerusakan langsung selama sembilan bulan sebenarnya mencapai Rp7,3 triliun, namun ada tambahan perkiraan biaya relokasi infrastruktur utama yang mencapai Rp3,7 triliun sehingga total kerusakan dan kerugian langsung menjadi Rp11,0 triliun. (Antar aNews.com)
Kekuasaan dan Politik Dalam Kasus Lapindo Brantas Dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, jika seseorang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka aktivitas seperti itu telah melibatkannya ke dalam aktivitas kepemimpinan. Jika kepemimpinan tersebut terjadi dalam suatu organisasi tertentu dan seseorang berupaya agar tujuan organisasi tercapai, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya
Kekuasaan yang dimiliki oleh para petinggi Lapindo Brantas juga mempengaruhi jalannya kasus dan tuntutan yang mengarah pada kasus lumpur lapindo. Hal tersebut merupakan gambaran kekuasaan dan poliitk dalam kaitannya dengan elemen lingkungan di luar organisasi. Adapun hubungan dominant coalition dengan anggota dalam organisasi pasti sangat ditentukan oleh direktur dan pemegang saham di Lapindo Brantas sebagai pihak yang menguasai sumber daya dari Lapindo Brantas Inc.
Kesimpulan Penggunaan kekuasaan dan politik untuk mengelola suatu organisasi sangat menentukan arah dari organisasi yang bersangkutan. Kaitan antara organisasi, politik, dan kekuasaan dalam kasus Lapindo menunjukkan adanya pengaruh kuat dari politik, kekuasaan dari dominant coalition di Lapindo Brantas Inc yang menjadikan kasus dan masalah yang menghalangi Lapindo Brantas terkait lumpur lapindo dapat diatasi