Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
Kejadian yang mengancam kehidupan seperti bencana alam, kecelakaan, peristiwa kriminalitas, pelecehan sexual dll krisis psikologis Krisis merupakan situasi yang mengakibatkan seseorang tidak dapat mengatasi masalahnya atau melakukan coping secara efektif
Respon terhadap Krisis Reaksi emosional, berupa rasa takut, marah, bersalah, ataupun berkabung. Reaksi mental, berupa kesulitan dalam kosentrasi, kebingungan, mimpi buruk. Reaksi fisik seperti sakit kepala, lemah, gangguan pencernaan Reaksi perilaku berupa perubahan pola makan, tidur, isolasi diri ataupun kegelisahan
Gejala menetap (beberapa minggu-bulan) Kriteria gangguan psikiatrik Gejala psikologis hanya dapat dinyatakan bila memenuhi kriteria dibawah ini: Gejala hebat dan menunjukkan gangguan yang bermakna pada fungsi sosial dan pekerjaan. Gejala menetap (beberapa minggu-bulan)
Gangguan jiwa yang sering kali tampak setelah bencana Reaksi stres akut (sampai 1 bulan) Gangguan stres pasca trauma (Post-traumatic stress disorder (PTSD)….>1 bulan setelah trauma Kehilangan dan Berduka (sampai 6 bulan) Gangguan jiwa yang dapat di diagnosis GangguanDepresi (vs kesedihan) (timbul 2 mg setelah trauma) Gangguan cemas (vs cemas) (1 bulan setelah trauma) Gangguan penyesuaian (vs kesulitan penyesuaian )(1 mg sampai 6 bulan) Gangguan somatoform Penyalahgunaan zat dan alkohol (1 mg setelah trauma) Kambuh/ relaps gangguan jiwa yang sudah ada Penyakit psikosomatik Gangguan Psikotik Gangguan jiwa ini membutuhkan intervensi spesialis kesehatan jiwa dan kebutuhan rujukan
Gangguan Stres Akut – F43.0 Harus ada kaitan dengan stressor yang luar biasa Setelah trauma penderita tampak berfluktuasi kondisi mentalnya yang jelas terkait dengan peristiwa itu. Gejala akan mereda dalam waktu beberapa hari sampai 4 minggu
Gangguan Stres Akut Gejala Terpaku (daze), Kebingungan Depresi, ansietas, kemarahan, kecewa Agitasi atau sangat reaktif Menarik diri Gejala ansietas Disorientasi Amnesia
Gangguan Stres Akut – F43.0: Penatalaksanaan Psikoterapi berorientasi krisis: Mengurangi distres Bicarakan apa yang telah terjadi Beri penjelasan tentang respon fisik terhadap peristiwa traumatik Jelaskan bahwa reaksi stres akut kemungkinan besar akan mereda dalam waktu singkat Dukungan sosial penting dalam menolong individu untuk mengatasi traumanya Gunakan metoda relaksasi sederhana Pastikan individu mendapatkan monitoring dan pengobatan lanjutan
Gangguan Stres Pasca Trauma – F43.1 adalah respon anxietas yang berkepanjangan terhadap peristiwa traumatic Gejala-gejala paling tidak harus dialami selama 1 bulan setelah trauma luar biasa berat Harus didapatkan bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari kejadian traumatik secara berulang-ulang (flashback). Menghindari hal-hal yang mengingatkan peristiwa itu Mimpi buruk dan tidur yang terganggu Gejala lain: bengong , emosi tumpul, menjauhi orang, tidak responsif terhadap lingkungan, anhedonia, takut, panik, agresif, bangkitan otonomik berlebihan, anxietas, depresi, insomnia, ide bunuh diri.
CATATAN..... Gangguan Axietas : Sadar dirinya sakit/insight baik. Daya nilai realitas baik. Dia tidak dapat mengatasi gejalanya menderita. Perilakunya dapat sangat terganggu, tapi biasanya masih dalam batas norma sosial. Kepribadiannya tetap utuh.
Mengganggu kehidupan sehari-hari Dapat mengarah pada masalah lain: Pada sebagian orang gejala tersebut berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah trauma Mengganggu kehidupan sehari-hari Dapat mengarah pada masalah lain: Penyalahgunaan zat Masalah relasi dengan orang lain
PENATALAKSANAAN Bantu penderita untuk menghadapi pengalaman, memori dan situasi yang diasosiasikan dengan peristiwa traumatik Mengurangi distres Bicara apa yg terjadi Penjelasan respon fisik thd trauma Rx....... Mereda Dukungan sosial Rujukan ke ahli yang berpengalaman mengatasi sering diperlukan
Medikasi: SSRI: Mulai dengan dosis rendah dan naikkan perlahan Sertralin 25 mg atau fluoxetin 10 mg per hari dan dinaikkan Obat-obat lain sesuai dengan gejala penyerta yang mengganggu.
