Kultural organisasi Institusionalisasi :pelopor Kultur Sebuah kondisi yang terjadi jika organisasi menjalankan kehidupan sendiri, terpisah dari anggota- anggotanya dan mendapatkan imorlitas
Pengertian Organisasi Kultur Mengacu Pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggotanya yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya
Karakteristik Inovasi dan keberanian mengambil resiko Perhatian pada hal-hal rinci Orientasi hasil Orientasi orang Orientasi tim Keagresifan stabilitas
Apakah organisasi memiliki kultur seragam? Kultur Dominan (dominant culture) Kultur yang mengungkapkan nilai-nilai inti yang dihayati bersama okeh mayoritas anggota organisasi Subkultur (subculture) Kultur dalam sebuah organisasi biasanya didefinisikan dengan berdasarkan departemen dan faktor geografis
Apakah organisasi memiliki kultur seragam? Nilai-Nilai Inti (core Value) Nilai-nilai utama yang diterima diseluruh organisasi Kultur yang kuat (strong culture) Kulture dimana nilai- nilai inti dipegang teguh dan dijunjung tinggi secara bersama
Apa itu kultur Organisasi Kultur versus Formalitas Kultur yang kuat dapat bertindak sebagai penganti formalitas Formalitas yang tinggi dalam organisasi menciptakan prediktabilitas, keteraturan dan konsistensi Kultur Organisasi versus Kultur Nasional Kultur nasional memiliki dampak yang lebih besar terhadap karyawan daripada kultur organisasi mereka.
Fungsi-Fungsi Kultur Berperan sebagai penentu batas-batas Memuat rasa identitas anggota organisasi Memfasiltasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu Meningkatkan stabilitas sistem sosial Bertindak sebagai mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan
Hambatan kultur Hambatan dalam perubahan Hambatan bagi keragaman Hambatan bagi akuisisi dan merger
Tiga peran penting dalam mempertahankan kultur Seleksi Mengidentifikasi dan merekrut individu- individu yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk berhasil menjalankan pekerjaan di dalam organisasi Memberikan informasi kepada para pelamar mengenai organisasi tersebut Manajemen Puncak Tindakan manajemen puncak juga memiliki dampak besar terhadap kultur organisasi Melalui apa yang mereka katakan, bagaimana mereka berprilaku Sosialisasi Proses yang mengadaptasikan karyawan dengan kultur organisasi
Tahapan sosialisasi Tahap prakedatangan (prearrival stage) Mencakup semua pelajaran yang terjadi sebelum seorang anggota baru bergabung dengan organisasi Tahap Perjumpaan (encounter Stage) Karyawan baru melihat seperti apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi kemungkinan bahwa antara harapan dan kenyataan berbeda
Tahapan Sosialisasi Tahap metamorfosis (metamorfosis stage) Terjadi perubahan relatif lama Pada tahap ini berdampak pada produktivitas kerja, komitmen terhadap organisasi dan keputusan akhir untuk tinggal bersama organisasi
Proses Sosialisasi
Bagaimana Karyawan mempelajari kultur
Bagaimana Karyawan mempelajari kultur Stories Rituals Material Symbols Language
Menciptakan kultur organisasi yang etis Kultur yang tinggi toleransinya terhadap resiko tinggi Rendah sampai sedang dalam hal keagresifan Fokus pada selain hasil Jadilah model peran yang visible Komunikasikan harapan-harapan yang etis Berikalah pelatihan etis Secara nyata Berikanlah mekanisme perlindungan Kultur organisasi yang membentuk standar etika tinggi Tindakan yang dapat manajemen lakukan untuk menciptakan kultur yang lebih etis
Menciptakan kultur tanggapan pelanggan Variabel-variabel kunci yang membentuk kultur tanggapan pelanggan Jenis karyawan itu sendiri Tingkat formalisasi yang rendah Penguatan sistem formalitasi yang luas Ketrampilan mendengarkan yang baik Kejelasan peran
Menciptakan kultur tanggapan pelanggan Tindakan Manajerial Seleksi Pelatihan dan sosialisasi Desain struktur Pemberdayaan Kepemimpinan Evaluasi kinerja Sistem imbalan
Spiritualitas dan Kultur Organisasi Menyadari bahwa manusia memiliki kehidupan batin yang tumbuh dan ditumbuhkan oleh pekerjaan yang bermakna yang berlangsung dalam konteks komunitas Karakteristik Kesadaran akan tujuan yang kuat Fokus terhadap pengembangan individual Kepercayaan dan respek Praktek kerja yang manusiawi Toleransi bagi ekspresi karyawan