MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK budaya oleh : iswadi, Mpd

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pancasila sebagai ETIKA kehidupan berbangsa
Advertisements

PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA Oleh: ANTON BUDIARTO, S.H., M.H.
Pendahuluan Wawasan Budi Luhur
ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Keindahan identik dengan kebenaran
Aksiologi Dalam Ilmu Pendidikan
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
Manusia memiliki kemampuan :
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
FILSAFAT NILAI Filasafat nilai mempelajari estetika dan etika yang berhubungan dengan eksistensi manusia secara fisik dan nonfiksik Etika standar ukurannya.
ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Pert. 2 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
TUJUAN MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR
Pertemuan 13 : “ MOTIVASI “
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KONSEP TEKNOLOGI.
MANUSIA KEBUDAYAAN.
Kebutuhan biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer, karena semua itu
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
SOSIOLOGI DESAIN TIU: Setelah mengikuti Mata Kuliah Sosiologi Desain, mahasiswa mengerti tentang proses pemikiran dan perwujudan hasil karya yang terkait.
Kedudukan dan Fungsi Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN FALSAFAH
Orientasi Baru Dalam Pembelajaran
Manusia Dan Kebudayaan
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
Definisi Etika Pemerintahan
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
Pert. 2 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
Pertemuan 3 Filsafat Pancasila Mahendra P. Utama.
KEBUDAYAAN Antarin Prasanthi.
Definisi Etika Pemerintahan
Ilmu Sosial Budaya Dasar HAKIKAT MANUSIA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PERILAKU ORGANISASI Bab vii.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL oleh : iswadi, Mpd
Ilmu Sosial Budaya Dasar PERUBAHAN SISTEM NILAI BUDAYA DAN MASALAH KEMANUASIAAN PERUBAHAN SISTEM NI Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah.
Ilmu dan Kebudayaan.
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
(IBD) ILMU BUDAYA DASAR Kian Amboro, M.Pd.
HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Definisi Etika Pemerintahan
Teori Hirarki Kebutuhan
Makna Akhlak, etika dan moral
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
1. Latar Belakang Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
ETIKA & ESTETIKA BUDAYA
Manusia dan Harapan Ilmu Budaya Dasar.
KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF AKSIOLOGY
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
HAKIKAT DAN PERAN MANUSIA
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
MEMPERSEMBAHKAN KELOMPOK 1 M. Reza Ansyari LubisMuammad Abduh Arya Syaputra Novika LubisWiwik HerawatiSiti Nuranis.
ETIKA PROFESI.
SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA
BAB 2 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
ETIKA DAN MORAL. MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI. PENGERTIAN NILAI Nilai adalah kualitas yang melekat pada sesuatu atau keberhargaan dari sesuatu. Nilai adalah kualitas.
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
PROSES PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN. SEBAGAIMANA DIKETAHUI BAHWA KEBUDAYAAN ADALAH HASIL CIPTA, KARSA DAN RASA MANUSIA OLEH KARENANYA KEBUDAYAAN MENGALAMI.
Transcript presentasi:

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK budaya oleh : iswadi, Mpd

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk budaya Akal budi merupakan pemberian sekalikigus potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki makhluk lain. Dengan akal budinya manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbaharui, memperbaiki, mengembangakan dan meningkatkan suatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia. 

Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia lainnya. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Manusia adalah pencipta kebudayaan.

Abraham Maslow seorang ahli psikologi, perpendapat bahwa kebutuhan manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 tingkatan. Kelima tingkatan tersebut adalh sebagai berikut. 1. Kebutuhan fisiologis (physiological nieeds). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organism manusia, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, sembuh dari sakit, kebutuhan seks, dsb. 2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (safety dan security needs). Kebutuhan ini menyangkup perasaan, seperti bebas dari rasa takut, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dsb.

3. Kebutuhan sosial (social needs) 3.      Kebutuhan sosial (social needs). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai diperhitungkan sebagai peribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama, persahabatan, interaksi, dsb. 4.      Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat, dsb. 5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemmpuan, bakat, kreativitas, ekspresi diri, prestasi, dsb.

Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia dianugerahi akal dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah manusia menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Terciptanya kebudayaan adalah hasil interaksi       manusia dengan segala isi alam raya ini. Hasil interaksi binatang dengan alam         sekitar tidak membentuk kebudayaan, tetapi hanya menghasilkan pembiasaan saja. Hal ini karena binatang tidak dibekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan naluri  tingkat rendah.

Karena manusia adalah pencipta kebudayaan maka manusia adalah makhluk berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksistesi manusia di dunia. Dengan kebudayaannya manusia mampu menampakkan jejak–jejaknya dalam panggung sejarah dunia.

Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin), akhlak, atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah–masaah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak susila, baik dan buruk. Dalam hal ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan baik–buruk perbuatan manusia. Namun, etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut : a. Etika dalam arti nilai–nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku. b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang dimaksud disini adalah kode etik) c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk . Disini etika sama artinya dengan filsafat moral.

Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nilai indah–jelek (tidak indah). Nilai estetika berari nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik murni. a. Secara luas keindahan mengandung ide kebaik an, bahwa segala sesuatunya yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang mengandung ide kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kebajikan yang indah. Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada apakah merupakan hasil seni ,alam, moral, dan intelektual. b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna).

c.       Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran perabaan dan perasaan, yang semuanya dapat menimbulkan persepsi (anggapan) indah. Estetika berifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.

Prinsip kemanusiaan  tidak membeda- bedakan kita memperlakukan orang lain atas dasar warna kulit,suku,agama,ras,asal,dan status sosial ekonomi. Kita tetap harus manusiawi terhadap orang lain, apa pun latar belakangnya, karena semua manusia adalah  makhluk Tuhan yang sama harkat dan martabatnya. Perilaku yang manusiawi atau memanusiakan manusia adalah sesuai dengan kodrat manusia. Sebaliknya, perilaku yang tidak manusiawi bertentangan dengan hakikat kodrat manusia.  Perilaku yang tidak manusiawi akan mendatangkan kerusakan hidup manusia.

Problematika Kebudayaan Bahwa dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan sesama,masyarkat dengan masyarakat lain yang terjadi antar persekutuan hidup manusia sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya tentang kebudayaan yaitu : 1.Pewaris Kebudayaan yaitu proses pemindahan,penerusan,pemilikan dan pemakaian darigenerasi ke generasi secara kesenambungan. 2.Perubahan Kebudayaan yaitu perubaha yang terjadi karena ketidaksesuaian diantar unsur-unsurbudaya. 3.Penyebaran Kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsure-unsur kebudayaandari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau dari masyarakat ke masyarakat yang lain.

Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan peradaban bangsa tersebut. Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan yaitu manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal  dan pikirannya menjadikan Khalifah di muka bumi dan diberikan kemampuan. Manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal, intelegensi, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku.