INSTALASI INDUSTRI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ROHMAD EKO RAHARJO MEKATRONIKA 6/4 NIM
Advertisements

Pertemuan ke :2 Bab. II  Pokok bahasan : Proteksi dengan menggunakan relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam relay, fungsi.
Sistem Hubungan Netral TR
Pertemuan ke : 4 Bab. III  Pokok bahasan : Peralatan input relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam trafo tegangan, dan trafo.
INSTALASI INDUSTRI.
GAMBAR INSTALASI LISTRIK DALAM GEDUNG
Pertemuan ke : 10 Bab. IX Pokok bahasan : Perlindungan Sistem Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengerti tentang pola pengamanan sistem distribusi,
Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Pertemuan ke : 8 Bab. VII Pokok bahasan : Proteksi Motor Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui tentang faktor-faktor penyebab gangguan, proteksi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
KELOMPOK 4 Nurul Ishidayanti Ocvyana rahmawati Rachmadany Alfian
PENGANTAR SISTEM KONTROL
LISTRIK DINAMIS ELECTRODYNAMICS.
Mesin Arus Searah Pertemuan 10
Kontak-Kontak Mekanik
PHB PANEL HUBUNG BAGI PERANGKAT HUBUNG BAGI PAPAN HUHUNG BAGI PHB adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung, pengaman, dan pengontrolan.
Instalasi Arus Bolak-balik
Mata Kuliah : Grounding System Jumlah SKS : 1 (Satu)
MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK SEDERHANA
Hilda Ashari Baso Ali Irvawansyah Amiruddin Bustamin Asriadi
Generator listrik.
Dasar-dasar instalasi listrik
INSTALASI TENAGA LISTRIK
PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Menganalisis rangkaian listrik
Generator Sinkron Sebagian besar energi listrik yang dipergunakan oleh konsumen untuk kebutuhan sehari-hari dihasilkan oleh generator sinkron fasa banyak.
MESIN LISTRIK.
Motor 3 Fasa.
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
Menggunakan Hasil Pengukuran
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENGANTAR SISTEM KONTROL
LISTRIK DINAMIS.
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
V. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM SEKUNDER
PENGANTAR SISTEM KONTROL
Menanggulangi gangguan operasional unit generator pembangkit
KK-7 Pemasangan Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Bertingkat
PENGANTAR SISTEM KONTROL
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
M. Hariansyah Mesin-mesin Listrik I FT – UIKA Bogor
MOTOR INDUKSI Pertemuan 11
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
GENERATOR ARUS SEARAH Generator adalah suatu alat pembangkit, bisa listrik, bisa frekuensi, bisa pulsasi. Generator arus bolak-balik, disebut juga alternator,
EKI SAPUTRA/RISTYA NURIKA/SUCI ALDILA
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
Sistem Pentanahan (Grounding System)
TEGANGAN TINGGI.
GAMBAR INSTALASI LISTRIK
Pemeriksanaan dan Uji Riksa PHB PP-C1
Instalasi Listrik Pertemuan ke-9.
Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya
ELCB Sebagai Pengaman Manusia Dari Listrik
Presentasi Kelompok 6 Dasar Teknik Elektro Materi Anggota Dosen Video
TEORI LISTRIK TERAPAN. 1. RUGI TEGANGAN 1.1.PENDAHULUAN Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan.
SISTEM TENAGA LISTRIK.
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik.
Teknologi Dan Rekayasa
Rangkaian Arus Bolak-Balik. 10.1Rangkaian Hambatan Murni 10.2Rangkaian Hambatan Induktif Sebuah kumparan induktor mempunyai induktansi diri L dipasangkan.
Materi 1 SUTT SUTET SKTT PMT PMS GI Pemeliharaan Kelistrikan – Edi Nugraha Kustiwa.
Nama : Muhamad Firdaus Robbani kelas : Elektro Nim : Tugas : Analisis Sistem Grounding Pada Gardu Induk Transformator Distribusi 20 KV.
DISUSUN OLEH: NAMA : AL RASHID BIN MOH ARSYAD NIM : KELAS : 2B D3 TEKNIK LISTRIK.
Gayuh Sandy Pangestu Muhamad Naufal Yuldam Radityo Bagas Waskito Teknik Elektro – Regular Khusus Universitas Pancasila.
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan Grounding System.
INSTALASI TENAGA LISTRIK OLEH : REZKY ADITYA PRATAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 : ABDURRAHMAN REZKY ADITYA PRATAMA VARHAND MAULANA AKBAR DAVID DWI PRASETYO ZENITA.
Apriyanto. 1. Bahaya listrik 2. Bahaya listrik bagi manusia 3. Bahaya kebakaran dan peledakan.
Transcript presentasi:

