Santi susanti nim :140035
Kebutuhan gizi pada ibu hamil dan komplikasi kehamilan kebutuhan energi pada kehamilan trimester I hanya memerlukan tambahan 100 Kal per hari (menjadi 1.900 Kal 2.000 Kal per hari). Ini berarti sama dengan menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau 2 buah apel dalam menu sehari. Selanjutnya saat trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan meningkat menjadi 300 Kal per hari, atau sama dengan mengonsumsi tambahan 100 g daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi cair.
Tiga zat gizi penting * Asam Folat Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD (Neural Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Disarankan dikonsumsi semenjak masa persiapan atau sebelum kehamilan karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal kehamilan.
dibutuhkan selama kehamilan adalah 600 mikrogram per hari per orang dibutuhkan selama kehamilan adalah 600 mikrogram per hari per orang. Jadi ada tambahan sebanyak 200 mikrogram per hari per orang dibanding manusia dewasa yang tidak hamil.
* Kalsium Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga kehamilan. Pada masa inilah janin mulai tumbuh dengan pesat, terutama pembentukan tulang dan giginya. Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari (sama dengan mengonsumsi 2 gelas susu atau 125 g keju), jauh lebih banyak dibanding kebutuhan kalsium selama tidak hamil yang hanya 1.000 mg per hari.
* Zat Besi Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh. Buntut-buntutnya dapat memengaruhi perkembangan janin. Kekurangan zat besi umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan gangguan penyembuhan luka
Kategori berat badan (BB) Jumlah kenaikan berat yang dianjurkan BB kurang 12-18 kg Normal 11,3-15, 75 kg BB berlebih 6,75-11, 25 kg
Komplikasi kehamilan Pre-eklampsia dan eklampsia Hiperemesis gravidarum Anemia Gestational diabetes Abortus
Dampak defisiensi gizi Kekurangan karbohidrat Akibat kekurangan karbohidrat lainnya pada janin akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lebih ringan, pertumbuhan yang lambat, kemampuan otak kurang, gangguan psikologis, kekurangan gizi, bahkan kekurangan karbohidrat yang berat akan menyebabkan bayi marasmus
2. Kekurangan protein Akibat kekurangan protein semasa kehamilan dapat berpengaruh pada bayi, bayi akan mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan perkembangan otak bayi tidak optimal
3. Kekurangan lemak Pada ibu hamil lemak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Kekurangan lemak dapat menyebabkan dampak negative pada pertumbuhan jaringan placenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
4. Kekurangan vitamin a) Kekurangan vitamin A. Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika permintaan vitamin A untuk janin yang dikandung dan ibu hamil sendiri meningkat. Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.
b) Kekurangan Vitamin B1, B2, B3, B5 dan B6 Dampak kekurangan vitamin ini akan menimbulkan efek yang sama baik pada ibu hamil maupun orang biasa yaitu diantaranya : B1 akan menyebabkan berbagai gangguan seperti kulit kering dan bersisik, beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung dan system saraf, B2 akan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah dan sariawan, B3 akan menyebabkan kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah dan mual, B5 atau B6 akan menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik, keram otot dan kesulitan untuk tidur.
c.) Spina Bifida (kekurangan asam folat /B9 selama masa kehamilan) Kekurangan (deficiency) asam folat selama kehamilan dapat menyebabkan bayi /janin mengalami spina bifida , suatu Neural Tube Defects (NTDs) yaitu adanya celah pada tulang belakang karena gagal tertutupnya tabung saraf tulang belakang pada hari ke-38 pasca konsepsi (pembuahan). Resiko NTDs dapat dikurangi hingga 80 % dengan konsumsi asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan. Spina Bifida merupakan suatu masalah tulang belakang, dimana saraf-saraf yang mengontrol fungsi gerak dan fungsi-fungsi tubuh lainnya tidak berjalan dengan sempurna. Anak-anak yang mengalami spina bifida ini akan memiliki kecacatan seumur hidup, dan mereka juga membutuhkan banyak tindakan operasi selama hidupnya.
Agar janin tidak mengalami Spina bifida, Ibu Hamil sangat dianjurkan untuk memenuhi asupan vitamin B9 atau Asam Folat. Sumber alami dari Vitamin B9 adalah sayuran hijau, gandum, buncis, kelapa, daging, ikan, hati, jeruk, jamur, kacang, dan ragi.
Kekurangan vitamin B12. Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membentuk DNA, RNA, lemak dan beberapa hormon serta protein yang berperan penting untuk membentuk sel darah merah dan menjaga saraf tetap bekerja dengan baik. Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
Kekurangan Vitamin C Jika kekurangan / defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi zat besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Kekurangan kalsium dan vitamin D. Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.
Kekurangan Vitamin E Akibat lain kekurangan vitamin E adalah : perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot, kelemahan dan kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis, gangguan penglihatan, anemia, retensi cairan (odem), kelainan kulit.
Kekurangan Vitamin K Kecenderungan terjadinya perdarahan akibat gangguan proses koagulasi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin K atau dikenal dengan Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB). PDVK adalah terjadinya perdarahan spontan atau perdarahan karena proses lain seperti pengambilan darah vena atau operasi yang disebabkan karena berkurangnya aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX dan X) sedangkan aktivitas faktor koagulasi yang tidak bergantung pada vitamin K, kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal.
Kekurangan Mineral Kekurangan mineral pada ibu hamil dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak Cuma itu tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan nuntuk membantu proses metabolism energy menjadi terganggu
SEKIAN TERIMAKASIH