Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. MAKANAN JANIN DLM KANDUNGAN MAKANAN BAYI PD HARI PERTAMA LAHIR
Advertisements

Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Wakil Presiden RI Drs. H . Muhammad Jusuf Kalla
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
DASAR KESPRO/KIA HASTUTI MARLINA. PERTEMUAN 6 1.KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KEHIDUPAN.
Orang Tua Hebat : Inisiasi Revolusi Mental Bangsa Indonesia
Materi-6 KELOMPOK RENTAN MASALAH GIZI DI MASYARAKAT
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
PENINGKATAN KESEHATAN KELUARGA MELALUI PUSYAN GATRA
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Aktualisasi Revolusi Mental dalam Inovasi Pelayanan Publik
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
INTEGRASI OUTPUT PIK KE LINTAS PROGRAM
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
Pertemuan 6 Kurva Pertumbuhan.
Tania Clara Dewanti BK/B
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
BIMBINGAN KONSELING.
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
TUMBANG PReNATAL, NEONATAL, BAYI
Assalamualaikum Wr. Wb..
Kedudukan Anak Beserta Hak-hak Anak.
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
LANDASAN KURIKULUM.
Manfaat Pos Pelayanan Terpadu dalam Masyarakat
MASALAH DAN PROGRAM KEP
AKSIOLOGI DALAM PAUD ALFIRA ISMA SANTI DINA KARTIKA PUTRI
INTEGRASI OUTPUT PIK KE LINTAS PROGRAM
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI
Kom III SUHARI MM.
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
SOSIALISASI PAUD TPA Tunas Bangsa
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
JENIS DAN PROGRAM KESEHATAN DI INDONESIA
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
KEBIJAKAN kemenKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
PERKEMBANGAN INDIVIDU
LOGO K3 PERKANTORAN Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan PERMENKES NO 48 TAHUN 2016.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA MELALUI SDIDTK
 Tahun 2019 AKADEMI KEPERAWATAN POLITEKNIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH BANDA ACEH.
PERLINDUNGAN KESEHATAN PADA PEKERJA PEREMPUAN Disampaikan pada PERINGATAN INTERNATIONAL WOMEN’S Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan.
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
KESEHATAN ANAK di indonesia
KONSEP DASAR LANSIA TANGGUH. Latar Belakang Jumlah Lansia di DIY terus meningkat Prosentase lansia DIY (12,96%) tertinggi di Indonesia, disusul Jawa Timur.
KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN
STUNTING KAB. LABUHANBATU UTARA. Pengertian Stunting Keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah (dibawah persentil ke 3 atau
Oleh : Almayda Anastasia,SKM Puskesmas Cipadu PENTINGNYA PENINGKATAN GIZI DALAM 1000 HPK.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
Transcript presentasi:

Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas Draft paparan Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas Menteri Kesehatan Assalamualaikum wr. wb Saudara-saudara para peserta Kongres Nasional Ke-8 Perdossi yang saya hormati, Menjadi satu kesempatan yang sangat berharga bagi saya untuk dapat memberikan “keynote speech” pada Kongres ini. Sesuai tema-1 di mana saya harus berbicara tentang Optimalisasi Kinerja Otak Menuju Bangsa yang Unggul, maka saya mencoba untuk menjelaskan dalam kaitannya dengan Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas. Dalam hal ini akab dikaitkan dengan tujuan pembangunan Nasional

Tujuan dan arah pembangunan bangsa

TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA 4 “...UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL,...” Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga tugas kita semua dalam mewujudkan generasi bangsa yang cerdas. 3

Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, di mana di dalamnya telah termaktub bagian dari tujuan nasional untuk mencerdaslan bangsa yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Dalam pentahapannya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-2 tahun 2010-2014 di mana Pembangunan Nasional diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan masih dilanjutkan pada periode RPJMN ke- 3 tahun 2015-2019 di mana secara jelas untuk menciptakan SDM yang berkualitas. 4

Presiden Jokowi, Dalam konsep Pembangunan Revolusi mental, untuk membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian diperlukan tiga elemen penting yang harus dimiliki, yaitu otak yang cerdas, fisik yang sehat dan kehendak yang berbudi pekerti luhur. Ketiga aspek penting tersebut harus dibentuk sedini mungkin, secara holistik dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan cita-cita ini, seluruh elemen bangsa harus bersama-sama dan bahu membahu untuk mewujudkannya. 5

VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA Saudara-saudara, Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan mengacu pada visi misi Presiden. Visi Presiden adalah "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Upaya untuk mewujudkan visi ini dilakukan melalui 7 misi pembangunan, dimana pada misi ke-4 adalah mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Dalam pembangunan nasional 2015-2019 kita juga ingin membangun kemandirian di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya yang dikenal dengan TRISAKTI. Untuk mewujudkan TRISAKTI tersebut maka ditetapkan 9 agenda prioritas (NAWACITA), dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang akan dicapai melalui program Indonesia pintar, program Indonesia sehat dan program Indonesia kerja dan program Indonesia sejahtera. Program Indonesia sehat terdapat 3 komponen yang akan kita lakukan yaitu: 1) Mewujudkan paradigma sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan maka Kemenkes akan menempatkan tenaga kesehatan secara tim yang kita namakan program “nusantara sehat”. PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN DTPK

Kondisi saat ini

peluang Indonesia menjadi BONUS DEMOGRAFI 2020 mayoritas penduduk USIA PRODUKTIF menentukan peluang Indonesia menjadi NEGARA MAJU Saudara – Saudara sekalian, Pada tahun 2020, Indonesia akan memiliki puncak jumlah penduduk dengan usia produktif atau yang disebut bonus demografi. Mayoritas penduduk pada saat itu adalah usia produktif, sehingga kualitas generasi di masa tersebut akan menentukan peluang Indonesia menjadi negara maju. Oleh karena itu perbaikan gizi pada anak usia dini menjadi penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal.

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (2007 – 2013) BPS, 2014 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (2007 – 2013) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 70,59 71,17 71,76 72,27 72,77 73,29 73,81 Usia harapan hidup 70,07 tahun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Data dari BPS menunjukkan IPM Indonesia meningkat angkanya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 20013 . Sedangkan Usia Harapan Hidup (UHH) tahun 2014 adalah 70,7 tahun. Rata-rata pengeluaran perbulan Rp. 643.360 dan rata-rata lama sekolah 8,14 tahun Rata-rata pengeluaran per bulan Rp. 643.360 Rata-rata lama sekolah 8,14 tahun

Dari berbagai data yang ada menunjukkan bahwa masih banyak masalah kesehatan nasional yang harus diperhatikan. Seperti pada grafik 1 menunjukan proporsi berat badan lahir rendah pada antara tahun 2010 sampai dengan 2013, pada tahun 2010 proporsi berat badan lahir rendah secara nasional masih mencapai 11,1% dan terjadi penurunan proporsi berat badan lahir rendah pada tahun 2013 sebesar 10,2%. hal ini menunjukan masih tingginya proporsi berat badan lahir rendah di Indonesia grafik 2 menunjukan proporsi bayi lahir pendek dengan panjang kurang dari 48 cm pada tahun 2013, data menunjukan pada tahun 2013 proporsi bayi lahir pendek secara nasional masih mencapai 20,2% , hal ini menunjukan masih tingginya bayi lahir pendek kurang dari 48 cm pada tahun 2013 di Indonesia grafik 3 kecenderungan proporsi balita pendek pada beberapa provinsi pada tahun antara 2007-2013, pada tahun 2007 proporsi balita pendek secara nasional masih mencapai 36,8% dan terjadi peningkatan proporsi balita pendek pada tahun 2013 sebesar 37,2%. hal ini menunjukan masih tingginya proporsi balita pendek di Indonesia, dan terjadi peningkatan proporsi balita pendek dari tahun 2007 sampai 2013 grafik 4 menunjukan proporsi balita gizi kurang di beberapa provinsi dari tahun 2007-2013pada tahun 2007 proporsi balita gizi kurang secara nasional masih mencapai 18,4% dan terjadi peningkatan proporsi balita gizi kurang pada tahun 2013 sebesar 19,6%. hal ini menunjukan masih tingginya proporsi balita gizi kurang di Indonesia, dan terjadi peningkatan proporsi balita gizi kurang dari tahun 2007 sampai 2013 Dengan tingginya proporsi berat badan lahir rendah, bayi lahir pendek, balita pendek dan balita gizi kurang pada tahun 2007 sampai 2013 menunjukan adanya potensi penurunan kualitas SDM Indonesia di masa depan karena perkembangan otak yang tidak maksimal.