INSTALASI INDUSTRI

Instalasi industri 1. Instalasi motor listrik 2. Instalasi kendali 3. Instalasi transformator tegangan rendah 4. Instalasi kapasitor 5. Instalasi mesin las 6. Instalasi mesin perkakas 7. Piranti pemanas 8. Perlengkapan pemanas induksi dan dielektrik 9. Pemanfaat dengan penggarak elektromekanis 10. Perlengkapan sinar X 11. Perlengkapan hubung bagi

Motor, sirkit dan kendali Pada pelat nama setiap motor harus terdapat keterangan atau tanda mengenai hal berikut Nama pembuat Tegangan pengenal Arus beban pengenal Daya pengenal Frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor bolak-balik Putaran per menit Suhu lingkungan dan kenaikan suhu Kelas isolasi Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor induksi rotor lilit Jenis lilitan : shunt, seri atau kompon untuk motor arus searah Daur kerja

Ketentuan lain : - Setiap motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam keadaan baik serta dirancang dengan tepat untuk maksud penggunaannya dan sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut digunakan - Motor harus tahan tetes, tahan percikan air, tahan hujan, kedap air atau memiliki kualitas lain yang sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor itu hendak dipasang

Ketentuan ♣ Motor terbuka yang mempunyai komutator atau cincin pengumpul, harus ditempatkan atau dilindungi sedemikian rupa sehingga bunga api tidak dapat mencapai bahan yang mudah terbakar di sekitarnya ♣ Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga pertukaran udara sebagai pendinginnya cukup

Pengendalian Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dijalankan, diperiksa dan dipelihara dengan mudah dan aman Pemasangan motor harus diusahakan sedemikian rupa sehingga pelat nama mudah terbaca Lengkapan pengatur dan perlengkapan kendali harus dapat dijalankan, diperiksa dan dipelihara dengan mudah dan aman Motor yang dipasang magun harus dikukuhkan dengan sekrup, baut atau pengukuh lain yang setaraf Motor harus dilindungi dengan tepat yang kemungkinan besar menimbulkan kerusakan mekanik

Instalasi motor listrik Pengaman hubung singkat Sirkit cabang Pengaman hubung singkat Sarana pemutus Kendali Pengaman beban lebih M Motor

Sirkit motor Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA (kemampuan hantar arus) kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh KHA = 125 % x In Penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua motor atau lebih tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor ditambah 125% dari arus beban penuh motor terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar adalah yang mempunyai arus beban penuh tertinggi KHA = ∑In + 125 % x In terbesar

Ukuran penghantar Apabila hantarannya panjang, maka harus dicek apakah rugi-rugi tegangannya tidak melebihi batas yang diperkenankan, yaitu 5 % dari tegangan kerja. Rumus untuk mengecek ukuran penanpang minimum agar tidak melebihi batas rugi tegangan yang diperkenankan adalah : - Untuk arus searah : 2 x L x I x ρ A = Vr

Ukuran penghantar ♦ Untuk arus bolak-balik satu fase : 2 x L x I x ρ A = Vr ♦ Untuk arus bolak-balik tiga fase L x I x ρ A = V3

Ukuran pengantar Keterangan : A : penampang minimal agar rugi tegangan sesuai dengan peraturan (mm2) Vr : rugi tegangan yang diperkenankan (Volt) L : jarak dari sumber ke beban (meter) ρ : tahanan jenis penghantar (ohm.mm2/m) I : arus yang mengalir pada penghantar (A)

Menghitung arus beban ▣ Untuk motor arus searah 746 x P In = V x η ▣ Untuk motor arus bolak-balik satu fase V x η x cos ρ ▣ Untuk motor arus bolak-balik tiga fase In = V x V3 x η x cos ρ

Keterangan : In = arus nominal motor (A) P = daya nominal (HP) V = tegangan antar kawat (sistem 1 fasa : 220 V, sistem 3 fasa : 380 V) η = rendamen motor cos ρ = faktor daya motor

Contoh 1. Sebuah motor listrik 1 fase 2,5 HP/240 V, dihubungkan dengan sumber (jala-jala) dengan jarak 250 meter dari motor. Jika diketahui rendamen motor = 95 % dan faktor daya = 0,85 , tentukanlah luas penampang penghantar minimum agar rugi tegangan tidak melebihi 5 %, jika digunakan penghantar tembaga!

Contoh 2. Sebuah motor listrik 3 fase 25 A, dihubungkan dengan jala-jala 380 V. Jika jarak sumber dengan motor = 500 meter, dan digunakan penghantar aluminium, tentukan luas penampang penghantar minimum agar rugi tegangan tidak melebihi 4 %.

