FE Unikama - Departemen Manajemen Persaingan FE Unikama - Departemen Manajemen
Persaingan adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dalam rangka meraih pelanggannya (Kotler, 2003)
Tujuan Persaingan : Membentuk suatu positioning yang tepat Perusahaan berusaha untuk menunjukkan image perusahaan kepada pelanggan. Mempertahankan pelanggan yang setia Biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dari pada mencari pelanggan baru Mendapatkan pangsa pasar baru Perusahaan berusaha untuk memperluas pangsa pasar
Jenis-jenis persaingan : Persaingan Merk Produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan harga, produk, pelanggan yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea. Persaingan Industri Perusahaan melihat pesaingnya berasal dari industri yang sama. Mis ; Teh Botol Sosro dengan coca cola, dll
Persaingan Bentuk Perusahaan dapat melihat pesaingnya dengan lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang menghasilkan produk yang memberikan manfaat yang sama. Persaingan Umum Perusahaan dapat memandang pesaing utamanya dalam arti yang lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama
Konsep Industri Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan substitusi dekat satu sama lain Industri – industri dikelompokkan menurut : Jumlah penjual dan tingkat diferensiasi produk Ada atau tidaknya hambatan masuk, hambatan mobilitas, hambatan keluar Struktur biaya Tingkat integrasi vertikal Tingkat globalisasi
Jumlah penjual dan tingkat diferensiasi Monopoli murni : Dicirikan dengan hanya satu perusahaan yang meyediakan produk atau jasa tertentu negara atau wilayah tertentu. Oligopoli : Sedikit perusahaan ( biasanya ) besar memproduksi produk mulai dari produk yang terdiferensiasi hingga produk yang terstandarisasi. (premium)
Persaingan monopolistik : Banyak pesaing yang mampu mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan atau sebagian ( restoran, toko kecantikan ). Para pesaing memusatkan perhatian pada segmen pasar yang dapat mereka penuhi Persaingan murni : Banyak pesaing menawarkan produk dan jasa yang sama (bursa efek, bursa komoditi). Karena tidak ada dasar bagi diferensiasi, harga para pesaing akan sama.
2. Hambatan Masuk Hambatan masuk menentukan persaingan industri Sama halnya membuka restoran baru lebih mudah dari pada industri pesawar Hambatan masuk yang utama mencakup persyaratan modal ; skala ekonomis ; persyaratan hak paten dan lisensi ; kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor ; persyaratan reputasi.
3. Struktur Biaya Struktur biaya menentukan persaingan, karena setiap industri mempunyai beban biaya tertentu yang menentukan kebijakan perusahaan Mis, perusahaan baja banyak melibatkan alokasi biaya manufaktur dan bahan baku, sementara industri mainan pada biaya distribusi dan pemasaran Perusahaan baja dengan pabrik paling modern (efisien) akan memiliki keunggulan paling besar atas perusahaan baja lainnya
IV. Tingkat Integrasi Vertikal Perusahaan merasa dapat bersaing ketika melakukan integrasi vertikal Integrasi vertikal sering dapat menurunkan biaya dan perusahaan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar
V. Globalisasi Tingkat keterbukaan mempengaruhi persaingan karena : Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi, mengurangi atau meniadakan bea masuk Perusahaan dapat bersaing secara kompetitif
Lima kekuatan persaingan yang mempengaruhi laba jangka panjang suatu pasar atau segmen
Terdapat lima kekuatan yang menimbulkan persaingan, yaitu: Masuknya pendatang baru Tingkat persaingan yang ada Tekanan dari produk substitusi Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pemasok
I. Masuknya Pendatang Baru Masuknya pendatang baru berakibat peningkatan kapasitas produksi tambahan, yang dapat berakibat penurunan laba perusahaan Pendatang baru mendesak perusahaan lama untuk selalu efektif dan efisien Jika terjadi kesulitan pendatang baru masuk pasar berarti telah terjadi hambatan masuk pasar (entry barrier)
Jenis Hambatan Masuk Skala Ekonomi Sebagai peningkatan skala produksi yang dibarengi pengurangan biaya per unit Diferensiasi produk Diferensiasi produk diperoleh dari pengertian produk unik oleh konsumen karena iklan yang efektif dalam jangka panjang (coke) Kebutuhan modal Besaran dana yang akan digunakan untuk kegiatan fungsi-fungsi bisnis Akses ke jaringan distribusi Kebijakan pemerintah Diperoleh melalui persyaratan izin dan lisensi, pemeirntah dapat mengontrol
II. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat meningkatkan harga dan mengurangi kualitas produk untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap perusahaan yang bersaing dalam industri Kenaikan harga barang pemasok jika tidak dapat diikuti oleh perubahan struktur biaya akan mengurangi laba perusahaan
II. Kekuatan Tawar Menawar suplier (Lanj) Sekelompok suplier mempunyai tawar menawar tinggi ketika: Kelompok suplier didominasi oleh perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi dari pada industri yang dilayani Perusahaan industri bukan pembeli penting bagi suplier, sementara bahan baku pemasok input paling penting perusahaan Perusahaan suplier mampu melakukan integrating forward Perusahaan industri hanya membeli sejumlah kecil dari barang pemasok Produk pengganti yang memuaskan tidak tersedia
III. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Kekuatan tawar menawar terjadi ketika produsen berusaha memaksimalkan laba dan pembeli menghendaki produk dengan harga serendah mungkin dengan kualitas yang lebih tinggi Para pembeli mempunyai daya tawar yang tinggi ketika : Membeli dalam jumlah besar dari output industri Pembeli mempunyai kemampuan backward integration Sifat produk yang dibeli tidak mempunyai diferensiasi yang membedakan dengan produk lain Porsi pembelian merupakan bagian terbesar dari biaya pembeli Pembeli dapat beralih ke barang pengganti karena switching cost yang rendah
IV. Ancaman Produk Substitusi Perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula pada produk substitusi. Produk substitusi adalah produk yang berada di luar industri tertentu yang mempunyai atau melakukan fungsi serupa dengan produk yang dihasilkan suatu industri.
Produk substitusi secara strategik layak diperhitungkan atau bahkan menjadi ancaman yang kuat bagi industri, bila: Kualitasnya relatif mampu menandingi kualitas produk industri. Produk substitusi memberikan nilai manfaat yang relatif sama dengan produk industri. Produk substitusi harganya cenderung menjadi semakin murah. Produk substitusi dihasilkan dalam skala besar dan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Biaya peralihan (switching cost) tidak signifikan bagi konsumen bila berpindah ke produk substitusi.
V. Intensitas Persaingan di antara para pesaing Sebagian besar perusahaan dalam suatu industri satu sama lainnya saling tergantung karena tindakan yang diambil biasanya merupakan tindakan kompetitif. Hal ini terjadi karena di antara perusahaan berupaya merebut posisi bersaing melalui persaingan harga, perang iklan, maupun bersaing melalui pengenalan produk baru
Tingkat persaingan di antara perusahaan dalam industri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Jumlah pesaing dan pesaing yang seimbang (Mc D vs Burger King) Tingkat pertumbuhan industri yang lambat. Total Biaya Tetap. Hambatan Keluar Tinggi
Selesai Terimakasih
Cara memenangkan persaingan (Kotler) Penawaran yang lebih baik – memperbaiki kualitas produk terus menerus Penawaran yang berbeda – melakukan banyak inovasi Penawaran yang lebih murah - faktor harga murah menjadi perhatian utama Penawaran yang lebih cepat – mempersingkat pengembangna produk dan distribusi