Tentir Histologi -Dini-Andy-.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hormon Kelamin Pria
Advertisements

Sistem Reproduksi.
By : VIVIN DIANA DAMAYANTI ( )
SISTEM GENITAL BETINA drh. Herlina Pratiwi.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS
Wellcome to Biologi.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA.
Organ genital jantan.
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
Sistem Organ Reproduksi Pria
ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS drh. Herlina Pratiwi.
ORGAN REPRODUKSI DAN GAMETOGENESIS
PRIA DAN WANITA SUATU TINJAUAN HISTOLOGIS
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DISUSUN OLEH: SUMIATI (E1A012053)
OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
By: Omega Tahun, SKM, M.Kes
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Ovulasi hingga Implantasi (Perkembangan Minggu Pertama)
Gametogenesis.
FEMALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
EMBRIOLOGI VETERINNER
SIKLUS MENSTRUASI DAN PENGATURANNYA
MALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
Gametogenesis.
REPRODUKSI ♂ ♀.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA. PETA KONSEP Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
Sistem Reproduksi Manusia
SISTEM REPRODUKSI TERNAK BETINA
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
KONSEPSI OVUM ATAU SPERMA DAN FERTILISASI, IMPLEMENTANSI
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
MENSTRUASI : Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.
GAMETOGENESIS Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
SISTIM REPRODUKSI MANUSIA SMA NEGERI 1 BATANGAN, KAB. PATI
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
ORGAN GENITAL PEREMPUAN
HISTOLOGI PADA ORGAN PENYUSUN SISTEM RESPIRASI
Jaringan Epitel by Drh. Desmeriheppy N0 HP Facebook Website heppypetklinik.wordpress.com.
JARINGAN PADA SISTEM REPRODUKSI
JARINGAN PADA SISTEM REPRODUKSI
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
Sistem Reproduksi Rijalul Fikri.
FERTILISASI DAN NIDASI
SISTEM REPRODUKSI.
Reproduksi Ternak Jantan
ANATOMI FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
KONSEPSI.
Oleh : Ika Putri R., M. Biomed
Kompetensi Dasar Ke 10 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.
“HORMON REPRODUKSI”.
Hormon dibentuk di kelenjar endokrin.
SISTEM REPRODUKSI Nama Azmila IB
Sistem Reproduksi Manusia
Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder
KELOMPOK 5 SISTEM REPRODUKSI PRIA
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
SISTIM REPRODUKSI Genital Laki-laki
SIKLUS HORMONAL Ade Sylvia N Margaretha Novi . K Meldawati Leni Ayu.
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
ORGAN REPRODUKSI LAKI - LAKI OLEH ENGGAR. PETA KONSEP.
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

Tentir Histologi -Dini-Andy-

Organ Reproduksi Wanita Ovarium Tuba Uterina Uterus Vagina Kelenjar Mamae

Ovarium Dilapisi epitel germinal (kuboid selapis) + tunika albuginea (berwarna keputihan pada sediaan segar) Dibagi menjadi Korteks: berisi berbagai macam folikel Medula: berisi arteri dan vena

A: Korteks, B: Medula

Folikel Folikel Epitel Keterangan Folikel primordial Selapis gepeng Folikel primer Selapis kuboid/silindris Folikel sekunder Berlapis kuboid/silindris Folikel tersier Berlapis kuboid Tampak ruang kosongantrum Folikel de graff Menonjol ke permukaan ovarium

Bagian-bagian dari folikel Sel teka: Teka interna mensintesis androstenedion Teka eksterna  jaringan ikat Sel granulosa: sel epitel pada folikel, menghasilkan aromatase mengubah androstenedion menjadi estrogen Inti jelas dengan anak inti yang jelas juga

Ovarium dengan folikel2nya Folikel atresia Folikel primordial Tunika albuginea

Folikel Folikel Primer Folikel Sekunder Folikel Primordial

Folikel de Graf (tampak menonjol) Folikel tersier Folikel primer Folikel sekunder

