VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Advertisements

Darwis Dosen Jurusan Gizi
VIROLOGY. Virus structure : All virus particles contain a virus genome (either DNA or RNA). The genome is surrounded by a large number of proteins (coat.
PENYAKIT KAKI TANGAN DAN MULUT PENDAHULUAN
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
IMUNISASI.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
.. SUSPEK TYPOID ...
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
PNEUMONIA.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SARS TOPIK 7
POLIOMIELITIS.
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
PENGUKURAN KUSTA.
Patologi Umum.
Ilmu Penyakit Menular Variola
Penyakit Menular Campak
Campak / measles / morbillie
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
UKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN
Pengukuran masalah kesehatan
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
UKURAN EPIDEMIOLOGI DAN INTEPRETASI DATA
VARISELA (chickenpox)
KEJADIAN LUAR BIASA Sri Handayani.
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
VARISELA OLEH NUGROHO.
HIV / AIDS Penanganan dan Pencegahan Penularan
TEMU – 5 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung angka insidens dan prevalensi.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
YONI MAI PUTRI IIB.
MANIFESTASI KLINIK PENYAKIT MENULAR
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TEMU – 5 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung angka insidens dan prevalensi.
PENYAKIT RABIES.
Dr.Samuel Marco Kanker Leher Rahim dr.Samuel Marco
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
FLU BURUNG PADA MANUSIA
Materi Surveillans Epidemiologi Universitas Respati Yogyakarta
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
Ariestiana Ayu Ananda Latifa X-4 Muhammad Ezra Acalapati Madani X-4
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT (SEGITIGA EPIDEMIOLOGI) Oleh: Azyyati Ridha Alfian, SKM., MKM STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
Konsep dasar metoda Pemberantasan Penyakit
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
Ukuran, Dampak secara Epidemiologi Maya Klementina Dasmasela Prodi Sarjana Gizi STIKes Kusuma Husada Surakarta.
KONSEP EPIDEMIOLOGI.
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Transcript presentasi:

VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular - penyakit virus akut - disertai keadaan umum yang buruk - dapat menyebabkan kematian - ruam kulit bersifat monomorf - terutama tersebar di bagian perifer tubuh

Penyebab ; pox virus variolae Etiologi Penyebab ; pox virus variolae Terdapat 2 tipe virus penyebab yaitu variola mayor dan variola minor Perbedaan variola mayor dan minor yaitu; apabila variola mayor: tumbuh pada suhu 38°apabila diinokulasikan, sedangkan penyebab variola minor tumbuh dibawah suhu itu Sangat stabil di dalam suhu ruangan, sehingga dapat hidup di luar tubuh selama ber-bulan2

Patogenesis Setelah kontak dgn individu yang terinfeksi variola, terjadi periode asimptomatik selama 2-13 hari Dalam periode ini tidak terdapat gejala, replikasi virus secara masif masih terjadi Multiplikasi lokal terjadi di dalam mukosa traktus respiratorius dan jaringan limfe regional Terjadi viremia primer, kmd virus menyebar masuk ke dalam sistem retikulo endotelial Di dalam RE terjadi multiplikasi masif Terjadi viremia sekunder yang menyebabkan gejala prodromal dengan manifestasi primer pada kulit

Gambaran klinik Setelah melewati masa tunas 10-14 hari, perjalanan penyakit melalui 4 stadium: Stadium prodromal/ invasi - mendadak suhu naik (sampai 40°C) - timbul nyeri kepala - nyeri tulang, sendi - lemas, gelisah, muntah-muntah - stadium ini berlangsung 2-3 hari

2. Stadium makulo-papular (erupsi) - suhu tubuh kembali normal, tetapi timbul makula-makula eritematosa yang dengan cepat (dalam 24 jam saja) akan berubah menjadi papula-papula - terutama terjadi di muka dan ekstremitas (termasuk telapak tangan dan telapak kaki) - selama stadium ini tidak tumbuh lesi baru - gambaran kulit yang ditemukan adalah monomorf 3. Stadium vesikulo-pustulosa/ supurasi - dalam waktu 5-10 hari timbul vesikua-vesikula yang cepat berubah menjadi pustula - suhu tubuh akan meningkat lagi (berlangsung 5-10 hari) - terjadi proses degenerasi - lesi-lesi akan mengalami umbilikasi

4. Stadium resolusi Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi : a. Stadium krustasi Suhu tubuh mulai menurun Pustula-pustula mengering menjadi krusta Berlangsung selama 1 minggu b. Stadium dekrustasi Krusta-krusta mengelupas Meninggalkan bekas sbg sikatriks atrofi (bopeng, burik) Kadang2 ada rasa gatal Stadium ini masih menular