Proporsi Gangguan Perkembangan Kognitif, Bahasa, dan Motorik Kasar Menurut Berat Badan Pada Usia 0-23 bulan Menurut data hasil penelitian Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Tumbuh Kembang yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, bahwa proporsi anak usia 0-23 bulan dengan berat lahir <3000 gram yang mengalami gangguan perkembangan kognitif, bahasa dan motorik kasar lebih besar dari anak yang lahir dengan berat ≥3000 gram Kognitif

Proporsi Gangguan Perkembangan Kognitif, Bahasa, dan Motorik Kasar Menurut Panjang Badan Pada Usia 0-23 bulan Data ini menunjukkan bahwa proporsi anak usia 0-23 bulan dengan panjang badan lahir <50 cm yang mengalami gangguan perkembangan kognitif, bahasa dan motorik kasar lebih besar dari anak yang lahir dengan panjang lahir ≥50 cm Kognitif

Kondisi Saat Ini Masalah kesehatan yang mempengaruhi kecerdasan antara lain meningkatnya pernikahan dini, tingginya angka stunting anak dan tingginya bayi berat badan lahir rendah (BBLR) (Riskesdas, 2013). Studi kohor tumbuh kembang anak (Balitbangkes) pada bayi usia 0 – 6 bulan menunjukkan bahwa 47,6% anak yang lahir dengan berat kurang dari 3000 gram dan 42% anak dengan panjang lahir kurang dari 50 cm memiliki perkembangan kognisi di bawah anak seusianya. Artinya gangguan kognitif ini sudah dimulai sejak dalam kandungan (janin). Studi yang sama (Kohor Balitbangkes) menunjukkan sekitar 30 – 59% anak usia 0 – 23 bulan mengalami keterlambatan perkembangan pada semua aspek (kognitif, bahasa reseptif, bahasa ekspresif, motorik halus dan motorik kasar).

Teori terkini

………..Perlu nya mencetak generasi unggul di masa yang datang melalui eksplorasi kemampuan dan kekuatan otak manusia, sejak usia dini, dan penguatan melalui “perapian” sinaps pada usia remaja yang untuk bekal pada usia dewasa………….. “……Kolaborasi sektor Pendidikan dan Kesehatan dalam mengembangkan bentuk intervensi secara selaras seperti : program kesehatan prenatal ibu hamil, parenting, vaksinasi, gizi, pengajaran PAUD, TK,SD sangat menentukan….” stimulasi otak sejak dini dalam artikel yang ditulis oleh pak boediono wakil presiden periode kabinet indonesia bersatu 2009-2014 menunjukan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia yang unggul melalui penyiapan kondisi otak yang optimal pada setiap insan manusia indonesia sejak dini mulai dalam kandungan sampai remaja dewasa. upaya stimulasi otak pada usia perkembangan sebagai fase periode emas akan menentukan kualitas kecerdasan dan keunggulannya manusia Indonesia di masa depan. pada saat fase perkembangan usia 0-3 tahun terjadi pertumbuhan sel otak yang maksimal sehingga diperlukan asupan gizi dan stimulasi kognitif melalui pemberian berbagai informasi positif untuk menunjang sel yang tumbuh adalah sel otak yang kuat (neurogenesis) dan berhubungan satu sama lain (synaptogenesis), di usia selanjutnya dilakukan optimalisasi kecerdasan majemuk untuk memperkuat perkembangan sel otak dan hubungannya dengan sel otak lain sehingga terjadi perapian kematangan koneksi antar sel otak (pruning) yang menunjukan kematangan kecerdasan, kepribadian, dan perilaku sebagai gambaran kualitas sumber daya manusia yang unggul.

1000 Hari Pertama Kehidupan Perkembangan Otak 1000 Hari Pertama Kehidupan Periode penting dalam tumbuh kembang manusia adalah pada masa konsepsi sampai usia dua tahun (1000 hari pertama kehidupan). Kehidupan manusia pada masa 1000 hari pertama kehidupan memang sangat menentukan. Salah satunya, dalam 1000 hari pertama kehidupan tersebut merupakan periode ketika kecerdasan anak akan mulai terbentuk. Perkembangan otak manusia hanya terjadi dalam satu fase yang cepat, yakni pada periode titik kritis pertama 1000 hari kehidupan anak. Pada periode titik kritis, perkembangan otak mencapai 80 %. 1000 hari pertama penting karena pada masa itulah juga terjadi pembentukan dasar kemampuan dalam melihat, mendengar, pemahaman bahasa, dan fungsi kognitif . Selain itu, pembentukan dasar komunikasi verbal, kompetensi sosial, dan pembelajaran nilai perilaku benar dan salah terjadi saat itu. Sumber: “Thompson A, Nelson CA 2001 developmental science and the media: early brain development american psychologist 56 (1): 5 – 15”

Otak sehat dan produktif dapat di capai dengan melakukan upaya-upaya dalam mengendalikan faktor risiko dan melakukan aktivitas positif yang dikenal dengan faktor protektif di masing-masing tahapan siklus hidup.

