PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI
Mampu menjelaskan konsep pengambilan keputusan dalam organisasi Membedakan tipe-tipe pengambilan keputusan dalam hierarki organisasi. Mampu menjelaskan teori rasionalitas terbatas (bounded rationality) dari Simon. Mengenal dan mampu menjelaskan berbagai proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Mampu menjelaskan dengan bahasa sendiri peran intuisi dalam pengambilan keputusan. Mampu merumuskan dan menjelaskan hakekat kekuasaan dan pengertian politik dalam organisasi. Mampu mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan antara kekuasaan dan kepemimpinan. Mampu menjelaskan berbagai jenis proses politik dalam organisasi, dan taktik-taktik politik yang digunakan dalam organisasi
BATASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). DEFINISI Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik dari berbagai alternatif yg tersedia. Pengambilan keputusan mencakup: pembuatan pilihan (choice making) pemecahan masalah (problem solving)
TIPE-TIPE KEPUTUSAN Dari segi masalah dan prosedur keputusan dibedakan: Keputusan yang Diprogram (programmed decisions) Adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang. Keputusan yang tidak Diprogram (non-programmed decisions) Keputusan yang berhubungan dengan masalah khusus, baru, yang tidak cukup diatur dalam aturan dan prosedur yang ada. Dari segi subyeknya dibedakan Keputusan individual, Pengambilnya adalah individu-individu dalam organisasi baik manajer maupun karyawan nonmanajerial. Keputusan kelompok Pengambilnya adalah kelompok pimpinan, pimpinan dan kelompok orang, kelompok orang (tim) Menurut Bobot dan Nilainya. Keputusan Strategis, Keputusan Operasional
Proses pengambilan keputusan Reksohadiprodjo dan Handoko (1992:148) proses pengambilan keputusan dalam organisasi mencakup: Identifikasi dan diagnosis masalah Pengumpulan dan analisis data yang relevan Pemilihan alternatif yang terbaik Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil. Pengambilan keputusan mencakup 3 dimensi waktu sekaligus yaitu: Waktu yang lalu (the past), pada saat mana berbagai masalah berkembang, informasi dikumpulkan dan kebutuhan akan keputusan dirasakan Waktu sekarang (the present), pada saat mana alternatif-alternatif ditemukan, dan pilihan diambil Waktu yang akan datang (the future), pada saat mana keputusan dilaksanakan dan dievaluasi
Intuisi Pengalaman Fakta Wewenang Rasional George R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku, Intuisi Pengalaman Fakta Wewenang Rasional
RASIONALITAS KEPUTUSAN Keputusan dikatakan rasional jika keputusan tersebut sebuah alternatif (sarana) dipilih secara tepat untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan Kusdi (2009:106) Rasionalitas keputusan sering dibatasi oleh hal-hal yang berikut; Informasi yang tidak lengkap Kompleksitas permasalahan yang dihadapi Keterbatasan kapasitas pengolahan informasi manusia Keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan. Poltik internal organisasi yang menimbulkan preferensi-preferensi yang saling berlawanan tentang tujuan-tujuan organisasi
Gambar 7.1. Model Proses Pengambilan Keputusan Kelompok Cara Disepakati Tidak Disepakati Proses Keputusan Koalisi Proses Keputusan Tong Sampah Tujuan Disepakati Tidak Disepakati Proses Keputusan Rasional Proses Keputusan Coba-Coba Sumber: diadopsi dari Hatch dalam Kusdi (2006 :108)
Penjelasan Situasi pengambilan keputusan kelompok dipengaruhi oleh sepakat tidaknya para pengambil keputusan pada, (1) cara; dan (2) tujuan atau definisi permasalahan. Proses keputusan rasional, jika cara dan tujuan dapat disepakati oleh pengambil keputusan. Proses keputusan koalisi, dimana kesepakatan tentang cara mencapai namun terjadi ketidaksepakatan mengenai tujuan/definisi permasalahan. Proses keputusan coba-coba (trial and error), jika para pihak yang membuat keputusan sudah sepakat tentang tujuan-tujuan yang hendak dicapai, namun tidak sepakat mengenai cara mencapainya. Proses keputusan tong sampah, jika tidak ada kesepakatan tentang cara maupun tujuan di antara para pengambil keputusan. Keputusan
Kekuasaan dan politik Luthans (2006:482) kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi perilaku, mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan, dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Robbins & Judge (2008:147) politik berfokus pada penggunaan kekuasaan utk mempengaruhi peng-ambilan keputusan dalam organisasi. Gibson et.al (1996:512) politik adalah aktivitas yang digunakan untuk memperoleh, mengembangkan dan menggunakan kekuasaan, dan sumberdaya lain,...
