Kritik Terhadap Modernitas Teori Kritis Kritik Terhadap Modernitas
“…mengapa umat manusia, bukannya memasuki kondisi manusiawi yang sejati, tenggelam kedalam barbarisme baru” (Horkhaimer&Adorno, Dialectic of Enlightenment. 1973) Pencerahan telah menelanjangi berbagai macam selubung dogmatis dan misteri-misteri/mitos kehidupan. Melalui pencerahan berbagai belenggu telah dipatahkan dan sebagai gantinya rasio manusia sendiri bangkit memerintah alam. Karena misteri telah diusir, manusia tidak lagi menghadapi alam dengan ketakutan, melainkan dengan kalkulasi. Segala sesuatu yang ingin diketahui manusia ditundukan dibawah perhitungan dan kegunaan, dan segala sesuatu yang tidak tunduk dibawah kalkulasi dicurigai sebagai mitos. Melalui pencerahan, sekarang kekuasan mitos sebagai juru tafsir kenyataan dirobohkan dan digantikan oleh penguasa baru: ilmu- llmu pengetahuan tampil sebagai pembebas manusia dari perbudakan mitos.
Pencerahan telah menghasilkan konsep rasionalitas tertentu yang menghasilkan pemahaman rasionalitas instrumental. Rasio menjadi tukang atau alat kalkulasi, alat verifikasi, pelayan klasifikasi yang setia pada tujuan-tujuan diluar dirinya. Sebuah ilustrasi: seorang pengusaha real estate bersama beberapa tenaga ahli meninjau sebuah lembah yang hijau subur di pinggir kota Jakarta. Rasio instrumentalnya akan mengatakan: lahan ini baik untuk dijadikan perumahan elite karena kondisi tanahnya baik, sumber airnya memadai, harganyapun murah karena pemiliknya bisa dibodohi. Para pemilik tanah nanti bisa dipekerjakan sebagai caddy lapangan golf yang akan dibangun pula. Dengan segera para insiyur akan mengukur berapa kapling yang dapat dibuat dengan klasifikasi tipe 36, tipe 45, tipe 75, dst. Persoalan lembah ini merupakan kekayaan hayati, maknawi bagi masyarakat sekitar, bukanlah suatu concern, karena itu menyangkut nilai yang tidak termuat dalam persepsi rasio instrumental.
Dijual lahan dengan kontur perbukitan. Pemandangan gunung pancar Dijual lahan dengan kontur perbukitan. Pemandangan gunung pancar. Dekat dengan rencana tol jonggol. Dapat dicapai melalui pintu tol Sirkuit Sentul dan Sentul City. Akses 2 jalan tol, jagorawi dan bogor outer ring road. 2 kilometer dari Mal Belanova. Cocok untuk pembangunan real estate. (http://www.rumah.com/listing_details.php?ListingID=87822)
Rasio instrumental ini telah mereduksi manusia menjadi satu dimensi (one dimensional man, Herbert Marcuse). Dimana semua aspek kehidupan manusia, seni, agama, ilmu pengetahuan, dan bahasa direduksi pada kepentingan kontrol teknis. Rasio instrumental tidak akan membawa manusia menjadi rasional, melainkan hanya menyembunyikan irasionalitas dengan kepentingan menguasai (kehendak untuk berkuasa, Nietzsche). Bekerjanya rasio instrumental dalam masyarakat ternyata melahirkan bentuk-bentuk penindasan semisal fasisme, kapitalisme. Pemerintah nazi menggunakan rasio instrumental untuk menindas. Fasis Hitler telah sukses menerapkan rasio instrumental untuk tujuan-tujuan irasional (pemusnahan massal).
Romusha di Indonesia
Pada kapitalisme, rasio instrumental telah mengembangkan apa yang dikenal sebagai budaya konsumerisme. Kapitalisme memanifestasikan rasio instrumental sebagai instrument penyeragaman dan pem-benda-an kesadaran manusia dengan menciptakan kebutuhan-kebutuhan palsu. Kapitalisme melumpuhkan kesadaran kritis para pekerja dengan memenuhi semua kebutuhan fisiologis dan psikologis mereka, dari makanan sampai seks. Missal: krim pemutih cap duren “krim yang mampu memutihkan dalam waktu seminggu dan menjadikan anda wanita modern yang lebih percaya diri”. Kapitalisme pada era ini mengekspolitasi psikis-batin lewat iklan- iklan yang ilutif, membuat manusia menjadi boneka-boneka konsumtif yang proaktif mengkonsumsi produk-produk secara tidak kritis.
