APLIKASI SANITASI PADA PEMBUATAN SARI BUAH APEL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: M. Hatta Djamil QMS Assessor LRQA Indonesia
Advertisements

PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Market chain cleaning and disinfection training
Proses Thermal.
Good Manufacturing Practices (GMP)
Perkembangan Penyakit dan Strategi Pengelolaan Produk Pascapanen
Sanitasi dan Keamanan.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Good Manufactory Practices
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
Kualitas Ikan Segar Jurusan Teknologi Industri Pertanian

MIKROBIA PATOGEN PADA MAKANAN
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
SANITASI INDUSTRI PANGAN
Keragaman metabolit sekunder
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
Mengembangkan Tabel HACCP PLAN
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
‘’Sakit gigi’’ Julias pinem
Fresh Fruit and Vegetables

Oleh Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
ASPEK BIOLOGI & MIKROBIOLOGI PANGAN
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
TEPUNG TELUR.
Selamat Jumpa 2004.
Pencemaran Sungai XI IPS 2 Di Susun Oleh : Ardya Ulviana (04)
TANAMAN BERKHASIAT OBAT
PENERAPAN HACCP.
Sanitasi Pada Proses Produksi Wine
ANALISIS BAHAN PENGAWET ALAMI PADA MINUMAN
HACCP HAZARD ANALYSIS CRITICAL CRONTROL POINT
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
OBJEK DARI HIGIENE SANITASI
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN Nianggarda Dwi Ersanti ( )
By: Qia ami ramadani aidia
PH METER : PROSEDUR KALIBRASI PEMELIHARAAN TROUBLE SHOOTING
PASCA PANEN Luh Putu Suciati.
HIGIENE SANITASI PANGAN
BUDIDAYA JAMUR KUPING Disampaikan pada Penyuluhan Petani Jamur Kuping
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
PEMPROSESAN ALAT.
Penerapan GMP PADA UKM OLAHAN PANGAN
SANITASI MAKANAN & MINUMAN A.M.FADHIL HAYAT. PENGERTIAN Makanan (WHO): semua substansi yg diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat2an dan substansi.
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
DR. KURNIA HARLINA DEWI, MSi JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU.
PIAGAM BINTANG KEAMANAN PANGAN KANTIN SEKOLAH
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
DAMPAK LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP DRAINASE KOTA Aulia Rahman Zulmi SMK – SMTI Padang.
Transcript presentasi:

APLIKASI SANITASI PADA PEMBUATAN SARI BUAH APEL Oleh: Pradistita Paras A. 125100307111065 Amelia Monika M. 125100307111069 Gita Ayu Pratiwi 125100307111075 Alfida Indana Z. 125100307111089 Priscilla Arlendita 125100307111093

PROFIL PRODUK Nama produk : sari buah apel “Siiplah” Ukuran : 120 ml, 200 ml, 300 ml Varian rasa : anggur, leci, mangga, markisa, original dan jambu merah. Komposisi : sari buah apel asli, gula asli, tanpa pemanis buatan, tanpa pewarna, dan tanpa pengawet. Produk ini telah lulus uji BPOM. Produk ini biasanya menjadi oleh-oleh utama khas Kota Malang.

STANDAR MUTU

PERAN BAKTERI PATHOGEN DAN SUMBER KONTAMINAN Produk minuman dengan kadar asam yang cukup rendah seperti sari buah ini banyak mengandung mikroorganisme berupa E.coli, Salmonella, Crytosporidium yang merupakan bakteri patogen yang dapat tumbuh secara bebas apabila produk minuman sari buah tidak dipasteurisasi. Salah satu teknik pasteurisasi minuman sari buah adalah menggunakan pasteurisasi dengan panas yang berfungsi untuk membunuh atau mengeliminasi mikroba patogen yang terdapat pada minuman sari buah

Hasil identifikasi jenis kapang yang terdapat dalam buah apel segar dari varietas Manalagi dan Fuji terlihat bahwa dalam buah apel tersebut teridentikasi kapang-kapang penghasil patulin. patulin merupakan racun metabolit yang diproduksi oleh beberapa spesies Penicillium, Aspergillus dan Byssochlamys. Kapang penghasil patulin yang utama adalah Penicillium expansum. Infeksi P. expansum terutama disebabkan luka akibat serangga dan pengangkutan, yang menyebabkan masuknya kapang melalui sistem vaskuler dan lentisel.