Upaya-upaya Kemenkes

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Untuk menuju generasi sehat, cerdas, dan berkualitas disamping pembangunan kesehatan secara fisik juga perlu dilakukan pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan. Meningkatkan kecerdasan dalam perspektif kesehatan dapat dilakukan melalui stimulasi kognitif di setiap tahap siklus hidup, dimulai sejak usia janin dalam kandungan. ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Untuk Ibu hamil sebagaimana yang kita ketahui bersama disamping dilakukan pemeriksaan ANC Antenatal Care yang dilakukan minimal sebanyak 4 kali selama masa kehamilan, juga dibutuhkan gizi tambahan untuk ibu hamil baik berupa Tablet Fe dan Asam Folat. Dalam rangka mempersiapkan bayi lahir sehat dan cerdas, perlu dilakukan stimulasi kognitif baik berupa suara maupun stimulasi berupa sentuhan-sentuhan sehingga diharapkan tumbuh sinaps-sinaps dan neuron otak yang optimal. Saat ini, teknologi stimulasi yang dikembangkan adalah menggunakan brain booster. ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Untuk bayi jika tidak memiliki sebuah masalah khusus maka nutrisi yang paling baik adalah ASI karena mengandung banyak antibody dari berbagai macam sumber peyakit, ASI juga memiliki komposisi gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak bayi. Uji klinis elah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, Memiliki Kecerdasan yang lebih tinggi dan akan lebih mudah menumbuhkan emosi dan ketenangan bayi serta mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan orang lain. Untuk melindungi bayi dari berbagai macam penyakit, selain dengan ASI, dibutuhkan pula Imunisasi, Makanan Pendamping ASI, dan suplemen Vitamin A. Untuk Mengoptimalkan kecerdasan dan emosi seorang bayi, perlu dilakukan deteksi secara dini dan dilakukan stimulasi kognitifnya dengan mengoptimalkan pertumbuhan otak. Permasalahannya adalah bagaimana hal-hal yang penting yang patut diketahui oleh masyarakat awam dapat menjadi perhatian sebagai contoh; bagaimana kematangan refleks, bagaimana pembentukan refleks baik voluntary refleks maupun unvoluntary releks, bagaimana seharusnya masyarakat dapat benar-benar memberikan pehatian pada usia golden period dikarenakan situasi ini perkembangan otak manusia mencapai 80%. ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Untuk balita, pemantauan perkembangannya dapat menggunakan instrumen SDIDTK yang selama ini sudah menjadi program di layanan dasar puskesmas dan posyandu, dimana para tenaga kesehatan sudah dilatih secara dini mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada usia balita, imunisasi masih dipandang perlu untuk tetap diberikan, hal ini dilakukan guna menaggulangi risiko penularan berbagai macam penyakit yang ada dilingkungannya. Deteksi dini dan Stimulasi Kognitif masih akan terus dilakukan secara berkala guna memantau perkembangan kecerdasan balita terutama untuk mempersiapkan balita dalam memasuki jenjang sekolah dasar. Nilai-nilai luhur, budi pekerti, etika, dan moral hendaknya sudah ditanamkan sejak masa balita. Hal ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini. ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Untuk Anak-anak perlu digalakkan kembali Unit Kesehatan Sekolah. Unit Kesehatan Sekolah memiliki peran yang vital dalam perkembangan anak-anak disekolah karena perkembangan kesehatan anak dapat dipantau dengan baik melalui Unit Kesehatan Sekolah. hal ini sangat penting mengingat adanya asas Trias UKS yang melibatkan orang tua/masyarakat/LSM, murid, dan guru/pendidik. Salah satu kegiatan UKS adalah Penjaring anak usia sekolah sebagai instrumen pemantauan kesehatan anak usia sekolah baik segi fisik, mental, dan kognitif. Pada anak-anak, pemberian Imunisasi perlu dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan anak-anak dari berbagaimacam peyakit. Mengingat pentingnya peran stimulasi kognitif pada periode pembelajaran ini, maka diperlukan peran dari profesi untuk mengembangkan metode-metode yang praktis dan sesuai untuk dikembangkan di sekolah-sekolah. Note: Stimulasi kognitif dalam proses pembelajaran berbasis otak khususnya untuk pengembangan modalitas belajar, maka pola asuh/perenting yang baik membentuk kemampuan penggunaan logika yang memadai pada anak atau disebut dengan intelektual tindakan konkrit ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Pronografi Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Untuk remaja, saat periode ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak dan masa dewasa yang bermula pada perubahan fisik yang cepat dan pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tumbuh, perkembangan karakteristik seksual termasuk reproduksi sehingga diperlukan pemahaman yang matang terhadap kesehatan reproduksi, konseling gizi HIV/AIDS dan NAPZA, dan bahaya pornografi, mengigat pada masa ini terjadi proses pematangan fisik, mental, dan kognitif ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