Gambaran klinis

c. Stadium rekonvalensi Lesi-lesi menyembuh Semua krusta rontok Suhu tubuh kembali normal Penderita betul2 sembuh Tidak menularkan penyakit Bentuk- bentuk klinis variola Dalam periode erupsi perjalanan penyakit ber-macam2, bentuk yg hebat menimbulkan erupsi konfluen dan/ atau hemorrhagi pada kulit

Terdapat 2 bentuk hemorhagik variola Hemorrhagi terjadi bersamaan dgn. Gejala prodromal penderita meninggal sebelum munculnya lesi yang khas (dalam 1 minggu) Hemorrhagi terjadi pada saat timbulnya lesi kulit (black variola) bentuk inipun bersifat fatal penderita biasanya meninggal setelah 8-12 hari Bentuk variola lain adalah : a. Varioloid terjadi pada individu yg sudah mendptkan vaksinasi gejala prodromal ringan atau tidak ada sama sekali Lesi kulit sedikit, demam kedua tidak dijumpai Prognosa baik

b. Variola minor (alastrim) Masa tunas lebih singkat Gejala prodromal lebih ringan, lesi yg timbul sedikit Mortalitas kurang dari 1% Komplikasi Bronkopneumoni Keratitis,panoftalmia Parotitis,orkitis Osteomielitis Abses, flegmon Meningitis, ensefalitis

Diagnosis banding Pada stadium praerupsi, didiagnosis banding dgn dengue, infeksi enterovirus, infeksi lain yang disertai panas Pada awal stadium erupsi, dengan morbili Variola hemorrhagika dgn septikemi meningokokus, tifus, dan eksantema hemorrhagika akut lain Stadium erupsi dengan varisela Diagnosis Anamnesis ada kontak dgn penderita variola Bepergian keluar negeri Melihat gambaran klinik Pemeriksaan pembantu diagnosis (laboratorium)

Pencegahan Membuat kekebalan aktif dengan vaksinasi variola Kontra indikasi vaksinasi Penurunan daya tahan tubuh, misalnya pendrt dgn terapi kortikosteroid Defisiensi imunologik Penderita atopi/ dermatitis atopik Furunkelosis Otitis media

Penatalaksanaan Penderita harus dikarantina, tirah baring, diet bergizi Obat spesifik tidak ada, hanya diberi terapi simptomatik : antipiretika Pencegahan infeksi sekunder; antibiotika Terapi lokal bedak, salep antibiotika Dijaga kemungkinan infeksi nosokomial Perhatkan cairan tubuh, elektrolit Pembeian isoprinosin, asiklovir dan interferon dapat dipertimbangkan

Prognosis Sangat tergantung dari penatalaksanaan pertama dan fasilitas perawatan yang tersedia Mortalitas tergantung dari beratnya penyakit Kematian biasanya akibat komplikasi dan kelemahan umum Kasus ringan : mortalitas 1-5% Kasus berat : 1-30% Variola hemorrhagika : mortalitas 60-75%

Ukuran Frekuensi masalah Kesehatan Menggunakan : Rate, Proporsi,Ratio, PENGUNAAN 1. Ratio X Rumus umum : ------ Y X dan Y saling berbeda (pembilang tdk merupakan bagian dari penyebut). - Contoh sex ratio. 2. Proporsi X merupakan bagian dari Y. Contoh proporsi penduduk berusia produktif di Kab Gunung kidul. 3. Rate X menyatakan kejadian suatu peristiwa pada suatu periode waktu. - Y populasi yang berisiko untuk terkena suatu peristiwa pada suatu periode waktu. - Contoh : Insidens rate, Prevalens rate, CFR, CDR.

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT DAN CARA PERHITUNGANNYA X Rumus = ------ x K Y 1. Angka Insidensi ( Incidence Rate Penyakit/IR ) Pembilang ( X )= Jumlah kasus baru penyakit tertentu disuatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Penyebut (Y) = Populasi yang beresiko terkena penyakit pada wilayah dan periode waktu yang sama . Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000. Manfaat = 1. Potret maslah penyakit ttt. 2. Angka beberapa periode dpt digunakan unt memperkirakan kecenderungan dan fluktuasi penyakit. 3. Pemantauan evaluasi upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit. 4. Perbndingan angka insiensi antar wilayah dan antar waktu. Interprestasi = Makin besar angka insidensi berarti makin besar masalah penyakit tsb. Rumus umum

2.Angka Prevalensi ( Prevalen Rate/ PR) Pembilang (X): Jumlah kasus lama dan baru penyakit ttt di wilayah ttt pada periode ttt. Penyebut (Y): Jumlah penduduk beresiko di wilayah ttt pada periode ttt. Konstanta (K): SDA Manfaat : 1. Untuk mengetahui tingkat keganasan, durasi penyakit. Interpretasi :1. Semakin tinggi prevalensi suatu penyakit, berarti penyakit tidak ganas. 2. Semakin rendah durasi penyakit semakin rendah angka prevalensi.