MENJADI KATOLIK 4/16/2018 Drs. A. P . Oenarto
EKSPRESI IMAN KATOLIK MENUNTUT AKTUALISASI IMAN KATOLIK => Di Baptis Katolik, pakai kalung salib, rajin ke gereja, doa rosario, ziarah, doa novena, dll. Hal ini perlu dilengkapi dengan perwujudan iman dalam kenyataan hidup sehari – hari : menolong orang lain, giat dalam pelayanan : sospolbudhankam, dll. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
ALASAN : MENJADI KATOLIK BERPENGARUH PADASELURUH HIDUP PRIBADI YANG MELIPUTI : KEMAMPUAN DASAR BERPIKIR, KEMAMPUAN DASAR BERKEHENDAK DAN KEMAMPUAN DASAR BERTINDAK BERMARTABAT LUHUR SEBAGAI MANUSIA. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
ALASAN : KEKATOLIKAN HARUS MENDARAH DAGING, KEKATOLIKAN HARUS MENJIWAI MEMBERI SEMANGAT DAN WARNA PERILAKU SEHARI HARI, SATU KATA DENGAN PERBUATAN YANG DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN KEPADA ALLAH SESAMA, DIRI SENDIRI, DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
ALASAN MEMPRIBADI SEKALIGUS MENSOSIAL. SIKAP INWARD LOOKING => DILENGKAPI DENGAN OUTWARD LOOKING. HIDUP BERKESEIMBANGAN ; TIDAK EXTRIM KIRI ATAU KANAN. KEBAJIKANTERLETAK DITENGAH (VIRTUS, STAT IN MEDIO . 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
Etimologis Bahasa Yunani 2. ARTI KATOLIK Etimologis Bahasa Yunani 1 ) KATA MENGENAI 2) HOLOU KESELURUHAN/BERSIFAT UMUM, TIDAK EKSKLUSIF, TIDAK SETEMPAT/SEWAKTU, TIDAK PARSIALIS. KESIMPULAN : KATHOLICOS BERARTI HIDUP TANPA BATAS , UMUM, BERSIFAT UNIVERSAL. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
3. Istilah Katolik dalam syahadat para rasul tidak sejak awal sudah dipakai oleh pengikut Kristus/ murid – murid Tuhan / laki –laki dan perempuan yang mengikuti jalan Tuhan (Kisah 9 : 1 – 2 ). 4/16/2018 Drs. A. P. Oenarto
4. Baru di Anthokia (Kisah 11 : 26) Pengikut Kristus disebut orang Kristen. Oleh Raja Agripa dengan gaya sinisme (kisah 26 : 28) : “Hampir – hampir saja Kau yakinkan aku menjadi orang Kristen”. Ditujukan pada Paulus. 5. Perkembangan Ke-Kristenan : Awalnya kelompok kristen tidak memberi kesan menyendiri (Kisah 2 : 46 yang menyatakan pengikut Kristus beribadat di Sinagoga Yahudi). Kemudian iman kristen tidak bisa diungkapkan hanya dengan budaya Yahudi, melainkan harus diungkapkan budaya – budaya setempat (kisah 15 : 1 -21). 4/16/2018 Drs. A
Konsili I di Yerusalem membenarkan pendirian Paulus bahwa sunat Yahudi tidak diperlukan dalam inisiasi Kristen tetapi insiasi Kristen cukup dengan sunat hati / pertobatan. 6. Rumusan syahadat Pararasul : Sekitar tahun 1950 : symbolum Romanum Sekitar tahun 410 : symbolum Apostolorum oleh Rufinus yang belum memuat kata Katolik. Sekitar tahun 720 : syahadat rumusan panjang oleh Pirminius dari reichenau baru memuat kata Katolik => syahadat para rasul. 4/16/2018 Drs. A. P. Oenarto
Disini kata Katolik yang tadinya kata sifat bergeser menjadi kata benda, yaitu : Gereja Katolik sedang Protestan tetap mempertahankan kata Katolik sebagai kata sifat yang menerangkan gereja YANG ESA => pengakuan iman rasuli. 7. Menjadi Katolik berarti perjuangan agar tidak bersikap ekslusif melainkan inklusif, namun dalam perkembangan sejarahnya iman kristen awal hidup dan tumbuh dalam budaya Yahudi, sehingga adat sunat Yahudi digunakan untuk inisiasi Kristen. Berkat konsili I di Yerusalem, iman katolik dibebaskan dari genggaman budaya Yahudi. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
Kemudian budaya Barat dengan filsafat Yunaninya, menggenggamiman Kristen : rumusan – rumusan ajaran dogma berbau teologi skolastik yang bersifat sangat abstrak. Kemudian, iman kristen keluar dari daratan Eropa Barat. Namun, ungkapan iman keBarat – Baratan dipakai di daerah misi Asia, Afrika bahkan di Indonesia agama Kristen disebut agamanya Belanda (agama penjajah). Iman kristen dalam budaya terbatas milik Barat misalnya Katekismus Ajaran Katolik dengan ajaran tanya jawab (konsumsi akal budi). 4/16/2018 Drs. A. P. Oenarto
Iman Kristen berhasil keluar dari genggaman Budaya Barat : Mengatasi suku – suku bangsa Menjangkau dunia diluar kekristenan Barat Mengungkapkan iman dalam budaya – budaya setempat (Galatia 3 : 27 – 28 menyatakan => karena baptis tidak ada orang Yahudi, atau orang Yunani ; tidak ada hamba atau orang merdeka ; tidak ada laki- laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu didalam Kristus). 4/16/2018 Drs. A.P Oenarto
Iman katolik mengajak keluar mengatasi keterbatasan setempat dansewaktu. Kemudian iman Katolik mengakarkan diri dalam budaya setempat sebagai sarana untuk mengungkapkannya sekaligus membuka diri dalam pelayanan kepada orang atau masyarakat lainnya. KESIMPULAN : Pada prinsipnya Iman Katolik dapat dijadikan dorongan untuk hidup baik, yang dijiwai dan ditandai dengan KASIH. 4 sikap yang harus dipertimbangkan dalam situasi konkrit : 4/16/2018 Drs. A. P. Oenarto
Hidup baik dan identitas jelas : berusaha hidup berdasarkan nilai – nilai kemanusiaan => jujur, terbuka, rela berkorban, mengembangkan lingkungan, dan lain – lain. Dalam berusaha demikian dikenal juga sebagai orang Katolik. Hidup baik tetapi identitas tidak ditonjolkan. Dalam lingkungan dimana agama seseorang maka perbuatan yang baik terhalangi oleh lingkungan, maka diusahakan tanpa menonjolkan agamanya, tetap mewujudkan kehidupan yang baik. Berdasarkan nilai – nilai yang objektif, bukan karena takut atau karena mau memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri atau kelompoknya sendiri. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto
3. Identitas Katolik menjadi tambahan semangat untuk hidup baik 3. Identitas Katolik menjadi tambahan semangat untuk hidup baik. Dengan menyatakan diri sebagai orang katolik, dituntut untuk hidup baik . Dilingkungan yang mengharapkan agar seorang beriman menjadi teladan dan bukan menjadi skandal. 4. Mengaku diri Katolik tetapi tidak menunjukkan hidup yang baik akan mencemarkan nama baik sesama agamanya. 4/16/2018 Drs. A.P. Oenarto