KUALITAS DAN KUANTITAS AIR TANAH DI PALANGKARAYA Diasuh oleh: Drs. H. SIDHARTA ADYATMA, M.Si. Dr. DEASY ARISANTY, M.Sc Oleh Muhammad Fajar A1A513078 Dina Purnama Sari A1A513062 Dilla Ratnasari A1A513225
Air tanah Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996).
KUANTITAS AIR TANAH DI PALANGKA RAYA
Kuantitas merupakan jumlah air yang tersedia dan siap digunakan oleh masyarakat dengan ketentuan bahwa: Air minum yang dikonsumsi oleh penduduk baik di desa maupun di kota harus memperhatikan kualitas maupun kuantitasnya. Kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan berkisar 150 lt/org/hr, dan untuk masyarakat pedesaan 80 lt/org/hr.
KUANTITAS AIR TANAH PALANGKA RAYA Air permukaan yang ada di wilayah Kota Palangka Raya sebagian besar merupakan air permu-kaan dari sungai. Sungai yang melintasi wilayah Kota Palangka Raya, yaitu sungai Ranungan/Kahayan dan sungai Sabangau, serta sungai-sungai kecil yang masih dalam cakupan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Seluruh wilayah Kota Palangka Raya adalah wilayah yang posisinya berada pada DA/S Kahayan. Hingga saat sekarang pemanfaatan air baku bagi kepentingan kebutuhan air bersih/air minum seluruhnya di pasok dari air permukaan atau air sungai, terutama sungai Kahayan.
Cakupan air tanah terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah dalam Cakupan air tanah terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal adalah air tanah yang umumnya digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih berupa sumur timba atau sumur pompa, baik pompa tangan maupun pompa tenaga listrik.
Secara umum rata-rata kedalaman sumur yang tersebar di sebagian masyarakat Kota Palangka Raya, terutama di daerah terbangun PPK dan Sub PPK, yaitu rata- rata mini-mal pada kedalaman sumur 2 meter dan maksimum 5 meter sudah di peroleh air sumur pada masa musim penghujan.
KUALITAS AIR TANAH DI PALANGKA RAYA
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air 1. Kedalaman Permukaan Air tanah: Kedalaman permukaan air tanah merupakan permukaan tertinggi dari air yang naik ke atas suatu sumuran atau tempat yang rendah. Ketiggian air tanah antara lain dipengaruhi oleh jenis tanah, curah hujan, penguapan, dan kedalaman aliran perkukaan terbuka (sungai). Kedalaman permukaan air tanah akan berpengaruh pada penyebaran bakteri coliform secara vertikal.
Curah Hujan: Air hujan yang mengalir di permukaan tanah dapat menyebabkan bakteri coliform yang ada di permukaan tanah terlarut dalam air tersebut. Meresapnya air hujan ke dalam lapisan tanah mempengaruhi bergeraknya bakteri coliform di dalam lapisan tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke dalam lapisan tanah semakin besar kemungkinan terjadinya pencemaran.
Jenis Tanah: Jenis tanah berbeda mempunyai daya kandung air dan daya melewatkan air yang berbeda pula. Daya kandung atau kemampuan tanah untuk menyimpan air disebut porositas, yaitu rasio antara pori-pori tanah dengan volume total tanah dan biasannya dinyatakan dalam satuan persen, sedangkan kemampuan tanah untuk melewatkan air disebut permeabilitas, yaitu jumlah air yang dapat dilewatkan oleh tanah dalam satuan waktu per satuan luas penampang. Porositas dan permeabilitas tanah akan berpengaruh pada penyebaran bakteri coliform, mengingat air merupakan alat tranportasi bakteri dalam tanah. Makin besar permeabilitas tanah, makin besar kemampuan melewatkan air yang berarti jumlah bakteri yang dapat bergerak mengikuti aliran juga makin besar.
KUALITAS AIR TANAH DI PALANGKARAYA Diantara sejumlah sungai yang ada di Kalimantan Tengah dari 2264 tromol emas yang diopersikan, di daerah DAS Kahayan tercatat 1563 unit mesin. Cara penambangan yang tidak sesuai standar mendukung pengaruh negatif dari pencemaran air sungai seperti pengolahan bijih dilakukan dengan proses amalgamasi di mana merkuri (Hg) digunakan sebagai media untuk mengikat emas konsentrasi merkuri antara 2,966 hingga 4,687 mikrogram per liter ditemukan di Bawan, Tanjung Sanggalang, Tumbang Rungan di Kabupaten Gunung Mas, Jembatan Kahayan di Kota Palangkaraya, Kecamatan Jabiren di Kabupaten Pulang Pisau. Kandungan merkuri tinggi tersebut berkorelasi erat dengan aktivitas ribuan mesin sedot dari pertambangan emas tanpa izin (Peti) yang menggunakan merkuri dalam proses penyaringannya.
Secara umum air di kota Palangka Raya berasal dari rawa-rawa gambut Secara umum air di kota Palangka Raya berasal dari rawa-rawa gambut. Rawa gambut ini dipengaruhi oleh tanah air dangkal dan genangan air hujandan laju penimbunan bahan organic melebihi laju perubahannya, hal ini membuat kandungan bahan organic menjadi salah satu penunjang lahan gambut di daerah ini.
Bahan organic tanah gambut di wilayah kotamadya palangkaraya dipengaruhi oleh bahan berkayu, tebal lapisan gambut sendiri berkisar 0,5-6m. dibawahnya terdapat lapisan kuarsa (quartz podzol sub-soil) dengan ketebalan mencapai 5m, dan dibawah lapisan kuarsa terdapat lapisan padas (hard pan) dengan ketebalan 2m, kedalaman air tanah (ground water table) sekitar 16-20 m dan rata-rata gambut di wilayah ini sekitar 10-20m diatas permukaan laut, berdasarkan penelitian deposit tanah gambut di wilayah kota madya Palangka Raya terbentuk dari 8000-10000 tahun yang lalu (S,G. Neuzil 1997)