FE Unikama - Departemen Manajemen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar
Advertisements

PASAR.
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS
ANALISIS TOKO 7 ELEVEN Kelompok 4: Yulistiyani
BAB III STRUKTUR – TINGKAT PERSAINGAN
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
GLOBALISASI MARKETING
Pengantar Ekonomi Mikro
BAB 11 MENGHADAPI PERSAINGAN
Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan
XIV. KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
Strategi dan Analisis Persaingan
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
Kegiatan yang dilarang dalam undang-undang no. 5 tahun 1999
Aspek Lingkungan Industri
EKONOMI MANAJERIAL STRUKTUR PASAR.
ANALISIS PERSAINGAN.
TINGKATAN STRATEGI.
Struktur Pasar.
PERTEMUAN 3 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
PASAR BARANG (PASAR OUTPUT)
Aspek Pasar dan Pemasaran
KEGAGALAN PASAR DALAM PERSPEKTIF ETIKA
Strategi Pemasaran Dalam Product Life Cycle
Perencanaan pemasaran
ANALISIS PERSAINGAN PowerPoint by Hasim As’ari.
Pasar Output.
FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)
Analisis strategik dan manajemen biaya strategik
XIV. KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN
ASPEK PASAR & PEMASARAN
Aspek Lingkungan Industri
Menghadapi Persaingan
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
Aspek Pasar dan Pemasaran
PASAR.
MENGHADAPI PERSAINGAN A. DEFINISI : Menggambarkan peran
ASPEK LINGKUNGAN.
STRUKTUR PASAR MODUL 5.
ANALISIS PASAR & PEMASARAN.
Analisis persaingan hasim.
Struktur Pasar & Tingkat Persaingan
Market segmentation Market targeting Differentiation Positioning
Bagian 3 Merancang Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan dan Bauran Pemasaran yang Terintegrasi Bab 7 Strategi Pemasaran yang Digerakkan.
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
ANALISIS INDUSTRI KELOMPOK KEPITING : Indah Hayati Mukhlas
STUDI KELAYAKAN BISNIS – III ANALISIS LINGKUNGAN
BAB III PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN, DAN PASAR
Bab V. Bersaing dengan Menggunakan TI
Aspek Lingkungan Industri
Sistem Bisnis Terintegrasi (Integrated Business System)
KARAKTERISTIK INDUSTRI
Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Analisis lingkungan industri
Aspek Lingkungan Industri
PASAR MONOPOLI.
MACAM-MACAM STRATEGI.
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
Bagian 3 Merancang Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan dan Bauran Pemasaran yang Terintegrasi Bab 8 Strategi Pemasaran yang Digerakkan.
KELOMPOK 4 FATIMAH ALAMSYAH NATALIA C. KUMEANG OLIVIA CH. PARAMULIA MICHELA S. TAMBUNAN PRISKILA LANG
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS TERBUKA
Struktur Pasar & Tingkat Persaingan
Struktur Pasar. STRUKTUR PASAR/INDUSTRI 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 2. PASAR MONOPOLI 3. PASAR OLIGOPOLI 4. PASAR MONOPOLISTIK.
MENGHADAPI PERSAINGAN
Bagian 3 Merancang Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan dan Bauran Pemasaran yang Terintegrasi Bab 7 Strategi Pemasaran yang Digerakkan.
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Strategi Bisnis Internasional Disusun oleh kelompok 4: 1.Dimas Syuryana Faradilla Yulvia Pratiwi Da’isya Arumanda Chitta Fataya29560.
Pasar Persaingan Monopolistik. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen.
Transcript presentasi:

FE Unikama - Departemen Manajemen Persaingan FE Unikama - Departemen Manajemen

Persaingan adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dalam rangka meraih pelanggannya (Kotler, 2003)

Tujuan Persaingan : Membentuk suatu positioning yang tepat Perusahaan berusaha untuk menunjukkan image perusahaan kepada pelanggan. Mempertahankan pelanggan yang setia Biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dari pada mencari pelanggan baru Mendapatkan pangsa pasar baru Perusahaan berusaha untuk memperluas pangsa pasar

Jenis-jenis persaingan : Persaingan Merk Produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan harga, produk, pelanggan yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea. Persaingan Industri Perusahaan melihat pesaingnya berasal dari industri yang sama. Mis ; Teh Botol Sosro dengan coca cola, dll

Persaingan Bentuk Perusahaan dapat melihat pesaingnya dengan lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang menghasilkan produk yang memberikan manfaat yang sama. Persaingan Umum Perusahaan dapat memandang pesaing utamanya dalam arti yang lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama

Konsep Industri Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan substitusi dekat satu sama lain Industri – industri dikelompokkan menurut : Jumlah penjual dan tingkat diferensiasi produk Ada atau tidaknya hambatan masuk, hambatan mobilitas, hambatan keluar Struktur biaya Tingkat integrasi vertikal Tingkat globalisasi

Jumlah penjual dan tingkat diferensiasi Monopoli murni : Dicirikan dengan hanya satu perusahaan yang meyediakan produk atau jasa tertentu negara atau wilayah tertentu. Oligopoli : Sedikit perusahaan ( biasanya ) besar memproduksi produk mulai dari produk yang terdiferensiasi hingga produk yang terstandarisasi. (premium)

Persaingan monopolistik : Banyak pesaing yang mampu mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan atau sebagian ( restoran, toko kecantikan ). Para pesaing memusatkan perhatian pada segmen pasar yang dapat mereka penuhi Persaingan murni : Banyak pesaing menawarkan produk dan jasa yang sama (bursa efek, bursa komoditi). Karena tidak ada dasar bagi diferensiasi, harga para pesaing akan sama.