Reaksi berkabung Proses emosional dan psikologis yang menyertai duka cita, dapat diekspresikan secara internal maupun eksternal Normal, Berduka (grief) akan membaik dalam waktu 6 bulan
Berkabung abnormal Tanda dan Gejala Menghindar secara sosial Depresi Kurang tidur Anoreksia Gejala somatik dari nyeri dan perasaan Ganguan pada penampilan Berkurangnya tenaga Preokupasi pada kematian Halusinasi yang sementara Mumifikasi (preservation of possessions)
Berkabung abnormal Penatalaksanaan Konseling untuk “kehilangan” Terapi dengan obat dapat meringankan kecemasan atau depresi Pertama dapat diberikan hipnotik atau ansiolitik Selanjutnya lebih baik menggunakan antidepresan
Gangguan depresi membutuhkan terapi yang khusus Gejala Depresi vs Gangguan Depresi Gejala depresi dapat disebut sebagai “Kesedihan” dan tidak membutuhkan terapi yang khusus Gangguan depresi membutuhkan terapi yang khusus Gangguan depresi harus didiagnosis hanya bila seseorang mempunyai gejala yang berat, berkelanjutan dan ada gangguan pada fungsi seseorang
Gangguan Depresi Tanda dan Gejala Suasana hati (Mood) yang depresif: perasaan sedih, menderita, mudah tersinggung atau gelisah Kehilangan minat dan rasa senang Berkurangnya tenaga, mudah lelah, menurunnya aktifitas, tanda kelelahan pada upaya yang sangat ringan Menurunnya konsentrasi dan perhatian terhadap tugas Berkurangnya rasa percaya diri dan rendahnya harga diri Rasa bersalah dan rasa tidak berguna Pandangan suram dan pesismistik terhadap masa depan Gangguan tidur Berkurangnya libido dan nafsu makan Merusak diri atau usaha bunuh diri
Penatalaksanaan Psikoterapi Yakinkan penderita utk tidak melaksanakan ide yang pesimistik Dorong penderita utk melawan rasa pesimis dan pikiran mengkritik diri sendiri Buat rencana jangka pendek utk melakukan aktivitas yg dapat dinikmati atau membangun rasa percaya diri Awasi/ Observasi tentang risiko bunuh diri Psikofarmaka: Antidepresan, Obat-obat lain sesuai dengan gejala penyerta yang mengganggu
Informasikan: Gangguan depresi adalah penyakit yang lazim ada pengobatan yang efektif Gangguan depresi bukanlah kelemahan atau kemalasan. Jika ada gangguan fisik, diskusikan hub. antara ggn fisik dan mood.
Ansietas Gangguan Fobik – F40 Gangguan Panik – F41.0 Gangguan Anxietas Menyeluruh – F41.1
Gangguan Fobik – F40 Penderita menghindari atau membatasi aktivitas karena takut kadang-kadang datang dengan keluhan gejala fisik: Palpitasi Napas pendek/sesak, “asma” Jika ditanyai lebih lanjut ditemukan ketakutan yang spesifik
Tatalaksana Informasikan: Terapi perilaku Teknik pemaparan (exposure) Fobia dapat diobati Menghindari situasi yang ditakuti akan membuat ketakutan bertambah kuat Menjalani langkah-langkah spesifik dapat membantu untuk mengatasi ketakutan Terapi perilaku Teknik pemaparan (exposure)
Gangguan Panik – F41.0 Serangan anxietas atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, timbulnya mendadak, menghebat dengan cepat dan sering hanya berlangsung beberapa menit saja. Sering disertai gejala fisik berupa: Palpitasi Nyeri dada Rasa seperti tercekik Perut seperti terbakar Pusing Atau merasa ada bencana pribadi: kehilangan kontrol, menjadi gila, serangan jantung, akan mati
Penatalaksanaan Jika terjadi serangan panic, nasihatkan penderita: Tetap tinggal di tempat sampai serangan berlalu. Pusatkan perhatian untuk mengendalikan anxietas, bukan pada gejala fisik. Bernapas dengan lambat dan relaks. Napas yang terlalu dalam dan cepat (hiperventilasi)gejala fisik panik. Terapi kognitif perilaku
Gangguan Anxietas Menyeluruh – F41.1 Gejala anxietas atau ketegangan yang multiple (Free floating) Ketegangan mental: Khawatir, merasa tegang atau was-was, konsentrasi buruk Ketegangan fisik: Tidak tenang, nyeri kepala, tremor, tak bisa relaks Keterjagaan fisik (physical arousal): Pusing, berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, nyeri perut
Penatalaksanaan Anjurkan penderita untuk berlatih metoda relaksasi mengurangi gejala ketegangan fisik Mengidentifikasi dan melawan kekawatiran yang berlebihan Metoda pemecahan masalah terstruktur dapat membantu penderita untuk mengatasi masalah atau stres kehidupan yang mempengaruhi gejala anxietas. Obat merupakan hal sekunder, antianxietas digunakan tidak lebih dari 2 minggu (Diazepam 5 –10 mg malam)
Gangguan Psikotik Akut – F23 Penderita mungkin mengalami: Mendengar suara-suara Mempunyai keyakinan atau ketakutan yang aneh Kebingungan Keluarga mungkin minta tolong karena perubahan perilaku yang tidak dapat diterangkan
Gangguan Psikotik Akut – F23 Gejala Halusinasi Waham Agitasi atau perilaku kacau yang aneh Pembicaraan yang kacau atau aneh Kondisi emosi yang ekstrem dan labil
Penatalaksanaan Agitasi yang membahayakan penderita dan keluarga atau masyarakat memerlukan hospitalisasi atau pengamanan Medikasi: Pemberian antipsikotik Gunakan dosis terendah yang dapat mengatasi gejala Lanjutkan pemberian antipsikotik setidaknya sampai 3 bulan setelah gejala mereda. Monitor efek samping pengobatan
TERIMA KASIH & WASSALAM