Lanjutan… Tingginya kadar patulin pada sari buah kemungkinan disebabkan bahan baku yang digunakan pada pembuatan sari buah apel telah tercampur dengan bahan yang sudah mulai membusuk/berjamur, atau perlakuan penghilangan bagian buah yang busuk (trimming) kurang sempurna. Guna mengurangi kadar patulin sebaiknya melaksanakan GAP (Good Agricultural Practices) dan GMP (Good Manufacturing Practices) di semua rantai produksi. Selain itu juga mengadopsi sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sebagai garansi untuk mengkontrol patulin dan kontaminan lain yang terdapat dalam sari buah apel.

6 PRINSIP HIGIENE SANITASI PANGAN

PROSEDUR SANITASI Pastikan form pencatatan dan skedul pembersihan serta sanitasi tersedia Pastikan petugas khusus untuk pelaksanaan pembersihan dan sanitasi tersedia Pastikan petugas telah dilatih atau mengikuti pelatihan pembersihan dan sanitasi Pastikan petugas inspeksi / monitoring pembersihan dan sanitasi tersedia. Petugas menyapu lantai ruangan dari kotoran/debu berat dengan menggunakan sapu plastik Petugas menyiapkan larutan klorin 150-200 ppm dalam bak tersedia (terbuat dari plastik) Semprotkan larutan klorin menggunakan sprayer bertekanan tinggi pada lantai. Pastikan seluruh lantai tersanitasi terlebih sudut-sudut ruangan yang tersebunyi sesudah dan sebelum ruangan digunakan.

LANJUTAN Pastikan air mengalir dengan baik pada saluran drainase didalam ruangan dan mengalir ke luar ruangan menuju pada tempat penampunga limbah pencucian. Hindarkan air sanitasi tergenang pada lantai dan saluran drainase. Pastikan bahwa peralatan yang digunakan sudah bersih dan tersanitasi sebelum dan setelah digunakan. Peralatan dapat dicuci dan disanitasi bila yakin bahwa peralatan tersebut belum bersih ketika saat akan digunakan atau proses berlangsung. Peralatan seperti krat plastic untuk wadah untuk mentransfer produk dari wadah pemanenan dikebun dicuci menggunakan deterjen dan disanitasi menggunakan larutan klorin.

LANJUTAN Alat timbangan dibersihkan dengan sikat dan bagian yang boleh kena air dicuci dengan deterjen dan disanitasi dengan larutan klorin. Peralatan dan bahan kimia (klorin) disimpan pada tempat aman yang telah disediakan. Petugas pembersih dan sanitasi mencatat pada form pencatatan yang tersedia Petugas inspeksi melaksanakan inspeksi pada saat kegiatan sanitasi dan melakukan monitoring hasil kegiatan melalui form pencatatan petugas pembersih dan sanitasi. Lakukan pengujian kemungkinan kontaminasi pada ruang dan peralatan secara regular dengan mengambil sampel (sweb) pada tempat-tempat kritis berkembangnya mikroorganisme penyakit manusia.

PEMECAHAN MASALAH DAN SOLUSI ALTERNTIF DALAM APLIKASI SANITASI Perubahan warna lantai : mengembalikan warna lantai yang telah kotor dengan membasuh lantai dengan larutan pemutih keseluruh bagian dan diamkan selama kurang lebih 30 menit, kemudian dapat disikat hingga bersih kembali. Lakukan pembersihan tersebut secara berkala. Lapisan putih pada peralatan : Terdapat lapisan-lapisan putih pada peralatan karena terlalu banyak cairan pembersih yang digunakan dan ketika pembilasan kurang merata. Sebaiknya, gunakan cairan pembersih sesuai dengan kebutuhan dan proses pembilasan yang harus lebih merata Saluran pembuangan buntu : kemungkinan saluran pembuangan tidak dibersihkan setiap hari dan/atau kotoran dari sapuan lantai ikut mengalir ke saluran pembuangan. Sebaiknya dilakukan pembersihan saluran pembuangan secara berkala agar tidak terjadi penumpukan limbah pada saluran.

TERIMA KASIH 