2. Hambatan Masuk Hambatan masuk menentukan persaingan industri Sama halnya membuka restoran baru lebih mudah dari pada industri pesawar Hambatan masuk yang utama mencakup persyaratan modal ; skala ekonomis ; persyaratan hak paten dan lisensi ; kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor ; persyaratan reputasi.

3. Struktur Biaya Struktur biaya menentukan persaingan, karena setiap industri mempunyai beban biaya tertentu yang menentukan kebijakan perusahaan Mis, perusahaan baja banyak melibatkan alokasi biaya manufaktur dan bahan baku, sementara industri mainan pada biaya distribusi dan pemasaran Perusahaan baja dengan pabrik paling modern (efisien) akan memiliki keunggulan paling besar atas perusahaan baja lainnya

IV. Tingkat Integrasi Vertikal Perusahaan merasa dapat bersaing ketika melakukan integrasi vertikal Integrasi vertikal sering dapat menurunkan biaya dan perusahaan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar

V. Globalisasi Tingkat keterbukaan mempengaruhi persaingan karena : Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi, mengurangi atau meniadakan bea masuk Perusahaan dapat bersaing secara kompetitif

Lima kekuatan persaingan yang mempengaruhi laba jangka panjang suatu pasar atau segmen

Terdapat lima kekuatan yang menimbulkan persaingan, yaitu: Masuknya pendatang baru Tingkat persaingan yang ada Tekanan dari produk substitusi Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pemasok

I. Masuknya Pendatang Baru Masuknya pendatang baru berakibat peningkatan kapasitas produksi tambahan, yang dapat berakibat penurunan laba perusahaan Pendatang baru mendesak perusahaan lama untuk selalu efektif dan efisien Jika terjadi kesulitan pendatang baru masuk pasar berarti telah terjadi hambatan masuk pasar (entry barrier)

Jenis Hambatan Masuk Skala Ekonomi Sebagai peningkatan skala produksi yang dibarengi pengurangan biaya per unit Diferensiasi produk Diferensiasi produk diperoleh dari pengertian produk unik oleh konsumen karena iklan yang efektif dalam jangka panjang (coke) Kebutuhan modal Besaran dana yang akan digunakan untuk kegiatan fungsi-fungsi bisnis Akses ke jaringan distribusi Kebijakan pemerintah Diperoleh melalui persyaratan izin dan lisensi, pemeirntah dapat mengontrol

II. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat meningkatkan harga dan mengurangi kualitas produk untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap perusahaan yang bersaing dalam industri Kenaikan harga barang pemasok jika tidak dapat diikuti oleh perubahan struktur biaya akan mengurangi laba perusahaan

II. Kekuatan Tawar Menawar suplier (Lanj) Sekelompok suplier mempunyai tawar menawar tinggi ketika: Kelompok suplier didominasi oleh perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi dari pada industri yang dilayani Perusahaan industri bukan pembeli penting bagi suplier, sementara bahan baku pemasok input paling penting perusahaan Perusahaan suplier mampu melakukan integrating forward Perusahaan industri hanya membeli sejumlah kecil dari barang pemasok Produk pengganti yang memuaskan tidak tersedia

III. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Kekuatan tawar menawar terjadi ketika produsen berusaha memaksimalkan laba dan pembeli menghendaki produk dengan harga serendah mungkin dengan kualitas yang lebih tinggi Para pembeli mempunyai daya tawar yang tinggi ketika : Membeli dalam jumlah besar dari output industri Pembeli mempunyai kemampuan backward integration Sifat produk yang dibeli tidak mempunyai diferensiasi yang membedakan dengan produk lain Porsi pembelian merupakan bagian terbesar dari biaya pembeli Pembeli dapat beralih ke barang pengganti karena switching cost yang rendah

IV. Ancaman Produk Substitusi Perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula pada produk substitusi. Produk substitusi adalah produk yang berada di luar industri tertentu yang mempunyai atau melakukan fungsi serupa dengan produk yang dihasilkan suatu industri.

Produk substitusi secara strategik layak diperhitungkan atau bahkan menjadi ancaman yang kuat bagi industri, bila: Kualitasnya relatif mampu menandingi kualitas produk industri. Produk substitusi memberikan nilai manfaat yang relatif sama dengan produk industri. Produk substitusi harganya cenderung menjadi semakin murah. Produk substitusi dihasilkan dalam skala besar dan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Biaya peralihan (switching cost) tidak signifikan bagi konsumen bila berpindah ke produk substitusi.

V. Intensitas Persaingan di antara para pesaing Sebagian besar perusahaan dalam suatu industri satu sama lainnya saling tergantung karena tindakan yang diambil biasanya merupakan tindakan kompetitif. Hal ini terjadi karena di antara perusahaan berupaya merebut posisi bersaing melalui persaingan harga, perang iklan, maupun bersaing melalui pengenalan produk baru

Tingkat persaingan di antara perusahaan dalam industri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Jumlah pesaing dan pesaing yang seimbang (Mc D vs Burger King) Tingkat pertumbuhan industri yang lambat. Total Biaya Tetap. Hambatan Keluar Tinggi

Selesai Terimakasih

Cara memenangkan persaingan (Kotler) Penawaran yang lebih baik – memperbaiki kualitas produk terus menerus Penawaran yang berbeda – melakukan banyak inovasi Penawaran yang lebih murah - faktor harga murah menjadi perhatian utama Penawaran yang lebih cepat – mempersingkat pengembangna produk dan distribusi