Selama pembentukan antrum, terdapat sel-sel granulosa yang berkumpul di daerah tertentu dinding antrum. Sel-sel ini kemudian membentuk bukit sel dengan oosit di dalamnya. Bukit ini dikenal dengan kumulus ooforus. Lapisan granulosa yang mengelilingi oosit disebut korona radiata. Di antara lapisan sel granulosa dan oosit terdapat lapisan amorf tebal yaitu zona pelusida. Folikel atresia: folikel yang tidak berkembang akan mengalami atresia ditandai dengan oosit tidak ada, sel-sel folikel sudah masuk ke antrum, zona pelusida menebal

Antrum, berisi liquor folikuli Sel teka Sel granulosa Cumulus oovorus Corona radiata Ovum Zona pelusida Antrum, berisi liquor folikuli Vakuol Call-Exner

Berbagai macam korpus Setelah oosit keluar, pada folikel yang ditinggalkan tampak perdarahan korpus rubrum Kemudian folikel akan berdiferensiasi menjadi korpus luteum Terdiri dari Sel lutein granulosa: sel besar+dominan, pucat Sel lutein teka: lebih kecil dan gelap, di daerah lipatan, sedikit Korpus albikans KL yang sudah ‘mati’, ukuran lebih kecil dari korpus luteum, merupakan jaringan ikat (ada fibrosit+fibroblas)

A: sel lutein granulosa, B: sel lutein teka

Korpus luteum dan albicans Korpus luteum, yang warnanya kuning Korpus albikans

Sel-sel teka dan granulosa Sel teka, warnanya lebih gelap Sel lutein granulosa

Tuba Uterina Bagian tuba Mukosa Otot Intramural Tidak terlalu berlipat Sangat tebal Ismus Lebih tipis dari intramural + lebih tebal dari ampula Ampula Rumit, berlipat+bercabang (memenuhi lumen yang besar) epitel torak selapis ( bersilia dan tidak bersilia) Tipis

Tuba uterina pars ampula Lapisan otot Lapisan mukosa

Uterus Terdiri dari: Endometrium epitel silindris selapis, tergantung fase Miometrium: lapisan otot polos yang berlapis-lapis, tidak teratur serupa untuk ketiga fase Fase Endometrium Proliferasi/ Regenerasi Kelenjar terlihat lurus, lumen bundar atau lonjong+ kosong Sekresi Kelenjar berkelok-kelok, dindingnya berlipat-lipat, lumen melebar+berisi sekret Prahaid Stroma tampak kemerahan karena mengandung darah

Endometrium fase proliferasi Lamina propria Endometrium Myometrium Kelenjar uterina lurus, lumennya kosong

Endometrium fase sekresi Myometrium Endometrium Kelenjar uterina berkelok, lumen terisi sekret

Vagina Mukosa: epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Sel epitel menyintesis+menyimpan glikogen dimetabolisme bakteri laktat pH vagina asam membunuh bakteri patogen Lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah

Vagina Epitel berlapis gepeng Sel-sel poligonal Sel-sel kuboid atau slilindris

Kelenjar Mammae Nonlaktans: j. Ikat (interlobar+interlobular) mudah dikenali bagian terbesar Laktans: j.ikat terlihat tipis, kelenjar didominasi oleh alveolus dan duktus kelenjar

-epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk Puting susu -epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk -kelenjar sebasea (ditunjuk tanda panah) Non Laktans Laktans

Alveolus melebar berisi sekret Mamae laktans Alveolus melebar berisi sekret Lobulus

Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens Duktus epididimis Tubulus eferens Tubulus seminiferus Kelenjar aksesoris

Penis dan Urethra Dermis Tunika Dartos Korpus cavernosum penis Tunika albuginea korpus cavernosum Arteri profunda penis Septum mediana Cavernae Korpus cavernosum urethrae Urethra

Penis Dermis A. dorsalis penis Tunika albuginea penis Septum mediana penis Korpus kavernosum penis a. profunda penis Korpus kavernosum urethra (korpus spongiosum)

Duktus deferens Tunika adventitia (tidak jelas) Tunika muskularis: sirkuler Tunika muskularis: longitudinal Tunika muskularis: longitudinal Ciri khas organ ini adalah tiga lapis otot selang-seling, dan di tengahnya ada lumen (namanya juga duktus…) Epitelnya: silindris bertingkat

Ductus (Vas) Deferens Memiliki epitel serupa dengan ductus epididymis. Memiliki dinding otot yang tebal: 3 lapisan  longitudinal-sirkular-longitudinal Bagian adventisia mengandung pembuluh darah, saraf dan limfatik, dan bersatu dengan jaringan ikat longgar funikulus spermatikus

Tubulus eferens dan duktus epididimis Tubulus eferens, di lumennya terlihat ada isinya (sperma). Sel-selnya punya kinosilia Epitelnya: kuboid atau silindris selapis Duktus epididimis biasanya lebih lebar dari tubulus eferens. Epitelnya panjang-panjang, gepeng. Sel-selnya punya stereosilia.

