Hubungan Fungsi dan Program Ruang Pertemuan 10, 11, 12

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

KEBUTUHAN & SPESIFIKASI SOFTWARE
MENGENAL ARSITEK.
Fungsi dan Operasi Agroindustri
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
perencanaan dan perancangan hingga detail perancangan secara mandiri.
Pranata manajemen pembangunan ke-pranataan Minggu ke – 2 Beta S.S genap.
- 1 MINGGU 11 PENGUMPULAN DATA
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
Penerimaan &Penyimpanan
MATERI KULIAH KOTA DAN PERMUKIMAN Pertemuan ke - 9
KEBUTUHAN RUANG Pertemuan 10
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
Study Grouping Pertemuan 22, 23 & 24
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 19 & 20
Survey Pertemuan 5 Matakuliah : R0464 / Perancangan Tapak
Pendahuluan Pertemuan 5 - 8
Usulan Proyek Pertemuan 1 & 2
Oleh : DAPIT MELIJANA NIM :
Lingkup Pekerjaan Desainer Interior Pertemuan 3 - 4
FUNGSI DALAM ARSITEKTUR
MEDIA PEMBELAJARAN (Studi Masyarakat Sebagai Media Pembelajaran)
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Program Ruang Pertemuan 11
Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27
1 Matakuliah: R0204/Perancangan Tapak Tahun: September 2006 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Hubungan Ruang Pertemuan 13, 14
Estetika Bangunan Pertemuan 33
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
ARSITEK DALAM KONTEKS PROYEK PEMBANGUNAN
Peraturan / Perundangan Perumahan dan Permukiman Pertemuan 6
ABSTRAK   Septa Indrawanto, Sendika Survei Tentang Manajemen Stadion Gajayana Di Kota Malang (Studi Tentang Manajemen Stadion Gajayana Di Kota Malang)
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
BESARAN RUANG Pertemuan 11
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
Mata kuliah : A Proyek Minor Informasi Akuntansi
MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
BAB PERSEPSI DAN ATRIBUSI
KEBUTUHAN & SPESIFIKASI SOFTWARE
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
APLIKASI KAMUS IDIOM BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN Jamhari,
KONSEP DESAIN Pertemuan 2
FUNGSI DALAM ARSITEKTUR
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 23 dan 24
Pra Rancangan dan Gambar Arsitektur Pertemuan 34, 35, 36
Studi Kasus Desain Bangunan Pertemuan 6
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
TEORI ORGANISASI Pertemuan 2
Aspek Manajemen & Organisasi
KONSEP PERABOT Pertemuan 21 – 22
KEBUTUHAN & SPESIFIKASI SOFTWARE
Bidang Bukaan pada Elemen Pembentuk Ruang Pertemuan 11
KONSEP PENCAHAYAAN Pertemuan 19 – 20
Space Programming & Space Analysis Pertemuan 7 & 8
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
Penerimaan &Penyimpanan
KEBUTUHAN & SPESIFIKASI SOFTWARE
SI702 Tata Kelola Sistem Informasi Pertemuan #9
PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN BAHASA INGGRIS BERBASIS MOBILE (STUDI KASUS SEKOLAH DASAR NEGERI IV DUREN KARAWANG) Disusun oleh : Melfin Richard Sakul.
Faktor Pembentuk Brand Pertemuan 4
Tabel Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram.
PIHAK-PIHAK YANG BERPERAN DALAM KASUS.
Transcript presentasi:

Hubungan Fungsi dan Program Ruang Pertemuan 10, 11, 12 Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur >> Tahun : 2008 Hubungan Fungsi dan Program Ruang Pertemuan 10, 11, 12

Latar Belakang Arsitektur, tidak hanya tentang fungsi dan bentuk saja. Fungsi merupakan gambaran dari kegiatan yang membutuhkan wadah. Sehingga membahas fungsi akan berlanjut dengan ruang. Pembahasan fungsi tidak dapat dipisahkan dari pembahasan tentang ruang, bentuk dan ekspresi bentuk yang dihasilkan. Bina Nusantara

Pengertian Fungsi Fungsi menurut para modernis, dapat dikategorikan sebagai penentu bentuk atau panduan menuju bentuk. Fungsi menunjukkan ke arah mana bentuk harus ditentukan. (Yuswadi Saliya, 1999). Hal ini mengacu pada slogan yang diungkapkan oleh Louis Sullivan yaitu form follows function. Istilah “fungsi” tidak dibatasi pada pengertian sebagai wadah aktivitas manusia baik didalam maupun di luar bangunan saja. Pengertian sempit ini dapat mengkaburkan makna “arsitektur “ dan “bangunan”. Dari kamus Webster bahwa fungsi memiliki pengertian aktivitas, peran, peruntukan, tugas dan tanggung jawab. Dimungkinkan sebuah obyek melaksanakan beberapa atau bahkan seluruh fungsi. Keadaan dimana arsitektur memiliki kemampuan untuk menjalankan serta melaksanakan berbagai fungsi dikatakan sebagai Multifungsionalitas Arsitektur (Josef Prijotomo, 1998 ). Bina Nusantara