Darimana datangnya kekuasaan? Kekuasaan posisi (position power), yaitu kekuasaan yang bersumber dari posisi seseorang dalam hierarki organisasi. Kekuasaan posisi mencakup: Kekuasaan Koersif (Coercive power), Kekuasaan Imbalan (Reward power), Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power). Kekuasaan pribadi (personal power), yaitu kekuasaan yang berasal dari karakteristik individual yang unik, penting dan langka. Dua basis kekuasaan pribadi yaitu; Kekuasaan Keahlian (Expert power), Kekuasaan Rujukan (Referent power), .
Kekuasaan vs kewenangan (otoritas) Wewenang adalah hak untuk bertindak atau melaku-kan sesuatu, sedang kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Wewenang diperoleh dari jabatan/posisi dalam organisasi, sedang kekuasaan didapatkan selain dari posisi dalam organisasi (position power) juga dari ciri pribadi (personal power). Wewenang dalam organisasi bersifat hierarkis dari atas ke bawah, sedang kekuasaan sifatnya multi-direksional, bisa dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas atau bisa pula menyamping.
OTORITAS DALAM ORGANISASI Menurut Weber, jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola kepemimpinan dan kegiatan pengambilan keputusan dalam organisasi, ada tiga, yaitu; Otoritas Rasional – Legal. Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap legalitas aturan dan hak pemimpin untuk memberikan perintah. Otoritas Tradisional. Otoritas yang muncul karena keperca-yaan orang kepada tradisi, termasuk status seseorang yang karena tradisi mempunyai hak untuk memerintah. Otoritas Karismatis. Otoritas yang muncul pada diri seseo-rang yang mempunyai karakteristik pribadi yang luar biasa, yang menyebabkan orang tersebut dianggap mempunyai hak untuk memerintah orang lain. Kegiatan internal organisasi biasanya tetap didasarkan pada otoritas rasional-legal, tetapi alasan eksistensi organisasi bisa saja berupa otoritas tradisional maupun otoritas karismatis.
PROSES POLITIK DALAM ORGANISASI Kusdi (2009:115) Lima proses politik (membangun dan menggunakan kekuasaan) yang biasa dilaku- kan dalam organisasi. Cara bersaing, yaitu memaksa lawan berada pada posisi kalah menang Cara akomodasi, yaitu bersikap kooperatif dalam mengakomodasikan kepentingan lawan. Cara kolabolasi, yaitu berusaha mengubah lawan menjadi sekutu sehingga tercapai win win solution. Cara menghindar, yaitu mengurangi atau tidak menonjolkan adanya perbedaan kepentingan. Cara kompromi yaitu berbagi kepentingan atau manfaat dengan lawan.
SUMBER KESALAHAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Keengganan mengambil resiko Keterbatasan waktu Gagal dalam mendefinisikan kondisi, kriteria, dan tujuan Sumber-sumber informasi yang tidal reliabel dan valid, tetapi di dasarkan pada rasa like and dislike Tidak menggunakan metode yang sistematis Tidak bisa melepaskan subyektivitas dan emosi dalam mengambil keputusan Gagal dalam mengimplementasikan, karena tidak ada rencana yang matang.
Terima Kasih