KESEHATAN INTELIGENSIA Remaja : Kecerdasan spiritual Mengingat periode ini sangat penting, meningkatnya kekerasan dalam kalangan remaja, penggunaan bahasa dan katakata yang memburuk, pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan, meningkatnya perilaku merusak diri seperti menggunakan NAPZA, Alkohol dan seks bebas/ pornografi serta semakin merosotnya norma moral baik dan buruk, dan semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, maka remaja perlu mendapatkan assessment mengenai kecerdasan yang dimiliki dari 8 area kecerdasan majemuk yang ada. Orang tua dan masyarakat harus sadar bahwa setiap individu mempunyai potensi kecerdasan yang akan bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah kompetensi untuk pengembangan diri yang meliputi kecerdasan naturalis, interpersonal, logika-matematika, visual-spasial, kinestetik, intrapersonal, musikal, dan linguistik.

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Program kementerian kesehatan pada siklus dewasa dititikberatkan pada kegiatan promotif nda preventif pola hidup sehat, deteksi penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan kesehatan olah raga dan kesehatan kerja. Berdasarkan data penyakit tertinggi pada tahun 2015 adalah stroke maka upaya yang dilakukan lebih ditekankan pada program promotif dan preventif penyakit tidak menular atau degeneratif, serta promosi pada gaya hidup otak sehat yang bertujuan untuk mencegah kepikunan/demensia. Dalam rangka pembangunan SDM, kementerian kesehatan mengembangkan pemetaan potensi pegawai berdasarkan kapasitas otak yang mendasari SDM bekerja. Pengembangan tersebut dilakukan dalam bentuk capacity building. Mengingat bangsa yang tidak memiliki karakter bisa dikatakan sebagai sebuah bangsa yang bermasalah antara lain menuunnya etos kerja, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara dan membudayanya ketidak jujuran, rasa saling curiga, maka kondisi semacam ini akan membuat SDM bangsa yang tidak mampu bersaing dengan bangsa yang lain. ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

Deteksi PM dan PTM Deteksi dan Stmulasi Kognitif Lansia PHBS Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Kecerdasan majemuk UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Memiliki orang tua dan keluarga dengan kondisi lanjut usia tentu membutuhkan kesabaran karena orang dengan kondisi lanjut usia memiliki banyak perubahan kondisi baik secara penurunan kualitas organ tubuh, perubahan secara emosional, dan juga perubahan secara kognitif, oleh karena itu orang dengan kondisi lanjut usia akan lebih sensitif dan mudah emosional, maka perlu dilakukan deteksi Penyakit menular dan penyakit tidak menular serta dilakukannya deteksi dan stimuasi kognitif dengan harapan agar orang dengan kondisi lanjut usia masih memiliki daya guna baik di lingkugan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini diharapkan mampu mempertahankan fungsi kognitif dan mencegah penurunan fungsi kogntif secara drastis pada lanjut usia guna meningkatkan kualitas lanjut usia yang sehat, mandiri, dan produktif ASI Imunisasi MP ASI Vit. A Deteksi dan stimulasi kognitif ANC Tablet Fe dan asam folat Gizi ibu hamil Nutrisi Janin Stimulasi (suara, sentuh)

7 Upaya untuk Kematangan Kognitif > 60 tahun :

Temuan-temuan yang mempelajari perkembangan dan bekerjanya otak manusia sangat relevan bagi kebijakan dan program pendidikan dan kesehatan. Semua temuan ini menggarisbawahi betapa strategisnya peran program intervensi dini di bidang kesehatan dan pendidikan.

Program kesehatan prenatal ibu hamil, program parenting, vaksinasi, gizi dan pengajaran di PAUD, TK, SD sangat menentukan keberhasilan kita memanfaatkan kesempatan emas untuk membentuk manusia Indonesia baru yang unggul

Terima kasih