Proteksi beban lebih ♥ Proteksi beban lebih dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor terhadap pemanasan berlebihan akibat beban lebih sebagai akibat motor tak dapat diasut. Beban lebih pada waktu motor beroperasi bila bertahan cukup lama akan mengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya bagi motor ♥ Dalam lingkungan dengan gas, uap atau debu yang mudah terbakar atau mudah meledak, setiap motor yang dipasang tetap, harus diperoteksi dari beban lebih ♥ Setiap motor tiga fase atau motor berdaya pengenal 1 HP yang dipasang tetap dan dijalankan tanpa pengawasan, harus diproteksi terhadap beban lebih

Proteksi beban lebih ♥ Gawai proteksi beban lebih tidak boleh mempunyai nilai pengenal atau disetel pada nilai lebih tinggi dari yang diperlukan untuk mengasut motor pada beban penuh ♥ Jika pengaman lebur digunakan sebagai proteksi beban lebih, maka pengaman lebih itu harus dipasang pada setiap penghantar fase ♥ Jika digunakan gawai proteksi yang bukan pengaman lebur, maka tabel berikut menentukan penempatan dan jumlah minimum unsur pengindra seperti kumparan trip, relai dan pemutus termis

Tabel penempatan unsur pengindra proteksi beban lebih Jenis motor Sistem suplai Jumlah dan tempat unsur pengindra Fase satu a.b atau a.s 2 kawat, fase satu a.b atau a.s tidak dibumikan 1, pada salah satu penghantar Fase 1 a.b 2 kawat, fase satu a.b atau a.s, 1 penghantar dibumikan 1, pada penghantar yang tak dibumikan Fase tiga a.b sistem fase tiga 2, pada penghantar fase

Proteksi hubung singkat sirkit motor ◧ Setiap motor harus diproteksi tersendiri terhadap arus lebih yang diakibatkan oleh hubung singkat, kecuali : - sisi hulu telah diproteksi dengan nilai pengenal (setelan) maksimum 16 A - gabungan motor dengan proteksi satu gawai proteksi yang dapat memutuskan semua motor

Proteksi hubung singkat ◧ Nilai pengenal atau setelan gawai proteksi arus hubung singkat harus dipilih sehingga motor dapat diasut sedangkan penghantar sirkit akhir, gawai kendali dan motor tetap diproteksi terhadap arus hubung singkat ◧ Untuk sirkit yang menyuplai motor tunggal, nilai pengenal atau setelan gawai proteksi arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai seperti yang tertera pada tabel berikut

Proteksi hubung singkat Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawai proteksi sirkit motor terhadap hubung singkat Jenis Motor Prosentase arus beban penuh Pemutus sirkit Pengaman lebur Motor sangkar atau motor serempak dengan pengasutan bintang-segitiga, langsung pada jaringan dengan reaktor atau resistor dan motor fase tunggal 250 400 Motor sangkar atau serempak dengan pengasutan autotrafo atau motor sangkar reaktans tinggi 200 Motor lilit atau arus searah 150

Proteksi hubung singkat - Jika tempat hubungan suatu cabang ke saluran utama tidak dicapai, proteksi arus lebih sirkit motor boleh dipasang di tempat yang dapat dicapai, asal penghantar antara sambungan dan proteksi mempunyai KHA sekurang-kurangnya 1/3 KHA saluran utama, tetapi panjangnya tidak boleh lebih dari 10 meter dan dilindungi kerusakan mekanis

Proteksi hubung pendek sirkit cabang Suatu sirkit cabang yang menyuplai beberapa motor harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih yang tidak melebihi nilai pengenal atau setelan gawai proteksi sirkit motor yang tertinggi yang dihitung berdasarkan tabel proteksi hubung singkat ditambah jumlah arus beban penuh semua motor lain yang disuplai oleh sirkit tersebut

IG2 = IG3 + IN1 + IN2 IG3 X IN 3 (terbesar) IG2 X X IN 2 X IN 1 M1 M2

M Motor sangkar IN : 42 A Motor cincin IN : 68 A Motor sinkron dengan ototrafo IN : 54 A A B C Suatu sirkit cabang motor, tegangan kerja 230 V sebagaimana pada gambar di atas : Motor sangkar : In = 42 A Motor sinkron : In = 54 A Motor cincin : 68 A Tentukan : a. kuat hantar arus sirkit cabang B. setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang C. setelan proteksi saluran utama

Penyelesaian KHA Penghantar : Sirkit A : 125 % x 42 A = 52,5 A Sirkit B : 125 % x 54 A = 67,5 A Sirkit C : 125 % X 68 A = 85 A Kuat hantar arus sirkit cabang : 125 % x In motor terbesar + In masing-masing motor lain = 125 % x 68A + 42 A + 54 A = 181 A Setelan gawai proteksi sirkit akhir : Sirkit A = 250 % x 42 A = 105 A Sirkit B = 200 % x 54 A = 108 A Sirkit C = 150 % x 68 A = 102 A