Sasaran kritik teori kritis terhadap masyarakt modern adalah rasio instrumental. Rasio instrumental telah menciptakan suatu system dominasi baru. Demitologisasi yang menjadi proyek pencerahan lewat rasionalisasi segala bidang telah gagal, karena rasionalisme telah menjadi mitos baru.
Teori Kritis lahir dengan maksud membuka seluruh selubung ideologis dan irasionalisme yang telah melenyapkan kebebasan dan kejernihan berpikir manusia modern. Situasi penindasan total terhadap manusia dibawah rezim-rezim fasis sebagai “dominasi total”. Tugas dari kritik atau teori Kritis sebagai teori emansipatoris adalah menelanjangi dominasi total tersebut. Dengan kritik diharapkan munculnya manusia-manusia yang sadar akan penindasan sosial atas dirinya dan mau bergerak membebaskan diri. Dalam konteks ini pula mereka melahirkan konsep kritik: kritik atas metodologi dan kritik atas pencerahan budi.
Kritik juga merupakan suatu program untuk merumuskan suatu teori yang bersifat emansipatoris tentang kebudayaan dan masyarakat modern. Kritik-kritik ini diarahkan kepada berbagai bidang kehidupan masyarakat modern. Berbagai bidang masyarakat modern telah menjadi rancu karena diselubungi ideology-ideologi yang menguntungkan pihak-pihak tertentu sekaligus mengasingkaan manusia individual di dalam masyarakatnya.
Kata kritik sebenarnya berakar dari tradisi filsafat Kata kritik sebenarnya berakar dari tradisi filsafat. Pada awal abad modern para pemikir renaisans misalnya telah mencoba melakukan kritik terhadap cara berpikir yang dikuasai oleh dogma-dogma dimana faktor iman dan kepatuhan terhadap otoritas Gereja mendapat porsi yang begitu besar. Akan tetapi yang membedakan dengan kritik terhadap modernitas adalah pemikiran kritis sekarang dikaitkan dengan para pemikir kritis seperti Kant, Hegel, Marx dan Freud.
Kritik dalam pengertian Kantian : kegiatan menguji sahih tidaknya klaim-klaim pengetahuan tanpa prasangka dan kegiatan ini dilakukan oleh rasio belaka. Kritik dalam pengertian Hegelian : Kritik tak lain dari refleksi atau refleksi diri dari rasio dalam sejarah. Dengan kata lain, kritik ini juga berarti refleksi atas proses menjadi sadar atau refleksi atas asal-usul kesadaran. Singkatnya kritik berarti negasi atau dialektika, karena bagi Hegel kesadaran timbul melalui rintangan-rintangan, yaitu dengan cara menegasi atau mengingkari rintangan-rintangan itu.
Kritik dalam pengertian Marxian : Kritik berarti usaha-usaha mengemansipasi diri dari penindasan dan alienasi yang dihasilkan oleh hubungan-hubungan kekuasan didalam masyarakat. Kritik dalam arti Marxian juga berarti teori dengan tujuan emansipatoris. Dengan menyingkapkan kenyataan sejarah dan masyarakat lewat analisis Marxian, ia tidak sekedar melukiskan masyarakat, melainkan juga hendak membebaskannya.
Kritik dalam arti Freudian : kritik adalah refleksi, baik dari pihak individu maupun masyarakat, atas konflik-konflik psikis yang menghasilkan represi dan ketidakbebasan internal tersebut. Sehingga dengan cara refleksi itu masyarakat dan individu dapat membebaskan diri dari kekuatan- kekuatan asing yang mengacaukan kesadarannya. Dengan demikian kritik disini tak lain adalah pembebasan individu dan masyarakat dari irasionalitas menjadi rasional, dari ketidaksadaran menjadi kesadaran.
Tugas Akhir Semester Buat makalah tidak lebih dan tidak kurang dari 5 halaman spasi 1,5, font times new roman 12. Makalah ttg refleksi kalian sendiri setelah belajar filsafat dan kaitannya dengan berbagai fenomena kehidupan. Kalau mengutip harap jelaskan sumbernya. Tidak ada toleransi thdp plagiasi dan copy paste. Dikumpul di kelas pada pertemuan terakhir ( 9 April 2010) Yang blm ikut test kecil bisa ikut 2 minggu lagi stlh pertemuan terakhir.