Tubulus eferentes: pada bagian kaput epididymis, dilapisi dengan selapis sel bersilia. Saluran ini sudah berada di bagian luar testis. Ductus epididymis: lebih besar dari tubulus eferentes, dinding dilapisi dengan epitel berlapis semu dan ditemukan stereosilia pada bagian apikal/luminar dari permukaan sel.

Epitel yang sangat gepeng dan panjang-panjang Duktus epididimis Stereosilia Otot polos Epitel yang sangat gepeng dan panjang-panjang

Testis (all parts) Testis

Testis Tubulus seminiferus Rete testis Halleri

Testis Diselimuti tunika albuginea Bagian eksokrin testis: tubulus seminiferus Berbagai stadium spermatogenesis: spermatogonium, spermatosit 1, (spermatosit 2 tidak terlihat karena fase ini hanya sebentar) spermatid, spermatozoa. Bagian endokrin testis: sel interstisial (Leydig), kapiler, sel-sel jaringan ikat

Testis Tubulus rektus: saluran pendek yang dapat ditemukan di muara tubulus seminiferus. Memiliki epitel kuboid selapis Rete testis Halleri: muara dari tubulus rektus. Rete (jala) berbentuk ruangan atau saluran yang saling berhubungan satu sama lain. Di dalam lumen dapat ditemukan spermatozoa. Tubulus rektus maupun rete testis tidak memiliki lapisan otot di dindingnya.

Tubulus seminiferus Sel sertoli, bentuknya seperti segitiga . Sitoplasma jernih. Inti sel besar, biasanya terdesak ke puncak… Spermatosit, intinya lebih terang Spermatid, sitoplasma sedikit Sel Leydig Spermatogonia, intinya gelap

Tubulus seminiferus Sel Leydig

Spermatogenesis Spermatozoa Spermatogonia, intinya gelap Spermatosit, intinya lebih terang Sel Leydig

Spermatogenesis Spermatogonia: letak paling dasar dekat membran basal. Bentuk bundar dengan inti bundar pula dan besarnya tidak seragam. Kromatin inti halus. Sel Sertoli: besar, bentuk tampak mirip segitiga dengan bagian basal melekat pada membran basal, sitoplasma jernih Spermatosit I: besar, bentuk bundar, letaknya mengarah ke permukaan epitel. TIDAK ADA spermatosit yang terletak pada membran basal. Inti bundar dengan kromatin kasar padat. Spermatosit II jarang terlihat Spermatid: kecil, bundar, lebih mendekati permukaan epitel. Inti hampir memenuhi seluruh sitoplasma Spermatozoa: mengelompok, menempel pada permukaan epitel atau bahkan di tengah lumen tubulus. Sel ini memiliki flagel sebagai ekor

Tubulus rektus, yang berbentuk oval Rete Halleri Tubulus seminiferus Tubulus rektus, yang berbentuk oval

Vesikula seminalis Tunika muskularis Tunika mukosa Tunika adventisia

Vesikula Seminalis Berbentuk tubuler Tunika mukosa: sangat berlipat-lipat, epitel berlapis semu, mengandung pigmen lipokrom Tunika muskularis: lapisan sirkuler dalam yang tipis dan lapisan longitudinal luar yang lebih tebal Tunika adventisia: lapisan fibroelastik tipis

Prostat Sel epitel selapis silindris atau bertingkat Konkremen Lamina propria, terdiri a. otot polos

Kelenjar Prostat Bagian epitel biasanya berlapis semu, dan pada beberapa bagian kolumner sederhana, bahkan kuboidal. Serat otot polos pada stroma diantara kelenjar Terdapat konkremen (corpora amylacea) pada lumen kelenjar Kapsul fibromuskuler