Multifungsionalitas Arsitektur Geoffrey Broadbent : sebagai apa saja yang dipancarkan dan diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita. Environmental Filter. Bangunan mengontrol iklim untuk membuat kondisi agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam kenyamanan. Container of activities. Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan. Capital Invesment. Bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak. Symbolic Function / cultural implication. bangunan memberikan nilai-nilai symbolik yang berimplifikasi budaya. Behavior Modifier. bangunan dapat mengubah perilaku dan kebiasaan, sesuai dengan suasana ruang. Aesthetic Function, bangunan akan menyenangkan bila tampak bagus/cantik, sesuai dengan imajinasi yang fashionable dan sesuai asas-asas order visual dan lain-lain. Bina Nusantara

Pengertian Program Ruang dan Tahapan Analisisnya Program ruang adalah salah satu tahapan dalam programming. Program ruang merupakan suatu analisis untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan ruang, besaran ruang hingga hubungan antar ruangnya. Tahapan Program ruang Analisis kegiatan (pelaku, jenis dan urutan kegiatan) Analisis kebutuhan ruang Analisis besaran ruang (standard, kapasitas, peralatan) Analisis hubungan dan organisasi ruang Bina Nusantara

Metode Metode analisis kegiatan : diagram berurutan Metode analisis kebutuhan ruang : studi kasus, kebutuhan berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, pengelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik kegiatan / persyaratan kedekatannya (dari urutan kegiatan) Metode menentukan besaran / luasan ruang : studi kasus, standard arsitektur, ukuran perabotan / peralatan, kapasistas. Metode menentukan organisasi dan hubungan ruang : urutan (hirarki, sifat ruang), hubungan (langsung, tidak langsung). Berupa buble diagram sesuai dengan hasil analisis kegiatannya. Bina Nusantara

Menguraikan Fungsi Bangunan Kegiatan utama : skala, kapasitas, pengguna, cakupan pelayanan, lokasi dan kegiatan disekitarnya. Kondisi iklim Karakteristik : Perkotaan atau pedesaan, pusat kota atau perumahan Sosial dan Budaya masyarakatnya Bina Nusantara

Analisis Kegiatan : Pelaku dan Jenis Kegiatan Pelaku kegiatan, misalnya : Pengelola Pengunjung Penyewa Jenis kegiatan : Utama Pendukung / penunjang Service Tambahan Bina Nusantara

Analisis Kegiatan : Alur Kegiatan Ditentukan dan dibedakan pelaku kegiatan. Masing-masing pelaku melakukan urutan kegiatan dari luar bangunan menuju ke dalam bangunan. Alur kegiatan dibuat dalam bentuk diagram flow card. Kegiatan antar pelaku dipadukan dengan mengelompokkan / menyatukan kegiatan yang membutuhkan fasilitas yang sama. Dengand emikian diperoleh gambaran menyeluruh tentang alur kegiatan dan kemungkinan kebutuhan wadah kegiatannya (fasilitas / ruang). Ada baiknya membandingkan dengan bangunan dnegan fungsi sejenis. Bina Nusantara

Besaran dan Luasan Ruang Berdasarkan standard luasan minimum per orang untuk kegiatan tertentu (misalnya kelas SD standardnya adalah 1,8 m2 / anak), kemudian dikalikan kapasitas. Berdasarkan luasan minimum untuk suatu kegiatan (misalnya toilet adalah 1,3 m x 1,5 m). Berdasarkan perabot atau peralatan yang dipergunakan. Kemudian diperhitungkan pula kapasistasnya (jumlah dan komposisi perabot, pengguna). Berdasarkan persyaratan ruang secara khusus (misalnya untuk ruang operasi, ruang penyimpanan dengan pendingin) Lihat Data Arsitek, Time Saver Standard, data-data standard yang dikeluarkan oleh institusi atau pabrikan) Bina Nusantara

Kebutuhan Ruang Pengelompokkan ruang berdasarkan fasilitas yang dikembangkan Kebutuhan ruang dengan merinci kegiatan-kegiatan dan kebutuhan-kebutuhan ruang yang mungkin ditambahkan. Rincian ini dapat diperoleh dari analisis kegiatan dan studi kasus fungsi / proyek sejenis. Rincian kebutuhan ruang dimasukkan dalam tabel. Perlu ditambahkan adanya persyaratan fasilitas / ruang dan sifat fasilitas / ruang. Bina Nusantara

Terima Kasih Bina Nusantara