Pasien Penderita Gizi Buruk

Sarana pemutus Motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus, yakni gawai yang memutuskan hubungan motor dan kendali dari sirkit sumber dayanya. Setiap motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus sendiri kecuali motor dengan daya pengenal tidak lebih dari 1,5 kW atau 2 HP. Untuk instalasi rumah (domestik) sarana pemutus dapat digunakan untuk melayani sekelompok motor dalam hal berikut :

Sarana pemutus (lanjutan) - Bilamana sekelompok motor menggerakkan beberapa bagian dari satu mesin atau perlengkapan seperti perkakas listrik dan alat pengangkat - Bilamana sekelompok motor diproteksi oleh satu perangkat proteksi arus lebih - Bilamana sekelompok motor berada dalam suatu ruang dan tampak dari tempat sarana pemutus

Sarana pemutus (lanjutan) Sarana pemutus yang digunakan tersebut, harus mempunyai persyaratan, yakni : - Sarana pemutus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta kendali dan semua penghantar suplai yang tidak dibumikan dan harus dirancang sedemikian rupa sehinga tidak ada kutub yang dapat dioperasikan sendiri - Sarana pemutus tersebut harus dapat menunjukkan dengan jelas apakah sarana pemutus tersebut pada kedudukan terbuka atau tertutup - Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang- kurangnya 115 % dari arus beban penuh motor - Sarana pemutus yang melayani beberapa motor atau melayani motor dab beban lainnya, harus mempunyai kemmapuan arus sekurang-kurangnya 115% dari jumlah arus beban pada keadaan beban penuh seluruh motor

Penempatan sarana pemutus Sarana pemutus harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tampak dari kendali Jika sarana pemutus letaknya jauh dari motor, maka harus dipasang sarana pemutus lain yang berdekatan dengan motor atau sebagai gantinya, sarana pemutus yang letaknya jauh harus dapat dikunci pada kedudukan terbuka Jika motor menerima daya listrik dari sumber maka harus dipasang sarana pemutus sendiri untuk setiap sumber daya

PEMBUMIAN Dalam PUIL 2000 dinyatakan bahwa BKT (bagian konduktif terbuka) harus dihubungkan ke penghantar proteksi dalam kondisi tertentu untuk masing-masing pembumian sistem. BKT yang dapat terjangkau secara simultan harus dihubungkan ke sistem pembumian secara individual atau dalam kelompok atau kolektif.

3 jenis pembumian 1. Sistem TN atau sistem pembumian pengaman (PP) Sistem TN atau PP mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi. 3 jenis sistem TN : - Sistem TN-S : digunakan penghantar proteksi terpisah di seluruh sistem - Sistem TN-C-S : fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem - Sistem TN-C : fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di seluruh sistem

Pembumian (lanjutan) 2. Sistem TT atau sistem pembumian netral pengaman (PNP) Sistem TT mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara fisik terpisah dari elektroda bumi sistem tenaga listrik. 3. Sistem IT atau penghantar pengaman (HP) Sistem IP mempunyai semua bagian aktif yang diisolasi dari bumi atau salah satu titik dihubungkan ke bumi melalui impedans. BKT instalasi listrik dibumikan secara independen atau secara kolektif ke pembumian sistem.

Pembumian (lanjutan) Resistansi pembumian harus dibuat sekecil mungkin supaya tegangan sentuh yang terjadi tidak lebih dari 50 V. Bila arus naik dua kali lipat, gawai proteksi akan bekerja beberapa saat dan bila naik lebih tingi lagi, maka gawai proteksi akan semakin cepat bekerja. Beda potensial antara bagian-bagian logam yang ditanahkan dengan tanah sama dengan besarnya tahanan tanah dikali arus, V = I . R

Pembumian (lanjutan) Karena beda potensial yang diperkenankan maksimum 50 V dan arus sama dengan dua kali arus nominal gawai proteksi, maka besarnya resistansi pentanahan maksimum adalah : 50 25 RA = --------- = -------- 2 x In In RA : tahanan tanah (ohm) In : arus pengenal gawai proteksi (A)

Pembumian (lanjutan) Ketentuan bagi pentanahan rangka motor. Tahanan tanah maksimum dari titik netral trafo : 65 = -------------------------------------- 2,5 x In motor terbesar Besarnya tahanan tanah dari rangka motor RA : tahanan tanah (ohm) In : arus pengenal gawai proteksi 380 V3 : tegangan pengenal ke tanah dari sistem 3 fasa

Kontrol Pengasutan Y-Δ secara otomatis

Primary Resistance Starting